Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIOLOGI

Laporan Pengamatan : Pengaruh Lama Perendaman


Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau


Disusun Oleh:
Kelompok 06 | XII IPA 7
Annisa Octariana S. (02)
Maria Firdausiah (17)
Nathanael Abdi (21)
Nuranisa Listiya R. (22)
Syeila Rahmasuha (27)

SMA 16 SURABAYA

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayat-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini, dan diikut sertakan dalam tugas kelompok Mata Pelajaran
Biologi.

Laporan ini berjudul PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN
BIJI KACANG HIJAU. Untuk menyelesaikan laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dari Ibu guru
dan teman-teman. Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna. Mudah-mudahan Laporan ini ada
mamfaatnya.






Surabaya, 24 Agustus 2014



Penulis








DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................
Daftar Isi ...
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Rumusan Masalah ..
1.3 Manfaat Penulisan ..................
1.4 Tujuan Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nama Umum ...........
2.2. Klasifikasi

BAB III : METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan.
3.2 Langkah Kerja

BAB IV : HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel Pengamatan .
4.2 Gambar .

BAB V : PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan ..

BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...
6.2 Saran .

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu yang
diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain keadaan biji (keadaan
khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau adalah tidak mempunyai endosperm sebagai
cadangan makanan pada awal perkecambahan biji), permeabilitas kulit biji, dan tersedianya air di
sekeliling biji.
Jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung biji untuk melakukan perkecambahan maka biji
memiliki kemampuan untuk mengundurkan fase perkecambahannya yang disebut dengan dormansi.
Peranan hormon tumbuh di dalam biji yang mengalami dormansi adalah dapat menstimulasi sintesis
ribonuklease, amilase dan protease di dalam biji.
Fase akhir dari dormansi adalah fase berkecambah. Permulaan fase perkecambahan ini ditandai
dengan penghisapan air (imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit biji sehingga terjadi hidratasi
protoplasma. Setelah fase istirahat berakhir, maka aktivitas metabolisme meningkat dengan disertai
meningkatnya aktivitas enzimatik dan respirasi. Di dalam aktivitas metabolisme, gibberellin yang
dihasilkan oleh embrio ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga menghasilkan enzim amilase.
Proses selanjutnya yaitu enzim tersebut masuk ke dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses
perubahan cadangan makanan yang berupa pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang
berguna untuk aktivitas sel dan pertumbuhan.
Maka dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui apakah lamanya waktu perendaman akan
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan kacang hijau.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh lamanya perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Apakah pengaruh yang ditimbulkan oleh lamanya perendaman suatu biji kacang hijau?

Tujuan
Mengetahui dan mengamati pengaruh lamanya perendaman terhadap pertumbuhan kacang hijau.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di
kawasanAsia TimurdanAsia Tenggaradan dikenal sebagai tauge.

Nama umum
1. Indonesia : kacang hijau
2. Filipina : balatong
3. Cina : chi xiao dou

Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiates L.
Kerabat Dekat : Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis




BAB III
METODOLOGI

Alat dan Bahan
1. Pot/gelas plastic bekas air mineral 10 buah
2. Penggaris
3. Kapas
4. Air
5. Biji kacang hijau

Langkah Kerja
1. Mengambil 25 kacang hijau dengan kondisi yang baik
2. Merendam biji kacang hijau dengan perlakuan sebagai berikut:
a. P.o ( biji kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai control).
b. P.a ( biji kacang hijau direndam selama 1 jam).
c. P.b ( biji kacang hijau direndam selama 2 jam).
d. P.c ( biji kacang hijau direndam selama 4 jam).
e. P.d ( biji kacang hijau direndam selama 6 jam).

Catatan : Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, dimana tiap ulangan/pot berisi 5 biji kacang hijau.
Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang sama, yaitu ketika akan ditanam.

3. Memasukkan biji kacang hijau ke dalam pot yang telah terisi kapas yang telah dibasahi
4. Meletakkan pot ditempat yang sama/tidak terpisah
5. Mengukur tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan penggaris pada hari ke-6.




BAB IV
HASIL PENELITIAN


Table Pengamatan
Pengaruh lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

perlakuan
Lama
Perendaman (jam)
Tinggi Tanaman (cm)

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Po 0
biji 1 0 biji 1 0,5 biji 1 4

biji 2 0 biji 2 0,5 biji 2 4

biji 3 0 biji 3 0,5 biji 3 2

biji 4 0 biji 4 0 biji 4 1

biji 5 0 biji 5 0 biji 5 1

Rata 2 0 Rata 2 0,3 Rata 2 2,4
PA 1
biji 1 0 biji 1 0,5 biji 1 3

biji 2 0 biji 2 0,5 biji 2 2

biji 3 0 biji 3 0,5 biji 3 1,5

biji 4 0 biji 4 0 biji 4 0

biji 5 0 biji 5 0 biji 5 0

Rata2 0 Rata 2 0,3 Rata 2 1,3
PB 2
biji 1 0 biji 1 0,5 biji 1 3,5

biji 2 0 biji 2 0,5 biji 2 1

biji 3 0 biji 3 0,5 biji 3 1

biji 4 0 biji 4 0 biji 4 0,5

biji 5 0 biji 5 0 biji 5 0

Rata2 0 Rata2 0,3 Rata2 1,2
Pc 4
biji 1 0,5 biji 1 1 biji 1 6

biji 2 0 biji 2 0,5 biji 2 3

biji 3 0 biji 3 0,5 biji 3 3

biji 4 0 biji 4 0 biji 4 1,5

biji 5 0 biji 5 0 biji 5 0

Rata2 0,1 Rata 2 0,4 Rata 2 2,7
PD 6
biji 1 0,5 biji 1 2 biji 1 10,5

biji 2 0,5 biji 2 2 biji 2 9

biji 3 0,5 biji 3 2 biji 3 8

biji 4 0 biji 4 0,5 biji 4 5,5

biji 5 0 biji 5 0 biji 5 1,5

Rata2 0,3 Rata 2 1,3 Rata 2 6,9













BAB V
PEMBAHASAN

Dari analisis data dapat diketahui bahwa semakin lama waktu perendaman biji kacang hijau
dalam air maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah semakin singkat. Berdasarkan uji lanjut
diketahui bahwa perlakuan perendaman biji kacang hijau dalam air selama 6 jam menghasilkan rerata
waktu perkecambahan yang paling sedikit namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan perendaman
selama 9 jam.
Perendaman biji kacang hijau dalam air dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan biji tersebut untuk
berkecambah.
Pada hasil penelitian tersebut biji kacang hijau yang direndam pada air selama 6 jam membutuhkan
waktu perkecambahan yang paling sedikit dari yang lainnya karena waktu perendaman tersebut dinilai
paling efektif sehingga dimungkinkan kandungan yang diserap lebih banyak daripada lainnya.

















BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan

1. Lamanya suatu perendaman terhadap tumbuhan, khususnya biji kacang hijau akan berpengaruh
terhadap tumbuhan itu sendiri Mengingat bahwa air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan itu
sendiri, terutama biji kacang hijau. Beberapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan antara lain sebagai
pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, sebagai medium reaksi
enzimatis, dan secara secara tidak langsung air memengaruhi laju reaksi metabolisme.

2. Pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu tumbuhan karena proses perendaman adalah :
a. kulit kacang membuka
b. tumbuh akar kecil
c. tumbuh batang kecil
d. akar memanjang
e. batang memanjang

3. Yang mempengaruhi Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau:
keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau adalah tidak
mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal perkecambahan biji).
Kadar air, sangat berpengaruh terhadap perkecambahan, dengan kadar air biji yang berlebihan
maka tingkat penyerapan air pada waktu perkecambahan tidak dapat optimum, karena selama
periode pemasakan benih, air dikurangi atau hilang dari benih, namun untuk perkecambahan
diperlukan penambahan air kembali.





Saran
1. Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran yang
sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan dengan
menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.

2. Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak terlalu
basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau akan membusuk
karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan
layu atau mungkin mati karena kekurangan air.

3. Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau dapat
terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.

LAMPIRAN

HARI KE-2





Tanpa Perendaman 1 Jam





2 Jam 4 Jam


6 Jam

HARI KE-3

Anda mungkin juga menyukai