PENGERINGAN Oleh: FENNY CRISTA A. PANJAITAN 05111003019 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIIJAYA IN!RALAYA "01" I. PEN!AHULUAN A. L#$#% &el#'#() Indonesia merupakan negara dengan humiditas yang tinggi sehingga kandungan air dari material-material yang mudah menyerap air tinggi. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan karena kandungan air yang tinggi akan merusak material tersebut. Makanan dengan kandungan air yang tinggi akan mempercepat proses pembusukan sedangkan material padatan dengan kandungan air tinggi mengurangi kekuatan material. Selain itu, kandungan air yang tinggi pada material bahan bakar seperti batubara akan mengurangi kandungan air sehingga perlu dilakukan proses pengurangan kandungan air pada material tersebut. Salah satu pengurangan kandungan air dari material dengan cara pengeringan (Gaman P.M. dan K.B. Sherrington, !!"#. Bahan pangan terutama bahan pertanian pada umumnya memiliki ketahanan terhadap kerusakan yang relati$ rendah. Baik itu kerusakan secara $isika%i maupun kerusakan secara kimia%i, terutama dalam hal kea%etan yang relati$ pendek. Proses penga%etan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana, baik dengan o&en, panggang, maupun pen'emuran. (aranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari penga%etan makanan adalah upaya untuk menahan la'u pertumbuhan mikroorganisme pada makanan. Mikroorganisme menyukai tempat lembab atau basah serta mengandung air. )adi, teknik pengeringan membuat makanan men'adi kering dengan kadar air serendah mungkin. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan men'adi mudah proses pembusukan makanan dan semakin kecil kadar air, maka sulit ter'adi pembusukan pada makanan. Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam 'umlah yang relati&e kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. *asil dari proses pengeringan adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara dengan kadar air keseimbangan udara (atmos$ir# normal atau setara dengan nilai akti&itas air (a%# yang aman dari kerusakan mikrobiologis, en+imatis dan kimia%i. Pengertian proses pengeringan berbeda dengan proses penguapan (e&aporasi#. Proses penguapan atau e&aporasi adalah proses pemisahan uap air dalam bentuk murni dari suatu campuran berupa larutan (cairan# yang mengandung air dalam 'umlah yang relati$ banyak. Meskipun demikian ada kerugian yang ditimbulkan selama pengeringan yaitu ter'adinya perubahan si$at $isik dan kimia%i bahan serta penurunan mutu bahan (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. Pengeringan ter'adi melalui penguapan cairan dengan pemberian panas ke bahan material panas. Panas dapat disediakan melalui pengering kon&eksi (pengering langsung#, pengering konduksi (pengering sentuh#, radiasi atau secara &olumetrik menempatkan bahan material tersebut ke dalam medan gelombang elektromagnetik mikro (micro%a&e# ataupun gelombang radio. Seluruh cara pengeringan, kecuali dielektrik (gelombang mikro atau $rekuensi radio# menyediakan panas pada batas ob'ek yang dikeringkan sehingga panas harus berdi$usi kedalam peralatan melalui proses konduksi (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. .u'uan dilakukan proses pengeringan adalah memudahkan proses penanganan, mengurangi biaya transportasi, proses pengemasan, menga%etkan bahan, meningkatkan nilai guna bahan atau agar memberikan hasil yang baik, dan mengurangi biaya korosi. *al ini penting untuk menghindari proses pengeringan lampau atau pengeringan yang terlalu lama, karena kedua proses pengeringan ini akan meningkatkan biaya operasi dari bahan tersebut. Metodologi dan teknik pengeringan dikatakan baik apabila phenomena perpindahan masaa dan energi pada proses pengeringan