Feurbach, yang akan segera klita singgung lagi dalam buku ini, karena karya nya memberi pengaruh

kuat
terhadap karl max, bias dikatakan sebagai pemikir modern pertama yang menawarkan proyeksionis
terhadap agama. Yaitu, bukan menjelaskan nilai-nilai rasional atau kebenaran yang didapati oleh orang
beriman dalam agama mereka, melainkan menjelaskan mekanisme-mekanisme psikologis yang
menciotakan kepercayaan agama, tanpa memperhitungkan benar atau salah, rasional atau irrasionalnya
agama tersebut. Walaupun feurbach dengan cepat terkenal di kalangan ilmuan, tetapi dia tidak mampu
mempertahankan pengikut-pengikutnya, dan akhirnya ide-idenya pun mulai ditinggalkan. Karl maxlah
yang kemudian melanjutkan pemikiran-pemikirannya, kendati mark juga tidak begitu diacuhkan semasa
hidupnya. Baru pada masa freud teori proyeksionis-fungsional menemukan kejayaannya. Dan itu semua
berkat jasa taylor dan frazer.

Seperti yang telah kita bicarakan dalam bab terdahulu, kedua pemikir ini berkesimpulan bahwa agama
pada awalnya hanyalah masalah intelektual belaka.