Hafidh Afif Ardhi (073001300042) Hafiz Zulkarami R. (073001300043) Hafiz fahmi H. (073001300044) Hardi Airachman (073001300045) Helmy (073001300046)
Hukum kekekalan massa berlaku pada reaksi kimia, dimana massa pereaksi harus sama dengan massa produk. Cth: Magnesium (Mg) + Khlor (Cl) Magnesium Khlor (MgCl 2 ) 1,0 g 2,9 g 3,9 g
Hukum perbandingan Tetap yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. (Hukum ini tidak berlaku untuk senyawa non stoikiometris contoh Cu 1,7 S) Cth : air terdiri dari 8 / 9 massa oksigen dan 1 / 9 massa hidrogen.
Hukum kelipatan perbandingan Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa maka perbandingan massa dari unsur yang satu dengan sejumlah unsur lain yang tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan bulat. Cth:
Hukum penyatuan volume Pada kondisi suhu dan teanan yang sama, perbandingan volume gas pereaksi dan gas hasil reaksi merupakan bilangan yang mudah dan bulat. Cth: Hidrogen (H 2 ) + Oksigen (O 2 ) Air (2 H 2 O) 2vol 1vol 2vol
Hukum Avogadro Pada kondisi suhu dan teanan yang sama, volume yang sama sejumlah gas, mengandung jumlah molekul yang sama Cth: Hidrogen (H 2 ) + Oksigen (O 2 ) Air (2 H 2 O) 2vol 1vol 2vol 2n mol 1n mol 2n mol Teori Atom Dalton Unsur tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dipecah lagi disebut atom. Atom-atom unsur murni selalu identik yaitu mempunyai sifat yang sama (ukuran, bentuk dan massa) dan berlainan dengan atom unsur lain. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap senyawa, perbandingan jumlah atom setiap atom merupakan bilangan bulat atau pecahan sederhana. Dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom, reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom. Setiap atom mempunyai massa tertentu yang sangat kecil satuan massa atom (sma) SI: I sma = 1/12 massa satu atom karbon (isotop 12 C)
Massa atom relatif (Ar) menyatakan perbandingan massa rata-rata satu atom suatu unsur.
Massa molekul relatif (Mr) adalah bilangan yang menyatakan harga perbandingan massa 1 molekul suatu senyawa.
Massa formula relatif nyaadalah massa dari suatu ion relatif terhadap massa satu atom isotop 12C, yang merupakan jumlah massa dari ion-ion sesuai dengan atomnya atau jumlah berat atom unsur pembentukannya
Konsep Mol Mol adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar (atom, molekul, ion) yang sama dengan atom-atom dalam 12C. Jumlah partikel (atom, molekul atau ion) dalam satu mol disebut bilangan Avogadro (atau tetapan Avogadro) dengan lambang n.
1 mol = N partikel 1 mol = 6,02 x 10 23 / mol Jumlah partikel = mol x n Cth : massa 7liter nitrogen pada suhu dan tekanan tertentu 5,6gr. Tentukan jumlah atom hidrogen yang terdapat dalam 17,5 liter gas hidrogen pada suhu dan tekanan sama jika diketahui bil avogadro 6,02 x 10 23
23
2 2 2 2 2 2 2 10 x 3,01 10 x 6,02 x 0,5 hidrogen atom jumlah jadi mol 0,5 mol 7 3,5 H mol H mol x 7 17,5 x 0,2 17,5 7 H mol 28 5,6 H vol.gas N vol.gas H gas n N gas n
23
Rumus Empiris adalah rumus kimia yang paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari unsur-unsur perbentuk senyawa tersebut. Cth: Dalam 6 gram senyawa ,terdapat 2,4 gram karbon 0,4 gram hidrogen,dan sisanya oksigen.Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!(Ar H=1 C=12 O=16) Massa oksigen = massa senyawa (massa C + massa H) = 6 - (2,4+0,4) = 3,2 gram C : H : O Perbandingan massa 2,4 : 0,4 : 3,2 Perbandingan mol 2,4/ArC : 0,4/ArH : 3,2/ArO 2,4/12 : 0,4 /1 : 3,2/16 0,2 : 0,4 : 0,2 1 : 2 : 1 Rumus empiris = CH 2 O
Rumus Molekul adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Cth: Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH 2 O mempunyai Mr= 60.Tentukan rumus molekul senyawa tersebut! Ar C=12 H=1 O=16. Mr (CH 2 O)n = 60 (ArC + 2Ar H + Ar O)n =60 (12+2.1+16)n=60 30n=60 n=2 Rumus molekul =(CH 2 O) 2 = C 2 H 4 O 2
Persamaan Reaksi biasanya dinyatakan dengan persamaan kimia.cara penulisan didasari atas hukum kekalan massa. Antara zat produk denan zat reakstan dihubungkan dengan tanda panah ().
