Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan nilai mata kuliah


Struktur Baja Jembatan 1 pada semester 4 tahun ajaran 2013 2014

Oleh:

Doni Mardian
NIM. 121134011

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. berkat Rahmat dan Hidayah Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Perancangan Struktur Jembatan Rangka
Baja. Shalawat serta salam tidak lupa penyusun panjatkan kepada junjunan Nabi
besar Muhammad SAW.
Dengan selesainya laporan perancangan struktur jembatan rangka baja,
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan
masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Moeljono, Drs, SP1., sebagai dosen pembimbing pada mata kuliah Struktur
Baja Jembatan 1.
2. Rekan rekan 2 TPJJ yang telah memberikan dukungan dan saran atas
penyusunan laporan ini.
3. Semua pihak yang terkait dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penyusun berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi Mahasiswa program studi D4 TPJJ POLBAN. Penyusun menyadari
bahwa laporan yang dibuat tidak sempurna dan masih banyak kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan/saran dan kritik
yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.

Penulis,

Bandung, July 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3

Tujuan ....................................................................................................... 1

1.4

Sistematika Penulisan ............................................................................... 2

BAB II DATA TEKNIS ......................................................................................... 4


BAB III PERHITUNGAN BEBAN........................................................................ 7
3.1

Beban Gelagar Memanjang ...................................................................... 7

3.1.1 Beban Mati (DL) .................................................................................... 7


3.1.2

Beban Hidup (LL) ............................................................................. 8

3.1.3

Total Beban Pada Gelagar Memanjang............................................. 8

3.2 Beban Gelagar Melintang ............................................................................. 9


3.2.1

Beban Mati ........................................................................................ 9

3.2.2

Beban Hidup ................................................................................... 10

3.2.3

Beban Angin ................................................................................... 11

3.2.4

Total Beban Pada Gelagar Melintang ............................................. 11

3.3

Beban Gelagar Induk .............................................................................. 12

3.3.1 Akibat Beban Mati ............................................................................... 12


3.3.2

Akibat Beban Angin ........................................................................ 19

3.3.3

Akibat Beban Hidup ........................................................................ 23

BAB IV PERENCANAAN DIMENSI GELAGAR ............................................. 37


4.1

Perencanaan Dimensi Gelagar Memanjang ........................................... 37

ii

4.1.1

Kontrol Terhadap Kekuatan ............................................................ 37

4.1.2

Kontrol Terhadap Bentang .............................................................. 38

4.1.3

Memeriksa terhadap geser............................................................... 40

4.2

Perencanaan Dimensi Gelagar Melintang .............................................. 41

4.2.1

Kontrol Terhadap Kekuatan ............................................................ 41

4.2.2

Kontrol Terhadap Bentang .............................................................. 42

4.2.3

Memeriksa Terhadap Geser ............................................................ 43

4.3

Perencanaan Dimensi Gelagar Induk ..................................................... 43

4.3.1

Perencanaan Batang Bawah (B) ...................................................... 43

4.3.2

Perencanaan Batang Atas (A) ......................................................... 45

4.3.3

Perencanaan Batang Diagonal (Tarik) ............................................ 47

4.3.4

Perencanaan Batang Diagonal (Tekan) ........................................... 49

BAB V PERHITUNGAN SAMBUNGAN .......................................................... 52


5.1

Data Perhitungan Sambungan ................................................................ 52

5.2

Menghitung Gaya pikul 1 baut (n = 1) ................................................... 52

5.3

Pola Letak Baut ...................................................................................... 52

5.4

Perencanaan Baut Untuk Gelagar Induk ................................................ 53

BAB VI KESIMPULAN ...................................................................................... 54


LAMPIRAN .......................................................................................................... 55

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di zaman modern ini semakin persat. Di era globalisasi saat

ini kita dituntut dalam mengembangkan teknologi. Persaingan semakin ketat setelah adanya
kebijakan tentang AFTA yang menuntut negara kita untuk bekerja keras meningkatkan sumber
daya manusia, sarana, dan prasarana.

Prasarana memiliki peran penting dalam aspek

transportasi, efisiensi waktu, dan tempat. Prasarana jalan adalah salah satu hal yang penting
untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi negara ini. Prasarana ini dapat
menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain. Prasarana jalan tidak hanya
meningkatkan perekonomian saja, dalam hal industrialisasi dan moderenisasi pun prasarana
jalan sangat penting. Pembangunan prasarana jalan di negara ini tidak bisa dilaksanakan tanpa
pembangunan jembatan karena kondisi geografis Indonesia yang cenderung memiliki kontur
beragam. Pembangunan jembatan pun dinilai lebih efisien dan murah dibandingkan
membangun terowongan. Pembangunan jembatan tidak bisa disepelekan melihat kegagalankegagalan konstruksi jembatan yang ada di Indonesia. Kegagalan-kegalan konstruksi jembatan
ini tentunya sangat merugikan bangsa Indonesia mengingat bahwa laju ekonomi dari hari ke
hari semakin besar. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa ditugaskan untuk merancang
suatu jembatan rangka baja yang sesuai dengan ketentuan standar agar kami dapat ilmu
sebelum kami turun ke lapangan.

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana cara melakukan pembebanan pada jembatan rangka baja?
2. Bagaimana cara merencanakan dimensi kebutuhan penampang jembatan rangka baja?
3. Bagaimana cara merencanakan sambungan pada jembatan rangka baja?

1.3

Tujuan

Tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:


1. Memahami cara melakukan pembebanan pada jembatan rangka baja.
2. Memahami cara merencanakan kebutuhan penampang jembatan rangka baja.
3. Memahami cara merencanakan sambungan pada jembatan rangka baja.

1.4

Sistematika Penulisan

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PERHITUNGAN BEBAN

BAB III

PERENCANAAN KEBUTUHAN PENAMPANG

BAB IV

PERENCANAAN SAMBUNGAN

BAB V

KESIMPULAN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM DIPLOMA-4 TPJJ
TUGAS SEMESTER IV
STRUKTUR BAJA JEMBATAN
NAMA MAHASISWA

: Doni Mardian..

NIM

: 121134011

KELAS

: 2 - TPJJ.....

TGL PENUGASAN

T. Tangan Dosen

A. DATA PERENCANAAN :
a. Type Rangka

: (a),

( b),

(c),

(d)

b. Bentang Jembatan (L)

: 40,00m. 45,00m . 50,00m . 55,00m . 60,00m

c. Lebar Jembatan (B)

: 8 mm

d. Tebal Pelat Lantai Kendaraan : 22,00 cm


e. Kelas Muatan

: A/I , B/II , C/III

f. Mutu Baja

: BJ37 , BJ.41 , BJ.50

g. Sambungan sambungan

: Dengan Baut Mutu Tinggi & Las sudut

h. Lain-lain

: Tentukan sendiri

B. BENTUK RANGKA :

C. DIMINTA :
a.
b.
c.
d.
e.

Perhitungan Perencanaan Dimensi Batang rangka & Gelagar/ Balok


Perhitungan Sambungan-sambungan
Gambar Rencana & Gambar Kerja
Gambar Detail-Detail Sambungan
Gunakan Teori pembebanan & Syarat Perencanaan dari buku SNI Bina Marga
3

BAB II
DATA TEKNIS
Data teknik perancangan sebagai berikut.
a.

Type Rangka

: (d)

b.

Bentang Jembatan (L)

: 40 m

c.

Sudut Batang Rangka Tepi ()

: 63,43

d.

Lebar Jembatan (B)

:8m

e.

Tebal Perkerasan (Aspal)

: 5 cm

f.

Tebal Pelat Lantai Kendaraan

: 22 cm

g.

Mutu Baja (BJ)

: BJ-50

h.

Kelas/Muatan

: B/II

i.

Sambungan sambungan

: Baut & Las

j.

Tinggi Rangka (H)

:6m

k.

Jarak antar Gelagar melintang ()

:5m

l.

Jarak antar Gelagar memanjang (b)

: 1.35 m

m. Lebar Trotoar

:1m

Panjang tiap batang pada rangka Jembatan seperti tabel di bawah ini.
Tabel 1.1. Panjang Batang Pada Rangka Jembatan
Nama Batang

Dimensi (m)

Jumlah

Total (m)

d 1-16

5.59

16

89.4

a 1-7

35

b 1-8

40

Total Panjang Batang (m)

164.4

a2

a3

50

50

a4

a5

50

50

a6

a7

d2

d4

d5

d6

b2
50

d7

b3
50

d8

d9

b4
50

d10

d11

b5

d12

b6

d13

d14

b7

400

TAMPAK SAMPING
SKALA 1:100

GELAGAR INDUK

b1
50

d3

TROTOAR

1000

ASPAL t=5 cm

GELAGAR MEMANJANG

1000
5%

5%

LANTAI KENDARAAN t=22 cm

h'

d1

H=5000

50

55.

a1

1,3 m

1,35 m

1,35 m

1,35 m

1,35 m

1,3 m

8m
GELAGAR MELINTANG

POTONGAN 1-1
SKALA 1 : 50

d15

d16

b8

GELAGAR MEMANJANG

PELAT BETON t=22cm


TROTOAR

10

13

13,5

13,5
80

60
13,5

13,5

13

10
50

50

400
ASPAL t = 5cm
GELAGAR MELINTANG

TAMPAK ATAS
SKALA 1:100

BAB III
PERHITUNGAN BEBAN

3.1 Beban Gelagar Memanjang


3.1.1 Beban Mati (DL)
Berat Aspal

= 0.05 x 1.35 x 22
= 1.485 kN/m

Berat Genangan air

= 0.5 x 1.35 x 9.8


= 6.615 kN/m

Berat Pelat Lantai

= 0.22 x 1.35 x 24
= 7.128 kN/m

Berat Balok Profil

= 2 kN/m

= 17.228 kN/m
Panjang bentang jembatan = 5 m
Momen dan gaya geser akibat beban mati max
MDL = 1/8 x Qdl x L2
= 1/8 x 17.228 x 52
= 53.84 kNm
DDL = 1/2 x Qdl x L
= 1/2 x 17.228 x 5
= 43.07 kN

3.1.2

Beban Hidup (LL)


*Beban Terbagi Rata
L 30 m ; q = 9 kPa = kN/m2
qu

= q UDL x 100% x b
= 9 x 1.35
= 12.15 kN/m

*Beban Garis
P = 49 kN/m
Pu

=Pxb
= 49 x 1.35
= 66.15 Kn

Momen dan gaya geser akibat beban hidup max


MLL = 1/8 x QLL x L2 + 1/4 x PLL x L
= 1/8 x 12.15 x 52 + 1/4 x 66.15 x 5
= 120.66 kNm
DLL = 1/2 x QLL x L + PLL
= 1/2 x 12.15 x 5 + 66.15
= 96.525 kN
3.1.3 Total Beban Pada Gelagar Memanjang
Mu = 1.2 x 53.84 + 1.6 x 120.66 x 70%
= 199.75 kNm
Du

= 1.2 x 43.07 + 1.6 x 96.525 x 70%


= 159.79 kN

3.2 Beban Gelagar Melintang


3.2.1 Beban Mati
* Akibat Gelagar Memanjang
qeq

=
=

43.07 8
8

= 43.07 kN/m
* Akibat Beban Profil (asumsi)
WF.700.300.13.24 = 1.85 kN/m = qbs
Momen dan gaya geser akibat beban mati max
MDL = 1/8 x (qeq + qbs) x L2
= 1/8 x (53.84 + 1.85) x 82
= 445.52 kNm

DDL = 1/2 x (qeq + qbs) x L


= 1/2 x (43.07 + 1.85) x 8
= 179.68 kN

3.2.2 Beban Hidup

QLLeq =
=

(2 ) +(2 50%)+( 100% 5.5)

(2 12 1) +(2 9 0.25 50%)+(9 100% 5.5)


8

x5

= 47.35 kN/m
PLLeq

=
=

50% 2 + 100% 5.5


6
49 50% 2 0.25 +49 100% 5.5
6

= 49.96 kN/m
QuLL = QLleq + PLleq
= 47.35 + 49.96
= 97.31 kN/m
Momen dan gaya geser akibat beban hidup max
MLL = 1/8 x QuLL x L2
= 1/8 x 97.31 x 82
= 778.48 kNm
DLL = 1/2 x QuLL x L
= 1/2 x 97.31 x 8
= 389.24 Kn

10

3.2.3

Beban Angin

W =wxx2
= 0.5 x 5 x 2
= 5 kN
Vw =
=

2
1.75
52
1.75

= 5.71 kN
Mw = x 5.71 x 8
= 11.42 kNm
3.2.4 Total Beban Pada Gelagar Melintang
Mu = 1.2 x 359.36 + 1.6 x 778.48 x 70% + 11.42
= 1314.55 kNm
Du

= 1.2 x 179.68 + 1.6 x 389.24 x 70% + 5.71


= 657.27 kN

11

3.3 Beban Gelagar Induk


3.3.1 Akibat Beban Mati

Berat Rangka *asumsi =2 kN/m


PD = Reaksi Gelagar Melintang + Berat Rangka
= 179.68 +

164.42
8

= 220.78 x 1.2
= 264.94 kN
Hitung Gaya Batang Akibat Beban Mati
PD = 132.47 kN
PD

= 264.94 kN

Va=Vb = x PD
= 1059.76 kN
Sudut Struktur Rangka
Arc tgn (5/2.5) = 63.43o

12

a) Tinjau terhadap titik A

= 0
1

+ 2 + 1 sin 63.43

=0

+1059.76 132.47 + 1 sin 63.43


927.29 +1 sin 63.43

=0

=0

d1 = -1036.79 kN (Tekan)
= 0
1 cos 63.43 + 1 = 0
463.75 + 1 = 0
b1 = +463.75 kN (Tarik)

b) Tinjau terhadap titik C

= 0
+1 sin 63.43 2 sin 63.43 = 0
+927.3 2 sin 63.43 = 0
d2 = + 1036.79 kN (Tarik)
= 0
+1 cos 63.43 + 2 cos 63.43 + 1 = 0
463.75 + 463.75 + 1 = 0
a1 = -927.5 kN (Tekan)

c) Tinjauan terhadap titik D

= 0
+2 sin 63.43 + 3 sin 63.43 = 0
+927.3 + 3 sin 63.43 264.94 = 0
d3 = -740.6 kN (Tekan)
= 0
2 cos 63.43 + 3 cos 63.43 1 +
2 = 0
463.7 331.3 463.75 + 2 = 0
b2 = +1258.75 kN (Tarik)

13

d) Tinjauan terhadap titik E

= 0
+3 sin 63.43 4 sin 63.43 = 0
+662.4 4 sin 63.43 = 0
d4 = +740.6 kN (Tarik)
= 0
+3 cos 63.43 + 4 cos 63.43 + 1 +
2 = 0
331.3 + 331.3 + 927.5 + 2 = 0
a2 = -1590.1 kN (Tekan)
e) Tinjauan terhadap titik F

= 0
+4 sin 63.43 + 5 sin 63.43 = 0
+662.4 + 5 sin 63.43 264.94 = 0
d5 = 444.4 kN (Tekan)
= 0
4 cos 63.43 + 5 cos 63.43 2 +
3 = 0
331.3 198.8 1258.75 + 3 = 0
b3 = +1788.85 kN (Tarik)
f)

Tinjauan terhadap titik G

= 0
+5 sin 63.43 6 sin 63.43 = 0
+397.5 6 sin 63.43 = 0
d6 = +444.4 kN (Tarik)
= 0
+5 cos 63.43 + 6 cos 63.43 + 2 +
3 = 0
198.8 + 198.8 + 1590.1 + 3 = 0
a3 = -1987.7 kN (Tekan)
g) Tinjauan terhadap titik H

14

= 0
+6 sin 63.43 + 7 sin 63.43 = 0
+397.5 + 5 sin 63.43 264.94 = 0
d7 = 148.2 kN (Tekan)
= 0
6 cos 63.43 + 7 cos 63.43 3 +
4 = 0
198.8 66.3 1788.85 + 4 = 0
b4 = +2053.95 kN (Tarik)
a) Tinjauan terhadap titik I

= 0
+7 sin 63.43 8 sin 63.43 = 0
+132.5 8 sin 63.43 = 0
d8 = +148.2 kN (Tarik)
= 0
+7 cos 63.43 + 8 cos 63.43 + 2 +
3 = 0
66.3 + 66.3 + 1987.7 + 3 = 0
a4 = -2120.3 kN (Tekan)

Karena bentuk rangka batang simetris cukup dihitung setengah bentang saja.
jadi :
a1 = a7

b1 = b8

d1 = d2 = d15 = d16

a2 = a6

b2 = b7

d3 = d4 = d14 = d13

a3 = a5

b3 = b6

d5 = d6 = d12 = d11

b4 = b5

d7 = d8 = d9 = d10

15

Gaya-gaya Batang Akibat Beban Mati Pdl Dengan Metoda Kesetimbangan Titik Simpul.
No
Batang
a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7

GAYA BATANG (kN)


Tekan
927.5
1590.1
1987.7
2120.3
1987.7
1590.1
927.5

463.75
1258.75
1788.85
2053.95
2053.95
1788.85
1258.75
463.75

b1
b2
b3
b4
b5
b6
b7
b8
d1
d2
d3
d4
d5
d6
d7
d8
d9
d10
d11
d12
d13
d14
d15
d16

Tarik

1036.79
1036.79
740.6
740.6
444.4
444.4
148.2
148.2
148.2
148.2
444.4
444.4
740.6
740.6
1036.79
1036.79

16

Perhitungan Gaya batang akibat beban mati PDL menggunakan software MDSolids 4.0
didapatkan gaya sebagai berikut:

Keterangan :

Tarik
Tekan

17

No
Batang
a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7
b1
b2
b3
b4
b5
b6
b7
b8
d1
d2
d3
d4
d5
d6
d7
d8
d9
d10
d11
d12
d13
d14
d15
d16

GAYA BATANG (kN)


Tekan
927.29
1589.64
1987.05
2119.52
1987.05
1589.64
927.29

Tarik

463.65
1258.47
1788.35
2053.29
2053.29
1788.35
1258.47
463.65
1036.74
1036.74
740.53
740.53
444.32
444.32
148.11
148.11
148.11
148.11
444.32
444.32
740.53
740.53
1036.74
1036.74

Hasil dari gaya-gaya batang menggunakan hitungan manual dengan hitungan software
hampir sama, dapat disimpulkan bahwa perhitungan gaya secara manual sama dengan
perhitungan gaya software.

18

3.3.2 Akibat Beban Angin


W = 50-75 kg/cm2 ; diambil W=50 kg/cm2 = 0,5 kN/m2
w' = w.h.L
w = 0,5 . 1 . 40 = 20 kN
wL = w.2.L
= 0,5 . 2 . 40 = 40 kN
+(2)

WR = 0,3 x (

40+(402(5))

= 0,3 x (

5) = 52.5 kN

= 0 = w.1/2 . h + WR. 1/3 . H + WL . (h+2) VW . B


Vw

=
=

w.1/2 .h + WR.1/3 .H + WL .(h+2)

20.1/2 .1 + 52.5.1/3 .5 + 40 .(1+2)

= 27,2 kN

27,2

Pw = 1 = 91 = 3,4 kN
Va = Vb =

27,2
2

= 13.6 kN

19

Contoh perhitungan akibat beban Angin


a) Tinjau terhadap titik A

= 0
1

+ 2 + 1 sin 63,43
+13,6 1,7 + 1 sin 63,43
11,9 + 1 sin 63,43

=0
=0

=0

d1 = -13,3 kN (Tekan)
= 0
1 cos 63.43 + 1 = 0
5,95 + 1 = 0
b1 = +5,95 kN (Tarik)

a) Tinjau terhadap titik C

= 0
+1 sin 63,43 2 sin 63,43 = 0
+11,9 2 sin 63,43 = 0
d2 = + 13,3 kN (Tarik)
= 0
+1 cos 63,43 + 2 cos 63,43 + 1 = 0
5,95 + 5,95 + 1 = 0
a1 = -11,9 kN (Tekan)

20

Perhitungan Gaya batang akibat beban mati Pw menggunakan software MDSolids 4.0
didapatkan gaya sebagai berikut:

Keterangan :
Tarik
Tekan

21

Tabel Gaya-gaya batang akibat angin dengan Program MDSolids 4.0

No
Batang
a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7
b1
b2
b3
b4
b5
b6
b7
b8
d1
d2
d3
d4
d5
d6
d7
d8
d9
d10
d11
d12
d13
d14
d15
d16

GAYA BATANG (kN)


Tekan
11,9
20,4
25,5
27,2
25,5
20,4
11,9

Tarik

5,95
16,15
22,95
26,35
26,35
22,95
16,15
5,95
13,3
13,3
9,5
9,5
5,7
5,7
1,9
1,9
1,9
1,9
5,7
5,7
9,5
9,5
13,3
13,3

Perbandingan antara contoh perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan software


sama jadi perhitungan software bisa kita ambil.

22

3.3.3 Akibat Beban Hidup


L= 40 m
qudl = 9 kN/m2
qtrotoar = 12 kN/m2
qKEL= 49 kN/m2
qLL

=
=

PLL

.+.50%.+.100%.

12.1+9.50%.0,25+9.100%.
8
2

5,5
2

5,5
2

= 9,5 kN/m

= (PKEL100% . 2,75 + Lx . PKEL50% )


= (49 x 2,75 + 24,5 x 0,25 )
= 140,9 kN

Gaya-gaya batang akibat beban hidup pada rangka induk dicari dengan metode garis pengaruh
sebagai berikut:

23

Pada saat P=1 satuan di titik,


8
=1
8
7
=
= 0,875
8
6
=
= 0,75
8
5
=
= 0,625
8
4
=
= 0,5
8
3
=
= 0,375
8
2
=
= 0,25
8

=
= 0,125
8
0
=
=0
8
=

a. Garis Pengaruh Batang D1, A1, A2, A3, Dan A4

TITIK

Va

SD1

SA1

SA2

SA3

SA4

1,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,875

-0,978

-0,875

-0,750

-0,625

-0,500

0,750

-0,839

-0,750

-1,500

-1,250

-1,000

0,625

-0,699

-0,625

-1,250

-1,875

-1,500

0,500

-0,559

-0,500

-1,000

-1,500

-2,000

-0,978

-0,875

-1,500

-1,875

-2,00

-323,73

-289,54

-496,35

-620,44

-661,80

MAX
TEKAN
MAX (kN)

24

Contoh Perhitungan
Mencari SA ketika P=1 satuan pada titik D
= 0
+ 1 = 0
1 () =

0,875
=
= (), ()
63,43

= 0
( ) + (2 ) = 0
1 () =

0,875 5
=
= (), ()

= 0
( 2) ( ) + (3 ) = 0
2 () =

( 2) + ( ) (0,875 (2 5)) + (1 5)
=

() = (), ()

= 0
( 3) ( 2) + (4 ) = 0
3 () =

( 3) + ( 2)

3 () =

(0,875 (3 5)) + (1 2 5)
5

() = (), ()

= 0
( 4) ( 3) + (5 ) = 0
4 () =

( 4) + ( 3)

4 () =

(0,875 (4 5)) + (1 3 5)
5

() = (), ()

Mencari gaya batang maks SD1

25

Ymax = - 0,978
1
= ( ) + ( )
2
1
= (140,9 0,978) + (12 40 0,978)
2
= (), ()

Nilai D1 = D16
Nilai A1 = A7
Nilai A2 = A6
Nilai A3 = A5

26

Gambar Garis Pengaruh Batang D1, A1, A2, A3, Dan A4

27

b. Garis pengaruh batang B (SB)

TITIK

Va

SB1

SB2

SB3

SB4

1,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,875

0,438

0,813

0,688

0,563

0,750

0,375

1,125

1,375

1,125

0,625

0,313

0,938

1,563

1,688

0,500

0,250

0,750

1,250

1,750

MAX

0,438

1,125

1,563

1,750

TEKAN MAX

144,769

372,263

517,031

579,075

Contoh Perhitungan
Mencari SA ketika P=1 satuan pada titik C

= 0
( 0,5) (1 ) = 0
1 () =

0,5 0,875 0,5 5


=
= , ()

= 0
( 1,5) ( 0,5) (2 ) = 0
2 () =

( 1,5) ( 0,5)

2 () =

(0,875 (1,5 5)) (1 0,5 5)


5

() = , ()

= 0
( 2,5) ( 1,5) (3 ) = 0
3 () =

( 2,5) ( 1,5)

3 () =

(0,875 (2,5 5)) (1 1,5 5)


5

() = , ()

= 0

28

( 3,5) ( 2,5) (4 ) = 0
4 () =

( 3,5) ( 2,5)

4 () =

(0,875 (3,5 5)) (1 2,5 5)


5

() = , ()
Mencari gaya batang maks SB1
Ymax = 0,438
1
= ( ) + ( )
2
1
= (140,9 0,438) + (12 40 0,438)
2
= , ()

Nilai B1 = B8
Nilai B2 = B7
Nilai B3 = B6
Nilai B4 = B5

29

Gambar Garis Pengaruh Batang B1, B2, B3, dan B4

30

c. Garis pengaruh batang D2 , D3 , D4 , D5 , D6 , D7, dan D8

TITIK

Va

SD2

SD3

SD4

SD5

SD6

SD7

SD8

1,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,875

0,140

-0,140

0,140

-0,140

0,140

-0,140

0,140

0,750

-0,839

0,839

0,280

-0,280

0,280

-0,280

0,280

0,625

-0,699

0,699

-0,699

0,699

0,419

-0,419

0,419

0,500

-0,559

0,559

-0,559

0,559

-0,559

0,559

0,559

MAX TEKAN

-0,839

-0,140

-0,699

-0,280

-0,559

-0,419

MAX TARIK

0,140

0,839

0,280

0,699

0,419

0,559

0,559

TEKAN MAX

-277,480

-46,247

-231,233

-92,493

-184,987

-138,740

TARIK MAX

46,247

277,480

92,493

231,233

138,740

184,987

184,987

Contoh perhitungan
Mencari SD ketika P=1 satuan pada titik D

= 0
+ 2 = 0
2 () =

0,750
=
= , ()
63,43

= 0
3 = 0
3 () =

0,750
=
= , ()
63,43

= 0
+ 4 = 0
4 () =

+ 0,750 + 1
=
= , ()

63,43

= 0
5 = 0
5 () =

0,750 1
=
= , ()

63,43

31

= 0
+ 6 = 0
6 () =

+ 0,750 + 1
=
= , ()

63,43

= 0
7 = 0
7 () =

0,750 1
=
= , ()

63,43

= 0
+ 8 = 0
8 () =

+ 0,750 + 1
=
= , ()

63,43

Mencari gaya batang maks SD2


Ymax = -0,839(Tekan)
Ymax = 0,140(Tarik)
1
= ( ) + ( )
2
1
= (140,9 0,839) + (12 40 0,839)
2
= , ()
1
= ( ) + ( )
2
1
= (140,9 0,14) + (12 40 0,14)
2
= , ()

32

Nilai D2 = D15
Nilai D3 = D14
Nilai D4 = D13
Nilai D5 = D12
Nilai D6 = D11
Nilai D7 = D10
Nilai D8 = D9

33

Gambar Garis Pengaruh Batang D2 , D3 , D4 , D5 , D6 , D7, dan D8

34

Beban Mati

Beban Angin

Beban Hidup

No

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Batang

Tekan

Tarik

Tekan

Tarik

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

Gaya Tekan
(kN)

Beban Kombinasi

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Tarik

Tekan

Tarik

Tekan

Tarik

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

a1

-927,5

-11,9

-289,54

-1582,214

a2

-1590,1

-20,4

-496,35

-2712,480

a3

-1987,7

-25,5

-620,44

-3390,694

a4

-2120,3

-27,2

-661,8

-3616,840

a5

-1987,7

-25,5

-620,44

-3390,694

a6

-1590,1

-20,4

-496,35

-2712,480

a7

-927,5

-11,9

-289,54

-1582,214

b1

463,75

b2

1258,75

b3

5,95

-3616,84

144,769

791,105

16,15

372,263

2114,196

1788,85

22,95

517,031

2985,345

b4

2053,95

26,35

579,075

3404,435

b5

2053,95

26,35

579,075

3404,435

b6

1788,85

22,95

517,031

2985,345

b7

1258,75

16,15

372,263

2114,196

b8

463,75

144,769

791,105

5,95

TABEL KOMBINASI PEMBEBANAN

35

Gaya Batang Desain

3404,435

Beban Mati

Beban Angin

No

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Batang

Tekan

Tarik

Tekan

Tarik

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

d1

-1036,79

d2
d3

1036,79
-740,6

d4
d5

13,3
-9,5

740,6
-444,4

d6
d7

-13,3

9,5
-5,7

444,4
-148,2

5,7
-1,9

Beban Hidup

Beban Kombinasi

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Gaya

Tarik

Tekan

Tarik

Tekan

Tarik

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

(kN)

-323,73

0,000

-1768,766

0,000

-277,48

46,247

-443,968

1324,793

-46,247

277,48

-967,465

443,968

-231,233

92,493

-369,973

1041,459

-92,493

231,233

-684,119

369,973

-184,987

138,74

-295,979

758,114

-138,74

184,987

-400,774

295,979

Gaya Tekan

d8

148,2

1,9

184,987

0,000

474,769

d9

148,2

1,9

184,987

0,000

474,769

-138,74

184,987

-400,774

295,979

-184,987

138,74

-295,979

758,114

-92,493

231,233

-684,119

369,973

-231,233

92,493

-369,973

1041,459

-46,247

277,48

-967,465

443,968

-277,48

46,247

-443,968

1324,793

-323,73

0,000

-1768,766

0,000

d10

-148,2

d11
d12

444,4
-444,4

d13
d14

5,7
-5,7

740,6
-740,6

d15
d16

-1,9

9,5
-9,5

1036,79
-1036,79

13,3
-13,3

Gaya Batang Desain

TABEL KOMBINASI PEMBEBANAN


36

-1768,766 1324,7932

BAB IV
PERENCANAAN DIMENSI GELAGAR
4.1 Perencanaan Dimensi Gelagar Memanjang

Mutu baja : BJ 50
a. Fy

: 290 MPa = 2900 kN/m2

b. Fu

: 500 MPa = 5000 kN/m2

= 0,9
Mu = 199,75 kNm

Koefisien penampang plastis untuk WF = 1,12 (khusus untuk profil I.WF)



= 1,12
=

103
1,12

199,75 106
=
0,9 1,12 290
= , ,
Coba IWF 350.175.7.11

4.1.1 Kontrol Terhadap Kekuatan

175
=
= , ;

11

200000

= 1,76 = 1,76

290

= ,

< Penampang kompak


Mn

= Mp

Mp

= 1,12 X Sx X fy
= 1,12 X 775 X 103 X 290
= 251720000 kNmm

Syarat : Mu Mn
37

199,75 106 251720000 0,9


199,75 106 226548000 OK

4.1.2 Kontrol Terhadap Bentang


Lb = = 5m = 500 cm
= 1,76

= 1,76 3,95

200000
= 182,6
290

Lb > Lp balok labil


1
(( 3 ) + (2 3 ))
3
1
=
((35 1,13 ) + (2 17,5 0,73 ))
3
=

= ,
= . = . /
= . = . . /
= 0,70 = 0,70 290 = 203 = . /

1 =

1 =

3,14 2.000.000 800.000 19,53 63,14

775
2

= ,

4)
2 = 4 (
) (

352
984

775
4 )
2 = 4 (
) (
19,53 800.000
984
2

= , /
38

1
1 + 1 + (2 2 )

127222,16 3,95
1 + 1 + (3,01 106 20302 )
2030

= ,

Jadi,

Lp < Lb < Lr
182,6 < 500 < 534,45

Balok dalam kondisi tekuk inelastis


=
= 775 2030
=
=
= 1,12
= 290 1,12 775
=
= ( + ( )

= 1 (157325 + (251720 157325))

534,45 500

534,45 182,6

= ,
Syarat :

, , !
Balok Perlu Stiffner
500
182,6

= 2,7 3 space

166,67

166,67

166,67

500

39

4.1.3 Memeriksa terhadap geser


= ,
Kn = 5

Syarat

35

=
= < 1,1

0,7

35
5 200.000
=
= < 1,1
= , ;

1,2
290
= 0,6
= 0,6 290 35 0,7
=
Syarat :
<
159,79 < 0,9 4263
, < , ;
IWF 350.175.7.11 dapat dipakai untuk gelagar memanjang

40

4.2 Perencanaan Dimensi Gelagar Melintang

Mutu baja : BJ 50
c. Fy

: 290 MPa = 2900 kN/m2

d. Fu

: 500 MPa = 5000 kN/m2

= 0,9
Mu = 1314,55 kNm

Koefisien penampang plastis untuk WF = 1,12 (khusus untuk profil I.WF)



= 1,12
=

103
1,12

1314,55 106
=
0,9 1,12 290
= ,
Coba IWF 428.407.20.35

4.2.1 Kontrol Terhadap Kekuatan

407
=
= , ;

35

200000

= 1,76 = 1,76

290

= ,

< Penampang kompak


Mn

= Mp

Mp

= 1,12 X Sx X fy
= 1,12 X 5570 X 103 X 290
= 1809136000 kNmm

Syarat : Mu Mn
1314,55 106 1809136000 0,9
199,75 106 1628222400 OK

41

4.2.2 Kontrol Terhadap Bentang

Lb = B = 1,35m = 135 cm
= 1,76

= 1,76 10,4

200000
= 480,7
290

Karena Lb < Lp, maka,


Mn

= Mp

Mp

= 1,12 X Sx X fy
= 1,12 X 5570 X 103 X 290
= 1809136000 kNmm

Syarat : Mu Mn
1314,55 106 1809136000 0,9
199,75 106 1628222400 OK

42

4.2.3 Memeriksa Terhadap Geser


= ,
Kn = 5
Syarat

42,8

=
= , < 1,1

42,8
5 200.000
=
= , < 1,1
= , ;

