Bab 1 ini membahas tentang pengertian unit dan dimensi. Mahasiswa dikenalkan kepada dimensi-dimensi dasar dan hubungannya dengan unit/satuan dalam ilmu teknologi pangan dan hasil pertanian. Pembahasan dilengkapi dengan uraian bagimana mengkonversi satuan dan bagaimana melakukan pengukuran yang benar. 1.2 Kompetensi Dasa: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep unit dan dimensi serta mengkaitkannya dalam satuan-satuan dalam ilmu pangan dan hasil pertanian. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengukuran dengan baik dan menghitung konversi satuan. 1.! Uaian 1.!.1 Unit "an Dimensi Sebelum mempelajari unit dan dimensi perlu dimengerti istilah besaran (uantities!. Besaran adalah sesuatu yang bisa diukur dan mempunyai unit/satuan. Beberapa besaran yang bukan besaran "isik seperti misalnya ke#antikan$ ketrampilan$ kenyamanan tidak memiliki unit. %mumnya besaran dinyatakan dengan angka dan diikuti dengan unitnya. &erdapat tujuh ma#am besaran pokok yaitu' panjang$ masa$ waktu$ suhu$ arus listrik$ intensitas #ahaya dan jumlah (at. &erdapat dua ma#am besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran dasar seperti massa$ panjang$ waktu$ muatan listrik dan suhu merupakan dimensi dasar. Sedangkan besaran seperti ke#epatan yang merupakan jarak/waktu merupakan dimensi panjang/waktu. %nit memberikan derajat suatu dimensi terhadap standart tertentu. %nit suatu dimensi dapat berma#am-ma#am akan tetapi harus mengikuti suatu standart tertentu$ sehingga pengukuran dapat dilakukan di waktu dan tempat yang berbeda. )ebalikan dari dimensi$ terdapat banyak unit untuk menggambarkan sebuah besaran. Seperti misalnya besaran panjang memiliki dimensi panjang dan memiliki unit meter$ "eet$ angstron dan lain-lain. &anpa unit sebuah angka tidak memiliki makna. *imensi merupakan suatu hal untuk menggambarkan besaran phisik dibawah pengamatan. Sebagai #ontoh "eet dan m memiliki dimensi yang sama yaitu panjang. &erdapat tujuh ma#am dimensi dasar yaitu' panjang$ masa$ waktu$ suhu$ arus listrik$ intensitas #ahaya dan jumlah suatu (at. *imensi dari suatu besaran dapat menggambarkan hubungan antara besaran tersebut dengan besaran pokok. &erdapat dua jenis besaran yaitu' besaran pokok dan besaran turunan. *i dalam mekanika$ kita kenal sistem M)S (meter$ kilogram dan sekon!$ selain sistem M)S ada juga sistem besaran yang lain. Pada tahun 1+,-$ suatu komite internasional telah menetapkan sejumlah besaran yang merupakan besaran dasar atau besaran pokok. Sistem tersebut dikenal sebagai .System /nternational.. 0dapun Sistem /nternational dengan besaran pokoknya dapat dilihat pada &abel berikut ini. Table 1. Besaran pokok, satuan dan dimensinya menurut Sistem Internasional (SI) Besaran Pokok Unit/Satuan Singkatan Satuan Dimensi Panjang meter m (L) = L Massa kilogram kg (M) = M Waktu second s (T) = T Suhu kelvin K () = kuat arus listrik ampere (!) = ! intensitas caha"a candela cd (#) = # jumlah $at mole mol (%) = % &erdapat beberapa besaran tanpa unit seperti misalkan' 1asio' bilangan ma#h adalah ratio antara ke#epatan kendaraan dengan ke#epatan #ahaya. )arena ke#epatan kendaraan dan ke#epatan #ahaya memiliki dimensi yang sama maka bilangan ma#h tidak memiliki dimensi maupun unit. Bilangan bilangan tertentu seperti misalnya bilangan 1eynold (213! . Selain besaran pokok terdapat juga besaran lain yaitu besaran pelengkap yang biasa tidak memiliki dimensi seperti misalnya sudut datar satuannya radian (rad! dan sudut ruang satuannya steradian (Sr!. Besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok maupun besaran pelengkap. 4ontoh dari besaran turunan antara lain adalah' ke#epatan$ per#epatan$ gaya$ usaha$ daya volume$ massa jenis dan lain-lain. 1.!.2. #engukuan Pengukuran sering dilakukan dalam berbagai kegiatan dalam kehidupan kita sehari- hari. *alam melakukan kegiatan penelitian$ kadang-kadang pengukuran diperlukan untuk memperoleh data atau menentukan hasil penelitian. Sebelum melakukan pengukuran peralatan ukur yang sesuai dan baik harus kita persiapkan. Pengukuran dapat dilakukan oleh siapa saja$ baik orang yang telah berpendidikan maupun tidak. Seperti misalnya pengukuran panjang$ terdapat istilah depa$ sekian langkah dan lain sebagainya. 0kan tetapi besaran-besaran tersebut akan menghasilkan nilai pengukuran yang berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. 5al tersebut dapat menimbulkan kesulitan ketika mengkomunikasikan pengetahuan dengan orang lain. 6leh karena itu perlu dilakukan standarisasi terhadap suatu besaran sehingga satuan dari besaran tersebut dapat diterima orang di daerah manapun dan menggambarkan suatu kondisi yang sama. *i dalam melakukan pengukuran suatu hal yang biasa jika terjadi kesalahan pengukuran. 5al tersebut bisa terjadi karena pengaruh "aktor internal dan eksternal. 7aktor internal datang dari pengukur/pengamat sedangkan "aktor eksternal adalah "aktor dari luar pengukur. Seperti misalnya metode pengukurannya sama hasil pemba#aan antara pengukur yang satu dengan yang lain dapat berbeda. 8ika pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur tertentu maka hasil pengukuran dapat dipengaruhi oleh' posisi ketika melakukan pengukuran$ kemampuan alat$ teknik penggunaan alat dan pengaruh lingkungan misalnya suhu dan tekanan udara. *alam menggunakan alat ukur harus dikuasai karakteristik dari alat ukur tersebut. &erdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran yaitu' !!ura!y Pre!ision Sensiti"ity #at$emati!s %rror &andom %rror *alam melakukan pengukuran hal lain yang harus diperhatikan adalah konsistensi unit$ seperti misalnya "ps ("oot$ pound dan se#ond! untuk mengukur gaya. Sering kali kita melakukan pengukuran dengan alat ukur yang menggunakan sistem yang berbeda sehingga perlu dilakukan konversi satuan sehingga hasil pengukuran dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran pengamat yang lain. Seperti pada #ontoh sebagai berikut' 9iskositas air pada suhu ,- o 4 dinyatakan dalam :$; < 1- -= lb."t -1 .s -1 . 5itung viskositasnya dalam kg.m -1 .s -1 . Beberapa buku menyediakan in"ormasi mengenai konversi satuan seperti misalnya 1 lb > -$=?@, kg dan 1 "t > -$@-=; m. Sehingga dapat diselesaikan sebagai berikut' 1 1 @ = @ = . . 1- 1, $ 1 1 =?@, $ - @-=; $ - 1 . 1- ; $ : . 1- ; $ :
= = s m kg x lb kg m ft s ft lb x ft lb x sedangkan 1 2 > 1 kg.m.s -1 sehingga 1 kg.m -1 .s -1 > 1 2.m -A .s sehingga 1$1,<1- -@ kg.m -1 .s -1 > 1$1, < 1- -@ 2.m -A .s. 1.!.!. Besaan$besaan "a%am tekno%ogi pangan "an hasi% petanian Besaran-besaran dalam teknologi pangan dan hasil pertanian dapat digolongkan menjadi tiga yaitu' a. Besaran "isik (menggambarkan kualitas "isik produk pangan dan hasil pertanian!' bentuk dan ukuran$ kerapatan dan berat jenis$ kerusakan mekanis$ tekstur$ viskositas warna$ ke#epatan terminal$ titik didih$ titik beku$ ukuran butiran dll. b. Besaran kimia (menggambarkan kualitas kimia produk pangan dan hasil pertanian!' kadar protein$ kadar lemak$ kadar vitamin$ kadar karbohidrat dll. #. Besaran non parametrik (tidak memiliki unit dan dimensi!' rasa$ kesukaan$ kerenyahan dll. Besaran-besaran tersebut biasanya termasuk dalam kuali"ikasi uji sensoris. Sebagai #ontoh adalah produk tepung jagung$ besaran "isik$ kimia dan non parametrik (sensoris!nya dapat diuraikan pada Tabe% 2. Tabe% 2. Besaran "isik$ kimia dan sensoris dari produk tepung jagung. 2o %raian Besaran %nit *imensi 1. Besaan &isik %kuran butiran mesh (jumlah lubang persatuan luas! 2.B -A Carna (derajat putih! - - Berat jenis )erapatan #urah (massa/volume #urah! M.B -@ A. Besaan kimia )adar protein mg/g M.M -1 (tanpa dimensi! )adar karbohidrat mg/g tanpa dimensi )adar lemak mg/g tanpa dimensi )adar air D tanpa dimensi @ Besaan non paametik &idak ada karena tidak ada uji sensorisnya ke#uali kalau tepung tersebut dibuat suatu produk pangan 1.!.'. Kon(esi satuan Unit (o%ume "an "ensitas 1 g mol gas ideal pada - o 4 dan tekanan :,- mm 5g > AA$=1=- liter > AA=1= #m @ 1 lb mol gas ideal pada - o 4 dan tekanan :,- mm5g > @?+$-? "t @ 1 kg mol gas ideal pada - o 4 dan tekanan
:,- mm5g > AA$=1= m @ *ensitas udara kering pada - o 4 dan tekanan
:,- mm5g > 1$A+A+ g/liter > -$-;-:11lbm/"t @ Berat molekul udara > A;$+: lbm/lb mol 1 g/#m @ > ,A$=@ lbm/"t @ > 1--- kg/m @ 1 g/#m @ > ;$@=? lbm/%.S. gal 1 lbm/"t @ > 1,$-1;? kg/m @ #an)ang 1 in > A$?=- #m 1-- #m > 1 m (meter! 1 mi#ron > 1- -, m > 1- -= #m > 1- -@ mm > 1 Em (mi#rometer! 1 F (angstrom! > 1- -1- m > 1- -= Em 1 mile > ?A;- "t 1 m > @$A;-; "t > @+$@: in Massa 1 lbm > =?@$?+ g > -$=?@?+ kg 1 lbm > 1, o( > :--- grains 1 kg > 1--- g > A.A-=, lbm 1 ton > 1--- kg Ke*epatan ga(itasi stan"at g > +.;-,,? m/s A g > +;-$,,? #m/s A g > @A$1:= "t/s A g# (gravitational #onversion "a#tor! > @A$1:=- lbm."t/lb".s A > +;-.,,? gm.#m/g".s A +o%ume 1 B (liter! > 1--- #m @ 1 in @ > 1,$@;: #m @ 1 "t @ > A;$@1: B (liter! 1 "t @ > -.-A;@1: m @ 1 "t @ > :$=;1 %S. gal 1 m @ > A,=$1: %S. Gal 1 m @ > 1--- B (liter! 1 %.S. gal > @$:;?= liter 1 %.S. gal >@:;?$= #m @ 1 British gal > 1$A--+= %.S. gal ,a-a 1 g.#m/s A (dyn! > 1- -? kg.m/s A > 1- -? 2 (newton! 1 g.#m/s A > :$A@@- < 1- -? lbm."t/s A 1 kg.m/s A > 1 2 (newton! 1 lb" > =$==;A 2 1 g.#m/s A > A.A=;1 < 1- -, lb" Tekanan 1 bar > 1 < 1- ? Pa (pas#al! > 1 < 1- ? 2/m A 1 psia > 1 lb"/in A 1 psia > A$-@,- in.5g pada - o 4 1 psia
> A$@11 "t 5A6 pada :- o 7 1 psia > ?1$:1? mm 5g pada - o 4 (H5g > 1@$?+?? g/ #m @ ! 1 atm > 1=$,+, psia > 1$-1@A? < 1- ? 2/m A > 1$-1@A? bar 1 atm > :,- mm 5g pada - o 4 > 1$-1@A? < 1- ? Pa 1 atm > A+$+A1 in 5g pada - o 4 1 atm > @@$+- "t 5A6 pada = o 4 1 psia > ,$;+=:, < 1- = g/#m.s A 1 psia > ,$;+=:, < 1- = dyn/#m A 1 dyn/#m A > A$-;;, < 1- -@ lb"/"t A 1 psia > ,$;+=:, < 1- @ 2/m A 1 lb"/"t A > =$:;;- < 1- A dyn/#m A > =:$;;- 2/m A 1 mm 5g (- o 4! > 1$@@@AA= < 1- A 2/m A > -$1@@@AA= kPa Tenaga 1 hp > -$:=?:- kC 1 hp > ??- "t.lb"/s 1 hp > -.:-,; btu/s 1 watt (C! > 1=$@=- #al/min 1 btu/h > -$A+@-: C (watt! 1 8/s (joule/s! > 1 C #anas. enegi. ke)a 1 8 > 12.m > 1 kg.m A /s A 1 kg.m A /s A > 1 8 (joule! > 1- : g.#m A /s A (erg! 1 btu > 1-??$-, 8 > 1$-??-, k8 1 btu > A?A$1, #al (thermo#hemi#al! 1 k#al (thermo#hemi#al! > 1--- #al > =$1;=- k8 1 #al (thermo#hemi#al! > =$1;=- 8 1 #al (/&! > =$1;,; 8 1 btu > A?1$++, #al (/&! 1 btu > ::;$1: "t.lb" 1 hp.h > -.:=?: kC.h 1 hp.h > A?==$? btu 1 "t.lb" > 1$@??;A 8 1 "t.lb" /lbm> A$+;+- 8/kg Kon"ukti&itas panas 1 btu/h."t. o 7 > =$1@,? < 1- -@ #al/s.#m. o 4 1 btu/h."t. o 7 > 1$:@-:@ C/m.) Koe&&isien pin"ah panas 1 btu/h."t A . o 7 > 1$@?:1 < 1- -= #al/s.#m A . o 4 1 btu/h."t A . o 7 > ?$,:;@ < 1- -= C/#m A . o 4 1 btu/h."t A . o 7 > ?$,:;@ C/#m A .) 1 k#al/h.m A . o 7 > -$A-=; btu/h."t A . o 7 +is*osit- 1 #p > 1- -A g/#m.s (poise! 1 #p > A$=1+1 lbm/"t.h 1 #p > ,$:1+: < 1- -= lbm/"t.s 1 #p > 1- -@ Pa.s > 1- -@ kg/m.s > 1- -@ 2.s/m A 1 #p > A$-;;, < 1- -? lb".s/h A 1 Pa.s > 1 2.s/m A > 1 kg/m.s > 1--- #p Di&&usi(it- 1 #m A /s > @$;:? "t A /h 1 #m A /s > 1- -= m A /s 1 m A /h > 1-.:,= "t A /h 1 m A /s > @$;:? < 1- = "t A /h 1 #entistoke > 1- -A #m A /s /%u0 massa "an &%u0 mo%a 1 g/s.#m A > :$@:@= < 1- @ lbm/h."t A 1 gmol/s.#m A > :$@:@= < 1- @ lbmol/h."t A 1 gmol/s.#m A > 1- kgmol/s.m A > 1 < 1- = gmol/s.m A 1 lbmol/h."t A > 1.@?,A < 1- -@ kgmol/s.m A /%u0 panas "an a%ian panas 1 btu/lbm. o 7 > =$1;,; k8/kg.) 1 btu/lbm. o 7 > 1--- #al/g. o 4 1 btu/lbm. o 7 > A@A, 8/kg 1 "t.lb"/lbm > A$+;+- 8/kg 1 #al (/&!/g. o 4 > =$1;,; k8/kg.) Kapasitas panas "an entha%p- 1 btu/lbm. o 7 > =$1;,; k8/kg.) 1 btu/lbm. o 7 > 1--- #al/g. o 4 1 btu/lbm > A@A,.- 8/kg 1 "t.lb"/lbm > A$+;+- 8/kg 1 #al (/&!/g. o 4 > =$1;,; k8/kg.) 1 k#al/g.mol > =$1;=- < 1- @ k8/ kg mol Koe&&isien pin"ah massa 1 k# #m/s > 1- -A m/s 1 ks "t/h > ;$=,,; < 1- -? m/s 1 k< gmol/s.#m A .mol"ra# > 1- kgmol/s.m A .mol"ra# 1 k< gmol/s.#m A .mol"ra# > 1 < 1- = gmol/s.m A .mol"ra# 1 k<lbmol/h."t A .mol"ra# > 1$@?,A < 1- -@ kgmol/s.m A .mol"ra# 1 k<albmol/h."t @ .mol"ra# > =$==+ < 1- -@ kgmol/s.m @ .mol"ra# 1 kGkgmol/s.m A .atm > -.+;,+A < 1- -? kgmol/s.m A .Pa 1 kGakgmol/s.m @ .atm > -$+;,+A < 1- -? kgmol/s.m @ .Pa Konstanta gas i"ea% 2umeri#al 9alue %nits 1$+;:A g #al/g mol ) 1$+;:A btu/lb mol o 1 ;A$-?: #m @ atm/g mol ) ;@1=$@= 8/kg mol ) ;A.-?: < 1- -@ m @ atm/kg mol ) ;@1=$@= kg m A /s A kg mol ) 1-$:@1 "t @ lb"/in A lb mol o 1 -$:@-A "t @ atm/lb mol o 1 1?=?$@ "t lb"/lb mol o 1 ;@1=$@= m @ Pa/kg mol ) 1ontoh soa% kon(esi satuan Suatu komponen memiliki nilai kapasitas panas -$; F lb btu o m berapa nilai kapasitas panas komponen tersebut dalam C g cal o I 2a3ab C g cal C F kg lb btu cal F lb btu o o o m o m ; $ - ; $ 1 =?@?+ $ - 1 1 1, $ A?A ; . - =