dapat dipahami dengan 'elas sehingga hasil yang diberikan oleh bahan maksimal. Phenomena pengeringan dapat diketahui dari perpindahan titik pengeringan oleh kur&a la'u pengeringan. Perubahan titik pengeringan suatu bahan memperlihatkan perubahan massa bahan untuk tiap satuan %aktu selama proses pengeringan. *asil dari perubahan titik pengeringan ini adalah la'u pengeringan dari bahan terhadap kandungan air di dalam bahan tersebut. /a'u pengeringan dipengaruhi oleh $aktor eksternal dan internal dari bahan. Bila udara sebagai media pemanas maka $aktor eksternal adalah kecepatan udara, relati&e humidity dari udara dan temperatur udara, sedangkan $aktor internal adalah struktur bahan yang berupa ukuran, kandungan dan distribusi dari pori-pori bahan. &. T*+*#( Praktikan dapat mengetahui pengaruh pengeringan terhadap massa dan si$at $isik bahan serta menggambarkan la'u e&aporasi. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengeringan merupakan salah satu metode penga%etan makanan yang tertua. Pengeringan dapat diartikan sebagai usaha memindahkan atau mengurangi air dari suatu bahan pangan. Kebanyakan pengeringan dilakukan dengan proses penguapan air yang terkandung dalam makanan, dan untuk melakukannya maka panas latent penguapan harus tersedia. .erdapat dua $aktor pengendali proses yang penting ikut serta dalam unit operasi pengeringan, yaitu trans$er panas untuk menyediakan kebutuhan panas latent penguapan dan aliran air atau gerakan air dan uap air melalui bahan pangan yang kemudian mengalir melalui bahan pangan yang kemudian keluar dari bahan yang mengakibatkan pemisahan air dari bahan pangan (0./. 1arle, !!!#. Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah massa yang ter'adi secara bersamaan (simultan#. Proses perpindahan panas yang ter'adi adalah dengan cara kon&eksi serta perpindahan panas secara konduksi dan radiasi tetap ter'adi dalam 'umlah yang relati&e kecil. Pertama-tama panas harus ditrans$er dari medium pemanas ke bahan. Selan'utnya setelah ter'adi penguapan air, uap air yang terbentuk harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini akan menyangkut aliran $luida dengan cairan harus ditrans$er melalui struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Panas harus disediakan untuk menguapkan air dan air harus mendi$usi melalui berbagai macam tahanan agar dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas (0./. 1arle, !!!#. Prinsip pengeringan biasanya akan melibatkan dua ke'adian yaitu panas harus diberikan pada bahan, dan air harus dikeluarkan dari bahan. ,ua $enomena ini menyangkut pindah panas ke dalam dan pindah massa ke luar. 2ang dimaksudkan dengan pindah panas adalah peristi%a perpindahan energi dari udara ke dalam bahan yang dapat menyebabkan berpindahnya se'umlah massa (kandungan air# karena gaya dorong untuk keluar dari bahan (pindah massa#. ,alam pengeringan umumnya diinginkan kecepatan pengeringan yang maksimum, oleh karena itu semua usaha dibuat untuk mempercepat pindah panas dan pindah massa. Perpindahan panas dalam proses pengeringan dapat ter'adi melalui dua cara yaitu pengeringan langsung dan pengeringan tidak langsung. Pengeringan langsung yaitu sumber panas berhubungan dengan bahan yang dikeringkan, sedangkan pengeringan tidak langsung yaitu panas dari sumber panas dile%atkan melalui permukaan benda padat (con&enter# dan kon&enter tersebut yang berhubungan dengan bahan pangan. Setelah panas sampai ke bahan maka air dari sel-sel bahan akan bergerak ke permukaan bahan kemudian keluar (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. Proses pengeringan suatu material padatan dipengaruhi oleh beberapa $aktor antara lain3 luas permukaan kontak antara padatan dengan $luida panas, perbedaan temperature antara padatan dengan $luida panas, kecepatan aliran $luida panas serta tekanan udara (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. Berikut ini di'elaskan tentang $aktor-$aktor tersebut3 a. /uas Permukaan -ir menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. 