Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

CHEVRON INDONESIA COMPANY


BALIKPAPAN








Diajukan oleh :

Nama : Megahapsari Martaningtyas
NIM : 1109045052




PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2014



Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

1



1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi selaku instansi pendidikan tertinggi diharapkan dapat menghasilkan
sarjana yang profesional di dunia kerja. Mahasiswa diharapkan memahami ilmu
pengetahuan yang diberikan selama berada di bangku kuliah karena ilmu pengetahuan
tersebut akan menjadi dasar pengetahuan dalam bidang kerja yang akan dijalani.

Selain pemahaman yang didapatkan selama proses perkuliahan, mahasiswa juga
sebaiknya menerapkan ilmu yang telah diterima di lapangan dengan harapan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki. Tidak hanya mengembangkan
ilmu pengetahuan, setelah lulus, mahasiswa juga diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah yang terjadi di dunia kerja untuk kemudian menganalisis dan memberikan
solusi tepat guna terhadap masalah yang dihadapi.

Untuk mencapai tujuan perguruan tinggi tersebut, maka program studi Teknik
Lingkungan Universitas Mulawarman mewajibkan mahasiswa nya untuk mengambil
mata kuliah kerja paktek, dengan beban 2 sks (satuan kredit semester). Dalam kerja
praktek ini, mahasiswa akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan keprofesian
Teknik Lingkungan di sebuah instansi dalam periode waktu tertentu serta memperoleh
gambaran nyata mengenai sistematika dan struktur organisasi kerja, penerapan disiplin
ilmu pengetahuan serta aspek sosial, ekonomis, dan teknis di lapangan Chevron
Indonesia Company Terminal Santan khususnya dalam pengelolaan limbah B3 dan non
B3.

Chevron adalah produsen terbesar di dunia dari energi panas bumi, sumber daya
terbarukan yang menangkap kekuatan alami uap dari bumi untuk menghasilkan listrik.
Saat ini, operasi panas bumi Chevron memiliki kapasitas untuk memproduksi 1.273
megawatt energi panas bumi. Ini adalah energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

2
sekitar 16 juta orang di Indonesia dan Filipina. Di Indonesia, Chevron adalah penghasil
minyak terbesar melalui sejumlah operasi di Sumatera, Kalimantan Timur, serta
menjadi penghasil utama energi panas bumi melalui wilayah operasi di Jawa Barat.

Chevron Indonesia Company atau CICo adalah salah satu dari beberapa perusahaan dari
Chevron IndoAsia Business Unit yang beroperasi di Kalimatan Timur yang
memproduksi migas sebagian besar dari lepas pantai Kutai yang berada di
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Saat ini, Chevron Indonesia
Company beroperasi di Kalimantan Timur mencakup tiga wilayah utama: North Area,
South Area dan West Seno. Di wilayah North Area salah satu lapangan migas yang kami
operasikan adalah Lapangan Attaka, yang merupakan lapangan lepas pantai terbesar di
Indonesia. Minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan di North Area diproses di
Terminal Santan. Sementara gas alam juga diangkut ke kilang LNG Bontang. Di South
Area, kami megoperasikan Lapangan Sepinggan dan Lapangan Yakin, Terminal Lawe-
Lawe, dan Penajam Supply Base. Minyak dan gas dari South Area di proses di Terminal
Lawe Lawe. Ditemukannya Lapangan West Seno, menandai dimulainya babak baru
dalam pengembangan energi di Indonesia yakni pengembangan minyak dan gas alam
laut dalam (deepwater development).

Salah satu lapangan yang dimiliki oleh Chevron Indonesia Company adalah lapangan
Terminal Santan. Lokasi Terminal Santan terletak 160 Km di sebelah utara
Balikpapan, 80 Km disebelah utara kota Samarinda dan 40 Km di selatan Bontang,
Kalimantan Timur. Terminal Santan terletak di darat dan termasuk dalam area produksi
bagian utara dari Chevron Indonesia Company. Terminal Santan dibangun pada tahun 1971
dengan tujuan untuk memproses, menampung dan mengapalkan minyak bumi dari
lapangan Attaka, Melahin, Kerindingan dan Serang, namun sejak tahun 1975 fasilitas
terminal ini juga dimanfaatkan untuk tujuan yang sama dengan Vico dimana Chevron
sebagai operatornya.

Gas dan minyak bumi yang diolah di Terminal Santan berasal dari STA field, gas
Attaka, Melahin, Kerindingan, Serang, dan Santan. Selain itu Chevron Terminal Santan
juga menerima BRC (Bontang Return Condensate) dari LNG Bontang. Chevron

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

3
Terminal Santan memiliki beberapa fasilitas, diantaranya yaitu Liquid Extraction Plant
(LEX Plant), Crude Oil Processing Plant, Compressor Station, West Seno Onshore
Facility, Tank Farm, Loading Facilities (LPG, Crude Oil and BRC), laboratorium dan
water treatment yang saling menunjang antara satu dengan yang lainnya dalam
menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Seluruh unsur terkait yang terlibat dalam aktivitas di Terminal Santan Chevron
Indonesia Company mengacu pada kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh
manajemen. Pengelolaan lingkungan dilaksanakan pada seluruh areal perusahaan.
Pengelolaan lingkungan ini meliputi pengolahan limbah baik limbah yang berbahaya
maupun limbah yang tidak berbahaya meliputi; Limbah domestik dihasilkan dari area
camp, kantor, dan workshop. Limbah domestik ini berupa sampah rumah tangga seperti
sampah kertas, sisa makanan, plastik, sampah daun-daunan, kayu, dan sejenisnya,
Limbah Metal yang dihasilkan di area process, workshop, dan maintenance, Limbah
Medis yang berupa jarum suntik, infus, perban dan semacamnya, Limbah Proses
Terminal Santan Chevron Indonesia Company, dan Limbah Minyak yang berasal dari
semua sampah turunan dari minyak yang diaplikasikan pada unit land-treatment. Land
treatment adalah suatu metoda pengolahan sampah minyak secara biologis yang
berdasarkan pada optimalisasi kemampuan alamiah mikroorganisme di lapisan tanah
untuk menguraikan hidrokarbon menjadi karbon dioksida, air dan sel mikroba.

Berbagai kasus pencemaran limbah beracun berbahaya (B3) dari penambangan minyak
di Indonesia, hingga saat ini belum pernah ditangani dengan serius. Kasus pencemaran
akibat oil sludge atau endapan pada tangki penyimpanan minyak industri perminyakan
sudah seharusnya menjadi catatan penting bagi para pengelola penambangan minyak
akan pentingnya pengolahan limbah oil sludge di tanah air. Limbah dari proses
penyulingan minyak mentah (crude oil) dalam industri perminyakan sangatlah komplek.
Limbah yang dihasilkan dapat diklasifikasikan sebagai limbah gas, cair dan padat.
Kandungan limbah gas buangan seperti, volatile hydrocarbon, CO, NOx, dan Sox dapat
mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat disekitarnya. Begitu
pula dengan limbah cair dari sisa proses penyulingan umumnya memiliki kandungan
minyak dan bahan-bahan kimia seperti, timbal, sulphide, phenol, dan chloride yang

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

4
merupakan limbah berbahaya dan beracun. Limbah padat yang dihasilkan disebut oil
sludge. Dimana minyak hasil penyulingan (refines) dari minyak mentah biasanya
disimpan dalam tangki penyimpanan. Oksidasi proses yang terjadi akibat kontak antara
minyak, udara dan air menimbulkan adanya sedimentasi pada dasar tangki
penyimpanan, endapan ini adalah oil sludge. Oil sludge (lumpur minyak bumi)
merupakan produk yang tidak mungkin dihindari oleh setiap perusahaan pertambangan
minyak bumi dan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Oil Sludge termasuk
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), jika mengacu pada PP no. 85 tahun 1999.
Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa setiap produsen yang menghasilkan limbah
B3 hanya diizinkan menyimpan limbah tersebut paling lama 90 hari sebelum diolah dan
perlu pengelolaan secara baik sehingga tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Oil
sludge terdiri dari, minyak (hydrocarbon), air, abu, karat tangki, pasir, dan bahan kimia
lainnya. Kandungan dari hydrocarbon antara lain benzene, toluene, ethylbenzene,
xylenes, dan logam berat seperti timbal (Pb) pada oil sludge merupakan limbah B3 yang
dalam pengelolaannya harus mengacu pada peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999,
dimana limbah B3 harus diproses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah
B3 menjadi tidak beracun dan berbahaya. Pengolahan limbah oil sludge dari kegiatan
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi bisa dengan metode incineration
(pembakaran), centrifuges (pemisahan), steam extraction (ekstraksi), dan
bioremediation (microbiologi).

