Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang
ABSTRAK Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pemeliharaan Unit Pembangkit merupakan salah satu pendukung untuk memaksimalkan sistem dokumen manajemen perencanaan pemeliharaan unit pembangkit dimana review-review pemeliharaan yang telah lalu dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan untuk perencanaan pemeliharaan selanjutnya. Dalam rentang waktu beberapa tahun, tentu saja dimungkinkan terjadi penyesuaian-penyesuaian seiring terus bertambahnya umur dari unit pembangkit listrik dan arus perkembangan teknologi informasi maupun perubahan kebijakan yang ada di pembangkit sebagai konsekuensi yang harus diterima. Kata kunci : perawatan pemeliharaan pembangkit I. PENDAHULUAN Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan dasar bagi umat manusia. Hampir semua aktivitas kehidupan sangat bergantung pada energi listrik. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pasokan energi listrik yang selalu dapat di andalkan. Pembangkit listrik merupakan garda terdepan dari sistem energi listrik yang harus berperan untuk menjamin ketersediaan dan keandalan energi listrik. Dalam merencanakan suatu sistem penyediaan tenaga listrik, lokasi fisik tenaga pusat tenaga listrik saluran transmisi dan gardu induk perlu di tentukan dengan tepat, agar dapat diperoleh system yang baik, ekonomis dan dapat diterima masyarakat. Performance suatu unit pembangkit listrik tidak lepas dari adanya pemeliharaan unit pembangkit yang baik pula, sehingga sedapat mungkin selama masa shut down maupun kondisi operasi. Faktor pemeliharaan alat dan fasilitas- fasilitas produksi merupakan bagian yang sama pentingnya dengan bagian lainnya yang terdapat dalam manajemen produksi. Kegiatan pemeliharaan ini tidak dapat diabaikan begitu saja Karena sebagian besar pengelolahan yang dilakukan pada proses produksi sebuah perusahaan pembangkit tenaga listrik juga menggunakan mesin. Pada kenyataannya masalah utama dalam pembangkit tenaga listrik adalah pada sistem operasi serta kerusakan pada sistem instalasi yang menyebabkan pemutusan tenaga sehingga pasokan listrik pun terputus. Melalui pelaksanaan pemeliharaan yang baik dan berkesinambunganmaka peralatan perusahaan dapat dipergunakan sesuai dengan rencana, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar, dan kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat dikurangi bahkan dihindari sama sekali. Perusahaan yang melakukan proses produksi tanpa memperhatikan kegiatan pemeliharaan berarti telah menghilangkan masa depan perusahaan itu sendiri, dalam jangka pendek memang seakan-akan perusahaan dapat menekan biaya produksi karena tidak perlu melakukan biaya perawatan yang cukup besar, akan tetapi, dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami kesulitan dalamkegiatan proses produksinya karena alat dan mesin yang tidak terpelihara dengan baik akan mengalami banyak masalah seperti kerusakan, kemacetan, bahakan alat/mesin tidak dapat beroperasi sama sekali.
II. LANDASAN TEORI Pentingnya Pekerjaan Perawatan pada suatu pembangkit adalah dijelaskan pada uraian di bawah: 1. Produksi yang tinggi dari beroperasi pabrik secara kontinu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik tetapi juga keuntungan bagi pabrik- pabrik lainnya yang berada dalam satu komplex tersebut. Misalnya pabrik-pabrik kimia yang bersekala besar yang merupakan beberapa pabrik dalam satu komplex yang modern, kerusakan atau operasi yang tidak maximum pada suatu pabrik dalam komplex-tersebut akan menyebabkan kehilangan produksi yang besar secara total dari komplex itu, yaitu bila produksi menurun maka bahan baku akan bcrlebih dan rusak. Dari masalah ini, maka orang yang terlibat pada operasi pabrik harus berusaha dengan segala upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasi nya pabrik. 2. Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor- faktor berikut ini penting : (a).Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan juga perawatan nya. (b). Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan. (c). Mengefisienkan operasi dan perawatan. Pabrik pengolahan petro kimia, kimia, atau pabrik pupuk berskala besar dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan produktifitas dari pabrik-pabrik hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrik- pabrik kimia lain ora. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut. maka keseimbangan dari seluruh pabrik- pabrik yang ada dalam komplex tersebut akan terganggu dan pendataan harus diambil kembali untuk memperbaiki keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku. Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-pabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian kiln dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin. 3. Pelatihan yang berkesinambungan pada bahagian pemeliharaan pabrik adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk merencanakan pemeliharaan pabrik yang lebih sistimatis.
III. PEMBAHASAN Manajemen Perencanaan Pemeliharaan Pembangkit adalah proses sinergi dan berkesinambungan dari kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan rencana tindak lanjut program Perencanaan Pemeliharaan Pembangkit mencakup antara lain : Penentuan lingkup pekerjaan Penjadwalan Pembuatan Work Package Penetapan kebutuhan sumber daya (SDM, material, dan tools) Penetapan kesiapan sarana Penetapan standar kualitas dan sasaran hasil pekerjaan Penetapan Anggaran dan Biaya Penentuan metode / standar prosedur komunikasi Pelaksanaan Pemeliharaan (OH) Pelaporan Hasil Pemeliharaan (OH)
Jenis Jenis Pemeliharaan 1. Pemeliharaan Preventive Pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan (preventive). Pemeliharaan preventive dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau mesin - mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Pemeliharaan preventive dilaksanakan sejak awal sebalum terjadi kerusakan. Pemeliharaan ini penting diterapkan pada industri industri yang proses produksinya kontinyu atau memakai sistem otomatis. 2. Pemeliharaan Corrective Pemeliharaan pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standart yang diterima. Pemeliharaan corrective termasuk dalam cara pemeliharaan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam pemaliharaan corrective ini dapat mengadakan peningkatan peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problem yang merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis. 3. Pemeliharaan Predictive Pemeliharaan predictive ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan predictive dilakukan dengan bantuan pancaindera atau dengan alat alat monitor yang canggih. Teknik teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Pemeliharaan dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakukan pembongkaran total untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakokan pembongkaran total untuk menganalisisnya. 4. Pemeliharaan Breakdown Cara pemeliharaan yang direncanakan untuk memperbaiki kerusakan. Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat alat dan tenaga kerjanya. Beberapa peralatan yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari proses produksi, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses produksi apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan pemeliharaan, karena biaya pemeliharaan lebih besar daripada biaya kerusakannya. Dalam kondisi khusus ini perlatan dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan, sehingga waktu untuk produksi tidak berkurang. Penerapan sistem pemeliharaan ini dilakukan pada mesin mesin indusri yang ringan, apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat. Perencanaan Perawatan Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi : a. Bentuk perawatan yang akan ditentukan. b. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa depan. c. Pengontrolan dan pencatatan.
IV. KESIMPULAN Dalam perencanaan pemeliharaan pembangkit, kita harus memastikan umur dari peralatan pembangkit dengan melakukan dan mengecek pencatatan yang dilakukan untuk setiapkali dilakukan perawatan. Ada beberapa jenis perawatan pada pembangkit yaitu preventive, corrective, breakdown. V. DAFTAR PUSTAKA Budiono, Gatot. 2010. Audit Kinerja Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan Unit Pembangkit Listrik Berbasis CobIT Domain. Jurnal EECCIS Vol. IV, No. 1. Habibiyansyah, dkk. Studi Reliability, Availability Dan Maintainability Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Payo Silincah Unit 1 Jambi. Teknik Universitas Sumatera Utara. Medan