Pengertian / Definisi adalah kontraksi otot2 skelet yang bangkit berulang tanpa dapat dikendalikan kehendak Penyebabnya biasanya adanya irritasi kortikal ( cortex pyramidalis ) Bisa berjud kejang umum / fokal Bentuknya bisa tonik / klonik Jangan dikelirukan dengan gerakan involunter ( tremor, parkinsonisme, khorea, athetosis dsb. ) karena beda patofisiologi ( terganggunya hubungan asosiasi antar sel pada ganglia basales atau sistem extrapyramidal ) Kram : kontraksi lokal otot skelet, nyeri, dalam waktu singkat Spasme : bisa mengenai otot skelet maupun polos , repetitif ( berulang2 ) PATOFISIOLOGI KEJANG pemeriksaan histologis pada epilepsi idiopatik tak menemukan kelainan jarimgan otak penyelidikan biokimia maupun fisiologi belum menemukan patofisiologi yang pasti kenapa bisa terjadi kejang tapi pada keadaan kejang ada peningkatan aktivitas neuronal sehingga juga terjadi peningkatan aktivitas metabolik
Ada kondisi2 yang bisa menimbulkan kejang ( laporan para ahli ) 1. gangguan metabolisme acetyl cholin 2. produksi ammonia berlebihan 3. distribusi Kalium yang abnormal 4. terhambatnya sintesa glutamin 5. defisiensi pyridoxin 6. kenaikan Na intraselluler 7. makanan ( asam lemak jenuh ) dll. KASUS2 PENYEBAB KEJANG gangguan metabolik : uremia, hipoglikemia , kehilangan cairan berlebihan kelainan organis otak : CVD , Tumor, jaringan parut paska trauma, infeksi pada individu yang peka : rangsang suara, cahaya, sentuhan faktor tak langsung menyebabkan mudah terjadi kejang: alkoholisme, ketegangan, kurang tidur OBAT2AN UNTUK KEJANG
Phenytoin Phenobarbital Primidon Carbamazepin Asam Valproat PHENYTOIN anti konvulsan paling efektif overdosis nya tidak fatal ; bisa untuk segala usia ; mudah dabsorbsi GI / peroral ; tidak menyebabkan drowsiness / ngantuk , bahkan bila over dosis tak menyebabkan withdrawal seizure bila dihentikan mendadak ( bila dihentikan terjadi kejang, itu bukan withdrawal tapi memang karena kejang epilepsi yang kambuh ) bisa diberikan IV pada status epileptikus ( tak dianjurkan IM karena kadar dalam darah tak dapat diperkirakan ) dosis terapeutik dalam serum 10 20 ug / cc bila diberikan 5 mg / kgBB / hari ---- dosis tsb. tercapai dlm. 5 15 hari ( bila dosis dinaikkan sampai 15 mg / kgBB / hari p.os. --- bisa dicapai dalam beberapa menit ) half life 24 jam maka bisa dosis tunggal jadi pemberiannya melihat situasi pasien apakah perlu segera IV atau cukup p.os. saja
Efek samping kadar 10 20 ug / cc ( kadar terapeutik ) : nystagmus 30 ug / cc : ataxia ( dosis harus dikurangi bila mulai ataxia ) 40 ug / cc : letargi / kesadaran turun gastric upset : atasi dengan pemberian bersama makanan atau susu idiosinkrasi ( > peka abnormal thd. obat ) : dermatitis, lupus like syndrome, blood dyscrasia , hirsutism ( tumbuh rambut berlebihan ), hypertrophi ginggiva (pemberian harus di stop bila idiosinkrasi timbul )
Obat2 yang dapat meningkatkan kadar Phenytoin dalam serum : INH , Coumarin , disulfiram, chloramphenicol, benzodiazepin, phenotiazin, metilfenidat, estrogen,ethosuksimid, phenilbutazon, alkohol 2. PHENOBARBITAL seefektif phenytoin , tapi overdosisnya fatal ( depresi respirasi ) digunakan bila ada efek negatif phenytoin , maka sering digabung dengan phenytoin bila dalam dosis terapeutik belum efektif mengatasi kejang efek samping minimal kecuali sedatif , tapi harga lebih murah menyebabkan ketergantungan ; bisa diberikan p.os, IM, IV ada efek withdrawal ( delirium tremens, kejang, demam ) tapi untuk pasien yang terkontrol, ini obat murah, efektif dan aman dosis terapeutik dalam serum 20 50 ug / cc dosis anak 3-5 mg / kgBB/hari ; dewasa 60 120 mg / hari half life 96 jam --- bisa dosis tunggal ( tapi karena sedatif -- terbagi saja ) bila o.s. mulai toleran thd. obat tsb. kadang2 efek antikonvulsannya berkurang shg. perlu dopsis >
Efek samping pada anak2 bisa hiperaktif bisa anemia megaloblastik ( mk. kombinasikan dg. Vit B12 tapi ini mengurangi efektifitas anti konvulsannya ) PENATALAKSANAN PENGOBATAN KEJANG Klasifikasikan dulu jenis serangan kejangnya : Kejang Intermiten ( biasanya mrpk. kejang epilepsy ): bisa memilih satu atau kombinasi obat2an tb Kejang Kontinyu ( Status ) Yang tak diketahui menderita Epilepsi Yang diketahui ,, ,, Yang tak diketahui menderita Epilepsi posisi telentang , kepala > bawah, sampai sadar betul perlancar jalan nafas, kalau perlu tracheostomi periksa lab drah cito : Ca , Na Thiamine 100 mg IV sebelum pemberian glukosa ( untuk mencegah Wernicke Encephalopathy yang terjadi pd. Status epileptikus ) Glukosa 25 50 gr. IV ( dewasa ) anak2 1 2 ml / kgBB dlm. 50% Dextrose IV NaCl 3% slow drips ; hanya bila diperkirakan kejangnya krn. hipo Na ( Na serum < 120 mEq / l ) CALC. GLUCONAS 1-2 ampul ( 50 mg / amp ) tiap 10 menit bila kejangnya diperkirakan karena hipo Ca (mk.Ca & Na hrs. diperiksa dulu) PHENYTOIN IV 15 mg / KgBB kira2 (1000 mg pd. dewasa , dalam 20 menit,tanpa pelarut ) diobservasi 30 menit , monitor TD, resp.rate,EKG K.I . relatif yi peny. jantung khususnya pd. conduction abnormality DIAZEPAM 10 mg IV ( ini > populer bisa menyetop gerakan kejang otot tapi kurang mengontrol discharge epileptic di cortical , maka sebaiknya di kombinasi dengan Phenytoin long acting )
PARALDEHID : - hanya utk. anak dosis rendah - bila IM bisa menyebabkan abses - bila IV bisa melarutkan plastik spuitnya PANEURONIUM ( Pavulon ) - hanya bila antikonvulsan lain gagal - 1 5 mg IV lalu pasien hrs. intubasi / respirator ANESTESI UMUM : adalah upaya terakhir Yang diketahui ada Epilepsi
sulit diketahui apk. kejang krn. withdrawal atau akibat menghentikan pengobatan atau krn. belum sembuh ( kekambuhan ) perlu diperiksa kadar obat2an dlm. serumnya dipakai DIAZEPAM bila gagal dipakai PHENYTOIN atau PHENOBARBITAL