DAMPAK KRISIS FINANSIAL GLOBAL TERHADAP SEKTOR EKONOMI DAN PERBANKAN
Di Susun Oleh ANGGA PUTRA SYAHREZA 07!"0##$ EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNI%ERSITAS NEGERI PADANG &00' KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat makalah yang sederhana ini. Yang mana pembuat makalah ini adalah sebagai tugas pada mata kuliah Ekonomi Internasional dengan pokok bahasan atau judul makalah ini adalah Dampak risis !inansial"lobal Terhadap Sektor Ekonomi dan Perbankkan. ami menyadari bah#a dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari penulisannya maupun kalimat yang kami gunakan. $ntuk itu kami sangat mengharapkan sekali kritikan%kritikan dan saran%saran yang bersi&at membangun dari pmba'a terutama kepada dosen pembimbing untuk kesemppurnaan pembuatan makalah ini. Atas kritikan dan saran yang di berikan kami mengu'apkan terima kasih, semoga berguna bagi kita semu.
Padang , () januari *((+
An(() Pu*+) S,)h+e-)
DA!TA, ISI ATA PE-"A-TA,......................................................................................................i DA!TA, ISI.................................................................................................................. ii .A. I / PE-DA0$1$A- A. 1atar.elakang......................................................................................) .. Perumusanmasalah...............................................................................* 2. TujuanPenulisan...................................................................................3 .A. II / PE4.A0ASA- A. Penyebabrisis.....................................................................................5 .. ebijakanYangDiambil........................................................................5 *.). Pengamanan Pasar !inansial *.*. Pengamanan 1ikuiditas *.3. Implementasi 6aring Pengamanan Sektor euangan 2. DampakeperbankkanIndonesia................................................................7 D. 1angkah%langkah Indonesia Dalam 4enghadapi risis "lobal................8
.A. III / PE-$T$P A . esimpulan ............................................................................................)( A. Saran%saran........................................................................................)( DA!TA, P$STAA
DAMPAK KRISIS FINANSIAL GLOBAL TERHADAP SEKTOR EKONOMI DAN PERBANKAN
BAB I PENDAHULUAN A. L)*)+ Bel)/)n( Sudah menjadi rahasia umum bah#a negara% negara yang ada di bumi ini tengah menghadapi suatu krisis keuangan se'ara global. Diakui ataupun tidak, krisis yang sedang dihadapi hampir semua negara yang ada ini merupakan imbas dari krisis &inansial yang terjadi di negara adidaya, Amerika serikat. risis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat menghenyakan banyak orang. .anyak yang terkejut mengapa negara sebesar Amerika Serikat bisa mengalami krisis ekonomi atau moneter yang merontokan pasar saham dan keuangan di Amerika Serikat dan .ahkan di dunia. Ada beberapa kasus yang dianggap sebagai penyebab terjadinya krisis AS saat ini, antara lain/ ). Penumpukan hutang nasional hingga men'apai 8.+8 trilyun dollar AS sedangkan PD. hanya )3 trilyun dollar AS *. Terdapat progam pengurangan pajak korporasi sebesar ).39 trilyun dollar :akibatnya pendapatan AS berkurang; 3. Pembengkakan biaya Perang Irak dan A&ganistan :hasilnya Irak tidak aman dan <sama .in 1aden tidak tertangkap juga; setelah membiayai perang orea dan =ietnam. 5. 2!T2 :2ommodity !utures Trading 2ommision; sebuah lembaga penga#as keuangan tidak menga#asi I2E :Inter 2ontinental E>'hange; sebuah badan yang melakukan akti&itas perdagangan berjangka.Dimana E2E juga turut berperan mengdongkrak harga minyak hingga lebih dari $SD )((?barel. 9. Subprime 4ortgage/ erugian surat berharga property sehingga membangkrutkan 4erryl 1yn'h, "oldman Sa'hs, -orthern ,o'k,$.S, 4itsubishi $!6. @. eputusan suku bunga murah dapat mendorong spekulasi. Pe+u0us)n 0)s)l)h Dalam hal ini yang menjadi perumusan masalah nya adalah dalam hal menanggulangi langkah%langkah menghadapi krisis global yang terjadi.dapat kita lihat dimana krisis &inansial yang melanda amerika berdampak buruk bagi negara%negara di dunia.di sektor perbankkan depresi nilai rupiah juga terjadi.serta kenaikan suku bunga juga mengalami peningkatan.karna begitu banyak nya dampak negatti& yang di timbulkan oleh krisis global tersebut kita akan men'oba merumuskan dengan mengetahui apa penyebab terjadinya krisis tersebut,Apa saja kebijakan yang di ambil untuk menyelesaikan masalah krisis &inanasial global tersebut,dampak bagi perekonomian indonesia,dan langkah% lagkah indonesia dalam mengahadapi krisis tersebutA D Tu1u)n Penulis)n A2)3un *u1u)n 2)+i 3enulis)n 0)/)l)h ini )2)l)h 4 Agar kita sebagai #arga negara indonesia bisa mengethui dn memahami permasalahan krisis global yang sedang terjadi di dunia.dan Dampak apa sajakah yang di rasakan oleh negara indonesia.terutama terhadap Dampak risis !inansial "lobal Terhadap Sektor Ekonomi dan Perbankkan.
BAB II PEMBAHASAN ) A. Pen,e5)5 K+isis
Sebagai akibat lanjut dari krisis sub%prime mortgage Departemen euangan Amerika mengambil alih perusahaan perumahan terbesar !annie 4ae dan !reddie 4a' pada a#al September ini. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bangkrutnya 1ehman .rothers dan 4errill 1yn'h :yang kemudian diakuisisi .ank o& Ameri'a;. Walaupun bank sentral AS telah menyuntik pasar sebesar $SB 7( miliar, Indeks Do# 6ones tetap jatuh 5,5C, atau terbesar sejak September *((). Selanjutnya bursa%bursa Eropapun berjatuhan pada tanggal )9 September *((8. Akhirnya Pemerintah .ush angkat tangan dan meminta ongres menyetujui paket penyelamatan ekonomi berupa dana talangan pemerintah? bailout sebesar $SB 7(( miliar pada tanggal )8 September *((8. Saat itu ongres menolak yang direspon dengan terus bergejolaknya pasar saham dan diakhiri dengan turunnya indeks Do# 6ones sebesar 778 poin, yang merupakan penurunan terbesar dalam sejarah pada tanggal *+ September *((8. Walaupun Presiden .ush telah menandatangani $ndang%undang Stabilisasi Ekonomi Darurat *((8 pada tanggal 3 <ktober *((8, bursa%bursa dunia terus melun'ur ke ba#ah dan paling parah Indonesia. .ahkan, pada tanggal 8 <ktober pukul )).(@ WI. bursa saham Indonesia tutup sementara saat indeks ).59),@7, atau turun )(,3C dibandingkan hari sebelumnya. Pada tanggal *7 <ktober, Indeks 0arga Saham "abungan :I0S"; turun menjadi ).)@@,5 dan rupiah anjlok ke leDel ,p )(.@@3?$SD setelah sebelumnya pada *3 <ktober tembus nilai psikologis ,p )(.(39?$SD. ondisi ini dianggap akan mengan'am sektor &inansial Indonesia, sehingga beberapa kebijakan diambil oleh pemerintah dan .ank Indonesia. Tabel ). .esarnya Dana Talangan -egara%negara Terkena risis -egara 6umlah :miliar $SB; ) Inggris 8@9 * AS 7(( 3 6erman @8( 5 Irlandia 955 9 Peran'is 5+* @ ,usia *(( 7 -or#egia 97 8 $EA 33 + Portugal *7 Sumber/ 4ajalah Tempo + <ktober *((8
B. Ke5i1)/)n Y)n( Di)05il
). Pen()0)n)n P)s)+ Fin)nsi)l 0al ini dilakukan dengan 'ara menghindari mark to market atas porto&olio dalam bentuk Surat $tang -egara :S$-; serta memberi kebebasan emiten melakukan buyba'k pada satu hari bursa tanpa pembatasan pembelian dari Dolume perdagangan harian. Emiten juga diberi kesempatan untuk membeli kembali saham, terutama yang mengalami koreksi tanpa melalui ,apat $mum Pemegang Saham :,$PS; saat I0S" anjlok dan perdagangan dihentikan otoritas bursa. Disamping itu, pemerintah akan memper'epat pen'airan belanja kementrian untuk melonggarkan likuiditas. Pemerintah juga dapat mengambil langkah hukum bagi pihak%pihak yang memun'ulkan rumor atau melanggar aturan dan menimbulkan kepanikan pasar saham. ,eDisi auto reje'tion :naik?turunnya harga saham maksimal hanya )(C dari sebelumnya 3(C; juga diterapkan.
5. Pen()0)n)n Li/ui2i*)s
ebijakan ini direalisasikan dengan antara lain pemerintah akan menyediakan pasokan Dalas bagi korporasi, menurunkan rasio "iro Wajib 4inumum :"W4; Dalas dari 3C menjadi )C, pen'abutan pasal 5 P.I -o.7?)?*((9 tentang batasan Posisi Saldo 0arian Pinjaman 1uar -egeri 6angka Pendek, penyederhanaan perhitungan "W4 rupiah 7,9C dari Dana Pihak etiga :DP; yang terdiri dari 9C "W4 utama : statutory reserDe; dan *,9C "W4 sekunder : se'ondary reserDe;. ebijakan yang 'ukup melegakan nasabah bank adalah dinaikkannya jaminan dana nasabah dari ,p )(( juta menjadi ,p * miliar oleh 1embaga Penjamin Simpanan, E'onomi' ,eDie# E -o. *)3 E September *((8 yang menurut 4enteri euangan sudah men'akup +(C dana pihak ketiga dan +7C rekening nasabah. ebijakan lain adalah turunnya Peraturan Pemerintah Pengganti $ndangundang :Perpu; .ank Indonesia :amandemen Pasal )) $$ -o 3?*((5; terkait dengan pemberian &asilitas pendanaan jangka pendek, yang mana .I dapat menerima porto&olio kredit yang berkolektibilitas lan'ar untuk dijadikan agunan pemberian &asilitas pendanaan jangka pendek
6. I03le0en*)si 7)+in( Pen()0)n Se/*8+ Keu)n()n
Pemerintah juga mengeluarkan Perpu menyangkut implementasi jaring pengaman sektor keuangan bila terjadi keadaan yang membahayakan stabilitas keuangan, dimana pemerintah dapat menyertakan modal sementara ke bank dan lembaga keuangan bukan bank. .ank yang kesulitan likuiditas dapat memperoleh &asilitas pembiayaan darurat :!PD; dari .I yang dijamin pemerintah dan .I berhak mengganti pengurus bank yang mendapat !PD. Pemerintah juga memberi insenti& bank atau lembaga keuangan bukan bank :1..; mengakuisisi bank atau 1.. lain. $ntuk memaksimalkan kekuatan kebijakan ini maka 4enteri euangan, "ubernur .I, dan pihak lain yang melaksanakan kebijakan sesuai Perppu tidak dapat dihukum. Ini untuk menghindari jika suatu saat akibat dari kebijakan yang diambil mungkin berdampak negati&. Pemerintah nampaknya masih kurang yakin dengan kebijakan yang diambil :akibat terus menurunnya nilai tukar ,upiah ke leDel )(.8((?$SD;, maka pada tanggal *8 <ktober *((8 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi sebagai berikut. Pertama, menjaga kesinambungan nera'a pembayaran?deDisa dengan me#ajibkan .$4- menempatkan Daluta asing di bank dalam negeri dalam satu 'learing house. Perusahaan juga #ajib melaporkan pendapatan dan kebutuhan Dalas ke ementrian .$4-. edua, memper'epat pelaksanaan proyek dengan biaya bilateral dan multilateral. etiga, menjaga stabilitas likuiditas dan men'egah perang harga dengan menginstruksikan .$4- tidak memindahkan dana antarbank. eempat, menjaga keper'ayaan pasar terhadap S$- dengan membeli S$- di pasar sekunder se'ara bertahap. elima, menjaga kesinambungan nera'a pembayaran dengan meman&aatkan bilateral s#ap arrangement dari bank 6epang, orea dan 2ina. E'onomi' ,eDie# E -o. *)3 E September *((8 eenam, menjaga kelangsungan ekspor dengan memberikan garansi terhadap risiko pembayaran dari pembeli. etujuh, menurunkan pungutan ekspor 2rude Plam <il :2P<; menjadi (C. edelapan, menjaga kesinambungan &iskal *((+ dengan menyusun AP.