2H 2(g) + O 2(g) 2H 2 O (l)
1. Zat-zat yang berada sebelum tanda panah disebut reaktan, yaitu 2H 2(g) + O 2(g)
2. Zat-zat yang berada sesudah panah disebut produk yaitu 2H 2 O (l) . 3. Angka didepan zat disebut koefisien reaksi 4. Angka dibelakang zat disebut indeks 5. Tanda wujud dari zat dalam persamaan reaksi ditulis sebagai berikut: (s) = padat (g) = gas (l) = cair (aq) = larutan dlm air
6. Harga-harga koefisien reaksi dalam persamaan reaksi dapat menunjukkanperbandingan molekul atau mol
Bilangan oksidasi adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk melepaskan atau menerima elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Harga bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dapat dilepaskan atau dapat diterima, harga ini dapat positif dapat pula negatif. Jika bertanda positif berarti atom melepaskan elektron dan jika bertanda negatif artinya atom menerima elektron.
1. Bilangan oksidasi unsur bebas = 0, unsur dengan indeks (s), (l), (g) 2. Biloks senyawa = 0 H 2 O = 0 NaCl = 0 3. Biloks unsur dalam senyawa: gol IA = +1 Gol IIA = + 2 Logam (gol B) = + 4. Bilangan oksidasi ion : - Ion monoatom sama dengan muatan ionnya. Ex. Na + = +1 Ca 2+ = +2 Cl -1 = -1 O -2
= -2 - Ion poliatom, unsur yang berbentuk senyawa tapi punya muatan Ex. SO 4 2- = -2 NO 3 - = -1 PO 4 3- = - 3 NH 4 +
= +1 5. Biloks penentu dalam senyawa: H = +1 O = -2 Gol VIIA (F, Cl, Br, I) = -1
Menyetarakan persamaan reaksi tanpa perubahan biloks 1. Tuliskan persamaan reaksi dengan rumus kimia pada reaktan dan produk yang benar. 2. Seimbangkan koefisien reaksi dengan patokan jumlah atom di kiri dan di kanan anak panah harus sama tanpa merubah rumus kimianya. Cth: C 8 H 18 + O 2 CO 2 + H 2 O C 8 H 18 + O 2 8 CO 2 + 9 H 2 O 2 C 8 H 18 + 25 O 2 16 CO 2 + 18 H 2 O
Reaksi Redoks adalah reaksi yang diesertai dengan perpindahan elektron dari satu molekul/ion/atom reaktan (pereaksi) ke molekul/ion/atom produk (hasil reaksi) dimana terjadi peristiwa berkurangnya elektron atau bertambahnya bilangan oksidasi suatu zat / ion. > Sn +2 Sn +2 + 2e Sn +2 + 2Hg +2 + 2Cl - Sn +4 + Hg 2 Cl 2
> 2e + 2Hg +2 + 2Cl - Hg 2 Cl 2
Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks 1) Metoda bilangan oksidasi a. Tuliskan persamaan reaksi dengan rumus kimia yang benar. b. Hitunglah bilangan oksidasi dari tiap-tiap unsur yang ada. c. Periksalah satu persatu mana yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dan hitunglah perubahannya dan masukkan koefisien reaksi sementara d. Setarakan perubahan bilangan oksidasi, dalam arti: elektron yang diberikan = elektron yang diterima e. Setarakan unsur-unsur lain. f. Bila diperlukan tambahkan H 2 O disebelah kiri dan/atau kanan anak panah. Untuk menyetarakan tambahkan ion H + (suasana asam) atau ion OH - (suasana basa) pada sisi berlawanan. Reduksi: 6 6Fe 2+ + Cr 2 O 7 2- 6Fe 3+ + 2Cr +2 +12 3+ +6 oksidasi : 1
2) Metode Ion Elektron a. Tuliskan persamaan reaksi dengan rumus kimia yang benar. b. Bagi reaksi menjadi dua, masing2 setengah reaksi yaitu setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. c. Setiap setengah reaksi disetarakan. d. Samakan jumlah atom-atom selain atom H dan O diruas kiri dan kanan anak panah dengan membubuhkan koefisien. e. Samakan jumlah atom H dan O di ruas kiri dan kanan anak panah dengan: Untuk reaksi dalam suasana asam: pada ruas yang kekurangan oksigen ditambahkan H 2 O pada ruas yang kekurangan hidrogen ditambah ion H + Untuk reaksi dalam suasana basa: pada ruas yang kekurangan 1 oksigen ditambahkan 2 OH - pada ruas yang kekurangan hidrogen ditambahkan H2O f. Samakan muatan masing-masing setengah reaksi pada ruas kanan dan ruas kiri dengan jalan menambahkan elektron pada ruas yang kekurangan muatan negatif. g. Samakan jumlah elektron pada kedua setengah reaksi elektron yang dilepas = elektron yang diterima h. Jumlahkan kedua setengah reaksi tersebut. i. Hasil-hasil yang sama diruas kanan dan ruas kiri dapat dihapuskan.
PERHITUNGAN BERDASARKAN PERSAMAAN REAKSI Stoikiometri melibatkan hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Faktor stoikiometri atau dikenal dengan rasio mol didasarkan pada koefisien dalam persamaan setara dan digunakan untuk menghubungkan reaktan atau produk. Massa molar dan faktor stoikiometri digunakan untuk mengetahui informasi tentang salah satu reaktan atau produk dalam reaksi kimia. Cth: Permukaan alumunium direaksikan dengan oksigen menghasilkan oksidanya berdasarkan reaksi, dan berapa gram O2 diperlukan untuk bereaksi dengan 0,3mol Al 4Al +3O2 2Al2O3
jadi yang didapat terdapat 4mol Al dan 3mol O2 sehingga 0,3 mol Al membutuhkan oksigen = x 0,3 = 0,225 mol O2 yang diperlukan = 0,2225 mol= 0,225 x 32 = 7,2 gram
PEREAKSI PEMBATAS adalah zat-zat yang habis terlebih dahulu dalam suatu suatu reaksi kimia. (catatan: koefisien pada persamaan reaksi menyetakan jumlah atau perbandingan mol dari senyawa-senyawa yang direaksikan) Cth: 1. Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat (H 2 SO 4 ) sesuai reaksi: dan tentukan reaksi pembatasnya! 2 NaOH(aq) + H 2 SO 4 (aq) > Na 2 SO 4 (aq) + 2 H 2 O(l) Mol masing-masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai pereaksi pembatas mol NaOH/koefisien NaOH = 0,5 mol mol H 2 SO 4 /koefisien H 2 SO 4
=1/1 mol = 1 mol Karena hasil bagi NaOH < H 2 SO 4 , maka NaOH adalah pereaksi pembatas, sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu.
HASIL TEORITIS DAN PERSEN HASIL adalah hasil maksimum yang mungkin terjadi bila hanya terjadi reaksi tunggal. Sedangkan persen adalah
Cth : Apabila diketahui massa CO 2 3,48 gr secara hasil nyata, dan didapatkan didapatkan 5,43 CO 2 gr secara teoritis, hitunglah persen hasilnya!
100% x teoritis Hasil nyata Hasil Hasil Persen 64,1% 100% x 5,43 3,48
100% x teoritis Hasil nyata Hasil Hasil Persen
ASPEK KUANTITATIP REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN
AIR 1) Persen Menunjukan bagian zat terlarut per 100 bagian larutan. % bobot / bobot (b/b) sejumlah massa zat terlarut (solut) tiap satuan massa larutan. Contoh: 5 gr NaCl dalam100 gr larutan: 5,00% (b/b) 5,0% NaCl dalam air, berarti 5,00 g NaCl di dalam 100 gr larutan. Maka larutan NaCl 5,00% dibuat dengan melarutkan 5,00 gr NaCl dalam (100 5) = 95 gr air. % bobot / volume (b/v) sejumlah massa zat terlarut tiap satuan volume larutan. Contoh 5 gr glukosa dalam 100 ml larutan: glukosa 5% (b/v) % volume / volume (v/v) sejumlah volume zat terlarut tiap satuan volume larutan. Contoh 5 ml etanol dalam 100 ml larutan: etanol 5% (v/v)
2) PPM (PART PER MILLION) Bagian zat terlarut per 10 6 bagian larutan. dapat berupa ppm berat maupun ppm volume
Cth : Berapa bpj kadar CO2 di udara, jika udara bersih mengandung 0,00025% CO2?
6 10 x total massa ut zat terlar Massa Ppm bpj 5 , 2 10 x 100 0,00025 CO kadar 6 2
Molaritas (M) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 Liter larutan. M = molaritas (satuan M) massa = dalam satuan g Mr = massa molar (satuan g/mol) V = volume (satuan mL)
Cth: Berapakah molaritas 9,8 gram H2SO4 (Mr=98) dalam 250 ml larutan? M H2SO4= (9,8/98) mol / 0,25 liter = (0,1 x 4) mol/liter = 0,4 M Larutan CuSO 4 0,1 M berarti 0,1 mol CuSO 4 dalam 1 liter larutan CuSO 4
Larutan H 2 SO 4 18 M berarti 18 mol H 2 SO 4 dalam 1 liter larutan H 2 SO 4