Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR FARMAKOTERAPI 1

HEMATOLOGI
ANEMIA



KELOMPOK 2 KELAS B
YESSY KHOIRIYANI G1F010008
GALIH SAMODRA G1F010012
ARIA SEPTIANA G1F010014
SYAEFUL BAHRI G1F010018
ARINI RUFAIDA G1F010028
NURLAILI AGUSTINE G1F010044
OKTY FITRIA I.Z. G1F010054
RENATHA DESKA C G1F010072
FIRDAUS FIRMANSYAH G1F010076


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2012
I. JUDUL
Anemia

II. DATA BASE PASIEN
Nama pasien : Tn.SM (41th)
Kelamin : Laki-laki
MRS : 29/3/2010
Diagnosa : Anemia

III. DATA LABORATORIUM

Data
laboratorium
Tanggal ( maret)
13 14 15
Tekanan darah 140/90 90/10
0
160/80
Nadi - 80 80
RR - 20 20
Suhu - 36,8 36,7
Hb 10,8 - -
Leukosit 123000 - -
Ht 33 - -
RDW 46,4 - -
Ureum darah 85,7 - -
Cr 6,5 - -
K 7 - -




IV. PROFIL PENGOBATAN

Obat Tanggal
29/
3
30/
3
31/
3
1/4 3/4 5/4 6/4 7/4 8/4 9/4 10/
4
IVFD NaCl 20
tpm

Rantin 2x1
ampul

PCT 3x1 tab
Sohobion 2x1
Bicnat
Furosemide
3x1

Inj.cefotaxime
2x1 gr

IVFD RL
Inj.Ampicillin
3x1 gr

Sotatic 3x1
ampul

Amlodipine 5
Amidarone
drop 5 tpm



V. PENGOBATAN YANG DIREKOMENDASIKAN

Obat Tanggal
29/
3
30/
3
31/
3
1/4 3/4 5/4 6/4 7/4 8/4 9/4 10/
4
IVFD RL
Rantin 2x1
ampul

PCT 3x1 tab
Sohobion 2x1
Bicnat
Furosemide
3x1

Sotatic 3x1
ampul

Amlodipine 5
Amidarone
drop 5 tpm




VI. SUBJEKTIF
Nama pasien : Tn.SM (41th)
Kelamin : Laki-laki
MRS : 29/3/2010
Diagnosa : Anemia
Keluhan : Hari I = mual, pusing, lemas, dada terasa panas
Hari II = mual, nyeri ulu hati
Hari III = mual, muntah

VII. OBJEKTIF












(ini objektif ada tambahan lagi data lab yg berpengaruh,
tapi aku lupa)Tanya yang nyimpen ppt kmrn yaa

VIII. ASSESMENT

Patofisiologi
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin
(Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen
keseluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang maka asupan oksigen pun akan kurang. Otak terdiri
dari 2,5 miliar sel bioneuron, jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti computer yang
memorinya lemah, lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah,
1998).
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang/kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya.Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat
Nilai Normal 29/3 30/3 31/3 Keterangan
TD 120-80 140/90 190/100 160/80 Abnormal
N 80-100 - 80 80 Normal
Hb 13-18 10,8 - - Abnormal
Leukosit 4000-11000 123000 - - Abnormal
RDW 11-16 46,4 - - Abnormal
Ht 41-53 33 - - Abnormal
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat oenyebab yang tidak
diketahui.
Etiologi:
1. Secara fisiologis anemia dapat terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah Hb untuk
mengangkut O
2
jaringan.
2. Akibat sel darah merah premature/penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
3. Akibat produksi sel darah merah tidak mencukupi.
4. Kehilangan darah misalnya perdarahan pada waktu melahirkan.
5. Kekurangan nutrisi misalnya tidak tercukupi kandungan unsur besi dalam menu sehari-hari
dan banyaknya zat besi keluar melalui perdarahan.
6. Penyakit kronik terjadi karena turunnya produksi sel darah merah dan adanya penyekat pada
penggunaan zat besi oleh sel steroid misalnya pada penyakit TBC yaitu biasanya pada paru
dan tulang biasanya berbentuk benjolan kecil.

Macam-macam penyebab anemia :
1. Anemia Makrositik
- Anemia megaloblastik :
a. Defisiensi vitamin B12
b. Anemia defisiensi asam folat
2. Anemia Mikrositik
- Anemia defisiensi besi
- Anemia genetic :
a. Sickle cell anemia
b. Thalasemia
c. Hemoglobin abnormal
3. Anemia Normositik
- Kehilangan darah
- Hemolisis
- Kegagalan sumsum tulang
- Anemia penyakit kronis
- Gagal ginjal
- Kelainan endokrin
- Anemia mieloplastik
Dalam kasus ini termasuk anemia normositik, yang disebabkan karena penyakit gagal
ginjal kronik ( ISO, 2008 ).


IX. PLAN
A. Algoritma Terapi



B. First Line Therapy

Diet : ferrous sulfate 20% 60-65 mg / 324-325 mg tablet
ferrous sulfate 30% 65 mg / 200mg tablet
ferrous gluconate 12% 36 mg / 325 mg tablet
ferrous fumarate 33% 33 mg / 100 mg tablet
Carbonyl Ion 100% 50 mg kaplet (Dipiro, 2008)


C. TERAPI PENGOBATAN YANG DILAKUKAN

Obat Tanggal
29/
3
30/
3
31/
3
1/4 3/4 5/4 6/4 7/4 8/4 9/4 10/
4
IVFD NaCl 20
tpm

Rantin 2x1
ampul

PCT 3x1 tab
Sohobion 2x1
Bicnat
Furosemide
3x1

Inj.cefotaxime
2x1 gr

IVFD RL
Inj.Ampicillin
3x1 gr

Sotatic 3x1
ampul

Amlodipine 5
Amidarone
drop 5 tpm



D. TERAPI PENGOBATAN RASIONAL
Obat Tanggal
29/
3
30/
3
31/
3
1/4 3/4 5/4 6/4 7/4 8/4 9/4 10/
4
IVFD RL
Rantin 2x1
ampul

PCT 3x1 tab
Sohobion 2x1
Bicnat
Furosemide
3x1

Sotatic 3x1
ampul

Amlodipine 5
Amidarone
drop 5 tpm



X. PEMBAHASAN TERAPI YANG DIBERIKAN
- TERAPI FARMAKOLOGI
a. Rantin 2x1 ampul
Alasan digunakan
Untuk menjaga sekresi asam lambung
Mekanisme Kerja
Ranitidin merupakan golongan obat antihistamin reseptor 2 (AH2).Mekanisme
kerja ranitidin adalah menghambat reseptor histamin 2 secara selektif dan
reversibel sehingga dapat menghambat sekresi cairan lambung. Ranitidin
mengurangi volume dan kadar ion hidrogen dai sel parietal akan menurun sejalan
dengan penurunan volume cairan lambung.
INDIKASI
Menghilangkan gejala-gejala ketidakmampuan mencerna asam & rasa panas pada
ulu hati, ulkus lambung jinak & ulkus duodenum, refluks esofagitis, sindroma
Zollinger-Ellison, dispepsia yang menahun (kronis), mencegah perdarahan karena
ulserasi akibat sters atau ulserasi peptikum, sindroma Mendelson, ulkus peptikum.

EFEKSAMPING
Adakalanya terjadi hepatitis yang bersifat reversibel.
Jarang : agranulositosis, hipersensitifitas, ruam kulit, leukopenia &
trombositopenia yang bersifat reversibel, sakit kepala, pusing.

DOSIS
Dosis standar : 2 kali sehari 150 mg atau 300 mg pada malam hari sebelum tidur.

b. Sohobion 2x1

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN :
SOHOBION: 1 tablet salut selaput sehari sesudah makan.

INDIKASI:
Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin B1, B6 dan B12
seperti beri-beri, neuritis perifer dan neuralgia.
EFEK SAMPING :
Penggunaan vitamin B6 dosis besar dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan
sindroma neuropati.

c. Bicnat

Indikasi:Asidosis metabolit dan Osteodistrofi Renal.
Dosis:Intra Vena NaHCO3(1,26%) diberikan untuk memperbaiki ekskresi
salisilat dalam urin pada orang dewasa diberikan 500 mg dan 350 mg pada
anak.
Efek Samping: Peregangan (disletion) lambung, flatulen, pendarahan
serebral, udem, kejang tetanus, udem paru, hipernatremia, hiperosmolalitas,
hipokalsemia, hipokalemia, asidosis intrakranial, alkalosis metabolik.
Mekanisme kerja: Terjadi pemisahan sehingga dihasilkan ion bikarbonat yang
dapat menetralkan konsentrasi ion hidrogen dan meningkatkan pH urin dan
pH darah.

d. Furosemide
Mekanisme kerja
Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan cairan dalam tubulus
ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin yang diekskresikan.Efek
diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi cairan tubuh dan elektrolit dalam
tubuh.

Indikasi
Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak untuk
pengobatan edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati,
dan penyakit ginjal, termasuk syndrome nephritic. Furosemide tablet juga
digunakan pada dewasa untuk pengobatan hipertensi.
Efek Samping
Furosemide menimbulkan efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi
abnormalitas kulit, kejang kandung kemih, penglihatan kabur,
konstipasi/sembelit, kram, pusing, demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan,
sedikit ikterik, kejang otot, telinga berdengung, fotosensitivitas, inflamasi vena,
mual, jaundice
Dosis
Sedangkan untuk pemberian secara oral untuk dewasa dosis Minimal/Maximal
adalah 20 mg / 600 mg, dan untuk anak-anak dosis Minimal/ Maximal adalah 0.5
mg/kg / 6 mg/kg.

e. IVFD RL
Dosis :
sesuai dengan kondisi penderitadiberikan 12 tpm yangakan habis dalam waktu13 jam.
Indikasi:
Mengembalikankeseimbangan elektrolit padakeadaan dehidrasi dan syok hipovolemik
sebagai terapi rumatan.
Efek samping:
edema jaringan pada penggunaandengan volume yang besar, biasanya pada paru-
paruhiperkloremia dan asidosismetabolic.
Mekanisme kerja obat :

- Merupakan larutan isotoni Natrium Klorida, Kalium Klorida, Kalsium Klorida, dan
Natrium Laktat yang komposisinya mirip dengan cairan ekstraseluler.

- Merupakan cairan pengganti pada kasus-kasus kehilangan cairan ekstraselular.

- Merupakan larutan non-koloid, mengandung ion-ion yang terdistribusi kedalam cairan
intravaskuler dan interststel (ekstravaskuler) .
f. Sotatic 3x1 ampul
INDIKASI
Menghilangkan gejala-gejala gastroparesis diabetik akut dan kambuhan,
rasa panas pada ulu hati dan perlambatan pengosongan lambung sekunder
akibat refluks esofagitis.
Pencegahan mual dan muntah sesudah operasi dan kemoterapi kanker
emetogenik.
Untuk fasilitas intubasi usus pada orang dewasa dan anak-anak.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, keresahan/kegelisahan, kelelahan/kehabisan tenaga, efek
ekstrapiramidal terutama selama terapi jangka panjang pada anak-anak,
konstipasi (susah buang air besar), diare, dan sedasi.
DOSIS
Dewasa : 3 kali sehari 10 mg.
Anak berusia 5-15 tahun : 0,5 mg/kg berat badan/hari dalam dosis
terbagi.

g. Amlodipine

Penggunaan dosis diberikan secara individual, bergantung pada toleransi dan respon pasien.
Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10 mg satu kali sehari.
Untuk melakukan titrasi dosis, diperlukan waktu 7-14 hari.
Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang dianjurkan pada
awal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan antihipertensi lain, dosis
awal yang digunakan adalah 2,5 mg.
Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina vasospastik adalah 5-10 mg, dengan
penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut dan kelainan fungsi hati.
Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan tiazida, ACE inhibitor, -bloker,
nitrat dan nitrogliserin sublingual.
.: INDIKASI :.
Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik (angina prinzmetal
atau variant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat
antihipertensi dan antiangina lain.
.: EFEK SAMPING :.
Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat efek samping yang timbul bervariasi
dari ringan sampai sedang. Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik antara lain : edema, sakit kepala.
Secara umum : fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian pemakaian amlodipine pada wanita hamil, sehingga
penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya pada ibu dan
janin. Belum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. Karena keamanan amlodipine
pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.
Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.
Mekanisme kerja
Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).Cara kerjanya dengan menenangkan
pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih pelan.
h. Amidarone drop 5 tpm
Mekanisme kerja

Amiodarone adalah obat anti-arrhythmic yang mempengaruhi irama detak jantung.Amiodarone
digunakan untuk membantu menjaga jantung berdetak dengan normal pada orang yang memiliki
gangguan irama jantung tertentu pada bilik jantungnya (bilik jantung yang lebih kecil yang
membiarkan darah mengalir keluar jantung).

Indikasi:
Digunakan untuk mengobati ventricular tachycardia atau fibrilasi ventrikular.

Dosis:
1. Dosis diberikan sebesar 150 mg IV selama 10 menit.
2. Diikuti dengan 1 mg/menit IV selama 6 jam
3. Dosis lanjutan: 0.5 mg/menit infus IV selama 18 jam
4. Jika arrhythmias kambuh: 150 mg IV setiap 10 menit.
5. Dosis maksimum: 2.2 gr

Efek Samping:
Efek CV (hipotensi); Efek CNS (gaya berjalan yang abnormal/ataksia, kepeningan, kelelahan,
pusing, tidak enak badan, gangguan ingatan, gerakan yang tidak disengaja, insomnia, lemah
koordinasi, peripheral neuropathy, gangguan tidur, gemetar); Efek Dermatologis
(fotosensitivitas); Efek GI N/V, anoreksia, konstipasi); Efek hati (LFT tidak normal); Efek
Ophtha (mikrodeposit korneal).
i. Paracetamol 1xtab
mekanisme kerja
Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang.Sifat
antiinflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik.Pada
penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna.

EFEK SAMPING

Reaksi kulit, hematologis, reaksi alergi yang lain.

Indikasi:
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal. Sebagai
analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit
waktu haid dan sakit pada otot.Serta menurunkan demam pada influenza dan setelah
vaksinasi.

Dosis:
Dibawah 1 tahun:
- 1 sendok teh atau 60 120 mg, tiap 4 - 6 jam.

1 - 5 tahun:
1 - 2 sendok teh atau 120 250 mg, tiap 4 - 6 jam.

6 - 12 tahun:
2 - 4 sendok teh atau 250 500 mg, tiap 4 - 6 jam.

Diatas 12 tahun:
- 1 g tiap 4 jam, maksimum 4 g sehari.

- ALASAN PEMILIHAN TERAPI :
1. Penghilangan antibiotik
Karena antibiotic (ampicillin dan cefotaxim) untuk infeksi yang disebabkan oleh
bakteri.Tidak terdapat infeksi oleh bakteri sehingga tidak diberikan.
2. Penghilangan IVFD NaCl
Karena sudah terdapat obat lain yaitu IVFD RL, yang digunakan untuk sumber elektrolit
dan air, diindikasikan juga untuk penggantian cairan ekstraseluler dan dalam proses
transfuse darah. Selain itu, IVFD RL komposisi lebih lengkap dibandingkan IVFD NaCl.

XI. TERAPI NON FARMAKOLOGI
a. olahraga teratur
b. mengurangi konsumsi natrium
c. hindari stres
d. istirahat yang cukup
e. mengurangi makanan yang berlemak
f. banyak mengkonsumsi buah dan sayur

XII.Monitoring
-Monitoring Subjektif
- Monitoring proteinuria dengan pemeriksaan urin 24 jam
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi makanan lemak jenuh
- Mengurangi asupan garam
- Monitoring kadar serum kreatinin
- Monitoring hematokrit dan Hb
-Monitoring efek samping obat
-Monitoring quality of life

XIII.KIE
Beritahukan agar Obat disimpan dalam tempat yang kering dan sejuk atau
pada suhu ruangan.
Pastikan pasien meminum obat secara teratur, informasikan kepada keluarga
pasien agar selalu mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur.

Pasien diharapkan banyak minum air putih
Pasien diharapkan untuk olahraga teratur
Pasien dianjurkan minum obat sesuai aturan pakai secara teratur
Pasien diharapkan makan sayur dan buah yang mengandung zat besi
Diet garam, lemak dan kolesterol
Mengurangi asupan kalium dan natrium
Pasien harus mengatur waktu istirahat secara teratur
Mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan memperbanyak makan
makanan yang berserat seperti buah, dan sayuran yang kaya akan serat.



































DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Drug Information Handbook. American Pharmacist Association. USA.
Anonim. 2010. Managemen dan Terapi Pasien dengan Penyakit Irritable Anemia.
http://www.scribd.com/doc/5436178/managemen.dan.terapi.pasien.dengan.penyakit.anemi
a. Diakses tanggal 15 November 2012
Burton, J.I. 1990. Segi Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Binarupa Aksara. Jakarta.
Dipiro, Joseph T., et al, 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach Seventh
Edition, Mc Graw-Hill, New York.
Majsjoer, Arief. 2011. Kapita Selekta Kedokteran. Media asculapius Fak.Kedokteran UI.
Jakarta
Noer, Sjaifoellah. 1998. Standar Keperawatan Pasien. Monica Ester. Jakarta.
Sylvia&Lorraine. 2006. Patofisiologi Penyakit. EGC. Jakarta.
Tatro. 2003. Drug and Comparison A to Z. Fact and Comparison. London.

Anda mungkin juga menyukai