- *((+ yang memungkinkan pemerintah melakukan perubahan bujet segera. esembilan, men'egah impor ilegal. "armen, elektronik, makanan, mainan anak dan sepatu hanya bisa diimpor oleh importir terda&tar. Terakhir, meningkatkan penga#asan barang beredar di pasar. Disini nampak terlihat bah#a pemerintah telah belajar dari krisis )++8 agar tidak terulang lagi dengan 'ara melakukan pemagaran yang sangat rapat sehingga serangan terhadap sektor &inansial dan ekonomi dapat diminimalisir. Pemerintah dan .ank Indonesia tidak mau bersantai%santai sambil menunggu gejolak internasional mereda, namun terus memantau dan mengantisipasi dengan mengeluarkan kebijakan lanjutan untuk menyempurnakan kebijakan sebelumnya. Dampak e Sektor Ekonomi 6ika dilihat pada surDei persepsi pasar tri#ulan ketiga *((8 yang dilakukan oleh .ank Indonesia, nampak bah#a dunia usaha nampaknya masih optimis bah#a pertumbuhan ekonomi masih bisa men'apai leDel sedikit di atas @,5C dengan tingkat in&lasi )),)C%)*,(C dan nilai rupiah pada kisaran ,p +.*9(%+.9((?$SD. -amun dengan melihat kondisi pasar &inansial yang terus memburuk di permulaan tri#ulan keempat ini apakah ekonomi Indonesia masih akan dapat bertahanA Dampak ke sektor ekonomi akan terjadi jika terjadi pelarian modal, yang mengakibatkan kurs rupiah melemah tajam dan suku bunga meningkat yang bertahan selama lebih daripada 3 bulan. Akibat anjloknya nilai rupiah, in&lasi akibat impor : imported in&lation; akan melonjak sehingga biaya produksi meningkat tajam. ondisi ini akan mengakibatkan daya saing produk Indonesia menurun di pasar internasional karena harganya menjadi lebih mahal untuk mengejar naiknya harga bahan baku. Selain itu di dalam negeri juga akan tersaingi oleh produk sejenis dari negara%negara lain yang lebih murah harganya :2ina, =ietnam, dll;. Pada akhirnya, industri dalam negeri akan kesulitan berproduksi dan kondisi bertambah berat jika bank%bank juga untuk sementara menghentikan pemberian kredit melihat situasi yang kurang kondusi&. emungkinan terburuk adalah ketidakmampuan industri untuk mengembalikan 'i'ilan hutang kepada bank, yang pada akhirnya akan meningkatkan kredit bermasalah bank. E'onomi' ,eDie# E -o. *)3 E September *((8 4enurut 2hatib .asri :dalam 4ajalah Tempo, *@ <ktober *((8, hal ))@%))7; dampak krisis &inansial yang bermula di AS mungkin agak lebih lambat dan ke'il pengaruhnya pada ekonomi Indonesia, karena adanya integrasi jaringan produksi : produ'tion net#ork; dimana negara%negara di Asia Tenggara banyak mengekspor bahan mentah dan barang antara ke pusat%pusat jaringan produksi seperti 2ina, orea dan 6epang. Walaupun demikian, karena konsumen akhir dari barang jadi itu juga negaranegara maju, 'epat atau lambat Indonesia akan terkena dampak juga. Perlambatan ekonomi AS juga akan menurunkan ekspor Indonesia ke AS yang sekitar )* persen dari total ekspor Indonesia. .asri juga yakin bah#a ekonomi Indonesia akan terpengaruh dari sisi jalur &inansial yang mungkin lebih besar daripada jalur perdagangan tadi. arena kerugian akibat subprime mortgage yang berlanjut menjadi krisis &inansial, lembaga%lembaga keuangan yang bermasalah tersebut akan memerlukan rekapitalisasi, yang implikasinya adalah menarik uangnya keluar dari berbagai negara. Para inDestor juga memindahkan asetnya ke instrumen yang lebih aman seperti $S Treasury .ills dan obligasi pemerintah AS sehingga dolar menyusut jumlahnya di pasaran, sehingga beberapa mata uang terdepresiasi terhadap dolar. Produk ekspor yang diperkirakan akan mengalami dampak akibat tingginya persaingan di pasar internasional terkait dengan pelemahan pasar di AS, $ni Eropa dan 6epang antara lain tekstil F produk tekstil :TPT;, produk karet, produk kayu, pulp F kertas, minyak sa#it dan produk%produk logam. Di sisi lain, sebagai pasar yang sangat potensial Indonesia dipastikan akan kebanjiran produk impor terutama dari 2hina, India, Singapura dan negara Asia lainnya yang mengalihkan pasar utama mereka dari AS ke Asia. Produk tersebut antara lain TPT, baja, produk elektronik, keramik, makanan F minuman serta produk kayu. Sementara itu ren'ana ekspansi industri baik berupa perluasan dan inDestasi terutama pada industri padat modal :baja, petrokimia, semen, alas kaki dan produk otomoti&; diperkirakan akan ditunda menunggu kondisi kembali pulih. 6ika dilihat dari sisi &undamental ekonomi, sebenarnya dapat dikatakan bah#a kondisinya masih relati& kuat yang di'irikan oleh kredit bermasalah perbankan :-on Per&orming 1oan? -P1 gross; yang lebih ke'il daripada 9C yang menunjukkan masih sehatnya sistem intermediasi, 1oan to Deposit ,atio :1D,; lebih ke'il daripada 8(C yang menunjukkan masih 'ukupnya likuiditas, 2apital AdeGua'y ,atio :2A,; sekitar )@C :Agustus *((8; yang menunjukkan kuatnya permodalan bank, tingkat depresiasi rupiah lebih ke'il daripada 9C yang menunjukkan stabilnya nilai rupiah, in&lasi terkendali #alaupun akhir%akhir ini melebihi angka psikologis )(C, 'adangan deDisa yang 'ukup untuk empat bulan impor :per 7 <ktober *((8 $SD 9*,5 miliar;. E'onomi' ,eDie# E -o. *)3 E September *((8 Walaupun demikian, sejumlah analis mempertanyakan beberapa masalah, misalnya ekonom Suharsono Sagir* yang melihat bah#a kondisi &undamental ekonomi Indonesia sebenarnya masih kurang kuat karena pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir ini tidak mampu melebihi tiga kali pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk saat ini menurut .iro Pusat Staistik :.PS; adalah *,@C, sehingga agar &undamental ekonomi kuat dibutuhkan 7,8C pertumbuhan ekonomi. 0al yang belum pernah ter'apai selama beberapa tahun terakhir ini. Disamping itu, kontribusi sektor manu&aktur juga mulai menurun, sehingga akan memperlemah &undamental ekonomi. 4isalnya di tahun *((@ kontribusi manu&aktur terhadap pendapatan nasional men'apai *7,9 C namun turun menjadi *7C tahun *((7 dan saat ini menjadi *@C.3
9. D)03)/ /e Pe+5)n/)n In28nesi)
4enurut ,aden Pardede5 :etua Pelaksana !orum Stabilitas Sistem euangan, Departemen euangan ,I; dampak krisis ini diperkirakan tidak terlalu besar karena port&olionya sebagian besar di sektor riil :kredit;, tidak pada instrumen deriDati&. Dampak ke perbankan lebih pada kesulitan mendapat 'redit line di perbankan internasional karena hilangnya keper'ayaan pasar terhadap bank%bank, bukan kepada perbankan nasional sendiri. Adapun perbedaan penanganan krisis perbankan )++8 dengan saat ini adalah adanya kelemahan &undamental ekonomi saat itu seperti nilai rupiah yang oDer%Dalued, 'adangan deDisa yang kurang kuat, serta sistem perbankan yang terlalu ekspansi& memberi kredit, dengan melanggar legal lending limit sementara modalnya lemah. Disamping itu, saat krisis sudah semakin parah, tidak ada garis pemandu untuk menanggulangi krisis, bahkan pemerintah saat itu masih sangat per'aya diri bah#a &undamental ekonomi masih kuat padahal krisis sudah di depan mata dan tidak berbuat apa%apa hingga akhirnya rupiah tembus lebih dari ,p )9.(((?$SD. Akibatnya .antuan 1ikuiditas .ank Indonesia :.1.I; dimanipulasi dan berubah &ungsi menjadi keuntungan bagi para pemilik bank nakal. Pemilik bank dan deposan tidak terlalu dirugikan karena adanya program penjaminan. <leh karena itu #ajar jika saat ini pemerintah belajar dari masa lalu dengan tidak mau menjamin deposan hingga lebih daripada ,p * miliar :kurang lebih +(C dari total DP;. Saat ini pemerintah bersama .ank Indonesia relati& sangat responsi& dengan dikeluarkannya kebijakan%kebijakan seperti tersebut di depan. Dampak utama dari krisis bagi bank adalah terjadinya perebutan dana terutama deposito setelah tahun ini bankbank menggenjot tabungannya. Ini rasional bagi deposan mengingat pada kondisi krisis ke'enderungan meraup bunga yang lebih tinggi yang paling mungkin tentunya dari deposito karena penanaman dana di pasar modal masih belum kondusi&. Tentunya tenor yang paling disukai adalah yang singkat )%3 bulan. .ank akan haus likuiditas akibat ekspansi yang besar di tahun *((8 ini. Per Agustus *((8 komposisi DP adalah giro *@C :,p 5(9 triliun;, tabungan *+C :,p 59* triliun; dan deposito 59C :,p @7@ triliun;. Dana%dana yang berasal dari lembaga keuangan non%bank seperti asuransi dan dana pensiun diperkirakan akan masuk ke perbankan karena masih trauma dengan penanaman dana di pasar modal. 0al yang harus diperhatikan bank terutama adalah nasabah dengan dana lebih dari ,p * miliar yang tidak dijamin 1PS, yang tentunya ra#an terhadap isu dan bisa menjadi pemi'u terjadinya rush di bank. Dampak lain dari krisis terhadap perbankan adalah/ :i; kredit ma'et terutama di kartu kredit karena hal ini paling mudah dilakukan debiturH :ii; redit Perumahan :P,; akan terhambat, ke'uali kredit properti rumah?apartemen me#ah dan kredit P, untuk rumah pertama :,p )9( juta sampai ,p ) miliar;H :iii; perusahaan multi&inan'e akan kesulitan memperoleh kredit bank sehingga kredit otomoti& dan barang elektronik akan terhambat juga. Sementara itu, kredit mikro ,p9 juta ke ba#ah akan semakin diminati namun juga menghadapi risiko yang semakin tinggi karena kredit ini bisa berubah penggunaan dari bisnis menjadi konsumsi, yang berakibat ketidakmampuan konsumen mengembalikan kreditnya. Selain itu perbankan juga perlu me#aspadai kinerja debitur terutama di beberapa komoditas yang kinerjanya telah melemah antara lain TPT, produk kimia, produk elektronik, karet, 'oklat, kopi dan 2P<
D. LANGKAH: LANGKAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI KRISIS GLOBAL arena capital inflow melalui pasar modal berkurang, diharapkan bisa terkompensasi dari aliran dana lainnya. Di antaranya, menggenjot ekspor yang mendongkrak nera'a perdagangan dan penanaman modal asing langsung :!DI;. einginan tersebut akan dipenuhi dengan sejumlah langkah. 1angkah konDensional dilakukan dengan memberikan insenti& kepada dunia usaha. Di sini, PP -o )?*((7 tentang insenti& pajak bagi usaha dan daerah tertentu akan diimplementasikan. Paket kebijakan ekonomi la#as melalui Inpres 9?*((8 juga terus dijalankan. ebijakan nonkonDensional juga dilakukan melalui pemangkasan de&isit AP.-. Sebab, pembiayaan melalui penerbitan surat utang makin sulit dilakukan. Selain situasi masih tak menentu, likuditas di pasar global akan mengering. Apalagi, setelah pemerintah AS menganggarkan dana program penyelamatan darurat senilai $SD 7(( miliar :sekitar ,p @.55( triliun;. Selain dari pajak yang dibayar rakyat AS, dana tersebut bakal di'arikan dari penerbitan obligasi di pasar. 1angkah lainnya adalah melaksanakan program jaring pengaman sosial yang tidak konsumti& sehingga mampu men'iptakan lapangan kerja. BAB III
Penu*u3
A. Kesi03ul)n
risis &inansial yang bermula di AS saat ini dampaknya telah meluas ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia. Dampak lanjutan dari krisis &inansial ini diperkirakan akan mempengaruhi sektor riil. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan terpengaruh oleh situasi ini, namun dampaknya diperkirakan tidak separah krisis )++8. 0al ini disebabkan oleh &undamental ekonomi yang lebih baik saat ini, disamping kesiapan pemerintah dan .ank Indonesia sendiri dalam menanggapi krisis tersebut yang ditunjukkan oleh komprehensi&nya kebijakan yang diambil. Sektor perbankan diperkirakan akan lebih tahan menghadapi krisis saat ini karena dari sisi internal, yaitu permodalan dan prudensialitas operasional, jauh lebih baik dibandingkan krisis )++8. -amun demikian, kritik masih tetap ada akibat masih kurang kuatnya pertumbuhan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan tenaga kerja akibat tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini serta peran sektor manu&aktur yang semakin menurun dalam komposisi pendapatan nasional.
B. S)+)n:s)+)n Dalam mengahadapi krisis yang berkepanjangan, di harapakan agar pemerintah indonesia dapat mengambil keputusan yang tepat agar dapat menyelamat kan nasib negara ini.karna bagi negara yang sedang berkembang sangat lah mudah mengalami krisis ekonomi di bandingkan dengan negara%negara maju.
DAFTAR PUSTAKA
Agenor, P. ,., D. 0. 2. 2hen and 4. "rimm. *((3. 1inking ,epresentatiDe 0ousehold 4odels #ith 0ousehold SurDeys &or PoDerty Analysis. A 2omparison o& AlternatiDe 4ethodologies. The World .ank and Department o& E'onomi's, Yale $niDersity, -e# 0aDen. 2o'kburn, 6. *((). Trade 1iberalisation and PoDerty in -epal/ A 2omputable "eneral EGuilibrium 4i'ro Simulation Analysis. 2entre &or the Study o& A&ri'an E'onomies?2SAE, -u&&ield 2ollege :<>&ord $niDersity; and 2,E!A, $niDersitI 1aDal, Juebe'. De'alu#I, .., A. Patry and 1. SaDard. )++8. In'ome Distribution, PoDerty 4easures and Trade Sho'k/ A 2omputable "eneral EGuilibrium 4odel o& a Ar'hetype DeDeloping 2ountry. 2,K!A. DIpartement dLI'onomiGue $niDersitI 1aDal, Juebe'. De'alu#I, .., A. Patry, 1. SaDard and E. Thorbe'ke. )+++. PoDerty Analysis Within a "eneral EGuilibrium !rame#ork. Working Paper ++%(@. 2,K!A, DIpartement dLI'onomiGue $niDersitI 1aDal, Juebe'.