0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
511 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya perlindungan indikasi geografis dan sertifikasi produk di Indonesia. Produk-produk seperti kopi, rempah-rempah, dan hasil pertanian lainnya memerlukan perlindungan hukum atas nama daerah asalnya untuk mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan nama serta meningkatkan ekonomi wilayah dan informasi bagi konsumen.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pentingnya Indikasi Geografis Dan Sertifikasi Produk _dirjen Haki
Dokumen tersebut membahas pentingnya perlindungan indikasi geografis dan sertifikasi produk di Indonesia. Produk-produk seperti kopi, rempah-rempah, dan hasil pertanian lainnya memerlukan perlindungan hukum atas nama daerah asalnya untuk mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan nama serta meningkatkan ekonomi wilayah dan informasi bagi konsumen.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perlindungan indikasi geografis dan sertifikasi produk di Indonesia. Produk-produk seperti kopi, rempah-rempah, dan hasil pertanian lainnya memerlukan perlindungan hukum atas nama daerah asalnya untuk mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan nama serta meningkatkan ekonomi wilayah dan informasi bagi konsumen.
Jln. Daan Mogot Km. 24 Tangerang - Banten PENTINGNYA INDIKASI GEOGRAFIS DAN SERTIFIKASI PRODUK BOGOR. 19 MEI 2014 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual IG Melindungi Asset Bangsa Catatan tertulis menyebutkan bahwa Gubernur Belanda di Malabar (India mengirim bibit kopi Yemen atau kopi Arabica kepada Gubernur Belanda Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1696. Dan pada tahun 1711, eksport pertama dikirim dari Jawa ke Eropa
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
DOMAIN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Hak Cipta (Copyright/Author Right ) Kekayaan Industrial (Industrial Property) 1. Seni 2. Sastra 3. Ilmu Pengetahuan 4. Hak-hak Terkait (Pelaku,Rekaman,dll) 1. Paten (Invensi Teknologi) 2. Merek (Simbol/ Nama Dagang Barang/ Jasa) 3. Desain Industri (Desain Penampilan Produk) 4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Desain Peletakan Rangkaian Sirkuit Terpadu/ Integrated Circuit/ IC) 5. Rahasia Dagang (Informasi Rahasia yang memiliki nilai ekonomi) 6. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) (dikelola Dep. Pertanian) 7. Indikasi Geografis (nama asal barang) Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Sifat Kepemilikan Kekayaan Intelektual KEKAYAAN INTELEKTUAL Bersifat Personal Sumber Daya Genetik Pengetahuan Tradisional Foklore / Ekspresi Budaya Tradisional Indikasi Geografis Hak Cipta dan Hak Terkait Hak Milik Industri: - Paten - Merek - Desain Industri - Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu - Varietas Tanaman Bersifat Komunal 4 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual DASAR HUKUM Indikasi Geografis
TRIPs UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek PP No. 51 Tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis
Indikasi Geografis sebagai salah satu cabang Hak Kekayaan Intelektual telah diwajibkan untuk diatur dalam ketentuan hukum negara anggota yang tergabung dalam TRIPs dan Indonesia telah meratifikasi dengan undang-undang Nomor 7 tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization.
Indonesia mengatur ketentuan hukum Indikasi geografis untuk pertama kalinya dalam UU No 14 Tahun 1997 Tentang Merek dan selanjutnya diatur dalam UU No. 15 Tahun 2001. Sebagai aturan pelaksanaan dibentuk PP No. 51 Tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual INDIKASI GEOGRAFIS Indikasi Geografis ( IG )merupakan konsep universal untuk menunjukan asal dari suatu barang.
Perjanjian Internasional TRIPS. Pasal 22 sampai dengan 24 Madrid Agreement, Indication of Source Art (1) Lisbon Agreement Appelations of Origin
Indikasi Geografis memberikan perlindungan terhadap nama asal suatu barang yang ciri khas dan kualitas di pengaruhi oleh faktor alam dan atau manusia
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual PETA WILAYAH INDIKASI GEOGRAFIS TERDAFTAR
1. Arabica Coffee Kintamani Bali 6. Mole Tobacco Sumedang 11. Arabica Coffee Bajawa Flores 16. Sweet Potato Cilembu Sumedang 21. Milkfish Sidoarjo 2. Carving Furniture Jepara 7. Milk Sumbawa Horse 12. Purwaceng Dieng 17. Snake Fruit Pondoh Sleman 22. Arabica Coffee Toraja 3. White Pepper Muntok 8. Watercress Lombok 13. Carica Dieng 18. Nilam Aceh 4. Arabica Coffee Gayo 9. Honey Sumbawa 14. Vanilla Kepulauan Alor 19. Arabica Coffee Java Preanger 5. Black Tobacco Sumedang 10. Rice Adan Krayan 15. Arabica Coffee Kalosi Enrekang 20. Arabica Coffee Ijen Raung Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis Definisi Indikasi-geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Barang hasil pertanian Hasil Kerajinan Tangan Hasil Industri Barang Lain yang sesuai dengan pengertian IG BARANG (OBJEK) YANG DAPAT DILINDUNGI 9 2. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Ketentuan Pokok Indikasi Geografis
Tanda tsb merupakan nama tempat atau daerah maupun tanda tertentu lainnya yang menunjukkan asal tempat dihasilkannya barang yang dilindungi oleh Indikasi-geografis. Contoh : kata ACEH untuk Minyak Nilam
Subjek Perlindungan Indikasi Geografis meliputi hasil pertanian, produk olahan, hasil kerajinan tangan, atau barang lainnya Minyak Nilam adalah Subjek perlindungan IG
Indikasi geografis mendapat perlindungan setelah terdaftar atas dasar permohonan yang diajukan secara kolektif oleh lembaga masyarakat yang terdiri dari pihak petani, produsen barang, pembuat barang, pedagang. Organisasi Masyarakat Nilam Aceh
Indikasi Geografis dilindungi selama karakteristik khas dan kualitas yang menjadi dasar diberikannya perlindungan atas indikasi geografis tersebut masih ada.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual IG TIDAK DAPAT DIDAFTAR 1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan moralitas agama, kesusilaan, ketertiban umum. 2. Menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai: ciri, kualitas, asal sumber, proses pembuatan dan kegunaanya. 3. Nama geografis setempat yang telah digunakan sebagai nama varietas tanaman. (beras pandan wangi cianjur, jeruk keprok soe) 4. Telah menjadi generik (jeruk bali, pisang ambon)
11 2. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual SYARAT DAN TATA CARA PERMOHONAN 1. Permohonan dalam bahasa Indonesia dengan mengisi formulir (3 rangkap) 2. Surat kuasa khusus (bila melalui kuasa). 3. Bukti pembayaran biaya). 4. Buku persyaratan. 5. Rekomendasi dari instansi yang berwenang tentang uraian batas daerah atau wilayah yang dicakup oleh IG
Kesemuanya secara lengkap diajukan Ke Ditjen HKI.
12 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Formulir Permohonan Pendaftaran Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual BUKU PERSYARATAN adalah Dokumen yang memuat informasi tentang kualitas dan karakteristik yang khas dari barang yang akan dilindungi 14 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Pemeriksaan Substantif dan TIM AHLI Indikasi Geografis
Pemeriksaan Substantif Pemeriksaan Substantif dilakukan sebagaimana layaknya permohonan HKI lainnya dan diperiksa oleh pemeriksa yang berwenang dalam hal ini disebut sebagai TIM AHLI INDIKASI GEOGRAFIS
Tim Ahli Indikasi Geografis adalah : Badan Khusus Yang mempunyai Tugas dan Fungsi melakukan pemeriksaan substantif mengenai usulan buku persyaratan dan memberikan pertimbangan atau rekomendasi kepada Ditjen HKI agar Indikasi Geografis didaftarkan dalam Daftar Umum Indikasi Geografis
Anggota Tim Ahli IG Wakil dari Ditjen HKI Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Perguruan Tinggi
15 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual 16
PARMIGIANO REGGIANO 2008 2009 2010 2011 2012 2013 IG TERDAFTAR 23 April 2013 20 Juni 2013 Kopi Arabica Toraja dan Bandeng Asap Sidoarjo Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Perlindungan Indikasi Geografis untuk Produk Kopi Indonesia
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Manfaat Perlindungan Indikasi Geografis to protect famous product names from misuse and mitation (untuk melindungi nama produk terkenal dari penyalah gunaan dan pemalsuan) to promote rural development (untuk mendorong pengembangan wilayah pedesaan) to help consumers by giving them information concerning the specific characteristics of the products (membantu konsumen dg memberi mereka informasi tentang karakteristik spesifik dari produk)
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Manfaat Perlindungan IG Perlindungan Hukum Jaminan tidak menjadi nama generik Alat pemasaran/marketing tool Jaminan Bagi Konsumen Peningkatan perekonomian daerah Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Manfaat Perlindungan Hukum PERLINDUNGAN HUKUM SELAMANYA Perlindungan terhadap pemakaian nama Perlindungan terhadap merek dagang Perlindungan terhadap unfair competition
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kasus IG A. Kasus Kopi Gayo Pada tanggal 15-07-1999 kata Gayo Mountain Coffee didaftarkan oleh European Coffee Bv yang beralamat Zwarteweg 6 B NL-1412 GD Naarden Paises Bajos melalui CTM daftar 001242965, kelas 30 dengan jenis barang Coffee, tea, cocoa, sugar and artificial coffee.
Eksportir Indonesia dilarang memasukan kopi ke Belanda dengan nama GAYO karena memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek dagang Gayo Mountain Coffee
B. Kasus Kopi Toraja
[
Merek Toarco Toraja Nomor Pendaftaran 75884722 milik Key Coffe, Inc Corporation Japan, menggunakan gambar rumah Toraja, sehingga jika ada pengusaha Indonesia yang akan mengeksport kopi Toraja ke Jepang maka bisa bermasalah secara hukum
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Merek KINTAMANI daftar No. 543035 Telah terdaftar atas nama : ELVI KUSUMANINGTYAS Alamat : Jl. Cendrawasih Mas 3 No. 7 Rt. 02/01 Kel. Tanjung Barat, Kec. Jaga Karsa. Jakarta Selatan. Diajukan tgl: 19 Juni 2002,
Kelas 30 untuk jenis barang diantaranya: Kopi, Kopi buatan, kopi yang tidak disanggrai, minuman kopi dengan susu, kopi buatan. BERDASARKAN Pasal 56 ayat (8) UU No. 15 tahun 2001 hanya bisa dipakai selama 2 tahun
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual No. MEREK INDIKASI GEOGRAFIS 1. Definisi / Pengertian Adalah sebuah tanda yang dipergunakan dalam perdagangan untuk membedakan produsen untuk barang atau jasa.sejenis Adalah tanda yang dipakai dalam perdagangan untuk menunjukan asal suatu barang 2 Lingkup Produk Semua produk barang dan jasa Barang/produk tertentu yaitu produk yang ciri khas dan kualitas didominasi oleh alam 3. Sifat hak kepemilikan Hak Merek bersifat individu, dimiliki oleh perorangan atau perusahaan (Individu) Indikasi geografis dimiliki oleh masyarakat setempat secara kolektif yang diwakili oleh organisasi 4. Jangka waktu Perlindungan hukum Merek mempunyai jangka waktu perlindungan 10 tahun bisa diperpanjang Sepanjang ciri khas dan kualitas bisa dipertahankan 5. Exploitasi Merek dapat diperjual belikan atau dilisensikan Indikasi Geografis tidak dapat diperjualbelikan/ dilisensikan. Merek dagang adalah rezim terdekat dengan IG. perbedaan antara Merek dan IG Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual MOU TIGA MENTERI No. M.HH.02,HM.03.02.TH 2011
Nota Kesepahaman Tentang Pengembangan Potensi Produk Indikasi Geografis Bidang Pertanian Antara Kementerian Hukum dan HAM.RI. Kementerian dalam Negeri dan Kementerian Pertanian Menunjukan dukungan dan keseriusan Pemerintah RI dalam mengelola perlindungan IG.
Dukungan penuh dari Pemda yang menyadari arti dan pentingnya perlindungan bagi produk unggulan yang menjadi ciri khas kedaerahan.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA SAKY SEPTIONO,SH.MH 087881525324 saky. septiono@gmail.com