Anda di halaman 1dari 3

Perang puputan di bali

Puputan adalah istilah rakyat Bali untuk perang habis-habisan demi


mempertahankan kehormatan. Semangatnya, lebih baik mati di medan tempur
dari pada hidup dengan harga diri terinjak-injak. Dalam sejarah penaklukan Bali
oleh Belanda, puputan Klungkung adalah babak akhir dari perlawanan rakyat
Bali. Menurut catatan Made Sujaya, memerhati sejarah Klungkung, pada babak-
babak sebelumnya, perlawanan rakyat Bali dilakukan dengan beberapa pilihan
langkah. !da yang memilih jalan kompromi dan bekerja sama, ada yang memilih
jalan mengangkat senjata, ada juga yang memadukan keduanya. Klungkung
menggunakan berbagai pilihan jalan itu saat berhadapan dengan kolonialisme
Belanda. Diawali dengan jalan kerja sama, lalu mengangkat senjata "Perang
Kusamba#, disusul kompromi dan diplomasi "jalinan kontrak politik dengan
Belanda# serta diakhiri dengan jalan mengangkat senjata yang berujung pada
puputan.
K$S!MB!, sebuah desa yang relati% besar di timur Smarapura hingga abad ke-&'
lebih dikenal sebagai sebuah pelabuhan penting Kerajaan Klungkung. Desa yang
penuh ilalang "kusa ( ilalang# itu baru tampil ke panggung sejarah perpolitikan
Bali manakala )aja Dewa !gung Putra membangun sebuah istana di desa yang
terletak di pesisir pantai itu. Bahkan, Dewa !gung Putra menjalankan
pemerintahan dari istana yang kemudian diberi nama Kusanegara itu. Sampai di
situ, praktis Kusamba menjadi pusat pemerintahan kedua Kerajaan Klungkung.
Pemindahan pusat pemerintahan ini tak pelak turut mendorong kemajuan
Kusamba sebagai pelabuhan yang kala itu setara dengan pelabuhan kerajaan
lainnya di Bali seperti Kuta.
*ama Kusamba makin melambung manakala ketegangan politik makin
menghebat antara Dewa !gung stri Kanya selaku penguasa Klungkung dengan
Belanda di pertengahan abad ke-&+. Sampai akhirnya pecah peristiwa perang
penting dalam sejarah heroisme Bali, Perang Kusamba yang menuai
kemenangan telak dengan berhasil membunuh jenderal Belanda sarat prestasi,
,enderal !- Michiels.
Drama heroik itu bermula dari terdamparnya dua skoner "perahu# milik ..P. King,
seorang agen Belanda yang berkedudukan di !mpenan, /ombok di pelabuhan
Batulahak, di sekitar daerah Pesinggahan. Kapal ini kemudian dirampas oleh
penduduk Pesinggahan dan Dawan. )aja Klungkung sendiri menganggap
kehadiran kapal yang awaknya sebagian besar orang-orang Sasak itu sebagai
pengacau sehingga langsung memrintahkan untuk membunuhnya.
0leh Mads /ange, seorang pengusaha asal Denmark yang tinggal di Kuta yang
juga menjadi agen Belanda dilaporkan kepada wakil Belanda di Besuki. )esiden
Belanda di Besuki memprotes keras tindakan Klungkung dan menganggapnya
sebagai pelanggaran atas perjanjian 12 Mei &'23 tentang penghapusan hukum
4awan Karang. Kegeraman Belanda bertambah dengan sikap Klungkung
membantu Buleleng dalam Perang ,agaraga, !pril &'2+. Karenanya, timbullah
keinginan Belanda untuk menyerang Klungkung.
5kspedisi Belanda yang baru saja usai menghadapi Buleleng dalam Perang
,agaraga, langsung dikerahkan ke Padang 6o7e "sekarang Padang Bai# untuk
menyerang Klungkung. Diputuskan, 12 Mei &'2+ sebagai hari penyerangan.
Klungkung sendiri sudah mengetahui akan adanya serangan dari Belanda itu.
Karenanya, pertahanan di Pura .oa /awah diperkuat. Dipimpin da Dewa !gung
stri Kanya, !nak !gung Ketut !gung dan !nak !gung Made Sangging,
Klungkung memutuskan mempertahankan Klungkung di .oa /awah dan Puri
Kusanegara di Kusamba.
Perang menegangkan pun pecah di Pura .oa /awah. *amun, karena jumlah
pasukan dan persenjatan yang tidak berimbang, laskar Klungkung pun bisa
dipukul mundur ke Kusamba. Di desa pelabuhan ini pun, laskar Klungkung tak
berkutik. Sore hari itu juga, Kusamba jatuh ke tangan Belanda. /askar Klungkung
mundur ke arah barat dengan membakar desa-desa yang berbatasan dengan
Kusamba untuk mencegah serbuan tentara Belanda ke Puri Klungkung.
,atuhnya Kusamba membuat geram Dewa !gung stri Kanya. Malam itu juga
disusun strategi untuk merebut kembali Kusamba yang melahirkan keputusan
untuk menyerang Kusamba 18 Mei &'2+ dini hari. Kebetulan, malam itu, tentara
Belanda membangun perkemahan di Puri Kusamba karena merasa kelelahan.
9al ini diman%aatkan betul oleh Dewa !gung stri Kanya. Beberapa jam
berikutnya sekitar pukul :3.::, dipimpin !nak !gung Ketut !gung, sikep dan
pemating Klungkung menyergap tentara Belanda di Kusamba. Kontan saja
tentara Belanda yang sedang beristirahat itu kalang kabut. Dalam situasi yang
gelap dan ketidakpahaman terhadap keadaan di Puri Kusamba, mereka pun
kelabakan.
Dalam keadaaan kacau balau itu, ,enderal Michels berdiri di depan puri. $ntuk
mengetahui keadaan tentara Belanda menembakkan peluru cahaya ke udara.
Keadaan pun menjadi terang benderang. ,ustru keadaan ini diman%aatkan laskar
pemating Klungkung mendekati ,enderal Michels. Saat itulah, sebuah meriam
6anon ;;yang dalam mitos Klungkung dianggap sebagai senjata pusaka dengan
nama Selisik, konon bisa mencari sasarannya sendiri;; ditembakkan dan
langsung mengenai kaki kanan Michels. Sang jenderal pun terjungkal.
Kondisi ini memaksa tentara Belanda mundur ke Padang Bai. ,enderal Michels
sendiri yang sempat hendak diamputasi kakinya akhirnya meninggal sekitar
pukul 13.::. Dua hari berikutnya, jasadnya dikirim ke Bata7ia. Selain Michels,
Kapten 9 57erste dan tujuh orang tentara Belanda juga dilaporkan tewas
termasuk 1' orang luka-luka.
Klungkung sendiri kehilangan sekitar ':: laskar Klungkung termasuk &::: orang
luka-luka. *amun, Perang Kusamba tak pelak menjadi kemenangan gemilang
karena berhasil membunuh seorang jenderal Belanda. Sangat jarang terjadi
Belanda kehilangan panglima perangnya apalagi Michels tercatat sudah
memenangkan perang di tujuh daerah.
Meski akhirnya pada &: ,uni &'2+, Kusamba jatuh kembali ke tangan Belanda
dalam serangan kedua yang dipimpin /ektol -an Swieten, Perang Kusamba
merupakan prestasi yang tak layak diabaikan. 4ak hanya kematian ,enderal
Michels, Perang Kusamba juga menunjukkan kematangan strategi serta sikap
hidup yang jelas pejuang Klungkung. Di Kusamba, pekik perjuangan dan
tumpahan darah itu tidak menjadi sia-sia. Belanda sendiri mengakui keunggulan
Klungkung ini.
*amun, kemenangan cemerlang di Kusamba &8' tahun silam itu kini tidaklah
menjelma sebagai momentum peringatan yang dikenang generasi sekarang.
Secara resmi Klungkung memilih peristiwa perang penghabisan di Puri
Smarapura yang dikenal dengan Puputan Klungkung, 1' !pril &+:' sebagai
tonggak peringatan perjuangan daerah menentang kolonialisme Belanda.
Memang, Puputan Klungkung yang diakhiri dengan gugurnya )aja Klungkung, da
Dewa !gung ,ambe bersama para kerabat, keluarga serta pengiring
menunjukkan bagaimana semangat perjuangan rakyat Klungkung yang
menempatkan kehormatan dan harga diri di atas segalanya. Ketika kata-kata tak
lagi bertenaga dan pihak yang diajak bicara tak lagi punya matahati, jalan
perang merupakan pilihan paling terhormat. Bukan kemenangan <sik yang
dicari, tapi kemenangan kehormatan, harga diri dan spirit. Sampai di sana,
kematian menjadi jalan kehidupan "mati tan tumut pejah#.
*amun, Perang Kusamba yang mengukuhkan kemenangan secara <sik serta
menunjukkan kecerdasan, kecemerlangan, kecerdikan pun kematangan
menyusun strategi putra-putri terbaik Klungkung juga suatu hal yang layak untuk
dikenang. Pada peristiwa itulah Klungkung dan Bali secara umum dipandang
sebagai lawan yang tangguh oleh Belanda. Pada peristiwa itu pula, secara diam-
diam, harga diri orang Bali dikukuhkan setelah dua tahun sebelumnya juga
tergurat dalam peristiwa Perang ,agaraga di bawah pimpinan Patih .usti Ketut
,elantik.
,ika selama ini Klungkung dan juga daerah-daerah lain di Bali terbiasa
mengenang kekalahan, tidak salah kini memulai juga untuk mengenang
kemenangan. Kita perlu berbangga pada prestasi gemilang pendahulu kita.
Ketika kita bisa mengenang kekalahan, kenapa tidak punya keberanian untuk
juga memperingati kemenangan. Dengan begitu, kebanggaan sebagai bangsa di
kalangan generasi penerus bisa ditumbuhkan.
-dipi-

Anda mungkin juga menyukai