Diharapkan dengan adanya pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan non B3 ini, pekerja akan merasa aman, terlindungi dan terjamin
keselamatannya dari kontaminasi B3, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dan mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat
meningkatkan produktivitas kerja.

Chevron Indonesia Company mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dan non B3 dengan baik sehingga menginspirasi saya sebagai mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Mulawarman untuk melihat secara langsung, mengetahui
gambaran proses tentang limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan non B3 di
Terminal Santan yang dilakukan oleh Chevron Indonesia Company, Balikpapan -

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

5
Kalimantan Timur dan mempelajarinya lebih dalam sehingga dapat meminimalisasi
pencemaran lingkungan selama ini. Untuk itu, saya bermaksud mengajukan
permohonan kerja praktek di Chevron Indonesia Company.




1.2 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman bertempat di CHEVRON
INDONESIA COMPANY TERMINAL SANTAN, Kalimantan Timur.

1.2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan perusahaan secara umum.
2. Observasi lapangan terhadap pengendalian kualitas lingkungan di CHEVRON
INDONESIA COMPANY TERMINAL SANTAN, Kalimantan Timur.
3. Identifikasi sumber limbah padat, limbah cair, limbah B3 dan pencemar udara.
4. Pembelajaran sistem manajemen lingkungan yang diterapkan.
5. Observasi lapangan terhadap kegiatan pengelolaan limbah B3 dan non B3.
6. Bidang-bidang lain dengan persetujuan koordinator Kerja Praktek.




3.1 Tujuan
3.1.1 Tujuan Kerja Praktek
1. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa
mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki lapangan kerja.
III. TUJUAN
II. RUANG LINGKUP

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

6
2. Memberikan gambaran dan kesempatan secara langsung kepada mahasiswa untuk
dapat membandingkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah dengan
kondisi nyata di dalam dunia kerja dan penerapannya di lapangan kerja.
3. Mengetahui pengelolaan limbah B3 dan non B3 di Chevron Indonesia Company
Terminal Santan.
4. Mengetahui gambaran proses tentang pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan non B3 di Chevron Indonesia Company Terminal Santan,
Kalimantan Timur.
5. Mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi didalam lapangan
perusahaan serta upaya penanganannya.
6. Memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di dunia kerja nyata.
7. Untuk memenuhi persyaratan akademis dalam menempuh gelar S1 di Jurusan
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
8. Mahasiswa diharapkan mampu melihat dan mengenal secara langsung lingkungan
kerja dan memberikan bantuan yang bermanfaat kepada tempat penyelenggara kerja
praktek.
9. Sebagai bekal dimasa depan dan menambah wawasan serta pengalaman kerja di
lapangan.

3.2 Manfaat Kerja Praktek
3.2.1 Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengalaman mahasiswa dalam memahami sistem dan suasana kerja
sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam
lingkungan kerja yang nyata.
b. Sebagai persiapan diri dan bekal sebelum terjun ke masyarakat khususnya dalam
dunia industri.
c. Mengaplikasikan ilmu Bahan Berbahaya dan Beracun serta konsep-konsep dalam
perkuliahan dan praktikum yang telah diberikan dalam dunia kerja secara nyata dan
dapat mengetahui secara langsung tentang pelaksanaan operasi dari kegiatan di
dalam industri perminyakan.
d. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang limbah Bahan Berbahaya dan

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

7
Beracun (B3) dan non B3.

3.2.2 Bagi Perguruan Tinggi
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun ke lapangan dan masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa dalam pengelolaan B3 dan non
B3 di dunia kerja.
c. Menghasilkan lulusan yang siap berkompetensi di dunia kerja karena sudah ada
praktek kerja lapangan sebelumnya.
d. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum di masa depan.