4ntuk mempercepat pengeringan umumnya bahan yang akan dikeringkan dipotong-potong atau dihaluskan terlebih dulu. *al ini ter'adi karena pemotongan atau penghalusan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air mudah keluar, partikel- partikel kecil atau lapisan yang tipis mengurangi 'arak dimana panas harus bergerak sampai ke pusat bahan. Potongan kecil 'uga akan mengurangi 'arak melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. b. Perbedaan Suhu dan 4dara Sekitarnya Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan, makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula penghilangan air dari bahan. -ir yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan men'enuhkan udara sehingga kemampuannya untuk menyingkirkan air berkurang. )adi apabila semakin tinggi suhu pengeringan maka proses pengeringan akan semakin cepat. -kan tetapi bila tidak sesuai dengan bahan yang dikeringkan, akibatnya akan ter'adi suatu peristi%a yang disebut case hardening, yaitu suatu keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalam bahan masih basah (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. c. Kecepatan -liran 4dara 4dara yang bergerak dan mempunyai gerakan yang tinggi selain dapat mengambil uap air 'uga akan menghilangkan uap air tersebut dari permukaan bahan pangan, sehingga akan mencegah ter'adinya atmos$ir 'enuh yang akan memperlambat penghilangan air. -pabila aliran udara disekitar tempat pengeringan ber'alan dengan baik, proses pengeringan akan semakin cepat, yaitu semakin mudah dan semakin cepat uap air terba%a dan teruapkan (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. d. .ekanan 4dara Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung dan disingkirkan dari bahan. Sebaliknya, 'ika tekanan udara semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau la'u pengeringan (,r. Ing -nton Ira%an, !""#. III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. #'$* ,#( Te-.#$ Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 5 September !", pukul !6.!! 7IB sampai dengan selesai di laboratorium Kimia *asil Pertanian (K*P#, .eknologi *asil Pertanian, 8akultas Pertanian, 4ni&ersitas Sri%i'aya, Inderalaya. &. Al#$ ,#( &#h#( -lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah o&en, neraca analitik dan ca%an petri. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah terung pipit. C. C#%# Ke%+# (ara praktikum kali ini adalah3 ". .imbanglah bahan-bahan tersebut sebanyak ! gram dengan menggunakan neraca analitik sebanyak dua sampel. . /etakkan bahan sampel " ke dalam ca%an petri lalu masukkan ke dalam o&en pada suhu "!5 o ( dan sampel di'emur di ba%ah sinar matahari. 9. .imbanglah bahan tersebut setiap harinya selama 9 hari. :. -mati perubahan $isik dari bahan- bahan tersebut meliputi %arna, kekerasan dan kilap setiap hari selama 9 hari. 5. Gambarkan la'u e&aporasi dalam bentuk gra$ik. IV. HASIL !AN PEM&AHASAN A. H#/0l *asil dari praktikum ini adalah 3 a. ;&en N1. S02#$ H#%0 ! " 9 " Berat -%al ,5 :,5< 9,6 9,== Susut Bobot (># - ?6,?9 ":,!9 ",! 9 7arna *i'au (oklat gelap (oklat agak kehitaman (oklat kehitaman : -roma Khas terung -gak gosong Gosong Sangat gosong 5 .ekstur Keras Garing Kering Sangat kering < Kilap @@@ @@ @ - ? 0endemen (># "!! !,< "?,: "?,: G%#20' l#+* .e()e%0()#( 13e( b. Sinar Matahari N1. S02#$ H#%0 ! " 9 " Berat -%al "6,!: =,<9 :,"9 9,65 Susut Bobot (># - 5:,<? 