BAB I
PENDAHULUAN
Struktur aljabar yang paling sering kita gunakan adalah struktur aljabar
dengan dua operasi biner. Kita sudah mempelajarinya sejak duduk di sekolah
menengah, yaitu ketika kita mempelajari operasi penjumlahan dan perkalian pada
bilangan riel, operasi penjumlahan dan perkalian pada bilangan bulat dan juga
bilangan kompleks, serta operasi penjumlahan dan perkalian matriks
bujursangkar.
Sistem bilangan yang telah dikenal seperti bilangan bulat, bilangan
rasional dan bilangan kompleks mempunyai dua operasi yang didefenisikan
padanya yatu penjumlahan dan perkalian. Di bawah operasi perkalian himpunan
bilangan-bilangan tersebut di atas merupakan grup abelian. Sistem aljabar dengan
dua operasi seperti di atas termasuk dalam sistem aljabar yang dinamakan ring
atau gelanggang.
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Ring
Ring merupakan suatu struktur aljabar dengan dua operasi biner yang paling
sederhana. Defenisi formal dari suatu Ring kita berikan pada defenisi berikut ini.
Definisi 2.1.1
Suatu ring adalah suatu himpunan tak kosong dengan dua operasi biner yang
dinotasikan dengan operasi penjumlahan dan perkalian di tulis
sehingga memenuhi aksioma-aksioma berikut ini :
(1) Tertutup terhadap penjumlahan
(
(2) Assosiatif terhadap penjumlahan
(
(3) Terdapat elemen identitas terhadap operasi penjumlahan
(4) Setiap elemen anggota G mempunyai elemen invers
(
(5) Komutatif terhadap penjumlahan
(
(6) Tertutup terhadap operasi perkalian
(
(7) Assosiatif terhadap operasi perkalian
(
(8) Distributif perkalian terhadap penjumlahan
(
Dan
3
Pada defenisi 2.1.1 operasi penjumlahan dan operasi perkalian yang
dipergunakan merupakan simbol saja. Pada kenyataannya kedua operasi tersebut
dapat berupa operasi apa saja. Dari defenisi di atas juga dapatlah kita katakan
bahwa suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner dikatakan
suatu ring bila
(1) adalah suatu grup komutatif
(2) adalah suatu semigrup
(3) Operasi perkalian adalah distributif terhadap penjumlahan yakni
(
Dan
Jika operasi perkalian dari R adalah komutatif yaitu untuk
maka R disebut ring komutatif. Jika terdapat suatu
unsur yang di notasikan dengan 1 sedemikian hingga
maka R kita sebut sebagai ring dengan unsur satuan, dan unsur 1 kita sebut
sebagai unsur kesatuan. Untuk selanjutnya penulisan notasi cukup dituliskan
saja.
Contoh 2.1.2
(1) Himpunan-himpunan bilangan riel R, bilangan rasional Q, dan bilangan bulat
Z dengan operasi penjumlahan dan perkalian biasa adalah suatu Ring
komutatif.
(2) Himpunan bilangan bulat modulo 4,
1. Tertutup
Ambil sebarang nilai dari
misalkan 0, 1, 2, 3
1 + 0 = 1
1 + 1 = 2
1 + 2 = 3
1 + 3 = 0
karena hasilnya 0, 1, 2, 3
2. Assosiatif
Ambil sebarang nilai dari
misalkan a = 2, b = 1 dan c = 3
(a + b) + c = (2 + 1) + 3 = 3 + 3 = 2
a + (b + c) = 2 + (1 + 4) = 2 + 4 = 2
Sehingga :
(a + b) + c = a + (b + c) = 2
maka
assosiatif
3. Adanya unsur satuan atau identitas
Ambil sebarang nilai dari
misalkan 0
0 + e = e + 0 = 0
misalkan 1
1 + e = e + 1 = 1
. 0 1 2 3
0 0 0 0 0
1 0 1
2
3
2 0 2 0 2
3 0 3 2 1
5
misalkan 2
2 + e = e + 2 = 2
misalkan 3
3 + e = e + 3 = 3
maka
misalkan 0
, pilih 0
sehingga 0 + 0 = 0 = e, maka (0)-1 = 0
Ambil sebarang nilai dari Z4, misalkan 1
, pilih 3
,
sehingga 1 + 3 = 0 = e, maka (1)-1 = 3
Ambil sebarang nilai dari Z4, misalkan 2
, pilih 2
,
sehingga 2 + 2 = 0 = e, maka (2)-1 = 2
maka Z4 ada unsur balikan atau invers
5. Komutatif
Ambil sebarang nilai dari
misalkan a = 2, b = 3
(a + b) = (2 + 3) = 1
(b + a) = (3 + 2) = 1
Sehingga :
(a + b) = (b + a) = 1
maka Z4 komutatif
Jadi,
, +).
Semigrup terhadap perkalian (
,.)
1. Tertutup
Ambil sebarang nilai dari Z4
misalkan 0, 1, 2, 3
1 . 0 = 0
1 . 1 = 1
6
1 . 2 = 2
1 . 3 = 3
karena hasilnya 0, 1, 2, 3
(a . b) . c = (2 . 1) . 3 = 2 . 3 = 2
a . (b . c) = 2 . (1 . 3) = 2 . 3 = 2
Sehingga :
(a . b) . c = a . (b . c) = 2
maka
assosiatif
Jadi, Z4 = {0, 1, 2, 3} merupakan Semigrup terhadap
perkalian (Z4, .).
3. Distributif perkalian terhadap penjumlahan
Ambil sebarang nilai dari
misalkan a = 2, b = 1 dan c = 3
a.(b + c) = 2.(1 + 3)
= 2.(0)
= 0
(a.b) + (a.c) = (2.1) + (2.3)
= 2 + 6
= 0
maka, a.(b + c) = (a.b) + (a.c) = 0
(a + b).c = (2 + 1).3
= (3).3
= 1
(a.c) + (b.c) =(2.3) + (1.3)
= 2 + 3
= 1
maka, (a + b).c = (a.c) + (b.c) = 1
Jadi,
adalah unsur
Karena
(3)
2) Assosiatif terhadap penjumlahan
8
3) Terdapat elemen identitas terhadap penjumlahan
4) Setiap anggota elemen
5) Komutatif terhdap penjumlahan
Selanjutnya perhatikan tabel Cayley berikut untuk <Z
6
, >
. 0 1 2 3 4 5
0
1
2
3
4
5
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
4
5
0
2
4
0
2
4
0
3
0
3
0
3
0
4
2
0
4
2
0
5
4
3
2
1
Tabel 2.4
Dari tabel 2.4 diperoleh bahwa :
a. Sifat tertutup dipenuhi
berlaku
b. Sifat assosiatif dipenuhi
berlaku
4
4 = 4
c. Sifat distribusi kiri dan kanan dipenuhi
berlaku
9
dan
2
Lebih lanjut Z
6
adalah suatu ring komutatif. Unsur kesatuan dari Z
6
adalah unsur
(4) Himpunan matriks berordo 2x2
{[
] }
dengan operasi penjumlahan dan perkalian matriks adalah Ring dengan unsur
kesatuan.
Bukti:
Alasan yang serupa seperti pada contoh 2 memperlihatkan bahwa <R, +> adalah
suatu grup. Perhatikan bahwa untuk sebarang dua unsur
[
] [
]
[
] [
] [
]
[
]
[
] [
]
Jadi <R,+> adalah suatu grup komutatif.
Perhatikan bahwa untuk sebarang unsur [
] [
]
maka
[
] [
] [
]
10
Karena maka hasil kali
[
] [
] berada di R
Sehingga operasi perkalian matriks adalah suatu operasi biner pada R.
Dengan cara yang sama seperti pada Contoh 2 dapat kita perlihatkan bahwa
operasi perkalian matriks pada R adalah asosiatif.
Untuk sebarang tiga unsur
[
]
[
]
[
]
[
] ([
] [
])
[
] [
]
[
]
Sementara itu
[
] [
] [
] [
]
[
] [
]
[
]
[
]
Jadi
untuk semua
. Dengan cara
yang sama dapat diperlihatkan bahwa
. Jadi R
dengan operasi penjumlahan dan perkalian matriks adalah suatu ring.
Selanjutnya, perhatikan bahwa untuk sembarang [
] maka
11
[
] [
] [
] [
] [
]
Sehingga [
] adalah unsure satuan dari R.
(5) Andaikan M adalah himpunan semua matriks berbentuk [
] atas bilangan
bulat dibawah penjumlahan dan perkalian matriks. Maka M merupakan non-
komutatif tanpa elemen kesatuan.
(6) Andaikan R adalah himpunan semua pemetaan
Himpunan R dengan operasi yang didefinisikan oleh
dan
adalah suatu Ring komutatif.
Perhatikan bahwa untuk setiap , maka . Sehingga
berada di R dan juga berada
di R. hal ini berakibat dan . Jadi operasi + dan .
adalah operasi biner pada R.
Untuk sebarang dan untuk setiap berlaku
( )
( )
( )
Sehingga , yaitu operasi + adalah asosiatif.
Untuk sebarang kita peroleh :
12
Jadi , yang berarti operasi + adalah komutatif.
Unsur identitas dari R relative terhadap operasi + adalah suatu pemetaan
konstanta z : R R yang didefinisikan oleh z(x) = 0 untuk semua .
Dalam hal ini untuk sebarang kita peroleh
Yakni .
Unsur setiap unsur kebalikan dari relatif terhadap + adalah suatu
pemetaan : RR yang didefinisikan oleh semua .
Dalam hal ini, () () . Sehingga
.
Sekarang kita ketahui bahwa adalah suatu grup komutatif.
Untuk sebarang maka
( )
()
( )
( )
Jadi operasi perkalian pada R adalah asosiatif.
Sekarang kita perhatikan bahwa untuk setiap , maka
13
( )
( )
Sehingga . Dengan cara yang sama dapat diperlihatkan
bahwa . Jadi himpunan R dengan operasi + dan .
adalah suatu Ring. Selanjutnya perhatikan bahwa untuk setiap maka
sehingga R adalah gelanggang
komutatif.
Untuk lebih memahami konsep ring, berikut ini diberikan beberapa contoh
yang bukan ring :
1. Q
+
himpunan bilangan rasional positif terhadap perkalian dan penambahan
biasa, apakah Q
+
, x, + merupakan grup komutatif karena dipenuhi :
a. Sifat tertutup :
berlaku x
b. Sifat Assosiatif : Q
+
berlaku a x ( b x c ) = ( a x b ) x c
c.
= 1
d. Q
+
a
-1
= a
-1
a = e
e. Q
+
berlaku a x b = b x a
Kemudian
sehingga
18
tetapi peramaan diatas juga berarti bahwa
.
Sekarang kita tinggal memperlihatkan bahwa operasi perkalian biner pada ,
yakni untuk sebarang akan kita perlihatkan . Untuk itu harus kita
perlihatkan bahwa adalah unsur satuan di . Kita ingat bahwa untuk setiap
kita peroleh bahwa
dan juga
dan
()(
) = (
)( ) = 1
Jadi () adalah, unsur satuan di , yang berarti sekarang dapatlah kita
simpulkan bahwa < ,.> adalah suatu grup.
19
BAB III
SIMPULAN
1) Suatu ring adalah suatu himpunan tak kosong dengan dua operasi biner yang
dinotasikan dengan operasi penjumlahan dan perkalian di tulis
sehingga memenuhi aksioma-aksioma tertentu.
2) Dikatakan suatu ring bila memenuhi ketiga syarat berikut :
adalah suatu grup komutatif
adalah suatu semigrup
Operasi perkalian adalah distributif terhadap penjumlahan yakni
(
Dan
3) Teorema. Andaikan R adalah suatu ring, maka
a) 0
b)
c)
d)
4) Misalkan <R,+,
.
> adalah suatu ring dengan unsur satuan 1.
a) Suatu unsur u R, dengan u disebut unit apabila terdapat v R,
sehingga u.v = 1.
b) R dinamakan ring pembagi (division ring) apabila setiap elemen tak nol di R
merupakan unit
5) Teorema. Andaikan R suatu ring dengan unsur satuan 1. Misalkan G adalah
himpunan bagian dari R yang terdiri dari semua unsur satuan di R. Maka
<G,.> adalah suatu grup.
20
DAFTAR PUSTAKA
Gallian, Joseph A. 1998. Contemporary Abstract Algebra. New York : Houghton
Mifflin Company
Mulyono. 2014. Struktur Aljabar II. Medan : UNIMED
Setiawan, Adi. 2011. Aljabar Abstrak. Salatiga : Universitas Kristen Satya
Wacana.
Suwilo, Saib. 1997. Aljabar Abstrak. Medan : USU Press.