3.2.3 Bagi Perusahaan/Instansi
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal lebih dalam tentang
perusahaan/instansi tersebut.
b. Hasil dari kerja praktek yang dilakukan penulis dapat dijadikan referensi masukan
yang bermanfaat tentang kajian dalam pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan non B3.
c. Mengenal profil Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman sebagai bahan referensi bagi perusahaan/instansi.




4.1 Peserta Kegiatan Kerja Praktek
Peserta yang mengajukan kerja praktek di Chevron Indonesia Company adalah
Nama : Megahapsari Martaningtyas
Program studi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Fakultas Teknik
Institusi : Universitas Mulawarman
Angkatan : 2011
NIM : 1109045052
Nomor telepon : +6282155486813
Email : mmartaningtyas@gmail.com
IV. DESKRIPSI KEGIATAN

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

8
4.2 Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diajukan sepenuhnya
diserahkan berdasarkan kebijaksanaan dari pihak perusahaan dan dalam hal ini adalah
Chevron Indonesia Company. Namun kami sangat mengharapkan kiranya kegiatan ini
dapat dilaksanakan atau dilakukan pada :
Waktu : Pada 12 Januari 12 Februari 2014
Tempat : Chevron Indonesia Company
Kami mengharapkan agar dapat melaksanakan Kerja Praktek pada bulan tersebut diatas.

4.3 Rencana Kegiatan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktik, langkah langkah yang akan dilakukan oleh peserta
kerja praktik adalah sebagai berikut :
1. Studi Pendahuluan
Sebelum melaksanakan kerja praktek, dilakukan studi pendahuluan berupa
pemahaman teori yang mendasari kerja praktik serta mengenali dan
beradaptasi dengan kondisi umum perusahaan.
2. Pengumpulan data data primer dan sekunder
Pengumpulan data data primer dan sekunder dapat melalui metode
a. Observasi
Pada tahap observasi, peserta kerja praktik akan melihat secara langsung
penerapan teknologi yang ditinjau serta mengumpulkan data data yang
dibutuhkan.
b. Wawancara
Untuk mendukung data hasil observasi serta memastikan data yang
diambil saat observasi, maka dilakukan wawancara terhadap staff
perusahaan yang terkait dengan topik kerja praktek.
c. Studi Literatur
Selain melalui observasi di lapangan dan wawancara, studi literatur juga
perlu dilakukan agar data dapat diolah dan dibandingkan dengan data
standar. Teori yang didapatkan dari studi literatur juga dapat dijadikan
bahan untuk melakukan evaluasi dan analisis.
3. Evaluasi

Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

9
Dari hasil observasi, wawancara dan studi literatur, maka evaluasi terhadap
pengelolaan limbah B3 dan non B3 di Terminal Santan dapat dilakukan.
4. Analisis Permasalahan
Hasil evaluasi dapat dilakukan untuk menyusun analisis agar dapat dihasilkan
saran atau pengajuan usul yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja
pengelolaan limbah B3 dan non B3 yang diterapkan di Terminal Santan.
Proses pembuatan analisis dibantu dengan adanya diskusi antara peserta kerja
praktik dan pembimbing, baik pembimbing di lapangan maupun dosen
pembimbing di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Mulawarman.
5. Penyusunan Laporan

4.4 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Kegiatan kerja praktek akan dilaksanakan selama satu bulan, pada bulan Januari
Februari 2015 dengan timeline sebagai berikut :

No.
Kegiatan
Minggu
1 2 3 4
1. Studi Pendahuluan
2. Latar belakang perusahaan
3. Struktur Organisasi
4. Kebijakan manajeman
lingkungan

5. Pengumpulan data
6. Observasi
7. Wawancara
8. Studi Literatur
9. Evaluasi
10. Analisis Permasalahan
11. Penyusunan Laporan




Proposal Praktek Kerja Lapangan

Megahapsari Martaningtyas | 1109045052

10



Demikian proposal ini dibuat dengan harapan perusahaan/instansi berkenan menerima
saya untuk melaksanakan Kerja Praktek di Chevron Indonesia Company Terminal
Santan dan semoga kerja praktek ini dapat berjalan dengan baik. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

















V. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai