Anda di halaman 1dari 2

Ahadi Damar Prasetya

13/349733/PA/15568
NASIONALISME
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nasionalisme berasal dari kata nasional dan isme,
yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki
rasa kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme sendiri juga
mengandung makna persatuan dan kesatuan.
Itulah nasionalisme, tetapi sebagai bangsa Indonesia tentu saja nasionalisme tidak bisa serta-
merta memisahkan nasionalisme dengan pancasila, terutama sila pertama. Sebagaimana kita tau sila
pertama pancasila berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Konsekuensinya kita sebagai bangsa Indonesia
harus memiliki rasa nasionalisme yang bukan sekedar nasionalisme cinta tanah air, tetapi rasa
nasionalisme itu harus sejalan ajaran agama yang telah kita pilih masing-masing. Saya sendiri seorang
muslim, maka nasionalisme itu harus sejalan dengan agama saya bukan? Dalam islam sendiri yang
artinya mirip-mirip dengan nasionalisme adalah jihad, tetapi jihad ini berarti yang dibela Islam bukan
tanah airnya. Inilah yang membedakan seorang muslim dan bukan.


Dari Abu Musa, ia berkata bahwa ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi
wa sallam lantas ia berkata, ada seseorang yang berperang (berjihad) untuk membela sukunya (tanah
airnya); ada pula yang berperang supaya disebut pemberani (pahlawan); ada pula yang berperang dalam
rangka riya (cari pujian), lalu manakah yang disebut jihad di jalan Allah? Beliaushallallahu alaihi wa
sallam pun bersabda, Siapa yang berperang supaya kalimat Allah itu mulia (tinggi) itulah yang disebut
jihad di jalan Allah. (HR. Bukhari no. 7458 dan Muslim no. 1904).
Hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam ingin menunjukkan niatan
jihad yang benar apabila dilakukan ikhlas karena Allah, meraih ridho-Nya. Sedangkan jika seseorang
berjihad untuk disebut pemberani atau pahlawan; untuk membela kaum, negeri atau tanah airnya; atau
supaya ia tersohor di kalangan orang banyak, maka ini semua adalah niatan yang keliru. Karena setelah
ditanya niatan seperti itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas beralih dengan mengatakan bahwa
jihad itu untuk membela kalimat Allah, artinya untuk membela Islam.
Maka dari itu sebagai bangsa Indonesia yang mengakui agama maka dalam islam sendiri
nasionalisme sendiri itu harus diniati karena Allah bukan karena cinta tanah air semata, karena apabila
tidak maka mungkin saja kematian kita tidak dianggap syahid dimata Allah. Tapi terkadang niatan karena
Allah ini tidak dilandasi oleh ilmu agama yang mumpuni sehingga lupa akan bagaimana cara bertoleransi
antar umat beragama.
Jadi, menurut saya nasionalisme itu ialah rasa cinta tanah air atau kebanggaan akan tanah air
kita, yang dilandaskan pada syariat agama kita masing-masing karena akibat (bangsa) kita yang
mengakui Tuhan itu ada (dalam sila 1 pancasila) dengan dilandasi rasa persatuan, kesatuan, dan
toleransi beragama antar pemeluk agama demi bangsa kita yang lebih berdaulat.

Referensi:
Artikel Muhammad Abduh Tuasikal yang diambil dari Muslim.Or.Id
Listyari, Retno dan Setiadi. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK kelas X. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai