Anda di halaman 1dari 45

Koloid

Oleh
Elsy Zuriyani, S.Si, M.Pd
1
Larutan Sejati, Koloid, Suspensi
Kasar
Campuran Berdasarkan Ukuran Partikelnya,
dibedakan menjadi 3 golongan umum
1. Larutan
2. Koloid
3. Suspensi


3
1. Larutan
2. Koloid
3. Suspensi
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Larutan Koloid Suspensi
Bentuk
campuran
Homogen Tampak homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil
Pengamatan
mikroskop
Homogen Heterogen Heterogen
Jumlah fasa Satu fasa Dua fasa Dua fasa
Sistem dispersi Molekuler Padatan halus
Padatan
kasar
Penyaringan
Tidak dapat
disaring
Tidak dapat disaring
dengan kertas saring
biasa, kecuali dengan
kertas saring ultra
Dapat
disaring
Ukuran partikel
< 10
-7
cm
(< 1 nm)
10
-7
cm s.d. 10
-5
cm
(1 nm s.d. 100 nm)
> 10
-5
cm
(> 100 nm) 4
KOLOID
5
BAGIAN BAGIAN KOLOID
1. fasa dalam = fasa terdispersi : solut/terlarut
2. fasa luar = fasa pendispersi :pelarut

Contoh larutan kanji :
- fasa terdispersi (fasa dalam) : amilum
- fasa pendispersi (fasa luar) : air

6
Pengelompokan
Koloid
Pengelompokan sistem koloid
7
Kombinasi antara zat terdispersi gas dan
medium pendispersi gas, selalu dan pasti
akan membentuk larutan sejati, bukan koloid.
Fasa
Terdispersi
Fasa
Pendispersi
Penyebutan Nama Contoh
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Padat
Padat
padat
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
padat
Gas dalam cair
Gas dalam padat
Cair dalam gas
Cair dalam cair
Cair dalm padat
Padat dalam gas
Padat dalam cair
Padat dlm padat

Buih
Busa padat
Aerosol cair
Emulsi
Emulsi padat
Aerosol pdt
Sol
Sol padat
Busa sabun
Karet busa
Kabut
Susu
Mentega
Asap
Lart kanji
Camp logam
( perunggu )
Sol padat (padat-padat)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi
berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa
padatan.
8
Emulsi Padat (cair-padat)
Sistem koloid ini terbentuk
dari fasa terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya berupa
padatan.
9
Sol (padat-cair)
10
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
padatan dan fasa
pendispersinya berupa
cairan.
Emulsi (cair-cair)
Sistem koloid ini terbentuk
dari fasa terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya berupa
cairan.
11
Buih / Busa (gas-cair)
Sistem koloid ini terbentuk
dari fasa terdispersi berupa
gas dan fasa pendispersinya
berupa cairan.
12
12
Buih / Busa (gas-cair)
Sistem koloid ini terbentuk
dari fasa terdispersi berupa
gas dan fasa pendispersinya
berupa cairan.
Arosol Padat
(padat-gas)
Sistem koloid ini
terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa padatan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
13
Areosol (cair-gas)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
14
Areosol (cair-gas)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
15
Sifat Koloid
16
SIFAT- SIFAT KOLOID
1
Efek Tyndal
2
Gerak Brow
3
Adsorpsi
4
Koagulasi
5
Muatan Koloid
6
Koloid Pelindung
Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek
penghamburan cahaya
oleh partikel koloid
17
EFEK TYNDAL
Efek Tyndal merupakan efek
penghamburan cahaya oleh sistem
koloid.


John Tyndall
EFEK TYNDALL
18
Lintasa
n sinar
19
On Off
On Off
Percobaan pada larutan
Percobaan pada koloid
On Off
On Off
Percobaan pada larutan
Percobaan pada koloid
exit
On Off
On Off
Percobaan pada larutan
Percobaan pada koloid
exit
On Off
On Off
Percobaan pada larutan
Percobaan pada koloid
exit
23
Dalam kehidupan sehari-hari, efek
Tyndall dapat kita amati seperti:
Di bioskop, jika ada asap mengepul
maka cahaya proyektor akan terlihat
lebih terang.

Di daerah berkabut, sorot lampu
mobil terlihat lebih jelas


Sinar matahari yang masuk melewati
celah ke dalam ruangan berdebu,
maka partikel debu akan terlihat
dengan jelas.

Gerak Brown
24
Gerak Brown yaitu
pergerakan yang tidak
teratur (zig-zag) dari
partikel-partikel koloid
Robert Brown.
Gerak Brown dapat
menstabilkan sistem koloid
atau mencegah terjadinya
pengendapan.
Adsorpsi
Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau
ion pada permukaannya.
25
Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air

Koagulasi
Koagulasi koloid adalah pengumpulan dan
penggumpalan partikel-partikel koloid
26
Penyebab koagulasi :
pemanasan atau pendinginan
penambahan elektrolit
penggabungan koloid yang berbeda muatan
proses elektroforesis
Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
27
Pembentukan
Delta sungai
Pembuatan Tahu
Muatan Koloid
Sifat-sifat koloid yang bedasarkan muatan koloid
dimanfaatkan dalam elektroforesis dan adsorpsi.
Sistem koloid yang bermuatan dapat ditarik oleh elektroda
yang dialiri oleh arus listrik searah.
Untuk koloid yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda
yaitu elektroda positif dan koloid yang bermuatan positif
bergerak menuju katoda atau elektroda negatif

28
Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindung koloid
lain agar tidak terkoagulasikan.
Contoh menarik adalah penambahan koloid liofil ke dalam
liofob, dimana koloid liofob terbungkus tidak mengumpul,
seperti pembuatan es krim agar tidak menggumpat
ditambahkan gelatin.
Demikian pula halnya dengan cat dan tinta memiliki koloid
pelindung agar tidak mengendap atau menggumpal.
29
Jenis Koloid Berdasarkan interaksinya
dengan Pelarut
Koloid liofil
Koloid liofob
30
Koloid liofil
Koloid liofil adalah koloid yang di dalamnya terdapat gaya tarik
menarik cukup kuat antara zat terdispersi dengan mediumnya
Conton : agar agar, sol kanji
31
Koloid liofob
Koloid liofob adalah koloid yang di dalamnya
terdapat gaya tarik menarik lemah antara zat
terdispersi dengan mediumnya
Contoh : susu, sol belerang, sol Fe(OH)
3
32
33
Pemurnian koloid

1. Dialisis
Percobaannya dengan menaruh sistem koloid pada selaput
semipermeabel, lalu menaruhnya di air. Zat yang terlarut di dalam
air kemudian akan keluar dari selaput itu, sedangkan system koloid
tidak. Lalu air dialirkan sehingga mengambil zat-zat yang terlarut.
Pergerakan ion-ion dan molekul kecil melalui selaput
semipermeabel (yang tidak dapat dilalui partikel koloid)
disebut diasis.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tugas%20Web%20Vedi
ka%20(050245)/dialisis.jpg
Lanjutan .
Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat
mengganggu kestabilan koloid tersebut, ion-ion pengganggu ini
dapat dihilangkan dengan suatu paroses yang disebut dialisis.
Proses pemisahan hasil-hasil
metabolisme dari darah oleh
ginjal, juga merupakan proses
dialisis. Jaringan ginjal bersifat
sebagai selaput semipermiable
yang dapat melewati air dan
molekul-molekul sederhana
seperti urea, tetapi menahan
butir-butir darah yang
merupakan koloid. Orang yang
menderita gagal ginjal dapat
menjalani Cuci Darah, dimana
fungsi ginjal diganti oleh suatu
mesin dialisator.

http://olympusdiaylsis.com/images/dialysi
s-process-in-man.jpeg
Gambar seorang pasien yang sedang
menggunakan mesin cuci darah
http://4.bp.blogspot.com/_5KxNTcXdreM/TQwE7ol3ukI/AAAAAAAADLI/A-
Lw1-zINWo/s1600/cuci%2Bdarah.jpg

2. Elektrolisis
Listrik tegangan tinggi dialirkan melalui 2 layar logam yang
menyokong selaput semipermeabel. Kemudian, partikel-partikel
zat terlarut dalam system koloid berupa ion-ion akan bergerak
menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya
pengaruh medan listrik pempercepat proses pemurnian.
Elektrodialisis merupakan proses dialisis di bawah pengaruh
medan listrik.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Te
ga%20rQ/link/elektrodialisi.jpg
3. Penyaring Ultra (ultrafiltrasi)
Apabila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan,
maka ukuran pori-pori akan berkurang. Kertas saring ini telah dimodifikasi
menjadi penyaring ultra.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/pe
nyaringultra.jpg
Penerapan Koloid
Bidang Industri
Cat, Sabun, Detergen, Pasta Gigi, Peptisida,
Insektisida

Bidang Makanan
Keju, mentega, saus, agar-agar

Bidang Farmasi
Minyak ikan, penisilin untuk suntikan
Bidang Industri
Bidang Makanan
Bidang Farmasi
Wassalamualaikum ...

Thanks For Youre
Attention

Any Question ??

44
Baca Buku
Untuk mendapatkan ilmu
yang lebih banyak
45
Alhamdulillah.
Terima kasih untuk
kebersamaan yang indah ini.

Anda mungkin juga menyukai