TANGGAL PRAKTIKUM
: 12 SEPTEMBER 2014
NAMA PRAKTIKAN
: ABDUL RAHMAN
NIM PRAKTIKAN
: 31112115
KELAS PRAKTIKAN
: FARMASI 3-C
I.
DASAR TEORI
I.I. Senyawa Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.
Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan
dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam.
Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin
tersebut dan menstabilkan anionnya.
HO
phenol
kedalam inti
merata
ke seluruh
Salep
emulsi dalam minyak, dan kelompok ke dua terdiri atas emulsi air dalam
minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan.
c. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Dasar salep ini dinyatakan mudah
dicuci dengan air karena mudah dicuci dari kulit atau lapisan basah, sehingga
lebih dapat diterima untuk dasar kosmetik
d. Dasar salep larut air. Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan
terdiri dari konstituen larut air.
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor khasiat yang
diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan
ketahanan sediaan bahan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan bahan dasar
salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obatobatan yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada
dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam
dasar salep yang mengandung air. (FI Ed.IV, 1995)
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Gelas kimia
Tabung reaksi
Pot sampel
Pembakar spiritus
Kaki tiga dan kasa
3.2.
IV.
Alat :
Bahan :
a. Sampel no 40 ( Rivanol )
b. Sampel no 77 ( Nipasol )
PROSEDUR
4.1.
UJI PENDAHULUAN
f.
g.
Botol semprot
Pipet tetes
4.2.
UJI ORGANOLEPTIK
4.2.1
UJI KELARUTAN
V.
NO
.
PROSEDUR
UJI
ORGANOLEPTIK
a. bau
b. bentuk
c. warna
HASIL PENGAMATAN
bau khas
Cairan
Kuning terang
DUGAAN
UJI KELARUTAN
a. larut air
IDENTIFIKASI
a. sampel + NaOH
b. sampel + aqua Brom
c. sampel + FeCl3
d. sampel + DAB Hcl
e. sampel + NaOH
f. sampel + HNO3
kuning keruh
kuning coklat
Kuning coklat
Merah jingga
kuning
Merah kresen
Rivanol, thymol
thymol, rivanol
Rivanol
Rivanol
Rivanol
NO
1.
2.
3.
VI.
PROSEDUR
UJI
ORGANOLEPTIK
a. bau
b. bentuk
c. warna
UJI KELARUTAN
a. larut air
b. tidak larut air
IDENTIFIKASI
a. sampel + NaOH
b. sampel + aqua Brom
c. sampe; + FeCl3
d. sampel + FeCl3 + K2CrO4
e.sampel + NaOH +
NH4OH berlebih,
dipanaskan, + CuSO4
f. sampel + HNO3
dipnaskan
HASIL PENGAMATAN
DUGAAN
bau menyengat
larutan
bening
Nipasol,nipagin
Larut air
Nipasol,nipagin
bening (-)
bening (-)
coklat(-)
Kuning jingga (+)
Nipasol, nifagin
Nipagin, nipasol
Nipasol
Endapan biru(+)
Nipasol
Nipasol
PEMBAHASAN
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
warna larutan yang dihasilkan dari senyawa fenolat yaitu besi yang kompleks, hal ini
karena mungkin saja pereaksi reagenya sudah terkontaminasi.
Dari hasil pengamatan, sampel no. 70 dan no. 44 tidak termasuk ke dalam
senyawa fenol monovalen dan polivalen. Karena hal ini sampel tidak teroksidasi
dengan FeCl3, sedangkan FeCl3 merupakan senyawa yang berwarna yang mempunyai
afinitas yang tinggi. Selanjutnya dilakukan identifikasi untuk membuktikan dugaan
pada sampel no 70 dengan pereaksi pereaksi. Berdasarkan data hasil pengamatan
praktikan untuk sampel no.70, diduga rivanol, rivanol direaksikan dengan NaOH
menunjukan hasil positif dengan adanya perubahan yaitu berwarna kuning keruh.
Reaksi ini juga dapat membandingkan sifat fenol lebih asam dari alkohol alifatik,
dimana saat direaksikan dengan NaOH fenol dapat melepaskan H+, pelepasan ini
diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem
aromatik yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan
anionnya. Kemudian sampel ditambah HNO3 + H2SO4 menghasil kan warna merah
kresen (+) hal ini karena H2SO4 merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat, juga
zat ini larut dalam air pada semua perbandingan, sehingga mudah mengikat pada
sampelkarena sampel ini juga mudah larut dalam pelarut polar, polar disini bisa
dikatakan sebagai senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya , hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai
nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Untuk sampel no. 44 dilakukan identifikasi dengan cara mereaksikan sampel
dengan pereaksi, langkah pertama sampel di tambah FeCl3 + K2CrO7 menghasilkan
warna kuning jingga, dugaan sangat fokus pada nipasol karena positif nipasol, kenapa
menghasilkan warna kuning jingga karena FeCl3 merupakan senyawa yang berwarna
dan K2CrO7 merupakan senyawa yang membentuk kompleks dengan warna yang
menarik. Kemudian sampel ditambah NaOH + NH4OH berlebih, dipanaskan
kemudian ditamabah CuSO4 yang menghasilkan endapan biru berbentuk jarum, yang
terdapat dalam endapan tersebut merupakan senyawa CuSO4, fungsi NaOH disini
merupakan sebagai pemberi basa dan mengikat CO2. Secara pengujian yang dilakukan
praktikan menduga bahwa sampel no 44 adalah nipasol tetapi setelah diteliti lebih
jelas pada sampel no 44 adalah nipagin. Hal ini karena mungkin saja reagen yang
dilakukan sudah benar benar terkontaminasi dengan udara atau pipet yang sudah
digunakan pada reagen lain kemudian dimasukan kedalam reagen yang sudah jelas itu
pipetnya, sehingga yang seharusnya sampel no 44 adalah nipagin menjadi nipasol.
VII.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa senyawa yang mengandung fenol pada sampel no 70
adalah Rivanol dan senyawa yang mengandung fenol untuk sampel no 44 adalah
Nipagin
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. J dan Fessenden, J. S.1997. Kimia Organik Ed.II. Jakarta : Erlangga.
Farmakope Indonesia Ed.IV.1995. Departemen Kesehatan Indonesia.
Ridwan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara.