Anda di halaman 1dari 21

Termodinamika

Oleh :
Agatha Pahlevi Setiawan
XI IPA 4
03

Mesin Diesel
Mesin diesel atau yang biasa
disingkat dengan diesel adalah mesin
kalor yang memiliki prinsip kerja
dengan menggunakan siklus diesel.
Cara kerja diesel adalah melalui 2
proses adiabatik, yaitu proses
isobarik dan proses isokhorik.
Pada diesel, gas yang amsuk hanya
merupakan udara biasa. Udara yang
masuk akan dimampatkan secara
adiabatik sehingga suhunya menjadi
cukup tinggi. Kemudian udara
tersebut disatukan dengan minyak
yang disemprotkan secara perlahan
pada keadaan hampir isobar.


Setelah itu, akan terjadi pembakaran
dan piston bergerak. Cara kerja
diesel yang singkat tersebut
membuat mesin diesel lebih banyak
menghasilkan tenaga.

Cara Kerja
1. Langkah pertama, disebut dengan
suction stroke.









Udara murni akan tersedot oleh
piston yang bergeser ke bawah.


2. Langkah kedua, disebut juga
dengan langkah kompresi












Piston akan memampatkan udara
keatas dengan memanfaatkan
kekuatan dari therby yang dilakukan
oleh crankshaft

3. Langkah ketika, disebut juga
dengan power stroke.










Pada bagian atas yang tertutup,
udara dalam kondisi terkompresi
scara maksimal. Tekanan dan suhu
menjadi sangat tinggi. Kemudian
pompa yang berwarna hitam
menyuntikkan bahan bakar ke
dalam udara yang panas. Sehingga
pada suhu bahan bakar yang tinggi
bisa menekan piston ke bawah.


4. Langkah keempat, disebut juga
dengan langka pembuangan













Gas yang dihasilkan dari proses
pembakaran akan dikeluarkan dari
silinder melalui katup kedua oleh
piston yang kemudian akan bergerak
keatas lagi

Siklus
Siklus untuk mesin diesel ditunjukkan
pada gambar di samping ini. Siklus
pada mesin diesel dibatasi oleh dua
garis lengkung adiabatik dan satu garis
lurus isobarik serta satu garis lurus
isokhorik.

Dimulai dari titik a, maka :

Kurva ab dan cd masing-masing
adalah kurva pemampatan dan
pengembangan adiabatik.
Garis lurus bc adalah garis lurus
pemanasan isobarik.
Garis lurus cd adalah garis lurus
pendinginan isokhorik.


Mesin Uap
Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori
pesawat kalor, yaitu peralatan yang digunakan
untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar
menjadi tenaga mekanis melalui proses
pembakaran
Cara Kerja
Mesin uap bekerja karena perubahan
tekanan dan volume sejumlah kecil air
bermassa tetap. Air dari pengembun
melalui ketel uap masuk kekamar
pemuaian dan kembali ke pengembun.
Air dalam pengembun bertekanan
kurang dari tekanan atmosfer dan
bertemperatur kurang dari titik didih
normal. Dengan memakai pompa air
dimasukkan dalam ketel yang
bertekanan dan temperaturnya lebih
tinggi.
Di dalam ketel mula-mula air
dipanaskan sampai mencapai titik
didihnya, kemudian kedua proses ini
diuapkan kira-kira pada tekanan yang
tetap.
Selanjutnya uap yang sangat panas pada
tekanan yang sama, dibiarkan mengalir
ke dalam silinder. Dalam hal ini uap
memuai dengan proses yang mendekati
proses adiabatik untuk mendorong
piston.


Proses ini berlangsung sampai tekanan
dan temperaturnya menurun mendekati
tekanan dan temperatur turbin di dalam
pengembun. Akhirnya, uap mengembun
menjadi air dengan tekanan dan
temperatur semula. Maka siklus sudah
lengkap atau kembali ke awal.
Siklus
Siklus mesin uap yang juga disebut siklus
Rankine ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.Siklus ini dibatasi oleh dua garis lengkung
adiabatik dan dua garis lurus isokhorik. hanya
sajapada mesin uap ini terdapat proses
penguapan dan pengembunan.
Mula-mula air dalam keadaan cair dengan suhu
dan tekanan rendah di titika.
kurva ab adalah kurva pemampatan secara
adiabatik dengan tekanan yang sama
dengantekanan di dalam periuk pendingin.-
garis cd adalah proses pengubahan air
menjadi uap.
Garis de adalah prosers pemanasan sehingga
suhu uap sangat tinggi.
Kurva ef adalah proses pengembangan secara
adiabatik.
garis fa adalah proses pengembunan sehingga
kembali ke keadaan awalnya.
Mesin Otto
Mesin Otto pada dasarnya
serupa dengan mesin diesel hanya
dalam mesin otto. Pada ruang
bakarnya dilengkapi dengan busi
yang menghasilkan lecutan
listrik/api yang berfungsi sebagai
pembakar mula campuran bahan
bakar yang telah mencapai
takanan yang pas untuk
mengalami pembakar.

Sebuah mesin otto dilengkapi
dengan sebuah karburator.
Karburator ini berfungsi untuk
mengatur percampuran antar
bahan bakar dengan udara
kemudian menyemprotkan hasil
campuran tersebut kedalam ruang
bakar.
Cara Kerja
Intake Stroke. Pada langkah ini piston bergerak kebawah silinder dan
tekanan akan turun (tekanan negatif). Katup masuk (Intake Valve) terbuka.
Karena tekanannya yang rendah campuran udara dan bahan bakar terhisap
kedalam silinder.

Compression Stroke. Pada titik mati bawah (TMB), silinder berada pada
volume maksimum dan katup masuk (intake valve) tertutup. Sekarang
piston bergerak kearah atas, menuju titik mati atas (TMA) dan
mengkompresi campuran udara dan bahan bakar. Tekanan meningkat dan
volume berkurang. Kerja yang diperlukan untuk mengkompresi
meningkatkan energi dalam campuran dan temperaturnya meningkat.
Karena cepatnya pengkompresian, maka hanya sebagian kecil energi
yang ditransfer ke lingkungan.



Power Stroke. Gaya yang dihasilkan menghantarkan piston
kebawah menuju crank shaft (katup-katup tertutup). Volume
meningkat dan tekanan menurun. Tidak ada lagi energi yang
ditambahkan dan karena peristiwa ini, energi dalam dari gas
meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur.

Exhaust StrokeGb : 9 Exhaust Stroke. Pada BDC (titik mati
bawah), katup pembuangan gas (exhaust valve) terbuka dan
piston bergerak keatas silinder. Tekanan jatuh mendekati
tekanan luar dari silinder karena katup pembuangan gas
terbuka. Gas buang meninggalkan silinder. Volume
berkurang.

Siklus
Pada siklus mesin Otto
berlangsung 2 proses adiabatik
dan 2 proses isokhorik. Proses
siklus tersebut digambarkan pada
diagram berikut.
Siklus Otto dibatasi oleh dua garis
lengkung adiabatik dan dua garis
lurus isokhorik. Dimulaidari titik
a, maka :
Kurva ab dan cd masing-masing
adalah kurva pemampatan dan
pengembangan adiabatik.
Garis lurus bc dan da masing-
masing adalah garis lurus untuk
pemanasan danpendinginan
isokhorik.


Siklus
Mesin Carnot
Mesin Carnot adalah mesin
kalor hipotetis yang
beroperasi dalam suatu
siklus reversibel yang
disebut siklus Carnot.

Dirancang oleh Nicolas
Lonard Sadi Carnot
seorang insinyur militer
Perancis pada tahun 1824.
Cara Kerja
Mesin Carnot adalah sebuah mesin ideal ( mesin teoritik), bekerja dalam
sebuah siklus yang terdiri atas 4 proses, yaitu:

1.EKSPANSI ISOTERMIK:Mula-mula sejumlah kalor (Q1) diambil dari
reservoir panas bersuhu T1, gas dibiarkan berekspansi (memuai) secara
isotermik ( suhu dijaga tetap)

2. EKSPANSI ADIABATIK: Gas melanjutkan ekspansinya tapa menyerap
maupun melepas kalor, sehingga suhunya turun menjadi T2

3. KOMPRESI ISOTERMIK :Gas dimampatkan (kompresi), dengan
menjaga suhunya agar konstan, sambil melepas kalor sejumlah Q2

4. KOMPRESI ADIABATIK : Gas melanjutkan proses pemampatan tanpa
menyerap maupun melepas kalor sehingga suhunya naik kembali seperti
awal siklus, yaitu T2.

Dalam satu siklus mesin melakukan ker sebesar : w = Q1 = Q2
Siklus
Siklus carnot adalah siklus ideal yang terdiri dari dua
proses isotermal dan dua proses adiabatik
A
B
C
D
T
1

T
2

Q
1

Q
2

T
1
>T
2

Q
1
= kalor yang diberikan pada
gas oleh reservoir suhu tinggi
(T
1
)
Q
2
= kalor yang dilepaskan oleh
gas reservoir suhu rendah (T
2
)
Proses AB dan CD adalah proses Isotermal
Proses BC dan DA adalah proses Adiabatik
Siklus Carnot dibatasi oleh garis lengkung isotherm dan dua
garis lengkung adiabatik. Hal inimemungkinkan seluruh
panas yang diserap ( input panas ) diberikan pada satu suhu
panasyang tinggi dan seluruh panas yang dibuang ( panas
output ) dikeluarkan pada satu suhurendah.

Kurva ab dan cd masing-masing adalah kurva
pengembangan dan pemampatanisoteremis.

Kurva bc dan da masing-masing adalah kurva
pengembangan dan pemampatan adiabatik.Untuk bahan
perbandingan, ditunjukkan beberapa siklus untuk berbagai
jenis mesin

Mesin Pendingin

Cara Kerja
saya jelaskan prinsip mesin pendingin pada sistem AC. sistem
pendingin adalah sistem tertutup (siklus reversibel) yang memiliki 4
(empat) komponen utama :

1. Kompresor (Penaikan) : mengalirkan refrigeran (obat
dingin/freon) ke seluruh sistem, menaikan tekanan gas refrigeran
dari temperatur 10*C menjadi 80*C (konversikan temp. terhadap
tekanan) karena setiap refrigeran memiliki karakteristik tekanan
berbeda.

2. Kondensor (pengembunan) : alat pelepas kalor, mengubah fasa
gas refrigeran menjadi cair refrigeran. prinsip pelepasan kalor,
temp.sistem hrs lebih tinggi dibandingkan temp. lingkungannya.
T cond = 65*C - 45*C
T luar = 30*C - 35*C
T cond > T luar, maka terjadi pelepasan kalor (fasa gas menjadi fasa
cair)
3. Ekspansi (Penurunan) : alat penurun tekanan. Tekanan
perbanding lurus dgn temperatur, cairan refrigeran (50*C) masuk
ke ekspansi dispraykan sehingga temperaturnya turun menjadi
(20*C - 5*C).

4. Evaporator (Penguapan) : alat penyerapan kalor. mengubah fasa
cair refrigeran menjadi fasa uap refrigeran. prinsip penyerapan
kalor, temp. lingkungan hrs lebih besar dibandingkan temp.sistem.
T ruangan : 28*C - 30*C
T evap. : 5*C
T ruang > T evap, maka terjadi penyerapan kalor (fasa cair menjadi
fasa gas)

Siklus

Anda mungkin juga menyukai