5,": :,95 9 7arna *i'au tua *i'au pucat *i'au pucat dengan bercak coklat *i'au pucat dengan bercak coklat banyak (busuk# : -roma Khas terung .idak menyengat .idak berbau Berbau busuk 5 .ekstur keras .idak terlalu keras lembek /embek < Kilap @@@ @@ @ - ? 0endemen (># "!! :5,9 ",<6 !,?: G%#20' l#+* .e()e%0()#( /0(#% -#$#h#%0 &. Pe-4#h#/#( Proses pengeringan adalah proses pindah panas dan pindah massa yang ter'adi secara stimulant. Panas berpindah dari bahan menu'u medium di sekitarnya. Praktikum ini memperhatikan perubahan yang ter'adi pada bahan yang mengalami pengeringan dengan bantuan o&en dan bahan yang mengalami pengeringan dengan bantuan sinar matahari. ;&en listrik adalah suatu alat pengering yang menggunakan udara panas sebagai mediumnya. Suhu yang digunakan pada o&en listrik adalah "!5 o (. Sinar matahari adalah sumber energi terbesar di alam. Sinar matahari 'uga dapat digunakan sebagai alat pengering alami, namun tidak dapat dilakukan secara konstan selama : 'am. Bahan yang mengalami pengeringan dengan bantuan udara panas o&en mengalami penyusutan kadar air sangat tinggi dibanndingkan dengan bahan yang mengalami penyusutan dengan bantuan sinar matahari. *al ini ter'adi karena pada o&en bahan mengalami proses pengeringan dengan uap panas selama : 'am secara konstan sedangkan dengan bahan yang mengalami pengeringan dengan bantuan sinar matahari hanya mendapat panas kurang dari : 'am. /amanya suatu bahan menerima panas dari mediumnya akan mempengaruhi 'umlah kadar air yang berada dalam bahan percobaan tersebut, praktikum ini menggunakan terung pipit sebagai bahan percobaannya. Perbedaan medium panas 'uga mempengaruhi %arna, aroma, tekstur dan kilap terung pipit sebagai bahan praktikum pengerigan. .erung pipit yang mendapat panas o&en akan memperoleh %arna gosong pada hari ketiga, sedangkan terung pipit yang mendapat panas sinar matahari akan memperoleh %arna coklat yang menandakan terung pipit tersebut busuk. .erung pipit yang mendapat panas sinar matahari mengalami kontak langsung dengan oksigen. Kontak langsung dengan oksigen ini menyebabkan %arna terung pipit men'adi coklat karena mengalami oksidasi. .erung pipit dalam o&en mendapat panas yang berlebihan sehingga merubah %arna terung pipit men'adi hitam, dengan katalain gosong. Selama proses pengeringan baik meggunakan o&en atau sinar matahari, terung pipit mengalami perubahan kilap, tekstur dan aroma secara keseluruhan. V. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum &iskositas ini adalah3 ". Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam 'umlah yang relati&e kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. . Sumber panas mempengaruhi hasil bahan parktikum dalam proses pengeringan. 9. Sinar matahari merupakan sumber energi terbesar yang dapat di'adikan sebagai sumber panas dalam proses pengeringan. :. Berat bahan, %arna, aroma, tekstur dan kilap mengalami perubahan selama proses pengeringan. 5. Proses pengeringan dipengaruhi oleh beberapa $aktor antara lain luas permukaan kontak, perbedaan temperature , kecepatan aliran $luida panas serta tekanan udara. VI. !AFTAR PUSTAKA 1arle, 0./. !!!. 4nit ;peration in 8ood Processing SiAth 1dition. Pergamon Press, 4.K. Gaman P.M., K.B. Sherrington. !!". Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan Butrisi dan Mikrobiologi. 4GM Press. 2ogyakarta Ira%an, ,r. Ing -nton. !"". Modul /aboratorium Pengeringan. 4ni&ersitas Sultan -geng .irtayasa. Banten Siagian, Puntanata. !!=. Pengeringan Pada Produk Bahan Pangan. 4ni&ersitas Indonesia. ,epok Sar%ono, 0. !!5. Pengeringan Suhu 0endah 4ntuk Men'ada Mutu Bahan Pertanian. /IPI. Serpon-.angerang LAMPIRAN A. O3e( a. Perhitungan Susut Bobot b. Perhitungan 0endemen &. S0(#% M#$#h#%0 a. Perhitungan Susut Bobot b. Perhitungan 0endemen