Anda di halaman 1dari 13

PEDIATRI 2009

1-10 (ABEBB DAEDA)


Usia minggu 3, terbentuk 3 lapisan dasar (germ layer):
- lap. Ektoderm
- lap endoderm
- lap mesoderm
Germ layerorgan primer (minggu 4-8)organogenesis
a. Ektoderm
ektoderm corda dorsalis chorda dorsalis SSP gelembung otak&sumsum tulang belakang
gelembung otak procen, mesen, romben chepalon
STB medula spinalis
(minggu 3)

Gelembung telinga alat pendengaran, alat keseimbangan
Lempeng mata gelembung matalensa mata
Epidermis rambut,kuku
Kel di bawah kulit
Email gigi
Kel susu
Kel hipofisis
(minggu 4)

Prosencephalon (telenchepalonhemisferium serebri, diencephalon gelembung mata, gel
telinga)
Mesenchepalon
Rombenchepalon (metencephalonpons&cerebelum, myelencephalon medula oblongata)
(minggu 5)
b. mesoderm
- dorsalis
- intermediet
- lateralis

Mesoderm Dorsalissomit (akhir minggu 3-5)
Sklerotom,kondroblas, osteoblas (akhir minggu 5 42-44 pasang somit)
Myotom, otot
Dermatom, dermis
Somit pertama kali terlihat didaerah leher mudigah yaitu hari ke 20, pembentukannya berjalan
dengan arah sefalokaudal, dengan kecepatan kira-kira tiga pasang/ hari hingga akhir minggu ke 5
terdapat 42-44 pasang somit.
Ada:
4 pasang somit oksipital,
8 pasang servikal
12 pasang torakal
5 pasang lumbal
5 pasang sakral
8-10 pasang koksigeal
somit oksipital pertama dan 5-7 somit koksigeal yang terakhir kemudian hilang, sedangkan somit-
somit lain membentuk kerangka sumbu badan.

Mesoderm intermediet nefrotom, korda, nefrogenika
Mesoderm lateralis dinding ventral & lateral tubuh; (lamina parietal)
dinding usus; (lamina viseral)
selaput serosa pada paru, perut, jantung;
darah dan pembulih darah;
jantung
mesoderm parietal dinding lateral dan ventral tubuh
mesoderm viseral dinding usus.

c. Endoderm
Endodermusus (proses pembentukannya secara pasif karena hanya mengikuti pertumbuhan ekto
maupun meso):
o Pelipatan sefalokaudal SSP(ektoderm) memanjang
o Pelipatan lateral somit (mesoderm) melintang
Yang terbentuk: -usus depan
- Usus tengah
- Usus belakang
- Paru-paru
- Hati
- Kandung empedu
- Pankreas
- Tonsil
- Timus
- Kandung kemih&uretra
- Kel gondok dan anak kelenjarnya
- Epitel cavum timpani
- Epitel tuba eustachii

Minggu 3-8 rentan teratogen, mempengaruhi diferensiasi (pra lempeng benih, diferensiasi, janin)
Otak, susunan kemih dan kelamin sampai lebih dari minggu ke 8 pengaruh oleh zat teratogen masih
besar

11. E
Ibu dengan DM tipe 2 seringkali mekahirkan bayi dengan BBL besar. hal ini dikarenakan efek dari resistensi insulin
insulin plasma meningkat fetal growth faktor meningkat peningkatan berat badan lahir dan peningkatan
pertumbuhan dan beberapa organ (organomegali)
Ibu dengan DM tipe 1 kekurangan sekresi insulin fetal growth factor tidak banyak di stimuli bayi stunted
(pendek dan kecil)

12. E
bayi prematur yang sering mengalami distress pernafasan memerlukan terapi oksigen sebagai supply oksigen. Jika
oksigen yang diberikan terlalu byk akan menyebabkan kebutaann.
Oksigen tinggi pembuluh darah baru retina berhenti tumbuh, namun ketika pemberian oksigen di stop pembuluh
darah baru akan terbentuk lebih banyak sebagai upaya kompensasi atas ketertinggalan pembentukan selama terapi
dengan oksigen tinggi memblok jalannya cahaya dari pupil-retina.
Pemberia oksigen yang tepat adalah oksigen dengan konsentrasi 21 % saja sudah cukup untuk mengembangkan paru
yang kolaps.

