Anda di halaman 1dari 8

1. Berapakah kadar Methemoglobin yang menyebabkan sianosis?

1,5 g/dL atau 10%, dimana sianosis terjadi karena Fe3+ yang terdapat pada methemoglobin
karena struktur kimianya, memiliki afinitas yang lebih besar terhadap O2, sehingga akan
menyebabkan berkurangnya pelepasan O2 ke jaringan.

2. Sebutkan alat dan obat resusitasi!
Alat Resusitasi:
AIRWAY EQUIPMENT
1. Laringoscope
2. Oropharyngeal Airway
3. Nasopharyngeal Airway
4. Endotracheal Tube
5. Mouth Gage
6. Magil Forcep
7. Tounge Spatel
8. Suction Manual
9. Suction Electric
10. Suction Canule
11. Xylocain Jelly
CIRCULATION EQUIPMENT
1. Bag Valve Mask
2. Nasal Canule
3. Simple Mask
4. Rebreathing Mask
5. Non Rebreathing Mask
6. Pocket Mask
7. Oxygen Tube
8. Portable Oxygen Tube
CIRCULATION EQUIPMENT
1. Veno Catheter / IV Catheter
2. Infuse Set
3. Infusion Fluid
4. Spuit
5. Tensimeter
6. Stetoscope
7. Foley Catheter
8. Urine Bag
9. Steril Gauge
10. Roll Bandage
11. Trauma Bandage
12. Triangular Bandage
13. Elastic Bandage
EXTRICATION & STABILIZATION
EQUIPMENT
1. Rigid Splint
2. Scoope Strecher
3. long Spine Board
4. Safety Belt
5. Head Immobilizer
6. Neck Collar
7. Extrication Device
ADVANCED EQUIPMENT
1. Ventilator
2. Pulse Oxymeter
3. Defibrilator
4. Patient Monitor
5. ECG Monitor (3 Lead)
LAIN-LAIN
1. Bandage Scissor
2. Anatomy Pincet
3. Cirurgy Pincet
4. Artery Clamp
5. Plester
6. Pen light
7. ECG Electrode
8. Thermometer
9. Gastrictube
10. Urinal / Pispot
11. handscoon
12. Masker
13. Nierbeken

Obat-obat resusitasi
Obat-obat resusitasi jantung-paru dan obat-obat perbaikan sirkulasi
oksigen
meningkatkan TD : epinefrin/adrenalin, vasopresin, dopamine
meningkatkan denyut jantung/nadi (HR : Heart Rate) : atropin
menurunkan/mengatasi aritmia ventrikel : amiodaron, lidokain/lignokain,
prokainamid, magnesium sulfat
menurunkan/mengatasi aritmia supraventrikel : adenosin, diltiazem, amiodaron
obat-obat untuk IMA : morfin, nitrogliserin, aspirin, fibrinoli
Lain-lain



OBAT RESUSITASI JANTUNG-PARU (RJP)
Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa dan
cara pemberian
Perhatian
Epinefrin/
adrenalin
Henti jantung : fibrilasi
ventrikel (VF),
takikardi ventrikel
tanpa denyut nadi
(pulseless VT), asistol,
PEA (Pulseless
Electrical Activity)
bradikardia simtomatis
hipotensi berat
reaksi anafilaksis :
dikombinasi dengan
cairan, kortikosteroid,
antihistamin
Ampul 1
ml = 1
mg
IV/IO : 1 mg
diberikan/diulang
setiap 3 5 menit
Endotrakeal : 2
2,5 mg (2 2,5
kali dosis IV/IO),
dilarutkan dalam
10 ml PZ/NS
Infus kontinyu : 1
mg dilarutkan
dalam 500 ml NS
atau D5%,
kecepatan inisial 1
g/menit dititrasi
sampai mencapai
efek
peningkatan
tekanan darah
dan frekuensi
nadi dapat
menyebabkan
iskemia
miokard,
angina, dan
peningkatan
kebutuhan
oksigen miokard
dosis besar tidak
meningkatkan
perbaikan
outcome status
neurologis,
bahkan bisa
menyebabkan
disfungsi
miokard post-
resusitasi
Amiodaron henti jantung tak
respon (refrakter)
terhadap RJP, shock,
dan vasopresor
aritmia ventrikel
berulang mengancam
nyawa (VF atau VT
dengan hemodinamik
tak stabil)



Ampul 3
ml = 150
mg
Henti jantung :
300 mg (dalam 20
ml 30 ml D5%)
IV/IO bolus,
diikuti 1x 150 mg
IV bolus dalam 3
sampai 5 menit
Aritmia ventrikel:
150 mg IV dalam
10 menit (15
mg/menit)
Maintenance :
- 1 mg/menit IV
dalam 6 jam,
kemudian
- 0,5 mg/menit IV
dalam 18 jam

waktu paruh
sangat panjang
(sampai 40 hari)
interaksi obat
yang kompleks
dan multipel
hipotensi (pada
pemberian
berulang)
- dosis maksimal :
2,2 g/hari
Lidokain Alternatif amiodaron
pada henti jantung
karena VF/VT
Obat pilihan utama
untuk PVC
(Paroxismal Ventrikel
Contraction)
berbahaya/mengancam
nyawa :
multipel
multifokal
bigemini
salvo/run
R on T
VT stabil dengan
ventrikel kiri yang baik

Ampul 2
ml = 40
mg
Henti jantung
karena VF/VT :
dosis inisial 1 1,5
mg/kg IV/IO bolus
VF refrakter : 0,5
0,75 mg/kg IV
bolus, diulang tiap
5 10 menit;
maksimal 3 kali
pemberian (3
mg/kg)
Endotrakeal : 2
4 mg/kg
Hati-hati pada
penderita :
o syok
kardiogenik
o dekompens
asi kordis
o usia > 70
tahun
o penyakit
liver
Stop pemberian
jika ada efek
samping :
o somnolen
o gatal-gatal
o konvulsi
Bicara
kabur/tak jelas
Atropin bradikardia simtomatis
blok AV node selagi
menunggu pemasangan
pacemaker
obat pilihan kedua
untuk asistol atau PEA
(setelah
epinefrin/vasopresor)
intoksikasi
organofosfat
Ampul 1
ml =
0,25 mg
Asistol/PEA : 1
mg IV/IO bolus,
diulang tiap 3 5
menit; maksimal 3
kali pemberian (3
mg)
Bradikardia : 0,5
mg IV/IO tiap 3
5 menit; maksimal
3 mg

Endotrakeal : 2
3 mg dilarutkan
dalam 10 ml NS
Dibutuhkan dosis
yang sangat besar
untuk intoksikasi
organofosfat
memperburuk
iskemia
miokard
menyebabkan
bradikardia
paradoksal pada
dosis < 0,5 mg
tidak berguna
untuk blok AV
node derajat 2
tipe II dan
derajat 3



OBAT PERBAIKAN SIRKULASI
Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa
dan cara
pemberian
Perhatian
Dopamin obat pilihan kedua
untuk bradikardia
simtomatis (setelah
atropin)
hipotensi (TDS 70
100 mmHg)
Ampul
5 ml =
200 mg
5 20
g/kg/menit,
titrasi sampai
respon tercapai
Turunkan bertahap
(tapering)
Jangan mencampur/
melarutkan dengan
natrium bikarbonat,
lakukan pengenceran
dengan D5%, D5 1/2
NS, D10 0,18 NS; RL
Diberikan dengan
syringe pump atau
infusion pump, harus
selalu drip, bukan IV
bolus
Bisa menyebabkan
takiaritmia,
vasokonstriksi yang
eksesif
Dobutamin Dipertimbangkan untuk
kasus pump problems
(gagal jantung kongestif,
sembab paru/congestive
pulmonum) dengan TDS
70 100 mmHg dan tidak
ada tanda-tanda syok
Ampul
10 ml
= 250
mg
Laju
pemberian
yang lazim 2
20 g/kg per
menit, titrasi
sehingga HR
tidak sampai
meningkat 10
% dari
baseline
Untuk
penggunaan
yang optimal,
disarankan
memonitor
hemodinamik
respon untuk
pasien usia tua
menurun
signifikan

Cegah pemberian pada
TDS < 100 mmHg dan
ada tanda-tanda syok
Menyebabkan
takiaritmia
Tidak boleh mencampur
dengan natrium
bikarbonat
Noradrenalin Syok kardiogenik berat
dan secara hemodinamik :
hipotensi signifikan (TDS
< 70 mmHg) dengan
resistensi perifer
keseluruhan rendah
Ampul
4 ml =
4 mg
Diberikan
hanya melalui
jalur IV
Campurkan 4
mg atau 8 mg
noradrenalin
ke dalam 250
ml D5%,
D5NS (bukan
NS), jangan
memasukan
pada jalur
yang sama
dengan
larutan alkalis
Dibutuhkan
dosis yang
lebih besar
untuk
meningkatkan
perfusi yang
adekuat pada
kasus drug-
induced
hypotension
Meningkatkan oxygen
demand miocard, TD
dan HR
Bisa menginduksi
aritimia. Hati-hati
penggunaan pada
pasien iskemia akut;
monitor cardiac output
Ekstravasasi obat
menimbulkan nekrosis
jaringan, jika terjadi :
campur phentolamin 5
10 mg ke dalam 10
15 ml NS, infiltrasikan
ke area ekstravasasi

LAIN-LAIN
Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa
dan cara
pemberian
Perhatian
Furosemid Terapi ajuvan untuk
edema paru akut
(ALO : Acute Lung
Oedem) pada pasien
dengan TDS > 90
mmHg (tanpa gejala
dan tanda syok)
Hipertensi emergensi
Peningkatan tekanan
intrakranial
Ampul 2
ml = 20 mg
0,5 1 mg/kg
diberikan 1 2
menit, jika tidak
respon : 2
mg/kg diberikan
pelan 1 2
menit
(pemberian
lazim dengan
drip/memakai
syringe pump)
Dehidrasi
Hipovolemia
Hipotensi
Hipokalemia atau
gangguan
keseimbangan
elektrolit lainnya
Morfin Chest pain dengan
Acute Coronary
Syndrome (ACS)
yang tak respon
dengan nitrat
Edema paru akut
kardiogenik (bila TD
adekuat)
Ampul 1
ml = 10 mg
Dosis inisial
: 2 4 mg IV
dalam 1 5
menit, setiap
5 sampai 30
menit
Dosis
ulangan : 2
8 mg pada
interval 5
sampai 15
menit
Masukkan
pelan-pelan
dan titrasi
sampai
tercapai efek
Bisa menyebabkan
depresi napas
Menyebabkan
hipotensi (pada
pasien dengan
deplesi volume
cairan)
Gunakan dengan
hati-hati/perhatian
penuh pada kasus
infark ventrikel
kanan
Antidotum :
nalokson (0,4 2
mg IV)
Nitrogliserin Pencegahan dan
terapi angina
Infark miokard akut
Kegagalan ventrikel
kiri
Tablet
sublingual,
metered
spray,
transdermal,
ampul iv
Tablet
sublingual :
0,3-06 mg
Metered
spray : 0,4
mg
Mukosa pipi
: 1-5 mg
Transdermal
: 5-15 mg
Kontraindikasi
pada infark
miokard dengan
hipotensi,
glaukoma
i.v : drip 10-
200
mcg/menit
Digoksin Fibrilasi atrium
dengan respon
ventrikel cepat
Kegagalan ventrikel
kiri
Tablet 0,25
mg, ampul
Dapat
diberikan per
oral maupun
iv dosis:
0,125 1,0
mg 1x per
hari
Kombinasi
oral dan iv :
Digoxin 0,5
mg
dilarutkan
dalam 50 mg
D5%
diberikan
secara iv
selama 1 jam
dilanjutkan
dengan 0,25
mg p.o 1-2x
hingga dosis
total 0,75-1,0
mg perhari
Dosis
maintenance
0,0625-0,5
mg per hari
Efek samping :
mual, muntah,
sukar makan,
pusing dan aritmia
meningkat pada
kondisi
hipokalemia,
hipomagnesemia,
hipoksia,
hiperkalsemia,
gagal ginjal dan
hipotiroidisme
Kontra indikasi
pada gagal ginjal
Aminofilin Bronkospasme
Asma bronchial akut
Respirasi Cheyne-
Stokes
Gagal jantung
Dispnea akibat
emfisema
Tablet
175 mg,
350 mg,
600 mg
Ampul
10 ml
Bolus iv : 5
mg/kgBB
dengan
kecepatan 1
ml/menit
Maintenance
iv : 0,5
mg/kgBB/ja
m
Oral : 100-
300 mg 3-
4x/hari
Kontra indikasi :
ulkus peptikum,
hipersensitivitas
aminofilin
Sesuaikan dosis
pada pasien tua,
gagal hati

Anda mungkin juga menyukai