Anda di halaman 1dari 6

Listrik

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya


muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu,
seperti elektron dan proton, yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui
kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik
mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi
fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme.
Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika
yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus
listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-
aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Geolistrik
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk
menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat
kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis
(specific resistivity, conductivity, dielectrical constant,
kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi
serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada
klasifikasi geolistrik. Metoda - metoda ekpslorasi geolistrik
sangat beragam, ada metoda yang dapat dimasukkan dalam
kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat
dimasukkan kedalam kategori statis. Salah satu keunikan
lain dari metoda geolistrik adalah terpecah-pecaah menjadi
bermacam-macam mazhab (aliran atau school) yang
berbeda satu dengan yang lain.

Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus
listrik (beda I) buatan kedalam tanah melalui batang
elektroda arus , kemudian mengukur beda potensial (beda V)
pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat
mengetahui tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus
listrik dapat diketahui dengan Hukum Ohm.
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya.
[1][2]
Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial
yang dikenakan kepadanya.
[1]
Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun
istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
[1]

Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan
persamaan:
[3][4]


Dimana :
adalah arus listrik yang mengalir pada suatu
penghantar dalam satuan Ampere.
adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua
ujung penghantar dalam satuan volt.
adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang
terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
(Wikipedia)

Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi
metoda geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang
ilmu yaitu :
1. Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi
dan sedimentasi.
2. Hidrogeologi/Geohidrologi untuk mengetahui muka air
tanah, akuifer, stratigrafi , intrusi air laut.
3. Geologi Teknik untuk mengetahui struktur, startigrafi,
permeabilitas dan porositas batuan, batuan dasar
, pondasi , kontruksi bangunan teknis.
4. Pertambangan untuk mengetahui endapan plaser,
stratigrafi, struktur, penyebaran endapan mineral.
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi
terpendam, tanah galian lama.
6. Panas bumi (geothermal) mengetahui kedalaman,
penyebaran, low resistivity daerah panas bumi.
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan
kontak air dan minyak serta porositas , water content (well
logging geophysic).

(http://umared.blogspot.com/2010/09/geolistrik.html )

Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika
batuan terhadap arus listrik, dimana setiap jenis batuan
yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis yang
berbeda pula. Hal ini tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya umur batuan, kandungan elektrolit, kepadatan
batuan, jumlah mineral yang dikandungnya, porositas,
permeabilitas dan lain sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut di atas apabila arus listrik searah
(Direct Current) dialirkan ke dalam tanah melalui 2 (dua)
elektroda arus A dan B, maka akan timbul beda potensial
antara kedua elektroda arus tersebut. Beda potensial ini
kemudian diukur oleh pesawat penerima (receiver) dalam
satuan miliVolt.





Dalam penyelidikan geolistrik ini telah digunakan susunan
elektroda dengan menggunakan susunan aturan
Schlumberger dimana kedua elektroda potensial MN selalu
ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus.

Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu
dipindahkan sesuai dengan jarak yang telah ditentukan,
sedangkan elektroda potensial MN hanya bisa dipindahkan
pada jarak-jarak tertentu dengan syarat bahwa jarak MN/2
1/5 jarak AB/2.

Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap
pengukuran, maka Hukum Ohm yang digunakan sebagai
dasar setiap penyelidikan geolistrik dalam memperoleh
harga tahanan jenis semu harus dikalikan dengan faktor
jaraknya (K-Factor). Sehingga rumus untuk memperoleh
harga tahanan jenis semu dapat ditulis sebagai berikut :

ra = p.{(AB/2)
2
- (MN/2)
2
}/MN. DV/I


DV
I

dapat ditulis juga sebagai :
ra = K.

dimana :
r a = Tahanan jenis semu
K = Konstanta faktor geometrik,
(K = p.{ (AB/2)
2
- (MN/2)
2
}/MN)
DV = Beda potensial yang diukur (volt)
I = Besar arus yang digunakan (Ampere)
AB = Jarak elektroda arus AB (meter)
MN = Jarak elektroda potensial MN (meter)

(http://muhammade75erik.blogspot.com/)

Anda mungkin juga menyukai