Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengolahan Air dan Pengolahan Limbah Cair


POMPA





Disusun oleh :
1. Dini Destria, NIM : P17433109011
2. Dwi Astuti, NIM : P17433109012
3. Dwi Laras, NIM : P17433109013
4. Dyah Moriska.C, NIM : P17433109014
5. Egga Anjarsari, NIM : P17433109015


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Acara :
Membongkar dan memasang pompa
B. Tujuan :
1. Mengetahui jenis-jenis pompa yang biasa digunakan dalam sarana air bersih.
2. Dapat melakukan pemasangan pompa.
3. Dapat mengetahui, menanggulangi, dan memelihara pompa.
4. Mengetahui bagian-bagian pompa.
C. Metode :
Pembongkaran dan pemasangan pompa.
D. Tinjauan Teori :
Dewasa ini pompa semakin banyak digunakan dan penggunaannya semakin
bermacam-macam. Dahulu pompa hanya digunakan untuk memindahkan air saja tetapi
sekarang penggunaannya semakin luas yaitu juga digunakan untuk memindahkan bahan-
bahan kimia serta benda cair lainnya. Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mempermudah kerja manusia terutama untuk memindahkan benda yang berupa fluida cair.
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari tekanan yang
lebih rendah ke tekanan yang lebih tinggi dan atau posisi yang lebih rendah ke posisi yang
lebih tinggi. Salah satunya adalah pompa ungkit. Pompa ungkit, atau sering juga dinamakan
pompa tangan, saat ini sudah jarang digunakan, karena sebagian besar wilayah kita sudah
mendapat aliran listrik sehingga mengunakan pompa dengan tenaga listrik dipandang lebih
praktis dan memenuhi tuntutan jaman.
Namun demikian juga masih ada daerah yang belum dijamah aliran listrik, atau adanya
kebutuhan pompa-pompa untuk keperluan menyirami tanaman di ladang-ladang, yang tentu
saja lebih praktis, murah dan aman dari pencurian dengan menggunakan pompa tangan.
Dengan demikian belajar memasang pompa tangan ditengah-tengah kemajuan teknologi
yang makin maju ini, tentunya masih tetap relefan.

Dalam sebuah pompa unjuk kerja dari setiap pompa ditentukan oleh ukuran-ukuran dasar
sebagai berikut :
Tinggi kenaikan isap (suction head), tinggi kenaikan tekan (delivery head) dan tinggi
kenaikan total (total head)
Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah fluida yang ditransfer oleh pompa selama satuan waktu
tertentu.
Daya
Efisiensi


BAB II
PELAKSANAAN
A. Alat :
1. Pompa pengungkit
2. Kunci pas, kunci inggris, dan kunci pipa
3. Obeng (+) dan (-)
4. Tang
B. Bahan :
Air
C. Cara kerja :
Pembongkaran :
1. Membongkar tumpuan pompa.
2. Melepas pancuran pompa.
3. Melepas tangkai/batang ganda.
4. Melepas bagian kepala.
5. Melepas bagian badan.
Pemasangan :
1. Kencangkan mur kontra dengan kuat.
2. Kencangkan rangkaian penghisap pada kepala T dengan kuat.
3. Kencangkan baut-baut penyambung dengan kuat dan baut-baut penahan
secukupnya.
4. Pasang pipa hisap.
5. Pompa dipasang 8 meter diatas permukaan air dan tiidak melebihi daya
hisapnya.
6. Lantai dudukan pompa harus dibuat lebih tinggi dari lantai sekitarnya.
7. Ukuran lantai sekitar pompa harus 2 X 2 meter, atau lebih dan harus lebih
tinggi dari tanah sekelilingnya.
8. Usahakan ada saluran air sisa/buang yang dialirkan menuju pompa.


Penggunaann :
a. Gerakan tangkai pengungkit secara lambat, dengan memberikann langkah
yang panjang.
b. Pengisian air pancingan harus dilakukan pada waktu tangkai pengungkit
dalam keadaann tegak.
c. Pemancingan harus dilakukan dengan menggerakkan tangkai pengungkit
secara lambat dengan memberikan langkag yang pendek.
Lakukan hal ini beberapa kali.
d. Bila pompa tidak digunakan, tangkai pengungkit harus dalam keadaan tegak.


BAB III
HASIL PENGAMATAN

HASIL
Setelah kami melakukan percobaan dengan hasil :
a. Dapat mengenal dan mengetahui prinsip kerja dari pompa.
b. Melihat rangkaian pompa yang telah terpasang.
c. Membongkar dan memasang pompa.
d. Mengetahui cara pemeliharaan pompa.


KESIMPULAN
1. Dari hasil diatas kita dapat mengenal dan mengetahui prinsip kerja dari pompa tersebut.
2. Jika pompa tidak dipelihara maka akan mengalami gangguan, contohnya pengungkit
cepat digerakkan tetapi air tidak keluar dari pancuran.
3. Memberi pelumas pada bagian yang harus diberi pelumas.
4. Setiap pompa untuk kerja ditentukan oleh ukuran-ukuran dasar yaitu : tinggi kenaikan
isap (suction head), tinggi kenaikan tekan (delivery head) dan tinggi kenaikan total (total
head), kapasitas, daya, serta efisiensi

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, S, dkk.,Buku Pedoman Praktek, Departemen Kesehatan RI Akademi
Kesehatan Lingkungan, 1997, hal. 56-65.

Pengolahan Air dan Pengolahan Limbah Cair
PEMBUATANN SUMUR BOR





Disusun oleh :
1. Dini Destria, NIM : P17433109011
2. Dwi Astuti, NIM : P17433109012
3. Dwi Laras, NIM : P17433109013
4. Dyah Moriska.C, NIM : P17433109014
5. Egga Anjarsari, NIM : P17433109015


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN



BAB I
PENDAHULUAN

A. Acara :
Pembuatan sumur bor dengan berbagai alat bor
B. Tujuan :
a. Mengetahui berbagai jenis alat bor.
b. Mengetahui cara pembuatan sumur dengan alat bor.
C. Metode :
Pembuatan sumur menggunakan bor.
D. Tinjauan Teori :


BAB II
PELAKSANAAN

1) Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Rojok

A. Alat :
Bor rojok yang terdiri dari :
a. Mata bor rojok
b. Pipa rojok
c. Klem pemutar
Linggis
Ember
Kunci inggris
B. Bahan :
Air
C. Cara kerja :
1. Siapkan semua perlengkapan.
2. Tentukan titik lokasi yang diduga terdapat air.
3. Lokasi tersebut dilobangi terlebih dahulu menggunakan linggis sedalam 30-50
cmm dengan besar lubang sebesar mata bor yang akan dipakai.
4. Tancapkan alat bor rojok pada titik tersebut.
5. Putarlah pipa rojok searah jarum jam,siram dengan air pada lubang perjokan.
6. Kemudian pipa diangkat dan tancapkan sekuat-kuatnya, putar dan siram dengan
air.
7. Lakukan berulang-ulang sehingga pipa rojok pertama masuk lalu sambung
dengan pipa rojok berikutnya.
8. Bila kedalaman sumur telah mencapai lapisan air tanah teruskan pemboran
sampai kurang lebih satu batang pipa rojok di bawah lapisan air tanah, kemudian
cabutlah pipa rojok.
9. Masukkan pipa yang akan dipasang, kuraslah sumur dengan pompa kodok.

2) Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Auger

A. Alat :
Alat bor auger, yang terdiri :
a. Mata bor auger
b. Batang auger
c. Pegangan ( handle )
Ember
Linggis
Kunci inggris
B. Bahan :
Air
C. Cara Kerja :
1. Siapkan semua alat dan perlengkapan.
2. Tentukan titik yang akan dibuat sumur, lalu terlebih dulu buat lobang
sedalam 30-50 cm berdiameter sama dengan diameter mata bor yang
dipakai.
3. Setelah itu alat bor dimasukkan kedalam lubang tersebut dan diputar
searah dengan jarum jam (pemboran diusahakan tegak lurus dengan
tanah).
4. Jika tanah yang dibor kering maka dibasahi dengan air secukupnya.
5. Jika mata bor penuh dengan tanah maka alat bor diangkat dan
dibersihakan, kemudian masukkan kembali.
6. Putar kembali seperti petunjuk diatas dan jika pipa bor pertama masuk
ketanah seluruhnya maka sambung dengan pipa bor berikutnya.
7. Bila pemboran mencapai tanah keras atau tanah liat gantilah mata bor
yang sesuai dengan keadaan lapisan tanahnya.
8. Cabutlah pipa bor auger jika telah mencapai lapisan air tanah.
9. Masukkan pipa yang akan dipasang, kuraslah sumur dengan pompa
kodok.


3) Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Jetting

A. Alat :
Bor jetting yang terdiri dari :
1. Tripod 7. Slang hisap
2. Kerekkan 8. Slang hantar
3. Swivel head 9. Pipa bor
4. Lier hand 10. Mata bor jetting
5. Kabel rit @ 15 m 11. Klem pemutar
6. Motor pompa 4 PK atau 5 PK 12. Klem
Kunci inggris
B. Bahan :
Air
C. Cara kerja :
1. Mesin pompa dihidupkan, air dihisap dan masuk ke pipa bor
melalui swivel head.
2. Pipa bor diputar searah jarum jam sambil ditekan agak ke bawah
dengan kunci rantai atau kunci trimo.
3. Dengan adanya putaran, tekanan, dan semburan air maka pipa bor
akan turun sedikit demi sedikit.
4. Setelah pipa bor pertama masuk maka disammbung dengan pipa
bor lainnya.
5. Pemboran dilanjutkan lagi sampai mencapai lapisan air tanah.
6. Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan selanjutnya
lubang sumur siap diselesaikan.


4) Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Hydradill P.200

A. Alat :
Alat bor hydradill yang terdiri dari :
a. Motor hydradill P.200, 3 PK
b. Motor pompa, 3 PK
c. Pipa bor
d. Mata bor tanah cadas
e. Mata bor tanah biasa
f. Slang hantar
g. Slang hisap dan saringan
Tang
Kunci innggris
B. Bahan :
Air
C. Cara kerja :
1. Motor pompa dihidupkan.
2. Semburan air akan keluar melalui lubang pemboran, lalu motor
pemutar dihidupkan jika sudah pipa bor akan berputar dan
turunsedikit demi sedikit.
3. Pemboran diteruskan sambil dinaik-turunkan dan setelah pipa
pertama masuk motor pemutar dimatikan dahulu baru setelah itu
motor pompanya.
4. Tekan pipa bor yang sudah masuk dengan kunci trimo atau tang
buaya dan buka swivel head.
5. Sambung pipa pertama dengan pipa berikutnya.
6. Naik sambil membbawa motor pemutar yang ada swivel headnya
masukkan ke pipa bor yang sudah disambung dan putar dengan
besi pemutar.
7. Mesin pompa dan motor pemutar dihidupkan lagi, dan pemboran
dilanjutkan, begitu seterusnya seterusnya.
8. Apabila diperkirakan telah mencapaiair tanah, pemboran
dihentikan dan motor dihidupkan terus untuk menguras lumpur.
Setelah bersih pipa bor dicabut dan sumur bor siap diselesaikan.


BAB III
HASIL PENGAMATAN

HASIL
Dari percobaan yang kami lakukan :
1) Dapat mengetahui macam-macam alat bor yang digunakan untuk pembuatan sumur bor.
2) Mengetahui cara penggunaannya.

KESIMPULAN
Hasil diatas kita dapat menyimpulkan bahwa alat yang digunakann untuk pembuatan
sumur bor ada banyak dan jika kita tidak tahu prinsip kerjanya maka kita tidak dapat
melakkukannya.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, S, dkk.,Buku Pedoman Praktek, Departemen Kesehatan RI Akademi
Kesehatan Lingkungan, 1997, hal. 42-55

Anda mungkin juga menyukai