2
290
= 0,6
= 0,6 290 42,8 2
= ,
Syarat :
<
657,27 < 0,9 14894,4
, < , ;
IWF 428.407.20.35 dapat dipakai untuk gelagar memanjang

4.3 Perencanaan Dimensi Gelagar Induk

4.3.1 Perencanaan Batang Bawah (B)

Gaya tarik maksimum (Nu) = 3404,435kN = 3404435 N


Panjang batang (L)

= 500 cm

Elastisitas baja

= 200.000 MPa

BJ Baja

= BJ 50

Fy

= 290 MPa

Fu

= 500 MPa

= 0,9

U (koefisien reduksi)

= 0,85

Diameter baut

= 1 inchi 25,4 mm (Baut tanpa ulir pada bidang geser)

Asumsi tf

= 16 mm
43

Asumsi n baut

= 4 bh

1. Luas Profil Rencana (Ag perlu)


1 =

3404435
=
= ,
0,9 290

2 =

2 =

+ ( )

2 =

3404435
+ (4 (25,4 + 1) 16) =
0,75 500 0,85

, = ,
2. Jari jari Girasi
=

500
=
= 2,08
240 240

3. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 390.300.10.16 dengan data profil sebagai berikut:
Berat profil

= 10,7 kN/m

Zx

= 1980 cm3

Zy

= 481 cm3

Ix

= 38700 cm4

Iy

= 7210 cm4

ix

= 16,9 cm > rmin = 2,08 cm, OK

iy

= 7,28 cm > rmin = 2,08 cm, OK

= 22 cm

= 136,0 cm2 > Ag perlu = 130,44 OK

= 39 cm

= 30 cm

tf

= 1 cm

tw

= 1,6 cm

4. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tarik
1 =
1 = 0,9 290 13600 3404435 N
44

= ,
= ( )
= 13600 (4 (25,4 + 1) 16) = ,

= = 0,85 11846,4 = ,

2 =
2 = 0,75 500 10069,4 3404435 N
= ,
Terhadap kelangsingan batang tarik
=

240

500
240
16,90

= ,

240

500
240
7,28

= ,
Profil IWF 390.300.10.16 untuk seluruh batang tarik (B) dapat digunakan, karena telah
memenuhi syarat kekuatan dan kelangsingan batang tarik.

4.3.2 Perencanaan Batang Atas (A)

Gaya tekan maks (Tu)

= 3616,84 kN
= 3616840 N

Panjang tekuk (L)

= 500 cm

Elastisitas Baja (E)

= 200.000 MPa

BJ Baja

= BJ 50
45

Fy

= 290 MPa

Fu

= 500 MPa

cr

= 0,85

=1

1. Luas Profil Rencana (Ag perlu)


=

= (0,658 )
=

= = 100

100
290

= , < , ,

200.000
2

= (0,6581,21 )290 = ,

3616840
= , ,
0,85 156,88

2. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 414.405.18.28 dengan data profil sebagai berikut:
Berat profil

= 2,32 kN/m

Zx

= 4480 cm3

Zy

= 1530 cm3

Ix

= 92800cm4

Iy

= 31000 cm4

ix

= 17,7 cm

iy

= 10,2 cm

= 22 cm

= 295,4 cm2 > Ag perlu = 271,23 cm2OK

= 41,4 cm

= 40,5 cm

tf

= 1,8 cm

tw

= 2,80 cm
46

rmin = 10,2 cm
3. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tekan
=
=

1 500
290
=

= , < , ,

10,2
200.000
2

= (0,6580,6 )290 = ,
= 0,85 249,4 29540 3616840 N
= , ,

Profil IWF 414.405.18.28 untuk seluruh batang tekan (A) dapat digunakan, karena telah
memenuhi syarat kekuatan batang tekan.

4.3.3 Perencanaan Batang Diagonal (Tarik)

Gaya tarik maksimum (Nu) = 1324,79 kN = 1324790 N


Panjang batang (L)

= 559 cm

Elastisitas baja

= 200.000 MPa

BJ Baja

= BJ 50

Fy

= 290 MPa

Fu

= 500 MPa

= 0,9

U (koefisien reduksi)

= 0,85

Diameter baut

= 1 inchi 25,4 mm (Baut tanpa ulir pada bidang geser)

Asumsi tf

= 16 mm

Asumsi n baut

= 4 bh

5. Luas Profil Rencana (Ag perlu)


1 =

1324790
=
= ,
0,9 290

2 =

47

2 =

+ ( )

2 =

1324790
+ (4 (25,4 + 1) 16) = ,
0,75 500 0,85

, = ,
6. Jari jari Girasi
=

559
=
= 2,33
240 240

7. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 294.200.8.12 dengan data profil sebagai berikut:
Berat profil

= 5,68 kN/m

Zx

= 771 cm3

Zy

= 160 cm3

Ix

= 11300 cm4

Iy

= 1600 cm4

ix

= 12,5 cm > rmin = 2,33 cm, OK

iy

= 4,71 cm > rmin = 2,33 cm, OK

= 18 cm

= 72,38 cm2 > Ag perlu = 58,46 OK

= 29,4 cm

= 20 cm

tf

= 0,8 cm

tw

= 1,2 cm

8. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tarik
1 =
1 = 0,9 290 7238 1324790 N
= ,
= ( )
= 7238 (4 (25,4 + 1) 16) = ,
= = 0,85 11846,4 = ,
48

2 =
2 = 0,75 500 4716,14 3404435 N
= , ,

Terhadap kelangsingan batang tarik


=

240

559
240
12,5

= , ,

240

559
240
4,71

= , ,
Profil IWF 294.200.8.12 untuk seluruh batang diagonal (tarik) dapat digunakan, karena
telah memenuhi syarat kekuatan dan kelangsingan batang tarik.

4.3.4 Perencanaan Batang Diagonal (Tekan)

Gaya tekan maks (Tu)

= 1768,766 kN
= 1768766 N

Panjang tekuk (L)

= 559 cm

Elastisitas Baja (E)

= 200.000 MPa

BJ Baja

= BJ 50

Fy

= 290 MPa

Fu

= 500 MPa

cr

= 0,85

=1

49

4. Luas Profil Rencana (Ag perlu)


=

= (0,658 )
=

= = 100

100
290

= , < , ,

200.000
2

= (0,6581,21 )290 = ,

1768766
= , ,
0,85 156,88

5. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 390.300.10.16 dengan data profil sebagai berikut:
Berat profil

= 10,7 kN/m

Zx

= 1980 cm3

Zy

= 481 cm3

Ix

= 38700 cm4

Iy

= 7210 cm4

ix

= 16,9 cm > rmin = 2,08 cm, OK

iy

= 7,28 cm > rmin = 2,08 cm, OK

= 22 cm

= 136,0 cm2 > Ag perlu = 130,44 OK

= 39 cm

= 30 cm

tf

= 1 cm

tw

= 1,6 cm

rmin = 7,28 cm

50

6. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tekan
=
=

1 559
290
=

= , < , ,

7,28
200.000
2

= (0,6580,93 )290 = ,
= 0,85 165,1 13600 1768766 N
= ,
Profil IWF 390.300.10.16 untuk seluruh batang diagonal (tekan) dapat digunakan, karena
telah memenuhi syarat kekuatan batang tekan.

51

BAB V
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
5.1 Data Perhitungan Sambungan
Diameter baut

= 1 in = 2,54 cm = 25,4 mm
(Ulir Tidak Penuh dimana db = dn)
= ds2 = 5067 cm2

Luas Baut Ab
Baut Mutu Tinggi (A-325)

Fu

= 325 Mpa

= 3250 kg/cm2

Tegangan gser baut

Fv

= 60 ksi

= 4222,2 kg/cm2

(Ulir Baut Tidak Pada Bidang Geser)


Mutu Baja (BJ.50)

Fu

Tebal Plat Simpul (tp) Min.

= 500 MPa

= 5000 kg/cm2

= 16 mm = 1,6 cm

5.2 Menghitung Gaya pikul 1 baut (n = 1)


1. Tinjau terhadap gaya geser (bidang geser (G)=1)
= . . . .
= 0,75 5,067 4222,2 1 1
= 16045,4
2. Tinjau terhadap pelat pemikul
= . 2,4. . . .
= 0,75 2,4 2,54 1,6 5000 1
= 36576
Diambil nilai terkecil Pub = 16045,4 Kg

5.3 Pola Letak Baut


Jarak antar baut :
3,0 db

S/U 24 tp atau 12 inci

7,62

S/U 38,4 atau 30,48 cm

diambil jarak S = U = 10 cm
Jarak baut ke tepi plat :
1,5 db

S1/U1 12 tp atau 6 inci

3,81

S1/U1 19,2 atau 15,24 cm

diambil jarak S1 = U1 = 8 cm
52

5.4 Perencanaan Baut Untuk Gelagar Induk


Untuk menghitung kebutuhan baut diambil gaya yang ekstrim, untuk mewakili kebutuhan
baut pada gelagar induk.
Batang Atas

= 3616,84 kN (Tekan)

Batang Bawah

= 3404,44 kN (Tarik)

Batang Diagonal = 1768,77 kN (Tekan)


Batang Diagonal = 1324,79 kN (Tarik)

a. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Atas (nb)


Beban ultimate (Pu) = 3616,84 kN = 361684 kg
=

361684
=
= 22,5 ( 2 )
16045,4
= 11.27 bh
= 12 bh (untuk satu sisi sambungan)

b. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Bawah (nb)


Beban ultimate (Pu) = 3404,44 kN = 340444 kg
=

340444
=
= 21,2 ( 2 )
16045,4
= 10,6 bh
= 11 buah (untuk satu sisi sambungan)

c. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Diagonal (nb)


Beban ultimate (Pu) = 1768,77 kN = 176877 kg
=

176877
=
= 11,02 ( 2 )
16045,4
= 5,51 bh
= 6 buah (untuk satu sisi sambungan)

d. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Diagonal (nb)


Beban ultimate (Pu) = 1324,79 kN = 132479 kg
=

132479
=
= 8,3 ( 2 )
16045,4
= 4,15 bh
= 5 buah (untuk satu sisi sambungan)

53

BAB VI
KESIMPULAN

Pada perencanaan jembatan rangka baja didapatkan hasil sebagai berikut ini:
1. Lebar jembatan adalah 8 meter.
2. Panjang jembatan adalah 40 meter.
3. Jarak antar gelagar melintang adalah 5 meter.
4. Jarak antar gelagar memanjang adalah 1,35 meter.
5. Jembatan yang direncanakan merupakan jembatan kelas B dengan tipe rangka warren.
6. Profil yang digunkan untuk gelagar memanjang adalah IWF 350.175.7.11 dengan catatan
menggunakan stiffner 3 space.
7. Profil yang digunakan untuk gelagar melintang adalah IWF 390.300.10.16
8. Profil yang digunakan untuk gelagar induk batang atas adalah IWF 414.405.18.28
9. Profil yang digunakan untuk gelagar induk batang bawah IWF 390.300.10.16
10. Profil yang digunakan untuk gelagar induk batang diagonal tarik adalah IWF
294.200.8.12
11. Profil yang digunakan untuk gelagar induk batang diagonal tekan adalah IWF IWF
390.300.10.16
12. Alat sambung yang digunakan adalah pelat dan baut.
13. Diameter baut yang digunakan adalah 25,4 mm (1 inchi).
14. Tebal pelat sambung yang digunakan adalah 16 mm.

54

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai