Anda di halaman 1dari 45

ENIS-JENIS PARAGRAF

Dipublikasi pada 14 April 2011 oleh jelajahduniabahasa


Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif

A. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat
untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi
1. bersifat nonfiksi /ilmiah
2. bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
3. dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4. ditutup dengan kesimpulan
MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF ARGUMENTASI
POLA PENGEMBANGAN SEBAB AKIBAT adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari
suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada
suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata kata sebab, karena, disebabkan,
dikarenakan dll.
POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari
suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-
sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI
1. Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin
banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur, dan
ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan . Pencemaran tersebut
dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat,
menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana
banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
2. Pola pengembangan akibat-sebab
Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi
jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka
lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang paling brutal.
Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti
ini mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang
berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang.
B. PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan
agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis
oleh penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI
Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai
dengan opini penulis
Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai
dengan opini penulis
Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan,
benda,atau tempat
Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut
CONTOH-CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI
1. Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas.
Akibatnya suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering
datang. Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya yang berperan dalam
menjadikan planet bumi ini menjadi demikian ? Jawabnya tentu manusia sendiri!
(Deskripsi subjektif)
2. Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus panjangnya.
Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya sungguh santun
memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif)
3. Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan
yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya
rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan
keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa
Penida sebagai tujuan wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )
4. Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan
cahaya putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis maka pesonanya laksana sosok
perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengarannya seperti berlebihan, namun
itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa
penida. (Deskripsi subjektif/tempat)
5. Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah
kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu
berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)
6. Tidak lama. Dengan rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah
kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan dia.
Rambutnya pirang, rambutnya kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah dengan
bibirnya yang tipis, dia membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku mengenalnya. Tapi di
mana ? (deskripsi subjektif)
7. Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai
Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat
itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu
tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang
sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)
C. PARAGRAF EKSPOSITIF
PENGERTIAN PARAGRAF EKSPOSITIF/EKSPOSISI
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu
permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang
sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang
CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSITIF
- bersifat nonfiksi/ilmiah
- bertujuan menjelaskan/memaparkan
- berdasarkan fakta
- tidak bermaksud mempengaruhi
MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSITIF
pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan
kalimat kalimat pendukung yang khusus
- pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan
kalimat-kalimat yang bersifat umum
- pola perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan
perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika
dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
- pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun,
walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu)
- pola analogi
Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan kelasnya
tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi
- pola pengembangan proses
Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan
proses terjadinya sesuatu
- pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang
dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu
- pola pengembangan contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat
abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya)
- pola pengembangan difinisi
Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik
memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca
- pola sebab akibat
Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama,
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya
CONTOH-CONTOH PARAGRAF EKSPOSITIF
1. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan
ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan terapi yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun
sebagai pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)
2. Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini,
warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun
warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan
dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah
kurang merata. (pola pengembangan contoh)
3. Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan
pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan tingkat kerusakannya. Warga yang
rumahnya rusak ringan mendapatkan bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak sedang
mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta
. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawalan dari
pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)
4. Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan suatu pohon. Bila
pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau buku dapat
diuraikan menjadi tubuh karangan, bab, sub bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding
dengan batang, bab sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf
sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)
5.Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal
sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi
dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian
baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)
6. Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa diri anak dan
lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena mengikuti
perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini
ialah para pencipta lagu masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang
sederhana, seperti dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan)
D. PARAGRAF PERSUASIF
PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau
pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF
- ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
- bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
- menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca
CONTOH-CONTOH PARAGRAF PERSUASI
1. Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih
sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak
menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi.
Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras
nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita
bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.
2. Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam obat kuat untuk
membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang
tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk
meraih keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar
kita segera memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.
E. PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa
yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-ciri paragraf naratif
- Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
- Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
- Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan
nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
Macam / pola pengembangan paragraf naratif
1. Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita
kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)
2. Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca
terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut(
cerpen, novel dll)
Contoh-contoh paragraf naratif
1. Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang
menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah
bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku
harus pergi ke arah timur. Timurtimur mana ? Jakarta Timur? ( Narasi sugestif)
2. Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah.
Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali
Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
3. Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat
dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-
anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil.
Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres
urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya
yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
4. Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah mereka menikmati
hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo Kulon,
Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari beberapa
desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut. (
Narasi ekspositoris)
http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/

http://blogging.co.id/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya
Jenis jenis Paragraf Dan Contohnya
Diposkan pada: December 30, 2013 Oleh: Chy Rohmanah Pada Kategori: Edukasi
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah karangan
yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang
kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf deskripsi
3. Paragraf eksposisi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian
dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri
dalam sebuah karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis Paragraf
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik,
bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal
tersebut, berikut ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :
Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk
menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri
ciri paragraf argumentasi meliputi :
Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa
apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan
sebagainya
Terdapat kesimpulan di akhir paragraf
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga para
pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah
untuk merasakan sendiri dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang,
benda, atau tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut
Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik,
kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri
paragraf eksposisi meliputi :
Mengandung informasi di dalamnya
Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
Berdasarkan fakta
Tidak bermaksud mempengaruhi
Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar
melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun
berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita
Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
Digunakan dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi (biografi,
cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).

PEDAS-Penulis dan Sastra
17 Februari 2013 https://id-id.facebook.com/PedasPenulisDanSastra/posts/212177808924589
JENIS-JENIS PARAGRAF:
Jenis paragraf pun bermacam-macam, yang dapat kita gunakan sesuai dengan keperluan.
1. Paragraf deduktif: pikiran utama di depan, pikiran penjelas di belakang.
Contoh:
Indonesia adalah surga wisata. Ada Bali yang terkenal sebagai pulau dewata. Di Jawa ada
Borobudur sang mahakarya tradisi. Di Sumatera terkenal Danau Toba yang eksotis.
2. Paragraf induktif: pikiran penjelas di depan, pikiran utama di belakang.
Contoh:
Di berbagai tempat di Jawa banyak ditemukan situs-situs bersejarah yang bermacam-macam.
Ada candi, ada makam, ada keraton, ada taman. Ada banyak penemuan yang belum ditemukan
wujud keseluruhannya. Hal itu tidak aneh, karena menurut data sejarah, Jawa adalah pusat
kerajaan besar Majapahit. Jadi pantaslah ada banyak peninggalan bersejarah di tanah Jawa.
3. Paragraf campuran: gabungan antara paragraf induktif dan deduktif.
Contoh:
Seorang penulis harus banyak membaca agar wawasannya luas. Menulis merupakan pekerjaan
yang menuntut banyak ilmu dan pengetahuan. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu yang
praktis adalah dengan membaca. Boleh membaca apa saja. Mulai dari buku, pengalaman orang
lain, browsing internet, berguru, sekolah, dan lain-lain. Intinya adalah membaca. Karena
membaca jendela ilmu akan terbuka lebar. Pantas saja kalau mau jadi penulis harus banyak
membaca.
4. Paragraf ineratif: pikiran utama berada di tengah-tengah alinea. Tapi paragraf ini jarang
dipakai karena dianggap tidak jelas.
Contoh:
Jogja terkenal sebagai kota pelajar. Ada banyak kampus di kota tersebut. Dari kampus yang abal-
abal sampai kampus elit dan bergengsi. Sebagai kota pelajar, Jogja berusaha untuk menjadi
terpelajar dalam berbagai hal. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa gelar tersebut sering pula
tidak tercermin dalam kehidupan penduduk asli Jogja. Karena di tengah hiruk pikuknya gelar
Jogja sebagai kota pelajar, ternyata masih banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena
tingginya biaya pendidikan. Tapi itu tidak terlalu terlihat, karena orang hanya melihat Jogja
sebagai kota pelajar.
5. Paragraf deskripsi: mendeskripsikan sesuatu
Contoh:
Kalau mau ke Candi Borobudur di Magelang, dari Bandara Adisutjipto Jogja, cukup memilih
trans Jogja. Mudah, praktis, dan murah. Dengan trans Jogja, pilihlah yang menuju ke terminal
Jombor. Trans Jogja tiketnya hanya tiga ribu perak. Setelah tiba di terminal Jombor, tinggal
melanjutkan perjalanan dengan bus yang menuju Borobudur. Biayanya sepuluh ribu saja. Turun
di terminal Borobudur, berarti kita sudah sangat dekat dengan candi. Kita bisa jalan kaki. Kalau
malas bisa naik ojeg atau naik bendi (kereta kuda). Tarifnya pun sangat murah, cukup tujuh ribu
saja. Kalau sedang banyak uang, boleh kok memberi sepuluh ribu. Kalau jalan kaki, ya sekitar 20
menit.
6. Paragraf narasi: menceritakan sesuatu yang ada di pikiran penulis, mirip deskripsi, tapi lebih
ke arah waktu.
Contoh:
Di masa lalu Nusantara adalah negeri yang makmur. Ada kerajaan-kerajaan besar di wilayah
Nusantara. Sriwijaya dan Majapahit. Wilayahnya meliputi Tumasik (Singapura), Melayu
(Malaysia), Siam, Burma, Srilanka, Thailand, Semenanjung Papua. Nusantara terkenal ke
berbagai negara di dunia dan menjalin kerjasama internasional, sebelum akhirnya perang saudara
dan adu domba bangsa barat mulai menghancurkan sedikit demi sedikit kejayaan nusantara.
7. Paragraf eksposisi: memaparkan sesuatu
Contoh:
Sinar Rontgen adalah sinar yang ditemukan dari adanya radiasi sinar gamma yang menghasilkan
ion di udara. Sinar ini diyakini dapat mematikan sel kanker, meskipun dampaknya terhadap
bagian tubuh lain juga sangat mengerikan. Ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada fisik yang
sehat.
8. Paragraf argumentasi: meyakinkan pihak lain
Contoh:
Pembangunan Indonesia adalah tanggung jawab seluruh bangsa, bukan hanya pemerintah. Tanpa
bantuan masyarakat, pembangunan akan pincang dan tersendat-sendat. Oleh karena itu,
partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah penting.
Sesuaikan paragraf yang digunakan dengan tulisan yang sedang dikerjakan. Dalam satu naskah,
bisa saja terdiri dari berbagai jenis paragraf sesuai dengan keperluannya.
Selamat menulis
Ari Kinoysan Wulandari

Paragraf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di
samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai
dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang
dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh
pilcrow ().
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan
kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih
spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari
apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga
hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi
prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah
paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau
banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang
yang dikutip berganti.
Daftar isi
1 Memasukkan
2 Paragraf gantung
3 Detil
4 Kerangka paragraf
5 Macam-macam paragraf
o 5.1 Berdasarkan jenisnya
o 5.2 Berdasarkan letak kalimat utamanya
5.2.1 Jenis Jenis Paragraf Generalisasi
5.2.1.1 1.Loncatan Induktif
5.2.1.2 2.Tanpa Loncatan Induktif
6 Paragraf dalam HTML
7 Lihat pula
8 Rujukan
9 Pranala luar
Memasukkan
Praktik di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris
pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan
bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai "paragraf
blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku
menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau
waktu. Spasi tambahan ini, khususnya ketika terjadi pada page break, dapat mendatangkan
sebuah asterisk, tiga asterisk, sebuah dingbat istimewa, atau simbol khusus yang dikenal sebagai
asterisme.
Paragraf gantung
Sebuah "paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan
dimana baris selanjutnya dimasukkan.
Detil
Dalam sastra, sebuah "detail" adalah sebagian kecil informasi di dalam paragraf. Sebuah detail
biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok. Dalam kutipan berikut dari
Lives of the English Poets karya Dr. Samuel Johnson, kalimat pertama adalah ide pokok, bahwa
Joseph Addison adalah "pakar kehidupan dan kelakuan" yang hebat. Kalimat berikutnya adalah
detail yang mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik.
As a describer of life and manners, he must be allowed to stand perhaps the first of the first rank.
His humour, which, as Steele observes, is peculiar to himself, is so happily diffused as to give
the grace of novelty to domestic scenes and daily occurrences. He never "o'ersteps the modesty
of nature," nor raises merriment or wonder by the violation of truth. His figures neither divert by
distortion nor amaze by aggravation. He copies life with so much fidelity that he can be hardly
said to invent; yet his exhibitions have an air so much original, that it is difficult to suppose them
not merely the product of imagination.
[rujukan?]

Kerangka paragraf
Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.
Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama.
Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.
Macam-macam paragraf
Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya
Berdasarkan jenisnya
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada
kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan
memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika
daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut
karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan
seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh
tak sadarkan diri.
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa
melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat
berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit
wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang
tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk
sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi.
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di
pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan
keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik
yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama,
sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan
cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-
cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal
yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak
kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana
yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju
karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap
tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house.
Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat
tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup
untuk itu.
Berdasarkan letak kalimat utamanya
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya membuka usaha baru.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu
generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus
untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan,
mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam
dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas
tiga cukup pandai mengarang.
Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:
1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain
merupakan peristiwa khusus.
2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai
mengarang.
4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan,
Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya
mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya
adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.
Berdasarkan bentuk dan pola pengembangannya paragraf generalisasi juga dapat dibagi dalam 2
jenis bentuk paragraf generalisasi
Jenis Jenis Paragraf Generalisasi
1.Loncatan Induktif
Paragraf Generalisasi yang bentuknya loncatan induktif adalah paragraf yang tetap bertolak dari
beberapa fakta namun fakta yang ada belum bisa mencerminkan seluruh fenomena yang terjadi.
Tapi fakta itu dianggap mewakili sebuah persoalan oleh penulis. Generalisasi jenis ini sangatlah
lemah karena dasar faktanya belum bisa mencerminkan seluruh fenomena.
2.Tanpa Loncatan Induktif
Paragraf Generalisasi yang berbentuk Tanpa Loncatan Induktif merupakan paragraf generalisasi
yang memberikan cukup banyak fakta dan lengkap sehingga bisa mewakili keseluruhan. Paragraf
ini sangat baik karena kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang lengkap.

Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki
sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi
maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan
binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin
yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada
penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa
ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang
menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang
pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada
penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula
penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan
sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan
fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan
sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas,
yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.

o Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan
sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan
hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi
nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia
menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah
menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup
menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai
pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah
kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.

o Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita
analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek
membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.

o Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab
yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak
tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin
mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal.
Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika
biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk
transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh
rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan
pendapatan masyarakat.
Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat
topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang
banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat
terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat
itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

Home
Ilmu Menulis
o Teori Menulis
o Tips Menulis
Info Lomba
Bahasa dan Sastra
Karya Anggota
o Buku Kami
o Cerpen Kami
o Puisi Kami
o Opini Kami
o Kritik Karya
Menu Lainnya
o Artikel
o Download
o Filsafat
o Ilmu Desain
o Trik Blogger
JASA DESAIN



Home Bahasa dan Sastra Teori Menulis Jenis-jenis Paragraf
Jenis-jenis Paragraf
Rumpun Nektar
Add Comment
Bahasa dan Sastra, Teori Menulis
Sabtu, 29 Maret 2014
Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain. Paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas
dari kalimat. Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan. Dalam paragraf, gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang maksudnya
tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran tadi secara lebih jelas.
Pengertian Paragraf

Dalam batasan kamus, Kamus Linguistik yang disusun Harimurti Kridalaksana membatasi pengertian
paragraf:
1. Paragraf adalah satuan bahasa yang mengandung satu tema dan perkembangannya;
2. Paragraf adalah bagian wacana yang mengungkapkan pikiran atau hal tertentu yang lengkap tetapi
yang masih berkaitan dengan isi seluruh wacana; dapat terjadi dari satu kalimat atau sekelompok
kalimat yang berkaitan.

Sedangkan definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 26/729) paragraf adalah bagian
wacana yang mengungkapkan satu pikiran atau satu tema yang lengkap dalam ragam tulis ditandai oleh
baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih.

Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide
atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1(satu) paragraf
terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat
topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang
dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa
banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.

Sebuah karangan yang tidak dibagi dalam paragraf-paragraf pasti akan sangat meyulitkan pembacanya.
Pembaca akan kelelahan dan jenuh menghadapi seluruh karangan sekaligus, terlebih jika karangan
tersebut cukup panjang. Pembaca seakan-akan dipaksa untuk terus membaca sampai selesai, tanpa
memberinya kesempatan untuk berhenti sejenak untuk kemudian memusatkan konsentrasi kembali.
Paragraf sebenarnya tak ubahnya seperti anak tangga. Pembaca (ibarat pemanjat) akan sangat sulit
sampai pada puncak pemahaman dengan sekali lompat, jika anak tangga yang menjadi penolong tidak
tersedia.

Dengan adanya paragraf-paragraf, pembaca akan tahu di mana pokok gagasan dimulai dan di mana
berakhirnya, untuk berikutnya berpindah lagi ke gagasan berikutnya. Begitu seterusnya sampai selesai.
Dengan demikian, pembaca dapat dengan mudah menapaki anak-anak tangga tanpa menjumpai
kesulitan, karena gagasan-gagasan pokok ditata berurutan menuju ke suatu pengertian yang total, yang
hendak disampaikan karangan itu.

Untuk unsur-unsur paragraf telas dijelaskan dalam postingan Unsur-unsur Paragraf



Jenis-Jenis Paragraf
Pada dasarnya, paragraf dibagi menjadi 5, diantaranya Narasi, Deskripsi , Eksposisi, Argumentasi,
dan Persuasi. Tetapi, dari setiap jenis paragraf, akan terbagi lagi karena adanya perpaduan atau
campuran.

1. Paragraf Narasi
Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca mengalami sendiri peristiwa itu. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan satu atau
beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Kalimat-kalimat dalam
paragraf narasi yang berisi rangkaian kejadian atau peristiwa biasanya disusun menurut urutan waktu
(kronologis).

Isi paragraf narasi boleh tentang fakta yang benar-benar terjadi, boleh pula tentang sesuatu yang
khayali. Otobiografi atau biografi seorang tokoh terkenal biasanya ditulis dalam bentuk narasi, dan isi
karangan itu memang benar-benar nyata atau berdasar fakta sejarah yang tidak dibuat-buat. Tetapi
cerpen, novel, hikayat, drama, dongeng, dan lain-lain seringkali hanyalah hasil kreasi daya khayal
seorang pengarang, yang sebenarnya cerita itu sendiri tak pernah terjadi.

Hal-hal yang berkaitan dengan narasi :
- Berbentuk cerita atau kisahan
- Menonjolkan pelaku
- Menurut perkembangan dari waktu ke waktu
- Disusun secara sistematis
Jenis-jenis paragraf narasi :
Narasi ekspositorik (narasi teknis), adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi
secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang
kisah seseorang.
Narasi sugestif, adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat.

2. Paragraf Deskripsi
Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri. Paragraf deskripsi mempunyai ciri-ciri yang
khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek. Paragraf ini berisi gambaran mengenai suatu hal/
keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Paragraf deskripsi selalu berusaha melukiskan dan mengmukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana
dan keadaan suatu tempat atau sesuatu yang lain. Misalnya, suasana kampung yang begitu damai,
tenteram, dan saling menolong, dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi. Juga suasana hiruk pikuk
ketika terjadi kebakaran, dapat pula disajikan dalam bentuk deskripsi.


3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah Paragraf yang berusaha menerangkan suatu hal atau suatu gagaan.
Dalam memaparkan sebuah ide pokok, kita dapat menjelaskan dan melengkapinya dengan memberi
keterangan yang cukup atau dapat pula mengembangkannya sehingga menjadi luas dan gampang
dimengerti. Memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan memberi informasi (menambah wawasan).

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik.

Langkah menyusun eksposisi :
- Menentukan topik/ tema
- Menetapkan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
- Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.


4. Paragraf Argumentasi
Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Karangan
ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/
bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Paragraf argumentasi atau persuasi merupakan jenis karangan yang paling sukar bila dibandingkan
dengan tiga jenis yang telah diuraikan di muka. Tetapi hal itu tidak berarti bahwa jenis karangan
argumentasi ini lebih penting dan lebih berharga daripada jenis karangan narasi, deskripsi, atau
eksposisi. Karangan argumentasi lebih sukar karena pada jenis karangan ini pengarang wajib
mengemukakan argumentasi (alasan), bukti atau contoh yang dapat meyakinkan, sehingga terpengaruh
dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinannya. Untuk meyakinkan orang lain agar
terpengaruh dan kemudian bertindak seperti yang diinginkan, tentu ada persyaratannya.

Pengarang harus berpikir secara kritis dan logis. Dia harus terbuka menerima pendapat orang lain, lalu
menganalisis dan mempertimbangkannya secara baik dan rasional. Agar apat mengajukan argumentasi,
pengarang sudah pasti harus memiliki pengetahuan dan pandangan yang cukup luas tentang hal yang
diperbincangkan.

Kelogisan berpikir, keterbukaan sikap dan keluasan pandangan terhadap masalah yang diperbincangkan
, akan banyak sekali peranannya untuk mempengaruhi orang lain. Maka ini semua merupakan
persyaratan yang diperlukan untuk membikin karangan argumentasi.itulah sebabnya, tadi dikatakan
karangan argumentasi atau persuasi itu lebih sukar. Kecuali lebih sukar, karangan argumentasi juga lebih
beresiko karena karangan ini berpendapat dan berusaha meyakinkan orang lain, maka sangat boleh jadi
pengarangnya berbeda atau bahkan berlawanan pendapat dengan pembaca.

Sementara itu, jenis karangan narasi, deskripsi, atau eksposisi, resiko yang dihadapi dihadapi pengarang
biasanya relatif lebih kecil.

Langkah menyusun argumentasi :
- Menentukan topik/ tema
- Menetapkan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
- Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi



5. Paragraf Persuasi
Paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki penulis. Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan,
contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan
ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak.

Giri-ciri persuasi :
Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang diajak
berbicara/pembaca.
Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
Harus ada fakta dan data secukupnya.
Ditinjau dari segi medan pemakaiannya, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
Persuasi politik
Persuasi pendidikan
Persuasi advertensi
Persuasi propaganda

Sumber: http://www.rumpunnektar.com/2013/06/jenis-jenis-paragraf.html#ixzz384HjsNxK
Follow us: @rumpunnektar on Twitter

Jumat, 01 Februari 2013
Pengertian Paragraf Argumentasi Dan Paragraf Persuasi Beserta Contohnya

Pengertian Paragraf Argumentasi Dan Paragraf Persuasi
Beserta Contohnya

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal 5 jenis paragraph berbeda yang
didasarkan oleh tujuan penulisnya, yaitu :
Paragraf Narasi
Paragraf Deskripsi
Paragraf Eksposisi
Paragraf Argumentasi
Paragraf Persuasi

Dalam pembahasan ini, kita hanya akan menekannya paragraph argumentasi dan
paragraph persuasi.

1. PARAGRAF ARGUMENTASI

Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,
atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta ( benar-benar terjadi ).
Paragraf Argumentasi biasanya bertujuan membuat pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

STRUKTUR PARAGRAF ARGUMENTASI :
- Pernyataan Masalah
- Alasan / data / fakta pendukung
- Pembenaran berdasarkan data / fakta
- Kesimpulan

Ciri-ciri Paragraf argumentasi adalah:
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan
ada pendapat dan ada alasannya.
pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya.
alasan, data, atau fakta yang mendukung
pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan.

Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi, adalah :
1. melontarkan pandangan / pendirian
2. mendorong atau mencegah suatu tindakan
3. mengubah tingkah laku pembaca
4. menarik simpati

Tahap Tahap Meyusun Karangan Argumenatsi :
Menentukan topik / tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topic yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh Paragraf Argumentasi adalah :
Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna.
Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering
memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya
cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya
tepat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola jempolan.

2. PARAGRAF PERSUASI

Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan
kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh
penulisnya. Paragraph persuasi biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta
sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.
Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang
berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

Contoh wacana persuasi adalah :
Propaganda kelompok / golongan
Iklan dalam media massa
Selebaran / pamflet
Kampanye
Iklan

CIRI - CIRI PARAGRAF PERSUASI
Berupa bujukan dan ajakan
Bersifat mempengaruhi

Contoh Paragraf Persuasi adalah :
Menabung uang di bank lebih aman dan menguntungkan. Uang kita akan
mendapat keuntungan dari bank sesuai dengan uang tabungan yang telah disetor.
Uang kita juga akan terjaga keamanannya dari pencurian. Oleh karena itu marilah
kita menabung uang di bank sebagai jaminan masa depan kelak.
http://petrusandika93.blogspot.com/2013/02/pengertian-paragraf-argumentasi-dan.html

http://sharingwithita.wordpress.com/2011/04/09/paragraf-argumentasi-deskripsi-narasi-
eksposisi-dan-persuasi/
Argumentasi :
Pengertian Argumentasi :
Paragraf yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
Contoh Argumentasi :
1. Telepon genggam sudah banyak dimiliki masyarakat bahkan dalam sebuah keluarga, hampir
semua anggota keluarga memilikinya. Di samping memang sudah merupakan alat komunikasi
yang mudah di bawa-bawa, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harga terjangkau pula. Ada
kemungkinan perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-hal tersebut, di tambah pula karena
muncul variasi bentuk, merk dan model baru. Oleh sebab itu, sekarang barang-barang tersebut
sudah di anggap bukan barang mewah lagi.
Penggalan tersebut dapat di golangkan ke dalam jenis karangan :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : d
2. Kunjungan turis mancanegara ke Yogyakarta mulai membaik sejak bulan Juni 2004 lalu
hingga sekarang. Diperkirakan situasi ini di pengaruhi oleh bertambah baiknya citra Indonesia di
dunia internasional setelah pemilu legislatif dan presiden tahap pertama berlangsung aman.
Peningkatan jumlah wisman rata-rata bisa mencapai 2 persen dibandingkan bulan-bulan
sebelumnya.
Penggalan tersebut dapat di golongkan ke dalam jenis karangan :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : d
Deskripsi :
Pengertian Deskripsi :
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh Deskripsi :
1. Sungai yang mengalir di tengah-tengah desa kering kerontang. Bahkan sumur pun banyak
yang tak berair lagi. Sawah dan ladang seperti hangus dan dimakan oleh terik matahari.
Tanah pecah berbongkah-bongkah, tanaman pun hampir tak ada yang berwarna hijau
lagi.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : a
2. Angin bertiup menyejuk. Cuaca cerah cemerlang terkena sinar rembulan. Bintang bertaburan
di langit laksana permata berserakan di atas permadani. Di sana melancarlah biduk nelayan yang
sedang mengadu untung, menantang gelombang yang penuh marabahaya.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : a
Eksposisi:
Pengertian Eksposisi :
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi
atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh Eksposisi :
1. Teknik menangkap bola dalam bermain basket dapat di lakukan dengan langkah-langkah
berikut. Pertama posisi menghadap kearah sasaran atau bola. Kedua posisi kedua tangan
di julurkan lurus ke depan. Ketiga posisi badan agak condong ke depan. Keempat posisi
kaki agak sedikit dibuka.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : e
2. Cara melakukan gerakan kayang :
1. sikap permulaan berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul
2. kedua kaki ditekuk, siku tangan di tekuk, kepala di lipat ke belakang
3. kedua tangan di putar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan
4. posisi badan melengkung bagai busur.
Paragraf di atas termasuk jenis paragraf :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : e
Narasi :
Pengertian Narasi :
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika
ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang
dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh Narasi :
1. Seorang istri sangat kesal karena kehilangan kalung tasbih istimewanya. Dengan rasa hormat,
ia bertanya kepada suaminya apakah suaminya telah menyembunyikan kalung itu. Karena sangat
kesalnya, bukan kesal kepada suaminya tetapi kepada pencuri kalung tasbih itu, ia mengeluarkan
kutukan supaya si pencuri itu celaka. Setelah mengeluarkan kutukan, ternyata suaminya
mengakui telah mengambil tasbih itu.
Paragraf di atas termasuk jenis paragraf :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : b
2. Tengku Amir Hamzah dijuluki Raja Penyair Pujangga Baru. Ia lahir 28 Februari 1911, di
Tanjung Pura, Sumatra Utara. Sajak-sajaknya banyak mempengaruhi perkembangan sastra
Indonesia. Setamat MULO (SMP), ia sekolah di AMS (SMA) Solo, Jawa Tengah. Di kota ini ia
menjadi Ketua Indonesia Muda, cabang Solo. Karena kecintaannya pada keagamaan, ia
mendalami ilmu agama. Setiap waktu senggang, ia manfaatkan untuk menulis sajak/syair. Sajak-
sajaknya religius dan bernafaskan kecintaan pada tanah air, seperti kumpulan sajaknya dalam
Nyanyian Sunyi. Kumpulan sajaknya yang lain adalah Buah Rindu. Setelah proklamasi, ia di
angkat sebagai Asisten Residen di Langkat, Sumatra Utara. Ia di bunuh pada tanggal 31 Maret di
Kuala Begumit, Langkat.
Paragraf di atas termasuk jenis paragraf :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : b
Persuasi :
Pengertian Persuasi :
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi
pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. (Biasanya
dapat berupa iklan).
Contoh Persuasi :
1. Pada umunya, sakit tenggorokan di sebabkan oleh virus. Biasanya, terkait dengan tanda-tanda
penyakit saluran napas lainnya. Seperti, hidung tersumbat atau batuk. Kebanyakan sakit
tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk membantu agar lebih nyaman
ketika sakit, dapat di lakukan dengan minum air hangat yang di beri air perasan jeruk lemon dan
madu.
Paragraf di atas termasuk jenis paragraf :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : c
2. Masker wajah memiliki banyak fungsi sesuai dengan jenisnya. Masker lumpur dapat
mengurangi lemak. Masker coklat dapat melembabkan kulit wajah. Masker bengkuang
menghilangkan noda hitam dan membuat kulit wajah lebih berseri. Menggunakan masker wajah
dapat menghaluskan dan menyehatkan wajah. Gunakan secara teratur untuk hasil yang
maksimal. Pengguna jenis masker sesuai dengan manfaat yang ingin kita peroleh.
Paragraf di atas termasuk jenis paragraf :
1. deskripsi
2. narasi
3. persuasi
4. argumentasi
5. eksposisi
jawab : c

5) Pengertian Dari Narasi, Deskripsi, Persuasi, Argumentasi,dan Eksposisi
Argumentasi (tulisan)


Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis
dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[rujukan?] pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya
ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan
yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan
petunjuk penggunaan.
Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai
imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah
benar dan terbukti.


Deskripsi

Deskripsi adalah Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga
tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.



Narasi

Narasi adalah Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak
seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.

Diposkan oleh M Reno di 19.35 |
http://muhammad-reno.blogspot.com/2013/04/5-pengertian-dari-narasi-deskripsi.html

Paragraf narasi,deskripsi,eksposisi,argumentasi,persuasi



A. Narasi adalah menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa
sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang di ceritakan itu.


Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada
konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih
lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar
terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
4. Memiliki nilai estetika.
5. Menekankan susunan secara kronologis.


Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan
susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks.
Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
Jenis-jenis Karangan Narasi


a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi
secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan
orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan
suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan
biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai
terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud
tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau
pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Contoh:
a. Narasi ekspositoris
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan
sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan
garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu
masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting
Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka
membawakan lagu Mars Jalan yang dirasa tepat untuk mengantar Ahma, sang
pengantin.
Sumber : Tempo, 20 Februari 2005 dari alamat website www.scribd.com




b. Narasi sugestif
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan
pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu
jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi
ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi
semuanya gagal.

Contoh lain :
Kemampuan apresiasi musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui
tiga cara. Pertama, secara alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya
musik. Kebiasaan itu dimulai sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya.
Persentuhan emosi sang ibu dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut
dirasakan oleh janin. Besar kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang
dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan
berbagai irama musik yang mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain.
Alat pendengar anak menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen
musik yang didengarnya. Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan
kognisinya, musik akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak.
Ketiga, apresiasi musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu,
pendidikan musik diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan
sikap kritis serta kreatif terhadap karya musik.


Contoh lain:
Sepulang haji, satu-satunya benda berharga yang sempat di beli bu marsih
yaitu sebuah kalung dan cincin. Pada saat tiba di tanah air ia simpan kalung dan
cincin itu menjadi semacam tabungan baginya.Namun karena dia mempunyai
usaha suatu ketika usahanya tersebut mengalami kerugian sampai-sampai uang
modalnya pun termakan dan kalung,cincin tersebut di jualnya bu marsih pun
sangat sedih.

B. Deskripsi adalah menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga
pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.


Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
- Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
- Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan
indera.
- Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
- Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan,
benda atau tempat.
- Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran
atau kesan perasaan penulis.
- Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa
adanya atau sebenarnya.

Contoh:
Pada jumat kemaren terjadi pembunuhan seorang anak perempuan yang
berumur 14 th. Setelah di selidiki oleh polisi ternyata anak tersebut korban dari
pemerkosaan. Anak tersebut memiliki ciri-ciri perawakan langsimg ,tinggi,rambut
lurus,dan memakai baju berwarna putih.
C. Eksposisi adalah memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan
tujuan agar pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya
dengan di kemukakan data-data,fakta untuk memperjelas pemaparannya.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu
tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian).
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu
kegiatan.

Contoh:
Paragraph 1 (a)
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara
memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui
darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,
baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah
penyakit.

Paragraph 2 (b)
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut?
Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa
takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi
situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi
situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah
timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa
percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau
belajar sungguh-sungguh.

D. Karangan argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,
atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti.
Argumentasi bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga
pembaca menyakini kebenarannya itu.perlu pembuktian dan data


Ciri-ciri karangan argumentasi:
- Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
- Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
- Penutup berisi kesimpulan.
Contoh :
Sungai yang sudah tercemar oleh limbah pabrik berbahaya bagi kesehatan,air
tersebut tidak dapat lagi di pakai untuk mandi karena dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit seperti gatal,diare dan penyakit kulit apalagi air
tersebut untuk di

minum oleh karena itu pemerintah kota jakarta menganjurkan agar pabrik
berusaha mengamankan limbahnya sehingga tidak mencemari dan merugikan
penduduk.

E. Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk
pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar
tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian
dengan data dan fakta.

Persuasi bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu
pendapat

Contoh :
Marilah kita biasakan hidup sehat di mulai dari hal yang paling kecil.,salah
satunya membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu
gunakanlah sabun untuk menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan
menggunakan sabun harus selalu di galakkan sebelum dan sesudah makan,
sesudah memegang benda yang kotor dan setelah membuang air besar dan
buang air kecil.
Dengan cara ini kita sudah melakukan salah satu langkah untuk mengurangi
penularan penyakit
http://milanisti7boys.blogspot.com/p/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html

Home
Lifestyle
o Kesehatan
o Obat-Obatan
o Kecantikan
o Fhasion
Hijab
o Tutorial Hijab
o Model Hijab
o Jilbab Modern
o Hijab Terbaru
o Hijab Segi Empat
o Hijab Segi Tiga
Kesehatan
o Maag
o Wasir
o Diabetes
o Hidup Sehat
o Tanaman Herbal
o Obat Sariwan
o Obat Ambeien
o Atasi Komedo
Kecantikan
o Cantik Alami
o Mengecilkan Perut
o Menurunkan Berat Badan
o Obat Jerawat
Dok
o Gambar
o Video


Home Contoh Paragraf dan Text pendidikan Defenisi dan Contoh Paragraf Narasi,
Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi
Defenisi dan Contoh Paragraf Narasi,
Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi dan
Persuasi
Contoh Paragraf dan Text, pendidikan
Wednesday, September 11, 2013
Pengertian Paragraf Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi
Berikut ini kami akan membahas tentang pengertian serta contoh masing-masing paragraf , pada
dasarnya paragraf adalah Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya
ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di sebut juga dengan Alinea . Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris
pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.

Kegunaan dari paragraf itu sendiri ialah :
Adapun guna atau manfaat paragraf itu adalah , Menandai pembukaan topik baru, atau
mengembangkan lebih lanjut dari topik sebelumnya dan menambah hal-hal yang penting atau
untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf yang sebelumnya

Macam-macam paragraf :
Paragraf bisa dibagi jika meninjau dari letak kalimat utama sebuah alinenia yaitu sbb :
Paragraf Deduktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
Paragraf Induktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf
Paragraf Campuran : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf


Namun jika kita menjaunya berdasarkan tujuan maka akan terbagi lima yaitu :

1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.

Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada
tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi
aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai
Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda
tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap
harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen
yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai.
Dalam benakku, aku kan kembali esok.

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek
nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak
bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang
jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang
yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang
air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit
kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas
kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku
terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung
wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain
dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat
ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman.
Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai
Parang Tritis.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau
pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
Contoh Paragraf Eksposisi:

Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di
desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota
Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain
objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang
besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa
disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik,
mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain
itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung
belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang
dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil
bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk
menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga
udara/aeromodeling.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan,
bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca
membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai
berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat
Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik
musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya
sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan
kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan.
Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para
masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa
disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu
berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban
mati tenggelam.
5.Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Contoh Paragraf Persuasi :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya
berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah
padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat
pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah
konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu
Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng
impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal
masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan
lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan
tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.
http://insanicita.blogspot.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html

Anda mungkin juga menyukai