Anda di halaman 1dari 3

The Kings Speech 2010:

Ketika Pemimpin Bicara



Berstatus sebagai kandidat film yang paling populer di dunia membuat The King
Speech tidak pernah kehabisan penonton. Kesederhanaan cerita yang dikemas
dalam kehidupan kerajaan yang begitu apik menjadikan film ini sebagai daya
tarik tersendiri di mata publik. Bahkan, film yang diproduksi oleh See Saw Films
dan Bedlam Productions ini sempat tak bergeser dari jajaran Oscar!
Konflik dalam film ini mulai tumbuh ketika Albert, King Geoverge VI (diperankan
oleh aktor Colin Firth) menggantikan peran kakaknya menjadi raja. Albert yang
akrab disapa Bertie empat tahun sebelumnya terserang penyakit gagap, tentu
tak mudah baginya sebagai raja yang tak bisa berbicara di podium, di depan
masyarakatnya. Belum lagi, kondisi perang yang mendesak Inggris kala itu
sementara rakyat sangat membutuhkan motivasi dari sang raja.
Menanggapi kekhawatiran suaminya, Queen Elizabeth (dibintangi oleh Helena
Bonham Carter) tidak tinggal diam. Dirinya berusaha mencarikan terapis yang
bisa mengatasi penyakit gagap suaminya, Bertie. Sebelumnya, berbagai terapis
telah didatangi ke istana, namun dengan sikap Bertie yang tempramen, tidak ada
satu pun dari terapis-terapis tersebut yang berhasil menyembuhkan Bertie.
Dalam semangat untuk bisa menyembuhkan suaminya, Elizabeth meminta
Lionel Logue (diperankan oleh aktor Geoffrey Rush) yang kala itu mengaku
Nama : Erma Rosalina
NPM : 210110140144
No. Klp : 12
sebagai dokter untuk menjadi terapis suaminya. Oleh Lionel, permintaan itu
disanggupi asal proses terapis dilakukan di ruang praktiknya.
Dan, hari-hari terapis Bertie yang aneh dimulai. Lionel menghadapi Bertie yang
tempramen dengan sangat santai, malah Lionel terkesan aneh dalam
menghadapi Bertie. Dirinya memiliki cara yang berbeda dari terapis Bertie
sebelumnya. Mengatasi kelemahan Bertie dengan tenang, dan mayakinkan Bertie
bahwa kegagapannya bukanlah penyakit. Kesabaran dan keunikan Lionel pun
akhirnya berhasil membuat Bertie bangkit dan kembali berbicara di hadapan
rakyat Inggris dengan percaya diri.
Jika diperhatikan, ada hubungan yang terjalin antara makna yang ingin
disampaikan oleh sutradara dan relevansinya dengan komunikasi masa kini.
Lebih tepatnya cara berkomunikasi. Hal itu direpresentasikan oleh peran Lionel.
Cara Lionel berkomunikasi dengan Bertie yang notabene adalah seorang raja
adalah style komunikasi yang (sebenarnya) dibutuhkan pada era ini. Inilah
sebenarnya makna tersirat dari the power of communication. Logikanya, sangat
sulit menghadapi seorang raja yang tempramen jika tidak dibarengi dengan
pendekatan komunikasi yang baik.
Berkaca dari apa yang dilakukan Lionel dalam film ini, kita harus menyadari
bahwa untuk menjadi seorang yang sukses, baik dalam hal apapun, kita harus
memiliki skill berkomunikasi yang baik. Baik dalam artian yang berciri khas atau
yang berbeda. Satu hal yang perlu disadari selepas menonton part ini: seorang
komunikan yang baik, selalu memiliki cara yang berbeda-beda saat menghadapi
orang yang berbeda pula. Dan itulah yang dilakukan Lionel pada Bertie.
Kontradiksi dengan Lionel, power of communication juga terlihat pengaruhnya
dalam diri Bertie. Esensi sebuah cara berkomunikasi sudah tak bisa diragukan
lagi. Seorang pemimpin yang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
rakyatnya, tidak akan bertahan lama. Negara akan hancur. Apalagi, dalam film
digambarkan dengan kedramatisan suasana saat perang. Hal ini semakin
mengingatkan kita bahwa skill dalam berkomunikasi sangat diperlukan oleh calon
pemimpin masa depan negeri ini, generasi muda emas bangsa, tentunya mareka
yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Tidak bisa dibayangkan jika
dalam sebuah negara pemimpinnya tidak bisa menjalin komunikasi dengan
rakyatnya. Akibatnya sudah pasti rakyat akan kebingungan, tidak memiliki
motivasi, dan hidup dalam kesalahoahaman. Secara tersirat, film ini
mengingatkan kita untuk selalu menjalin interaksi yang baik. Tidak boleh
meremehkan pentingnya kemampuan berbicara. Sekilas memang terlihat remeh,
tapi sesungguhnya meninggalkan pengaruh yang besar.
Dari aspek visual, film ini telah merepresentasikan efek dan suasana latar yang
mampu mebuat pencitraan penontonnya berkelana. Sangat klasik jika ditonton
pada era dimana suasana kerajaan sudah menjadi barang langka seperti saat ini.
Bagi anak-anak, mereka akan dikenalkan pada tradisi kehidupan kerajaan yang
serba sistematis dan artistik. Bagi mereka para remaja, film ini mengandung
makna tersirat tentang the power of communication khususnya bagi calon
pemimpin masa depan yang akan melanjutkan tonggak estafet negeri ini. Dan
begitu menginspirasi dengan selipan motivasi baik yang tersurat maupun tersirat
sehingga film ini sangat cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Utamanya
oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini. Kita seharusnya sama-sama belajar bahwa
sudah saatnya pemimpin negeri ini menjalin hubungan komunikasi yang baik
dengan rakyat. Karena dengan begitu kita sejatinya bisa mengurangi gesekan-
gesekan yang mungkin terjadi akibat kesalahpahaman antara pemimpin dan
rakyat.
Referensi

Sinopsis Box Office. Sinopsis The Kings Speech. Diakses dari http://sinopsis-
box-office.blogspot.com/2011/02/sinopsis-kings-speech.html pada
tanggal 22 Agustus 2014.

Anda mungkin juga menyukai