13. B
Sistem respirasi
Gerakan paru mulai tampak pada trimester awal gestasi.
Insiasi pernafasan terjadi ketika neonatus terpapar udara luar, proses kelahiran janin yang mengakibatkan
asfiksia janin dan stimulus taktil (impuls sensoris yang berasal dari kulit yang tiba-tiba dingin).
Jika neonatus tidak langsung bernafas spontan tubuh menjadi hiperkapnea dan hipoksia rangsang
tambahan ke sistem pusat pernafasan bernafas.
gagal nafas 10 menit pada neonatus cedera otak permanen ( thalamus, kolikulus inferior, dan batang
otak) cerebral palsy
tegangan permukaan yang masih tinggi pada cairan yang mengisi alveolus paru kolaps. Dibutuhkan lebih
dari 25 mmHg (biasanya sekitar 60 mmHg) tekanan negatif dari inspirasi untuk membuka paru yang kolaps.
Dihasilkan dari tangisan bayi yang kuat saat lahir.
Surfaktan yang fungsinya menurunkan tegangan permukaan dari cairan alveolus baru disekresi pada bulan 1-
3 akhir gestasi (22-24 minggu), puncak minggu ke 35. Dihasilkan oleh sel epitel tipe 2 alveoulus. Defisiensi
surfaktan Respiratory distress syndrome (penyakit membran hialin). Biasanya terjadi pada bayi prematur
dan bayi dengan ibu penderita DM.
Patofis: surfaktan kurangparu masih kolaps ventilasi tergangguhipoksiaretensi karbondioksida
asidosis
1. Penimbunan asam laktat
2. kerusakan endotel kapiler dan epitel alveolus transudasi ke alveolus terbentuk fibrin. Fibrin bersama
jaringan nekrotik lain membran hialin.
14. A
15. E
16. C
17. C
Degradasi Hb pada RES menghasilkan bilirubin indirek bilirubin indirek diikat oleh albumin (kompleks bilirubin-
albumin ditransfer ke hepardikonjugasikan oleh glukoronil transferase bilirubin direk ke usus, di usus
dihidrolisis oleh glukoronidasemenjadi bilirubin indirek dan direabsorbsi masuk lagi ke siklus enterohepatis. Bayi
yang kurang minum ASI, peristaltik usus turun shg reabsorbsi bilirubin indirek meningkat. bilirubin indirek
urobilinogensterkobilin, mewarnai feses.
Ikterik fisiologis
Bisa disebabkan oleh: hepar yang belum matur yang biasa terjadi pada bayi preterm maupun aterm.
Defisiensi glukoronil transferase. peningkatan
Pada bayi aterm: Biasanya terjadi setelah 24 jam kelahiran.puncak: hari ke 4-5
Pada bayi preterm : setelah 48 jam pasca lahir. Puncak: minggu ke -2
disebabkan: Hepar belum matangfungsi enzim glukuronil transferase belum sempurna-> konjugasi
bilirubin indirek belum sempurna.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam jaundice fisiologis:
1) terjadi tidak 24-36 jam kelahiran;
2) bilirubin serum meningkat 5 mg/dl/24 jam; serum bilirubin-> term tidak lebih dari 12 mg/dl dan preterm 14
mg/dl;
3) jaundice tidak hilang dalam 10-14 hari;
4) bilirubin direct>2 mg/dl.
Perhitungkan faktor penyebab lain.

jaundice breast feeding
2% terjadi pada term hari ke 7. Konsentrasi max 10-30mg/dl-> pada hari ke 2-3
Jika menyusui diteruskan akan menetap 3-10 minggu, pada level yang lebih rendah.
Jika berhenti menyusui diganti dengan susu formula maka level bilirubin akan merendah cepat, jika
diteruskan lagi akan naik lagi ke level sebelumnya
Glukoronidase ASI> susu formula
Hiperbilirubinemia >12 mg/dl-> 13% breast feed infant pada 1 minggu kehidupan pertama-> dehidrasi, tidak
cukup kalori.
Memberi cairan glukosa pada breast infant akan memperparah hiperbilirubunemia-> kalori glukosa<ASI
Optimalkan pemberian ASI


Jaundice patologis
Biasanya terjadi pada :
1. Abo inkompatibilitas, bayi rhesus positif ibu rhesus negatif ( dalam 24 jam),
2. septikemia (setelah 24 jam)
3. hipotiroidisme
4. galaktosemia
5. atresia duktus biliar
6. defisiensi glukosa 6 phospat dehidrogenaseHemolisis meningkat (>5mg/dl). G6PD berfungsi untuk
menstabilkan membran permukaan eritrosit supaya tidak mudah lisis.
Kenaikan bilirubin indirect dapat terjadi karena: 1) meningkatnya bilirubin yang perlu dikonjugasi hepar
(anemia hemolitik, polisitemia (hematokrit >65%), waktu hidup eritrosit berkurang, peningkatan siklus
enterohepatik, infeksi); 2) rusak/berkurangnya aktivitas transferase (genetik, hipoksia, infeksi, hipotermi,
def.tiroid); 3) dibloknya enzim transferase (obat/zat lainnya yang membutuhkan enzim glukuronil
transferase untuk diekskresikan mis, eritromisin); 4)berkurangnya/tidak adanya enzim yang mereduksi
bilirubin di hepar (genetik, prematur).
Indirect bilirubin diikat albumin. Level toksik bilirubin meningkat jika-> ada obat yang menggeser bilirubin
dari albumin (misail fenilbutazon), kelaparan, asidosis, hipoglikemia dan hipotermia-> Peningkatan asam
lemak bebas.
Meningkatnya permeabilitas sawar darah otak-> asfiksia, prematur, hiperosmolaritas, infeksi
Level bilirubun-> kepala (5mg/dl), dada atas (10 mg/dl), perut/batang tubuh bawah (15 mg/dl), ekstremitas
(20mg/dl). Bilirubin direct-> kuning kehijauan. Bilirubin indirect-> kuning-orange.
Kenaikan level bilirubin >0,5 mg/dl/jam menandakan adanya hemolisis
(satuan mol/l)

Kernikterus
- Bilirubin indirek larut lemak. Bisa melewati sawar darah otak.
- Level bilirubin meningkat-> range (21-50)
- Permeabilitas sawar darah otak meningkat pada asfiksia, prematur
- Dapat terjadi pada hari ke 2-5; minggu 3-4
- Kernikterus: 1)tahap 1; letargi, hipotoni, refleks hisap buruk;
2) tahap 2: demam, hipertonus, opsitonus;
3) tahap 3: kondisi membaik; sekuel-> gangguan sensorineural, abnormalitas daya pandang,
koreoatetoid.
- Cek bilirubin 4-8 jam sekali
- Tatalaksana: -> fototerapi. Dengan harapan pada 4-8 jam pertama turun 0,5-1 mg/dl dalam 24 jam turun 5-
20%. -> transfursi tukar. -> obat: phenobarbital, cholestyramine, IV IG, mesoporphyrinis (hambat
hemeoksigenasi).
18. B
SIRKULASI
Paru-paru merupakan organ yang kurang fungsional (belum sempurna)bagi fetus dikarenakan suplai oksigen masih
berasal dari ibu (plasenta) sehingga tidak diperlukan darah dalam jumlah yg besar ke organ tersebut. Darah kaya
oksigen berasal dari plasenta vena umbilicalis duktus venosus melewati hepar vena cava inferior atrium
kanan , lewat foramen ovale atrium kiriventrikel kiri aorta seluruh tubuh.
sebagian besar darah yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri.
Darah yang tidak teroksigenasi yang berasal dari kepala masuk ke atrium kanan arteri pulmonalis melewati
duktus arteriosus aorta descenden arteri umbilikalis plasenta darah teroksigenasi.
Darah yang masuk ke paru hanya sekitar 12%.
Rendahnya aliran darah ke paru disebabkan oleh adanya foramen ovale dimana 1/3 lebih dari aliran darah dari
atrium kanan masuk ke atrium kiri lewat foramen ini. Foramen ovale menutup sempurna pada usia 1 tahun setelah
lahir. Duktus arteriosus-> 3 bulan.
Penutupan foramen ovale terjadi karena: resistensi sistemik yang tinggi shunt balik/ pirau balik, yang awalnya
dari atrium kanan-kiri jadi kiri-kanan katup menutup.
Penutupan duktus arteriosus :
Resistensi sistemik tinggi dan penurunan resistensi paru ketika bayi lahir peningkatan resistensi aorta dan
penurunan resistensi arteri pulmonalaliran darah dari aorta yang tinggi ke arteri pulmonal. Peningkatan
aliran darah yang membawa oksigen yang melewati struktur ini menyebabkan duktus arteriosus mengalami
konstriksi setelah beberapa jam kelahiran (ingat ketika oksigen tinggi pembuluh darah vasokonstriksi, ketika
aliran oksigen rendah pembuluh darah vasodilatasi). Dalam 1-4 bulan selanjutnya duktus ini tertutup
sempurna oleh jaringan ikat pada lumennya sehingga duktus ini sempurna menutup.
Kegagalan dalam penutupan PDA (patent duktus arteriosus). Ada yang menyebutkan kegagalan
penutupan duktus arteriosus disebabkan oleh prostaglandin pada dinding duktus. (sifat prostaglandin->
vasodilator). Sehingga bisa diberikan indometacin yang fungsinya untuk menghambat sintesis prostaglandin.
Penutupan duktus venosus:
Saat lahir, aliran darah dari vena umbilikalis melalui duktus venosus ke vena kava inferior dihambat, karena
pemotongan plasenta (pemotongan vena umbilikalis), tapi sebgian besar darah masih melewati duktus
venosus (berasal dari pembuluh darah porta organ abdomen fetus) dinding muskulus dari duktus venosus
kontraksi duktus venosus menutup tekanan pembuluh darah porta dari organ abdomen meningkat
terbentuk jalan pintas ke hepar vena porta hepatika.

19. A
20. D
Pembentukan sel darah:
Minggu 3 RBC terbentuk di yolk sac
Minggu 4&5 jaringan mesenkim dan endotel pembuluh darah fetus
Minggu 6 hepar
Bulan 3 limpa dan jaringan limfoid
> 3 bulan Sumsum tulang belakang
21. C. tambah 1 porsi makanan atau sekitar 300 kkal/hari. Pertambahan BB selama kehamilan sekitar 10-12,5
kg. Hampir semuanya terjadi pada trimester 3.
22. -
23. C. Vitamin C ada dalam diet sehari2, aminophilin merupakan bronkodilator dan berbeda dengan
aminopterin yang ada di slide (aminopterin-> antagonis folat-> antikanker) dan masih boleh diberikan pada
penderita asma yang sedang hamil, kortikosteroid memiliki efek teratogenik seperti cleft palate, magnesium
sulfat-> sepertinya tidak ada masalah, masih digunakan untuk hipertensi pada preeklamsia, ergotamin->
perangsang kontraksi uterus, bisa keguguran.
24. B
tumbuh kembang janin salah satunya dipengaruhi oleh hormon sintetik. Kontrasepsi oral biasanya
mengandung estrogen dan progesteron jika hamil segera hentikan pemakaian KB. Estrogen-> bisa
merangsang kontraksi uterus dan bisa sebabkan keguguran, estrogen dan progesteron-> teratogenik
walaupun masih diragukan, progesteron-> maskulinisasi pada anak perempuan.

25. D
mual muntah hebat hiperemesis gravidarum
26. B
Untuk menghindari kehilangan cairan diberikan infus kristaloid. Muntah-> alkalosis, karena kehilangan Cl
dalam asam lambung dan reabsorpsi HCO3 yang menyebabkan pH meninggi. Pakai NaCl dibanding RL karena
NaCl Cuma punya Na dan Cl tapi tidak ada HCO3.
Tekanan darah pasien 80/60 tanda-tanda syok mungkin karena dehidrasi akibat mual-muntahnya, segera
beri cairan resusitasi dan rujuk ke RS yang kompeten.
27. C
Preeklamsia ringan:
Hipertensi: sistolik/ diastolik 140/90
Proteinuria: 300 mg/ 24 jam atau 1+dipstik
Edema: edema lengan, muka, perut, generalisata
Penatalaksanaan:
o rawat jalan ( tirah baring posisi miring, diet cukup protein rendah Karbohidrat, lemak, garam
secukupnya, dan diberi roboransia prenatal; tidak diberikan obat-obat antihipertensi;
dilakukan px darah lengkap; urin, fx ginjal; hati.)
o rawat inap, jika: tidak ada perbaikan (TD, proteinuria) selama 2 minggu, adanya 1 atau lebih
gejala preeklamsia berat.

Preeklamsia berat:
Hipertensi : 160/110
Proteinuria: 5g/ 24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif
Oligouria
Edema paru dan sianosis
Dibagi menjadi: preeklamsia berat dengan impending eclamsia dan tanpa impending eclamsia. Impending
eclamsia: preeklamsia berat + gejala subyektif (nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah2, nyeri
epigastrium, kenaikan rprogresif TD)
Penatalaksanaan:
o Segera masuk rumah sakit untuk rawat inap dan tirah baring posisi miring.

Hipertensi gestasional (transient hipertensi): hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan
hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan (preeklamsia tanpa proteinuria).
Eklamsia: preeklamsia +kejang dan atau koma
28. C
29. A. gangguan oksigenasi-> gangguan plasenta-> lebih tepatnya gangguan mikrovaskular. Dalam option yang
berhubungan dengan vaskular adalah hipertensi. Hipertensi-> lumen PD mengecil.
30. C. gangguan mekanis pada janin->janin dalam uterus dibungkus oleh selaput ketuban. Jika selaput ketuban
melilit bagian dari janin bisa terjadi kelainan pada fisik janin-> amniotic band. Di option yang berhubungan dengan
selaput ketuban hanya ketuban pecah dini-> cairan sedikit-> kemungkinan kontak selaput ketuban ke janin lbh besar.
31. E. hidrops fetalis-> neonatus mati karena gangguan hematologi misalnya thalasemia, sel darah dirusak oleh
sistem retikuloendotelial-> sel darah yang ada hanya sedikit-> mati
32. C. IgM-> akut, IgG-> pada keadaan akut muncul setelah IgM naik dan kadarnya terus meninggi sampai > dari igM,
pada keadaan kronis ada igG tapi tidak ada igM, pasien pernah kena suatu penyakit igG ada dan igM tidak ada.
Kemungkinan dalam kasus mungkin reinfeksi, ig G ada dengan kadar yang rendah, igM meninggi; kemudian igM
merendah dan igG terus meninggi melebihi igM.
B (Ig G spesifik untuk infeksi kronis, Ig M untuk infeksi akut)
33.E . thalidomide dulu dipakai sebagai obat tidur untuk orang hamil, ternyata ketika anaknya lahir ekstremitasnya
gak sempurna /fokoamelia
obat-obat yang sifatnya teratogenik: talidomit, aminopterin, anti kejang, difenilhidantoin (fenitoin), asam valproat,
trimetadion, meprobramat, klordiazepoksid, diazepam, warfarin, kokain, rokok, obat-obatan anti kanker.
34. D. Fenobarbital-> menginduksi enzim hepatis, kortikosteroid-> paru
35. 35. B. metabolisme obat kebanyakan di hepar-> metabolisme-> merubah yang aktif jadi non aktif atau non aktif
jadi aktif, kebanyakan aktif jadi tidak aktif dan membuat obat dapat diekskresi-> efek obat menjadi lebih lama dan
klirens memanjang.
36. D. Diazepam-> 98% diikat protein plasma-> pada neonatus protein plasma masih sedikit-> banyak yang tidak
terikat-> kadar obat bebas meningkat-> lebih toksik.
37. D. anak sebaiknya diberi dosis berdasarkan BSA karenaq permukaan tubuh lebih luas.
38. B. Salisilat menggeser ikatan bilirubin dari albumin.
39. B. BCG untuk TBC, infeksi pada paru biasanya.
40.?. luka kotor-> tetanus.
Vaksinasi IDAI 2011:
Hb 0, 1,3 (bulan)
Polio 0, 2, 4, 6, 2 tahun, 5 tahun
DPT 2,4,6, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 18 tahun (Td)-> gak ada pertusis lagi
BCG 2-3 bulan
41. E. keluhan utamanya pucat. Anak kurang gizi dengan hepatosplenomegali dan pembesaran kelenjar limfe aksial
dan inguinal. Terdapat limfoblas 20%. Mungkin arahnya ke leukemia limfoblastik. Orang leukemia-> imunosupresan.
Jangan kasih vaksin yang hidup misal: BCG, polio sabin (oral), campak, MMR. Hep B masih bisa. Bisa2 pasiennya
terinfeksi.
Kuman telah dilemahkan: BCG(IC), polio sabin(PO), campak(SC)
Kuman dimatikan: Polio salk (SC), DPT (IM),
Komponen kuman: HepB (IM)
42.E. HIV-> immunosupresan sama kayak nomer 41. Beberapa jurnal mengatakan adanya koinfeksi HIV dengan
HepB dan HepC. HIV nular lewat darah begitupun Hep B dan Hep C.
43. B. ada demam, infeksi SSP, kelumpuhan-> mungkin polio. Ada salk ada sabin-> yang sabin dinegara luar udah
banyak diganti pakai salk.
44. E. kalo di slide: word production 18 bulan, vocabulary burst 20 bulan. sekitarlah
45.D. Asuh-> sandang pangan papan, asih-> kasih sayang, Asah-> dilatih
46. D. Jelas, tapi ada 1 yang ga jelas, berapa umur anaknya? Kalo umurnya udah 20 tahun masa iya masih dibolehin,
mau saingan sama bapaknya? -______-
47. B. Jelas
48. E. lingkar kepala kalo di slide sampai 5 tahun.
49. C. demam, lumpuh-> mungkin polio.
50. B. sakit, batuk, pilek, ada oropharyngitisnya, DPT aja
51. D. Jelas. >72 jam kelamaan kali
52. E. Gampangnya, pneumonia tersering pada neonatus itu yang jelas kalo dia dini mikirnya ke bakteri yang ada di 3
lubang wanita aja. Bakteri enterik, vagina, dan urethra. Kalau Haemophyllus influenza B itu ada banyak di udara gak
usah nyari ke dalam lubang.
53. C. di MTBS jika didapatkan tanda bahaya umum dan klasifikasi merah langsung rujuk.
Untuk keluhan batuk dan sesak napas pakai klasifikasi pneumonia:
Takipneu (neonatus: >60/mnt, <1 tahun: >50x/mnt, 1-5 tahun: >40/mnt dan dispneu (adanya retraksi dinding dada).-
> klasifikasi merah-> Rujuk
Takipneu doang->kuning-> kasih antibiotik, rawat dirumah kembali 2 hari lagi
Gak ada takipneu dan dispneu->hijau-> kasih obat batuk, minimal jeruk nipis hangat jangan campur madu, kembali 5
hari lagi
54. B. Jelas, ntar ASI gak laku, pie jal?
55. A. Semua bisa kena kok
56. D. Makrosomia-> bayi badannya besar-> pasti susah kelahirannya, biasanya terjadi distosia bahu, kepala sudah
keluar tapi badannya belum, bahunya nyangkut.
57. E. BBLR (brown fatnya kurang, padahal neonatus sumber energi utamanya dari situ), hipoksia (usaha napas jadi
tinggi-> cape), prematur (sama kayak BBLR), hipotermia (mencoba menaikan suhu dengan meningkatkan
metabolisme-> banyak pake gula).
58. E. Di MTBS bayi 0-2 bulan itu pilihan satunya adalah fenobarbital. Diazepam metabolitnya masih aktif sehingga
kerja obat memanjang, selain itu efek sedasi dan depresi napas-kardiovaskuler diazepam > fenobarbital. Kalo mau
jangan dizepam tapi turunannya misalnya lorazepam yang metabolitnya inaktif.
59. E. Jelas, yang penting itu kalau tidak meluas <1cm perawatan lokal saja tapi kalau meluas >1 cm berikan
antibiotik.
60. B. Jelaslah, udah pada jago
61. A/C. Pasien ada jejas dikepala, dan tidak sadar-> intubasi orotrakeal. Tapi di option ada pasang cervical collar
dulu ya bener juga sih, jejas di atas klavikula curiga cedere servikal, jadi bingung.
62. A. Jelaslah, udah pada jago
63. B. Pada pasien didapatkan takikardi, hipotensi (normal TD sistol anak 5 tahun= 80 + 2x(umur/5)= 90 mmhg)->
penurunan >20 mmHg. Ekstremitas dingin-basah. Penurunan kesadaran, masih bisa dirangsang nyeri. Kemungkinan
30%.
System <25% Blood Volume
Loss
25%-45% Blood
Volume Loss
>45% Blood Volume Loss
Cardiac Weak, threadypulse;
increasedheart rate
Increased heart
rate
Hypotension,
tachycardiatobradycardia
CNS Lethargic, irritable,
confused
Change in level of
consciousness,
dulled response to
pain1
Comatose
Skin Cool, clammy Cyanotic,
decreased
capillary refill, cold
extremities
Pale, cold
Kidneys Minimal decrease in
urinary output;
increased specific
gravity
Minimal urine
output
No urinary output
Penanganan kehilangan darah pada anak:
Berikan 20 ml/kgbb kristaloid (RL dihangatkan) dalam 20 mnt dapat diulang 2-3 kali
Jika tidak membaik, PRBCs 10 ml/kgbb
Jika tidak membaik, operasi
64. D. neonatus prematur: 95 ml/kgBB, neonatus normal: 80 ml/kgbb, anak: 80 ml/kgbb
65. A. Normal -2 sampai +2, yang diukur TB/U jadi pilihannya dia tinggi atau pendek
66. E. Jelas kayaknya
67. D. Foremilk-> ASI yang dikeluarkan pada menit2 pertama bayi menyusu, kandungan lemak sedikit, banyak airnya;
hindmilk-> banyak lemaknya, sehingga bayi kenyang, enek, kemudian berhenti meminum ASI
68. D. Susu sapi memiliki kadar betalactoglobulin lebih tinggi yang menyebabkan reaksi alergi. Protein sapi lebih
tinggi dari ASI, ASI memiliki Ig. Komponen utaman ASI itu protein whey sedangkan sapi itu kasein, whey lebih mudah
diserap dibanding casein.
69. A. Jadi susah makan karena makanan dimulut keluar mulu
70. E. Porsi anak lebih kecil dari dewasa, jenis makanan pada anak kandungan energinya lebih banyak dari orang
dewasa-> anak punya keperluan untuk tumbuh kembang, konsistensi makanan untuk anak terutama pada 1-2 tahun
adalah makanan lebih lunak/mudah dikunyah dibanding makanan orang dewasa-> anak gi C-ginya belum tumbuh
semua. Kalo jenis makanan bisa sama bisa tidak, tergantung umurnya, gak mungkin juga jengkol dimakan anak 1
tahun -____-

71.B. Pake GEMS ya untuk klasifikasi diare WHO.













Rencana A: untuk anak < 1 tahun kasih oralit 50-100ml tiap BAB, untuk > 1 tahun 100-200ml tiap BAB
Rencana B: rehdrasi dan observasi dengan pemberian oralit 75 ml/kgbb selama 3 jam
Rencana C: rujuk, atasi sebagai shock
72. C. paling mendekati 75 ml/kgbb kayaknya
73. C. ingat tanda bahaya umum langsung rujuk sebelumnya initial treatment dulu. Tanda bahaya umum: kejang,
tidak sadar, letargi, tidak mau minum, memuntahkan segalanya.
74. A. takipneu, retraksi-> berat-> rujuk
75. D. Pake feeling aja deh kalo ikm
76. A. Imunisasi tidak harus dilakukan di waktu Ashar kok, malah biasanya sebelum dzuhur -___-
77. D. Pilih yang paling mulia
78. B. biasanya yang murah itu mudah
79. D. Idem nomer 75.
80. E. tidak sadar-> ingat bahaya umum, langsung rujuk

SIGNS
No signs of
dehydration
Some (mod.)
dehydration
Severe
dehydration
G
General
condition
well,
alert
restless,
irritable
lethargic,
unconscious
E
Eyes normal sunken sunken
M
Mouth &
Drinking
normal thirsty, drink
eagerly
poor or una-ble
to drink
S
Skin pinch returns rapidly returns slowly very slowly
Management
of dehydration
Plan A
at Home
Plan B
At OR Center
Plan C
At Hospital

Anda mungkin juga menyukai