ij
= Galat percobaan dari perlakuan ke-i
pada pengamatan ke-j
i = perlakuan (1,2,3,4)
j = Ulangan (1,2,3,4,5,6)
Asumsi :
Model ini disebut sebagai model satu arah dengan asumsi bahwa:
2
(0, )
ij
ND
14.67
9.83
19
19.67
0
5
10
15
20
25
P1 P2 P3 P4
R
a
t
a
-
r
a
t
a
J
u
m
l
a
h
P
l
a
k
P
e
y
e
r
i
(
b
u
a
h
)
Perlakuan
Hipotesis
H
0
: P
1
= P
2
= P
3
= P
4
= 0 artinya tidak
terdapat pengaruh dari pemberian dosis
bawang putih yang berbeda terhadap
Jumlah Plak Payeri ileum Puyuh.
H
1
: paling sedikit ada sepasang
perlakuan yang tidak sama artinya
terdapat pengaruh dari pemberian dosis
bawang putih yang berbeda terhadap
Jumlah Plak Payeri ileum Puyuh.
> perlakuan=c(1,1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4)
> Respon=c(15,14,15,14,16,14,10,13,7,11,10,8,18,21,19,15,22,19,22,17,18,18,23,20)
> data=data.frame(perlakuan=factor(perlakuan),Respon=Respon)
> data
perlakuan Respon
1 1 15
2 1 14
3 1 15
4 1 14
5 1 16
6 1 14
7 2 10
8 2 13
9 2 7
10 2 11
11 2 10
12 2 8
13 3 18
14 3 21
15 3 19
16 3 15
17 3 22
18 3 19
19 4 22
20 4 17
21 4 18
22 4 18
23 4 23
24 4 20
> hasil.anava=aov(Respon~perlakuan,data)
> summary(hasil.anava)
Df Sum Sq Mean Sq F value
perlakuan 3 372.5 124.15 29.04
Residuals 20 85.5 4.27
Signif. codes: 0 *** 0.001 ** 0.01 * 0.05 .
0.1 1
Pengaruh Perlakuan Terhadap Ukuran Lebar
Plak Peyeri Ileum Puyuh
Ulangan
Ukuran Lebar Plak Peyeri Ileum Puyuh (mikron)
P0 P1 P2 P3
1 14 14 15 15
2 12 13 14 14
3 13 11 13 15
4 13 12 15 15
5 14 13 15 14
6 15 13 14 14
81 76 86 87
Rata-rata 13,5 12.67 14.33 14.5
Tabel Rata-rata Ukuran Lebar Plak Peyeri Ileum Puyuh yang diberi Bawang Putih
Ket. : P0 :Tanpa perlakuan bawang putih
P1 : Pemberian 0,525 g BK bawang putih dalam 5 ml
P2 : Pemberian 1,050 g BK bawang putih dalam 5 ml
P3 : Pemberian 1,575 g BK bawang putih dalam 5 ml
Hipotesis Uji
H
0
: P
1
= P
2
= P
3
= P
4
= 0 artinya tidak terdapat
pengaruh dari pemberian dosis bawang putih
yang berbeda terhadap ukuran lebar Plak
Payeri ileum Puyuh.
H
1
: paling sedikit ada sepasang perlakuan
yang tidak sama artinya terdapat pengaruh
dari pemberian dosis bawang putih yang
berbeda terhadap ukuran lebar Plak Payeri
ileum Puyuh.
Penyelesaian menggunakan software R
> perlakuan=c(1,1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4)
> Respon=c(14,12,13,13,14,15,14,13,11,12,13,13,15,14,13,15,15,14,15,14,15,15,14,14)
> data=data.frame(perlakuan=factor(perlakuan),Respon=Respon)
> data
perlakuan Respon
1 1 14
2 1 12
3 1 13
4 1 13
5 1 14
6 1 15
7 2 14
8 2 13
9 2 11
10 2 12
11 2 13
12 2 13
13 3 15
14 3 14
15 3 13
16 3 15
17 3 15
18 3 14
19 4 15
20 4 14
21 4 15
22 4 15
23 4 14
24 4 14
> hasil.anava=aov(Respon~perlakuan,data)
> summary(hasil.anava)
Df Sum Sq Mean Sq Fvalue Pr(>F)
perlakuan 3 12.83 4.278 5.461 0.0065
Residuals 20 15.67 0.783
---
Signif. codes: 0 *** 0.001 ** 0.01 * 0.05
. 0.1 1
Tabel Anava
SUMBER
KERAGAMAN DB JK KT
F
HITUNG
F TABEL
(5%)
PERLAKUAN 3 12,83 4,278 5,461 3,10
GALAT 20 15,67 0,783 - -
TOTAL 23 28,50 - - -
Perlakuan
Rata- rata
Ukuran
Lebar Plak
Pyeri Ileum
Puyuh
Signifikansi
Micron
P1 12,67 B
P0 13,5 AB
P2 14,33 A
P3 14,5 A
22.83
20.5
21
20.83
19
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
23
23.5
P0 P1 P2 P2
R
a
t
a
-
r
a
t
a
U
k
u
r
a
n
T
i
n
g
g
i
P
l
a
k
P
e
y
e
r
i
(
m
i
k
r
o
n
)
Perlakuan
Hipotesis
H
0
: P
1
= P
2
= P
3
= P
4
= 0 artinya tidak
terdapat pengaruh dari pemberian dosis
bawang putih yang berbeda terhadap
ukuran tinggi Plak Payeri ileum Puyuh.
H
1
: paling sedikit ada sepasang
perlakuan yang tidak sama artinya
terdapat pengaruh dari pemberian dosis
bawang putih yang berbeda terhadap
ukuran tinggi Plak Payeri ileum Puyuh.
> perlakuan=c(1,1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4)
> Respon=c(24,23,22,23,21,24,21,20,21,19,23,19,22,20,21,19,23,21,20,20,23,21,19,22)
> data=data.frame(perlakuan=factor(perlakuan),Respon=Respon)
> data
perlakuan Respon
1 1 24
2 1 23
3 1 22
4 1 23
5 1 21
6 1 24
7 2 21
8 2 20
9 2 21
10 2 19
11 2 23
12 2 19
13 3 22
14 3 20
15 3 21
16 3 19
17 3 23
18 3 21
19 4 20
20 4 20
21 4 23
22 4 21
23 4 19
24 4 22
> hasil.anava=aov(Respon~perlakuan,data)
> summary(hasil.anava)
Df Sum Sq Mean Sq F value
perlakuan 3 19.79 6.597 3.369 0
Residuals 20 39.17 1.958
Membesarnya plak peyeri ini tidak
berarti organ penceraan ileum dalam
puyuh tambah kuat, sebaliknya jaringan
ini menjadi rapuh dan mudah rusak oleh
gesekan makanan yang melaluinya.
Inilah sebabnya mengapa perlunya
pemberian antibiotik (bawang putih)
diberikan pada perlakuan puyuh agar
konsistensi pakan yang masuk kedalam
usus, tidak sampai merusak permukaan
plak peyeri. Bila tetap juga rusak, maka
dinding usus setempat akan
menyebabkan pembuluh darah
setempat rusak dan menimbulkan
pendarahan (Dr. Jan Tambayong).