Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Ubaidillah 2003, pada dasarnya bumi terdiri dari perairan dan
daratan. Perairan terbagi dalam perairan dalam dan perairan lepas pantai (Perairan
laut). Perairan pedalaman umumnya tawar tetapi ada yang payau, dengn sifatnya
mengalir atau menggenang. Pada praktikum kali ini dibahas mengenai mengenai
mahluk hidup invertebrata yang ada di perairan. Mahluk hidup ini dikenal dengan
sebutan benths.
!ewan benths hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai
petun"uk kualitas lingkungan, karena selalu kntak dengan limbah yang masuk ke
habitatnya. #elmpk hewan tersebut dapat lebih men$erminkan adanya
perubahan faktr%faktr lingkungan dari waktu ke waktu, karena hewan benths
terus menerus terbawa leh air yang kualitasnya berubah%ubah. &iantara hewan
benths yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan
lingkungan perairan adalah "enis%"enis yang termasuk dalam kelmpk
invertebrata makr. #elmpk ini lebih dikenal dengan makr'benths.
Makr'benths berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam
aliran energi dan siklus dari alga benthsik sampai knsumen tingkat tinggi
((senberg and ). !. (esh, *++3).
Pada suatu badan perairan benths, tingkat kualitas perairan dapat
ditentukan leh kuantitas rganisme yang terdapat di dalamnya sebagaimana yang
akan dibahas dalam praktikum ini. ,leh karena itu, dengan menggunakan metde
sampling benths, yaitu kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui "enis%"enis
benths, dan kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui kelimpahan benths yang
berkaitan dengan distribusi waktu dan tempat, diharapkan mampu mengetahui
bagaimana keadaan dari suatu lingkungan perairan dengan menggunakan
biindikatr kelimpahan benths pada perairan tersebut.
*
1.2 Permasalahan
(umusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut-
*. .enis%"enis benths apa sa"akah yang ditemukan dalam praktikum ini/
2. 0agaimana indeks keanekaragaman dan dminansi benths yang ditemukan
dalam praktikum ini/
1.3 Tujuan
1u"uan dari praktikum ini adalah sebagai berikut-
*. Mengetahui apa sa"akah "enis%"enis benths yang ditemukan dalam praktikum
ini.
2. Mengetahui indeks keanekaragaman dan dminansi benths yang ditemukan
dalam praktikum ini.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
2.1 Ek!s"stem Sunga"
2andy (*+34), menyatakan bahwa dalam pergerakannya air selain
melarutkan sesuatu, "uga mengikis bumi, sehingga akhirnya terbentuklah
$ekungan dimana air tertampung melalui saluran ke$il dan atau besar yang disebut
dengan alur sungai (badan sungai). 5ebih "auh dikemukakan bahwa aliran sungai
di bagian luarnya dibatasi leh bagian batuan yang keras yang disebut dengan
tanggul sungai.
6ksistem sungai (ltik) dibagi men"adi beberapa 'na. Pertama yakni
'na krenal. 7na krenal yakni mata air yang umumnya terdapat di daerah hulu.
7na krenal dibagi men"adi rheokrenal, yaitu mata air yang berbentuk air ter"un
biasanya terdapat pada tebing%tebing yang $uram, limnokrenal yaitu mata air yang
membentuk genangan air yang selan"utnya membentuk aliran sungai yang ke$il
serta beberapa mata air akan membentuk aliran sungai di daerah pegunungan yang
disebut 'na rithral, 'na ini ditandai dengan relief aliran sungai yang ter"al. 7na
ritral dapat dibagi men"adi tiga bagian, yaitu epirithral (bagian yang paling
hulu), metarithral (bagian tengah), dan hyporithral (bagian yang paling akhir).
2etelah melewati 'na hyporithral, aliran sungai akan memasuki 'na potamal
yaitu aliran sungai pada daerah%daerah yang relatif lebih landai dibandingkan
dengan 'na rithral. 7na potamal dapat dibagi men"adi tiga bagian
yaitu epipotamal, metapotamal, dan hypopotamal (0arus, 2008).
Menurut 2andy (*+34), nama bagian sungai dapat dibedakan men"adi
empat yaitu, induk sungai yang merupakan tubuh sungai yang terpan"ang dan
lebar mulai dari hulu sungai sampai ke hilir sungai, anak sungai adalah $abang%
$abang sungai yang menyatu dengan induk sungai, alur anak $abang sungai
adalah $abang%$abang sungai yang menyatu dengan anak sungai, dan alur mati
(creek) adalah alur%alur di bagian teratas yang kadang kala berair apabila hu"an,
dan pada waktu tidak ada hu"an maka akan kering. 6ksistem sungai se$ara tata
ruang dapat dibagi men"adi dua bagian-
a. (uang air yang berisi rganisme hidup seperti- tumbuhan air, planktn, ikan
dan lain%lain.
3
b. (uang dasar sungai yang berisi ppulasi bentik atau benths yang hidup dalam
dan atau menempel pada sedimen.
2e$ara eklgis rganisme di perairan sungai dapat dibedakan men"adi
dua 'na atau subhabitat, yaitu-
a. 2ubhabitat riam- merupakan bagian sungai yang airnya dangkal tetapi arusnya
$ukup kuat untuk men$egah ter"adinya pengendapan sedimen dasar, sehingga
dasar sungai bersifat keras. Pada daerah ini hidup rganisme bentik atau
perifitn khususnya yang dapat melekat atau berpegang erat pada substrat
padat dan "enis ikan yang dapat berenang melawan arus.
b. 2ubhabitat arus lambat- merupakan bagian sungai yang lebih dalam dan
arusnya lebih lemah atau lambat dibandingkan subhabitat riam. Pada daerah ini
partikel%partikel $enderung mengendap sebagai sedimen di dasar sungai
srhingga didalamnya hiduplah rganism%rganisme seperti benths, nektn dan
terkadang planktn.
2.2 Benth!s Se#ara Umum
0enths adalah semua rganisme air yang hidupnya terdapat pada
substrat dasar suatu perairan, baik yang bersifat sesil (melekat) maupun vagil
(bergerak bebas). 0enths adalah rganisme yang hidup di dasar laut atau sungai
baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. 0eberapa $nth benths antara
lain kerang, bulu babi, bintang laut, $ambuk laut, terumbu karang dan lain%lain.
2alah satu penelitian men"elasakan bahwa benths yang hidup di daerah estuari
memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan ikan di daerah tersebut, karena
ikan%ikan muda mengknsumsi rganisme benths di 'na pasang surut.
#ehidupan benths di dasar perairan sudah teradaptasi sedemikian rupa walaupun
tekanan lingkungan alamiah sudah $ukup menghalangi untuk kehidupan
rganisme lain (!endrasarie, 200*).
9ktivitas manusia pada umumnya memengaruhi eksistem sungai
diantaranya kegiatan pertanian, perkebunan, pemukiman, industri dan lain
sebagainya, se$ara langsung atau tidak langsung kegiatan%kegiatan tersebut
menghasilkan suatu limbah yang masuk ke sungai dan dapat mengakibatkan
perubahan terhadap sifat fisika, kimia maupun sifat bilgi sungai yang akan
8
berpengaruh terhadap rganisme, salah satunya adalah benths (:argadinata,
*++4).
2.3 las"$"kas" Benth!s
0erdasarkan tempat hidupnya, benths dapat dibedakan men"adi
epifauna yaitu benths yang hidupnya di atas substrat dasar perairan dan
infauna,yaitu benths yang hidupnya tertanam di dalam substrat dasar perairan.
0erdasarkan siklus hidupnya benths dapat dibagi men"adi hlbenths, yaitu
kelmpk benths yang seluruh hidupnya bersifat benths dan merbenths, yaitu
kelmpk benths yang hanya bersifat benths pada fase%fase tertentu dari siklus
hidupnya (0arus, 2008). Menurut 5alli dan Pearsns (*++3), hewan benths dapat
dikelmpkkan berdasarkan ukuran tubuh yang bisa melewati lubang saring yang
dipakai untuk memisahkan hewan dari sedimennya sedangkan menurut ,dum
(*++3). #lasifikasi benths dibedakan berdasarkan ukuran, tempat hidupnya,
"enis, $ara memperleh makanan, dan kepekaannya terhadap bahan pen$emar
rganik.
2.3.1 las"$"kas" Benth!s %enurut Ukurann&a
a. Mikrbenths
!ewan yang memiliki ukuran lebih ke$il dari 0,* mm. ;nthnya
bakteri, diatm, $iliata, ameba, dan flagellata.
b. Meibenths
Merupakan benths yang mempunyai ukuran antara 0,* mm sampai *,0
mm. ;nthnya nematda, $epepda, dan framinifera.
$. Makrbenths
Merupakan benths yang memiliki ukuran lebih dari * mm (0,08 in$h).
;nthnya $a$ing, annelida, mlus$a, spnge, dan $rusta$ea (9rdi, 2002).
2.3.2 las"$"kas" Benth!s Ber'asarkan Tem(at H"'u(n&a
a. 6pifauna
6pifauna adalah hewan yang hidupnya di atas permukaan dasar lautan.
;nthnya, kepiting, siput laut, dan bintang laut.
b. <nfauna
4
<nfauna adalah hewan yang hidupnya dengan $ara menggali lubang pada
dasar lautan. ;nthnya $a$ing, tiram, ma$ma, dan remis.
2.3.3 las"$"kas" Benth!s Ber'asarkan Jen"sn&a
a. 7benths.
7benths merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus
hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali
lubang. !ewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti
dalam prses dekmpsisi dan mineralisasi material rganik yang memasuki
perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trfik dalam rantai makanan.
7benths membantu memper$epat prses dekmpsisi materi
rganik. 0erbagai "enis 'benths ada yang berperan sebagai knsumen primer
dan ada pula yang berperan sebagai knsumen sekunder atau knsumen yang
menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, 'benths merupakan
makanan alami bagi ikan%ikan pemakan di dasar (bottom feeder). =auna bentik
terdiri dari lima kelmpk, yaitu Mllus$a, Ply$haeta, ;rusta$ea, 6$hindermata
dan kelmpk lain yang terdiri dari beberapa taksn ke$il seperti 2ipun$ulidae
(wak%wak), Pgnphra dan lan%lain. 0erbagai "enis 'benths ada yang
berperan sebagai knsumen primer dan adapula yang berperan sebagai knsumen
sekunder atau knsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi (2ri, 200*).
b. Phytbenths
Merupakan tanaman milik benths (2ri, 200*). 2umber makanan utama
untuk benths adalah alga dan rganik limpasan dari tanah.
2.3.2 las"$"kas" Benth!s Ber'asarkan )ara %em(er!leh %akanan.
a. Filter feeder (suspension feeder) adalah hewan yang makan dengan menyaring
padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air, biasanya dengan melewatkan
air melalui struktur penyaringan khusus. ;nthya seperti spns dan bivalvia
yang memiliki tubuh yang keras. Prses ini dapat ter"adi pada daerah yang
berpasir.
b. Deposit feeders adalah binatang atau hewan yang mengknsumsi sisa%sisa
makanan pada substratum di bagian bawah air. 2eperti ply$haetes yang memiliki
permukaan tubuh yang lunak
>
2.* Peranan Benth!s
,senberg dan (esh (*++3), menyatakan bahwa hewan benths yang
relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan
adalah "enis yang terglng ke dalam kelmpk makrinvertebrata air.
Makrinvertebrata air dikenal "uga dengan istilah makr'benths.
!ewan ini memegang peranan penting dalam perairan seperti dalam
prses dekmpsisi dan mineralisasi material rganik yang memasuki perairan.
!ewan benths, terutama yang bersifat herbivr dan detrivr dapat
menghan$urkan makrfit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang
masuk ke dalam perairan men"adi ptngan%ptngan yang lebih ke$il, sehingga
mempermudah mikrba untuk menguraikannya men"adi nutrien bagi prdusen
perairan (5ind, *+34).
,dum (*++8), menyatakan makrinvertebrata air (makr'benths)
memegang peranan penting dalam eksistem perairan dan menduduki beberapa
tingkatan trfik pada rantai makanan. #edudukan makrinvertebrata air di dalam
tingkatan trfik diglngkan ke dalam kelmpk-
a. ?ra'ers dan 2erapers adalah herbivr pemakan tumbuhan air dan periphytn.
1aksn yang termasuk ke dalam glngan ini adalah Ecdyonurussp.
(Ephemeroptera), Gastropoda, Elmis sp. dan Latelmis sp. (Coleoptera).
b. 2hredders adalah detritivr pemakan partikel rganik kasar. 1aksn yang
terglng ke dalam glngan ini adalah Tipula sp. (&iptera), eumora sp.
(!lecoptera).
$. ;lle$tr adalah detritivr pemakan rganik halus. 0erdasarkan $ara
pengambilan makanannya collector dapat dibagi dua yaitu filter feeder
dan deposit feeder. ?lngan filter feeder adalah collector yang mengambil
makanan dengan $ara menyaring materi yang terlarut di dalam air.
#arakteristik collector dari glngan ini adalah mempunyai fila di daerah
mulut atau kaki sebagai alat pengumpul makanan. 1aksn yang termasuk
glngan filter feeder adalah "imulidae (&iptera), (hetanytarsus sp.,
!ydrpsy$he sp. ?lngan deposit feeder adalah collector yang mengambil
makanan yang ada di permukaan dasar perairan. 1aksn yang termasuk
glngan ini adalah Chiromonidae, #rthoeladine, Diamesiae.
@
d. Predatr adalah $arnivr pemakan hewan lain. 1aksn yang termasuk glngan
ini adalah Tanypodidae (Diptera), !erla sp., (!lecoptera) dan $irudinae.
2ebagai rganisme dasar perairan, benths memiliki habitat yang relatif
tetap. &engan sifat yang demikian, perubahan%perubahan kualitas air dan substrat
tempat hidupnya sangat mempengaruhi kmpsisi maupun kemelimpahannya.
#mpsisi maupun kemelimpahan makrinvertebrata tergantung kepada
kepekaanAtleransinya terhadap perubahan lingkungan. 2etiap kmunitas
memberikan respn terhadap perubahan kualitas habitat dengan $ara penyesuaian
diri pada struktur kmunitas. Pada kndisi lingkungan yang relatif stabil,
kmpsisi dan kemelimpahan makrinvertebrata air relatif tetap (9P!9, *++2).
?aufin dalam :ilhm (*+@4) mengelmpkkan spesies makr'benths
berdasarkan kepekaannya terhadap pen$emaran karena bahan rganik ke dalam
kelmpk-
a. <ntleran, yaitu rganisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran
kndisi lingkungan yang sempit dan "arang di"umpai di perairan yang kaya
rganik. ,rganisme ini tidak dapat beradaptasi bila kndisi perairan mengalami
penurunan kualitas.
b. =akultatif, yaitu rganisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran kndisi
lingkungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan rganisme intleran.
:alaupun rganisme ini dapat bertahan hidup diperairan yang banyak bahan
rganik namun tidak dapat mentlerir tekanan lingkungan.
$. 1leran, yaitu rganisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran
kndisi lingkungan yang luas, yaitu rganisme yang sering di"umpai diperairan
yang berkualitas "elek. Pada umumnya rganisme tersebut tidak peka terhadap
berbagai tekanan lingkungan dan kelimpahannya dapat bertambah diperairan
yang ter$emar leh bahan rganik.
3
2.+ %akr!,!!-enth!s Se-aga" In'"kat!r ual"tas A"r
Pengka"ian kualitas perairan dapat dilakukan dengan berbagai $ara,
seperti dengan analisis fisika dan kimia air serta analisis bilgi. #husus perairan
yang dinamis, analisis fisika dan kimia air kurang memberikan gambaran
sesungguhnya akan kualitas perairan, sedangkan analisis bilgi khususnya
analisis struktur kmunitas hewan benths, dapat memberikan gambaran yang
"elas tentang kualitas perairan. !ewan benths hidup relatif menetap, sehingga
baik digunakan sebagai petun"uk kualitas lingkungan, karena selalu kntak
dengan limbah yang masuk ke habitatnya. &i antara hewan benths yang relatif
mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah
"enis%"enis yang termasuk makr'benths (Pradinda, 2003).
0iindikatr adalah kelmpk atau kmunitas rganisme yang
keberadaannya dan perilakunya di alam berhubungan dengan kndisi lingkungan,
apabila ter"adi perubahan kualitas air maka akan berpengaruh terhadap keberadaan
dan perilaku rganisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai penun"uk
kualitas lingkungan (1riadmd", 2003).
0enths memiliki peranan yang penting dalam suatu eksistem. 0enths
berfungsi dalam prses rantai makanan. 0anyak invertebrata memakan alga dan
bakteri, yang berada di u"ung bawah rantai makanan. 0eberapa dari invertebrata
mengalami kerusakan dan memakan daun serta bahan rganik lainnya yang
terdapat dalam air. 9kibat dari kelimpahan mereka dan psisi sebagai BperantaraB
dalam rantai makanan air, benths memainkan peran penting dalam aliran alami
energi dan nutrisi. <nvertebrata benths yang sudah mati akan membusuk dan
kemudian meninggalkan nutrisi yang digunakan kembali leh tanaman air dan
hewan lainnya dalam rantai makanan (9rdi, 2002).
0enths dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairan.
1idak seperti ikan, benths tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang
mampu menghindar dari efek sedimen dan plutan lain yang mengurangi kualitas
air. 2ehingga benths dapat memberikan infrmasi mengenai kualitas air sungai
dan kualitas air danau. 2iklus hidup lama mereka memungkinkan penelitian yang
dilakukan leh ahli eklgi akuatik untuk menentukan setiap penurunan kualitas
lingkungan. 0enths merupakan grup yang sangat beragam hewan air, dan
+
se"umlah besar spesies memiliki berbagai tanggapan terhadap stres seperti plutan
rganik, sedimen, dan to%icants. Makrinvertebrata banyak berumur pan"ang,
yang memungkinkan deteksi peristiwa masa lalu seperti pen$emaran tumpahan
pestisida dan ilegal dumping (9rdi, 2002).
2.+ .akt!r Ek!l!g"s &ang %emengaruh" keanekaragaman Benth!s
2.+.1 e#e(atan arus
#e$epatan arus dipengaruhi leh perbedaan ketinggian antara bagian
hilir dan hulu (tpgrafi) badan air, dimana semakin tinggi perbedaan ketinggian
(elevasi) tersebut maka arus semakin kuat. #e$epatan arus akan mempengaruhi
kmpsisi substrat dasar (sedimen) dan "uga akan mempengaruhi aktifitas
makr'benths yang ada. #aitannya dengan ke$epatan arus ,dum
(*+@*) dalam 2uradi (*++3) menyebutkan tu"uh bentuk adaptasi yang dilakukan
makr'benths, yaitu-
a. Membentuk kait dan alat pelekat
b. Melekat pada substrat yang kkh.
$. 0entuk tubuh yang sesuai.
d. 1ubuh pipih.
e. (etaksis psitif.
f. 1igmtaksis psitif.
g. 0agian tubuh melekat.
#e$epatan arus merupakan salah satu faktr penentu kelimpahan dan
keanekaragaman makr'benths. Pada perairan yang relatif tenang dan banyak
ditumbuhi tumbuhan air biasanya banyak ditemukan kelmpk Mlus$a
sedangkan perairan dengan arus kuat atau "eram banyak ditemukan
makr'benths dari kelmpk <nsekta dan !irudinae (#esbin, *+@+).
,rganisme yang ada di dasar sungai bergantung kepada sifat dasar
sungainya. &asar sungai tergantung kepada ke$epatan arus air "ika aliran sungai
*0
deras, maka dasar sungai mengandung kerikil dan pasir. .ika arus hampir diam,
maka dasar sungai adalah lumpur (2astrawid"aya, *++*).
2.+.2 Tem(eratur A"r
Penelitian pada eksistem akuatik, pengukuran temperatur air
merupakan hal yang mutlak dilakukan. !al ini disebabkan karena kelarutan
berbagai "enis gas di air serta semua aktivitas bilgis di dalam eksistem akuatik
sangat dipengaruhi leh temperatur. Menurut hukum )anC !ffs kenaikan
temperatur sebesar *0
0
; (hanya pada kisaran temperatur yang masih ditlerir)
akan meningkatkan la"u metablisme dari rganisme sebesar 2%3 kali lipat. 9kibat
meningkatnya la"u metablisme, akan menyebabkan knsumsi ksigen
meningkat. Pla temperatur eksistem air dipengaruhi leh berbagai faktr seperti
intensitas $ahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggian gegrafis dan "uga leh faktr kanpi (penutupan leh
vegetasi) dari pephnan yang tumbuh di tepi (0arus, 2008).
1emperatur air pada suatu perairan merupakan faktr pembatas bagi
pertumbuhan dan distribusi makrinvertebrata air. Pada umumnya temperatur di
atas 30
0
; dapat menekan ppulasi makrinvertebrata air (,dum, *++8). :el$h
(*+30) menyatakan bahwa hewan makrinvertebrata air pada masa perkembangan
awal sangat rentan terhadap temperatur tinggi dan pada tingkatan tertentu dapat
memper$epat siklus hidup sehingga lebih $epat dewasa. .ames dan 6visn (*+@+)
menyatakan bahwa temperatur yang tinggi menyebabkan semakin rendahnya
kelarutan ksigen yang menyebabkan sulitnya rganisme akuatik dalam
melakukan respirasi karena rendahnya kadar ksigen terlarut.
2.+.3 Penetras" )aha&a
#emampuan penetrasi $ahaya sampai dengan kedalaman tertentu "uga
akan mempengaruhi distribusi dan intensitas ftsintesis tumbuhan air dibadan
perairan (0rwer et al., *++0). Menurut #esbin (*+@+), pengaruh utama dari
kekeruhan adalah penurunan penetrasi $ahaya se$ara men$lk. 2ehingga
menurunkan aktifitas ftsintesis fitplanktn dan alga, akibatnya menurunkan
prduktivitas perairan.
**
Muatan padatan tersuspensi dan kekeruhan, menurut 2andy (*+34) sangat
dipengaruhi leh musim. Pada waktu musim penghu"an kandungan lumpur relatif
lebih tinggi karena besaran la"u ersi yang ter"adiD sedangkan pada musim
kemarau tingkat kekeruhan air sungai dipengaruhi leh la"u aliran air yang
terbatas menreh hasil%hasil endapan sungai.
Menurut 2astrawi"aya (*++*), $ahaya matahari tidak dapat menembus
dasar perairan "ika knsentrasi bahan tersuspensi atau 'at terlarut tinggi.
0erkurangnya $ahaya matahari disebabkan karena banyaknya faktr antara lain
adanya bahan yang tidak larut seperti debu, tanah liat maupun mikrrganisme air
yang mengakibatkan air men"adi keruh.
2.+.* Intens"tas )aha&a
=aktr $ahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi
sifat%sifat ptis dari air. 2ebagian $ahaya matahari tersebut akan diabsrbsi dan
sebagian lagi akan dipantulkan ke luar dari permukaan air. )egetasi yang ada
disepan"ang aliran air "uga dapat mempengaruhi intensitas $ahaya yang masuk ke
mengabsrbsi $ahaya matahari. 6fek ini terutama akan terlihat pada daerah hulu
yang aliran airnya umumnya masih ke$il dan sempit. 0agi rganisme air,
intensitas $ahaya berfungsi sebagai alat rientasi yang akan mendukung
kehidupan rganisme tersebut dalam habitatnya (0arus, 2008).
2.+.+ D/ 0Disolved Oxygen1
,ksigen terlarut merupakan suatu faktr yang sangat penting di dalam
eksistem air, yaitu untuk respirasi sebagian besar rganisme air. #elarutan
ksigen di dalam air sangat dipengaruhi temperatur, dimana kelarutan maksimum
ksigen di dalam air pada temperatur 0
0
; sebesar *8,*> mgAl ,
2
, kelarutan ini
akan menurun "ika temperatur air meningkat (0arus, 2008).
Menurut 2anusi (2008), nilai &, yang berkisar di antara 4,84 E @,00 mgA5
$ukup bagi prses kehidupan bita perairan. 0arus (2008), menegaskan bahwa
nilai ksigen terlarut di perairan sebaiknya berkisar antara > E 3 mgA5, makin
rendah nilai &, maka makin tinggi tingkat pen$emaran eksistem tersebut.
*2
#adar rganik adalah satu hal yang sangat berpengaruh pada kehidupan
makr'benths, dimana kadar rganik ini adalah sebagai nutrisi bagi
makr'benths tersebut. 1ingginya kadar rganik pada suatu perairan
umumnya akan mengakibatkan meningkatnya "umlah ppulasi hewan benths dan
sebagai rganisme dasar, benths menyukai substrat yang kaya akan bahan
rganik. Maka pada perairan yang kaya bahan rganik, umumnya ter"adi
peningkatan ppulasi hewan benths (#esbin, *+@+).
2.2 Sam(l"ng Benth!s
Pengambilan sampel benths dilakukan ditempat yang ditentukan pada
saat praktikum yakni di sungai atau danau yang sesuai. 2ampel benths diambil
dengan menggunakan alat yang dinamakan Eckman &rab karena benths biasanya
ter$ampur dengan substrat. 0enths yang didapat dibersihkan dan dimasukkan ke
dalam kantng plastik yang telah ditulis label kemudian diberi alkhl. Pemberian
bahan pengawet dilakukan dengan segera setelah sampel ditampung dalam btl
sampel agar benths tidak mengalami kerusakan akibat ter"adi prses
pembusukan. #emudian benths yang sudah ditemukan diidentifikasi
menggunakan buku indentifikasi (Mi$hael, *++4).
*3
0Halaman "n" sengaja '"k!s!ngkan1
*8
BAB III
%ET/DE P3ATIU%
3.1 Tem(at 'an 4aktu
3.1.1 Tem(at
1empat pelaksanaan praktikum tentang benths terhadap faktr%faktr
eklgis dilaksanakan di danau Universitas 9irlangga kampus ; yang
berkrdinat 0@F*>C@G2, **2F8@C0CC6 dan 2tudent ;enter Universitas 9irlangga
kampus ; yang berkrdinat @F*>C3G2 **2F8@C3CC6.
3.1.2 4aktu
Praktikum dilakukan pada hari kamis, tanggal *0 9pril 20*8, pukul *0.40
E *2.20 :<0. Pada saat musim hu"an.
3.2 Alat 'an Bahan
3.2.1 Alat
9lat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah pnar grab, surber
net, kantung plastik, ka$a pembesar, penggaris, btl, sikat gigi, ayakan, ember,
dan kun$i identifikasi makrinvertebrata.
3.2.2 Bahan
0ahan yang digunakan adalah benths makrinvertebrata, air, dan
alkhl atau frmalin 8H.
3.3 )ara erja
3.3.1 Pengam-"lan Benth!s %enggunakan P!nar 5ra-
1itik untuk penelitian ditentukan terlebih dahulu. 2etelah titik ditemukan
sedimen di ambil menggunakan pnar grab. 2edimen yang didapat di taruh di atas
ayakan lalu sedimen tersebut di$u$i. !ewan hewan yang ada diambil dimasukan
ke dalam btl kleksi yang telah di isi alkhl atau frmalin 8H dan diberi label
pada setiap btl. !ewan%hewan makrinvertebrata yang di dapat di identifikasi
dan dihitung "umlah hewan dari setiap "enis dan keseluruhan "enis. 2etelah
*4
identifikasi dapat diketahui "umlah makrinvertebrata keseluruhan dan masing%
masing "enis. 2kema #er"a Pengambilan 0enths Menggunakan Pnar ?rab dapat
dilihat pada 5ampiran *.
3.3.2 Pengam-"lan Benth!s %enggunakan Surber net
1itik untuk penelitian ditentukan terlebih dahulu. 2etelah titik ditemukan
sedimen surber net diletakkan di titik penelitian dengan psisi menentang arus.
#aki mahasiswa dihentak%hentakkan pada aliran air agar sedimen terangkat keatas
dan masuk pada surber net. 2edimen yang didapat di taruh di atas ayakan lalu
sedimen tersebut di$u$i. !ewan%hewan yang ada diambil dimasukan ke dalam
btl kleksi yang telah di isi alkhl atau frmalin 8H dan diberi label pada
setiap btl. !ewan%hewan makrinvertebrata yang di dapat di identifikasi dan
dihitung "umlah hewan dari setiap "enis dan keseluruhan "enis. 2etelah identifikasi
dapat diketahui "umlah makrinvertebrata keseluruhan dan masing%masing "enis.
2kema #er"a Pengambilan 0enths Menggunakan "urber net dapat dilihat pada
5ampiran 2.
*>
BAB I6
HASIL DAN PE%BAHASAN
*.1 HASIL
Ta-el 1. 2pesies 0enths yang didapat dengan "urber net
T"(e Nama S(es"es Jumlah
+2 0 'elanoides torulosa *+
+8 9 'elanoides plicaria 8
+3 9 'elanoides punetata @
+0 9 'elanoides &ranifera *
+* 9 'elanoides tuberculata **
40 Di&oniostoma truncatum *
1tal 83
Ta-el 2. S(es"es 0enths yang didapat dengan !onar &rab
T"(e Nama S(es"es Jumlah
@8 (rotia testudinana 2
43 "yncera borncensis 2
>2 !aludinella halophila *
+* 9 'elanoides tuberculata *
1tal >
*.2 ANALISIS DATA
<ndeks keanekaragaman spesies (!
C
) dapat diperleh dengan rumus-
!C I %J Pi ln Pi
#eterangan-
*@
!C I indeks keanekaragaman
Pi I niAK
ni I "umlah individu "enis ke%i
K I "umlah ttal individu
Ta-el 3. <ndeks #eanekaragaman 2pesies 0enths yang didapat dengan "urber
net
N!. Nama S(es"es In'eks eanekaragaman
*. 'elanoides torulosa 0,882
2. 'elanoides plicaria 0,0+3
3. 'elanoides punetata 0,*>3
8. 'elanoides &ranifera 0,023
4. 'elanoides tuberculata 0,24>
>. Di&oniostoma truncatum 0,023
1tal *,000
2ehingga nilai indeks keanekaragaman spesies benths menggunakan
"urber net yaitu-
!C I L%J Pi ln PiL
I L%(0,882M0,0+3M0,*>3M0,023M0,24>M0,023)L
!C I *,000
Ta-el *. <ndeks #eanekaragaman 2pesies 0enths yang didapat dengan !onar
&rab
*3
2ehingga nilai indeks keanekaragaman spesies benths menggunakan
!onar &rab yaitu-
!C I L%J Pi ln PiL
I L%(0,333M0,333M0,*>@M0,*>@)L
!C I *,000
<ndeks dminasi "enis dapat diperleh dengan rumus-
J (niAK)
2
Ta-el +. <ndeks &minasi .enis 0enths yang didapat dengan "urber net
T"(e Nama S(es"es Jumlah 0n"1 0n"7N1 0n"7N1
2
8 ("
2
+2 0 'elanoides torulosa *+ 0,882 0,*+4
+8 9 'elanoides plicaria 8 0,0+3 0,003
+3 9 'elanoides punetata @ 0,*>3 0,02>
+0 9 'elanoides &ranifera * 0,023 0,0004
+* 9 'elanoides tuberculata ** 0,24> 0,0>4
40 Di&oniostoma
truncatum
* 0,023 0,0004
1tal 83 *,000 0,2+4
2ehingga nilai indeks dminasi "enis benths menggunakan "urber net
yaitu-
;C I J(niAK)
2
I J(pi)
2
;C I 0,2+4
Ta-el *. <ndeks &minasi .enis 0enths yang didapat dengan !onar &rab
T"(e Nama S(es"es Jumlah 0n"1 0n"7N1 0n"7N1
2
8 ("
2
@8 (rotia testudinana 2 0,333 0,**0
43 "yncera borncensis 2 0,333 0,**0
>2 !aludinella halophila * 0,*>@ 0,02@
+* 9 'elanoides tuberculata * 0,*>@ 0,02@
1tal > *,000 0,2@8
*+
N!. Nama S(es"es In'eks eanekaragaman
*. (rotia testudinana 0,333
2. "yncera borncensis 0,333
3. !aludinella halophila 0,*>@
8. 'elanoides tuberculata 0,*>@
1tal *,000
2ehingga nilai indeks dminasi "enis benths menggunakan !onar &rab
yaitu-
;C I J(niAK)
2
I J(pi)
2
;C I 0,2@8
*.3 PE%BAHASAN
Praktikum kali ini mengenai benths, dilakukan di parit dan sungai depan
2tudent ;enter (2;), #ampus ; Universitas 9irlangga. &engan tu"uan untuk
mengetahui karakteristik dan faktr pembatas benths berdasarkan
keanekaragaman, kndisi, dan parameter lingkungan fisik maupun kimia. =aktr
fisik meliputi temperatur, ke$erahan, kekeruhan dan knduktivitas air. =aktr
kimia meliputi dera"at keasaman (p!) dalam air dan "umlah ksigen terlarut.
2elain itu, penelitian ini dilakukan karena benths merupakan rganisme perairan
yang keberadaannya dapat di"adikan indikatr perubahan kualitas bilgis
perairan sungai dan adapun hasil dari penelitian ini dapat disebabkan karena
faktr%faktr tersebut.
2ampel pertama dilakukan di parit depan 2; dengan menggunakan
2urber net karena kndisi perairannya dangkal dan arusnya tidak deras sedangkan
sampel kedua dilakukan di sungai depan 2; dengan menggunakan Pnar grab
karena kndisi perairannya dalam dan arusnya deras. &idapatkan enam spesies
dengan ttal 83 individu dari sampel pertama dan empat spesies dengan ttal >
individu dari sampel kedua. !al ini menun"ukkan bahwa perairan di parit depan
2; lebih stabil karena spesies benths yang dminan dibandingkan dengan sungai
depan 2; yang $enderung tidak stabil karena sedikitnya spesies benths dan tidak
ada spesies benths yang mendminasi serta rendahnya keanekaragaman &ari
kedua sampel tersebut didapatkan nilai indeks keanekaragaman yang sama yaitu
*,000. !asil tersebut menun"ukkan bahwa keanekaragaman ke$il serta kestabilan
kmunitas rendah. 9danya dminansi suatu spesies dalam suatu kmunitas
memperlihatkan kekuatan spesies itu dibandingkan spesies lain. Kamun eksistem
yang tidak seimbang akan mempengaruhi pakan alami sehingga kelangsungan
hidup rganisme men"adi teran$am.
20
&ari indeks dminasi "enis benths 'elanoides torulosa diperleh
"umlah dminasi terbanyak. 0enths "enis 'elanoides torulosa hidup di air tawar.
;angkangnya berukuran ke$il, bentuknya meman"ang.per$ulumnya tipis, tidak
berkapur. 1ermasuk herbivrus dan vviviparus, sebagaian ke$il hidup di
muara sungai.
0Halaman "n" sengaja '"k!s!sngkan1
2*
BAB 6
ESI%PULAN
*. <ndeks keanekargaman spesies bents di parit depan 2; menggunakan
"urber net sebesar *,000 dan menggunakan !lankton net sebesar *,000.
2. 1ingkat keanekaragaman spesies bents di parit depan 2; dan danau
depan (ektrat rendah sehingga kestabilan eksistemnya "uga rendah.
22
3. <ndeks dminansi spesies bents di parit depan 2; berkisar antara 0,2@8%
0,2+4 yang menun"ukkan adanya spesies bents yang mendminansi
eksistem perairan ltik.
8. 2pesies yang dminan di eksistem parit ialah 'elanoides torulosa.
0Halaman "n" sengaja '"k!s!ngkan1
23
DA.TA3 PUSTAA
Ubaidillah, (. 2003. Managemen bireginal "abdetabek- !rofil dan strate&i
pen&elolaan situ, ra)a, dan danau, lemba&a ilmu pen&etahuan
*ndonesia. .akarta
(senberg, &. M. and ). !. (esh. *++3. Fresh)ater (iomonitorin& and (enthic
'acroin+ertebrates. ;hapman and !all - Kew Nrk, 5ndn.
28
9mini, 2. 2003. !ertumbuhan 'ikroal&ae (it,chia closterium) den&an
!erlakuan !upuk. 0alai 0esar (iset Penglahan Prduk dan
0iteknlgi #elautan Perikanan. .akarta.
9rdi. 2002. !emanfaatan 'akro,oobenthos "eba&ai *ndikator -ualitas !erairan
!esisir.1esis P2 <P0. 0gr.
0arus, 1. 9. 2008. !en&antar Limnolo&i "tudi Tentan& Ekosistem .ir
Daratan.U2U Press. Medan.
!endrasarie, K. 200*. "truktur -omunitas (enthos di -a)asan 'an&ro+e !antai
"itubondo. Ma"alah <lmiah 1eknik 2ipil- .urnal 9ksial. )l.2 (3).
httpAAwww.bappenas.g.id.diakses 0+ april 20*8
!utabarat, 2 dan 6vans, M., *+34. !en&antar #seano&rafi. ); Press. .akarta.
#esbin. *+@+. Dasar/dasar Ekolo&i 0mum. 0agian <) (6klgi Perairan).
2eklah Pas$asar"ana Prgram 2tudi 5ingkungan. 0gr- <P0.
5ind, ,. 1. *+@+. $and (ook of Common 'ethod in Limnolo&y. ;). Msby. 2t.
5uis, 1rnt. 5ndn.
Mi$hael,P. *++4. 'etode Ekolo&i untuk !enyelidikan Ladan& dan Laboratorium.
.akarta- Universitas <ndnesia Press.
,dum, 6.P., *++3. Dasar/dasar Ekolo&i. U?M Press. Ngyakarta.
,dum, 6.P. *++8. Dasar/dasar ekolo&i. 6disi #etiga. Universitas ?ad"ah Mada
Press, Ngyakarta (Pener"emah 1"ah"n 2amingar). !lm. 3@0, 3@8%3@4,
33>.
,dum, 6.P. *+@*. Fundamental of Ecolo&y.1hird 6ditin. :.0. 2aunders
;mpany, Philadelpia. 48> hlm.
2astrawid"aya, 9.1., *++*. !encemaran Lin&kun&an. 1ineka Cipta. .akarta.
:argadinata, &.1, *++4. 'akro,oobenthos "eba&ai *ndikator Ekolo&i di "un&ai
!ercut. 1esis. Prgram Pas$a 2ar"ana <lmu Pengetahuan 2umber &aya
9lam dan 5ingkungan U2U. Medan.
:el$h, P. 2. *+42. Limnolo&y . M$?raw%!ill 0k ;mpany. Kew Nrk.
24
LA%PI3AN
Lam("ran 1. Pengambilan 0enths Menggunakan Pnar ?rab
&anau Universitas
9irlangga kampus ;
Pengambilan sedimen di
ambil menggunakan pnar grab
2>
2edimen
2edimen yang didapat di taruh di
atas ayakan lalu sedimen tersebut
di$u$i
!ewan yang dididapat dari
pen$u$ian
!ewan hewan yang ada diambil
dimasukan ke dalam btl kleksi
yang telah di isi alkhl atau
frmalin 8H dan diberi label pada
setiap btl
0tl berlabel berisi hewan
yang telah diberi frmalin
!ewan%hewan makrinvertebrata
yang di dapat di identifikasi dan
dihitung "umlah hewan dari setiap
"enis dan keseluruhan "enis
.umlah makrinvertebrata
dan masing%masing "enis.

Lam("ran 2. Pengambilan 0enths Menggunakan "urber net
2elkan 2tudent ;enter
Universitas 9irlangga
9 Pengambilan sedimen di ambil
menggunakan surber net dengan
psisi surber net menentang
arus.
2@
9 #aki mahasiswa dihentak%
hentakkan pada aliran air agar
sedimen terangkat keatas
2edimen
2edimen yang didapat di taruh di
atas ayakan lalu sedimen tersebut
di$u$i
!ewan yang dididapat dari
pen$u$ian
!ewan hewan yang ada diambil
dimasukan ke dalam btl kleksi
yang telah di isi alkhl atau
frmalin 8H dan diberi label pada
setiap btl
0tl berlabel berisi hewan
yang telah diberi frmalin
!ewan%hewan makrinvertebrata
yang di dapat di identifikasi dan
dihitung "umlah hewan dari setiap
"enis dan keseluruhan "enis
.umlah makrinvertebrata
dan masing%masing "enis
23

Anda mungkin juga menyukai