Anda di halaman 1dari 11

KEDUDUKAN AKHLAQ DALAM ISLAM

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Akhlaq II
Dosen Pengampu: Ahmad Muthohar, M.Ag












Disusun Oleh:

Muhammad Nurroni (103111070)
Muhammad Nurul Hukma (103111071)
Muharom Iksan Wahid (103111072)
Mukhamad Farid Ma'ruf (103111073)
Musyarofah (103111075)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012

1


KEDUDUKAN AKHLAQ DALAM ISLAM
I. PENDAHULUAN
Dalam keseluruhan ajaran Islam, Akhlaq menempati kedudukan yang
istimewa dan sangat penting. Ajaran akhlaq dalam Islam sesuai dengan fitrah
manusia. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, bukan semu bila
mengikuti nilai- nilai kebaikan yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan sunnah, dua
sumber akhlaq dalam Islam. Akhlaq Islam benar- benar memelihara eksistensi
manusia sebagai makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya itu.
Ajaran akhlaq menemukan bentuknya yang sempurna pada agama Islam
dengan titik pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya
mengajak manuusia agar percaya kepada Tuhan dan mengakuinya bahwa Dialah
Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Pelindung , Pemberi Rahmat, Pengasih dan Penyayang
terhadap segala makhlukNya. Segala apa yang ada di dunia ini, dari gejala-gejala
yang bermacam-macam dan segala makhluk yang beraneka warna, dari biji dan
binatang yang melata di bumi sampai kepada langit yang berlapis semuanya milik
Tuhan, dan diatur oleh-Nya.
Selain, itu agama Islam juga mengandung jalan hidup manusia yang paling
sempurna dan memuat ajaran yang menuntun umat kepada kebahagiaan dan
kesejahtraan. Semua ini terkandung dalam ajaran Al-Qur'an yang diturunkan Allah
dan ajaran sunnah yang didatangkan dari Nabi Muhammad SAW.
Beriman kepada Allh dan beribadah kepada-Nya merupakan hubungan
antara manusia dengan Allah. Maka akhlaq pertama kali berkaitan dengan hubungan
mu'amalah manusia dengan manusia lain, baik secara perseorangan ataupun secara
perkelompok. Tetapi perlu diingat bahwa akhlaq tidak terbatas pada hubungan
manusia dengan manusia lain, tetapi lebih dari itu, juga mengatur hubungan manusia
dengan segala yang terdapat dalam wujud dan kehidupan ini, maka lebih dari itu
mengatur hubungan antara manusia dengan Allah.
Untuk itu pada pembahasan makalah ini akan sedikit kami paparkan
menegenai pengertian Iman, Islam, Ihsan dan kedudukan akhlaq dalam Iman, Islam,
Ikhsan.


2

II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Iman, Islam dan Ihsan?
B. Apa Kedudukan Akhlaq Dalam Iman?
C. Apa Kedudukan Akhlaq Dalam Islam?
D. Apa Kedudukan Akhlaq Dalam Ihsan?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan
Iman menurut etimologi artinya percaya yang berasal dari bahasa arab: Amana-
Yu'minu- Imaanan. Sedangkan menurut istilah Iman adalah: Tasdiqun bil qalbi wa
iqraarun bil lisan wa'amalun bil arkaan. Yakni meyakini dalam hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Dengan demikian orang yang
sudah menyatakan diri beriman menurut hukum Islam haruslah menyatukan antara
ucapan, sikap dan perilaku anggota badan untuk melakukan perbuatan yang sesuai
dengan tuntunan iman tersebut.
1

Iman seperti dijelaskan di dalam Al-Qur'an kitab suci umat Islam, Iman adalah
pengakuan bahwa hanya Allah sajalah yang patut disembah, serta Muhammad SAW
sebagai utusanNya yang terakhir. Bagi seorang muslim, pernyataan tersebut
merupakan sumpah yang harus ditaati dan diwujudkan.
Iman meliputi enam perkara yaitu:Iman kepada Allah SWT, Iman kepada
Malaikat, Iman kepada Kitab- kitab Allah, Iman kepada Nabi, Iman kepada Hari
Akhir, dan iman kepada qodlo dan qodar-Nya Allah SWT.
Kemudian Islam menurut bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu: Aslama-
Yuslimu- Islaaman artinya patuh, tunduk, menyerahkan diri dan selamat. Akar kata
Islam adalah S- L- M, yang diucapkan silm, berarti damai; terbuhul dari kata aslama
yang mengandung arti telah menyerah, yakni berserah diri kepada kehendakNya.
Sedangkan Islam menurut istilah adalah agama yang membawa kedamaian bagi
umat manusia, selama mereka berserah diri kepada Tuhan, dan pasrah atas kehendak-
Nya. Sesuai dengan kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW, Islam adalah satu-satunya agama yang benar, diakui oleh seluruh Nabi sejak

1
Http://herysmile.blogspot.com/2011/07/pengertian Iman Islam dan Ihsan html
3

Nabi Adam As sampai Muhammad SAW nabi terakhir. Seorang muslim adalah orang
yang berserah diri kepada Allah dan meyakini Islam.
2

Islam juga dapat diartikan agama yang mengajarkan manusia berserah diri dan
tunduk sepenuhnya kepada Allah untuk menuju keselamatan di dunia dan di akhirat.
Yang dimaksud dengan tunduk atau berserah diri adalah mengerjakan perintah Allah
dan menjauhi larangan-Nya (taqwa), berdasarkan sabda Nabi SAW: " Islam itu adalah
engkau menyembah Allah,tiada engaku persekutukan Dia dengan sesuatu yang lain,
engkau dirikan shalat, engkau keluarkan zakat yang difardhukan, engkau berpuasa di
bulan Ramadhan dan engkau tunaikan ibadah haji jika sanggup pergi ke
Baitullah".(HR.Bukhori)
Pokok-pokok ibadah termuat dalam rukun Islam:
1. Mengucapkan 2 kalimat syahadat
2. Mendirikan Shalat
3. Menunaikan Zakat
4. Shaum di bulan Ramadhan
5. Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu
kemudian Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat
baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsana, yang artinya kebaikan. dan
hubungan antara manusia dengan Allah memiliki aspek rohaniah, yang dikenal dalam
bahasa arab disebut dengan Ihsan. Secara sederhana Ihsan dapat diartikan dengan al-
itqon (baik, cerdas, professional). Professional dalam segala pekerjaan, professional
dalam bermu'amalah, professional dalam berucap. Ihsan (beruat baik) merupakan
bukti akan akhlaq yang baik.
3

Sedangkan menurut istilah, Ihsan adalah berbakti dan mengabdikan diri kepada
Allah SWT dengan dilandasi kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah berarti
berbuat sesuatu yang bermanfaat baik untuk diri sendiri, sesama manusia, maupun
untuk makhluk lainnya. Semua perbuatan tersebut dilakukan semata-mata karena
Allah, seolah-olah orang tersebut sedang berhadapan dengan Allah.
Ihsan juga dapat diartikan berarti menyembah Allah dengan sepenuh hati,
memusatkan perhatian kepada Allah seakan-akan melihat Allah dihadapannya. Jika
tidak demikian harus tetap yakin bahwa Allah melihat dirinya. Ibadah seperti inilah

2
Khurshid Ahmad, dkk, IslamSifat, Prinsip Dasar dan Jalan Menuju Kebenaran Terj. A.Nashir
Budiman dan Mujibah, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet 4, hlm.8.
3
Amru Khalid, Berakhlaq Seindah Rasulullah, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2007), hlm.38.
4

yang akan dapat mempengaruhi kepribadiannya menjadi manusia yang berakhlaq
mulia. Adapun ihsan terhadap sesama manusia adalah berbuat yang lebih baik(dari
semestinya) sesuai petunjuk Islam. Dengan demikian yang dimaksud Ihsan adalah
perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat beribadah kepada Allah
SWT.
Seperti dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim:"
Hendaknya engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihatNya, atau paling
tidak rasakan bahwa Ia melihatmu, meski engkau tidak melihatNya". Hal ini berarti,
bahwa manusia seharusnya memiliki kesadaran, bahwa segala apa yang dilihatnya ada
dalam jangkauan pengawasan Allah. Apabila belum muncul perasaan demikian, maka
hendaknya orang tersebut meyakini bahwa segala apa yang dilakukannya pasti dan
selalu dilihat olehNya.
4

I
B. Kedudukan Akhlaq Dalam Iman
Hubungan antara iman dan akhlaq sangat erat dan tidak bisa dipisahkan.
Tidak bisa dipercaya bila seorang mengaku baik iman namun akhlaq dan
perbuatannya jauh dari nilai keimanan. Begitu pula seorang akan sulit menjaga
kebaikan akhlaq dan perbuatannya dalam segala kondisi, ketika keimanan tidak
bersemayam lekat dalam jiwanya. Siapa yang memiliki perangai dan akhlaq yang
buruk maka itu pertanda buruknya keimanan dan keislaman dalam dirinya.
Untuk merubah atau menghilangkan akhlaq dan perilaku yang tercela perlu
dibenahi juga sisi keimanan dan keislaman dalam jiwa. Karena perilaku dan akhlaq
merupakan ekspresi dan sesuatu yang lahir dari apa yang ada dalam jiwa dan hati.
Sebagaimana iman adalah energi yang mendorong seseorang berakhlaq baik,
menghiasi dirinya dengan amal shaleh dan menjaganya dari perkara yang tidak
terpuji, begitu pula hawa nafsu bisa mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan
sebaliknya. Maka, jika keimanan mendominasi hati dan jiwa seseorang sehingga ia
mengalahkan dorongan hawa nafsu, dalam kondisi ini, akhlaq dan perbuatan baik
adalah buah yang lahir darinya. Namun sebaliknya, jika hawa nafsu mendominasi dan
mengalahkan keimanan maka ia akan melahirkan perbuatan akhlaq tercela.
Akhlaq bisa dijadikan sebagai barometer keimanan seeorang . ibadah-ibadah
yang disyariatkan sebagai sarana untuk mengkondisikan hati dan meningkatkan

4
Khurshid Ahmad, Op.Cit, hlm.9.
5

keimanan, bisa diukur baik atau tidaknya pelaksanaan ibadah tersebut,diterima atau
tidaknya ibadah tersebut dari sisi akhlaq dan perilaku. Bahwa ibadah sholat yang baik
adalah ketika ia mampu mewarnai perilaku dan perbuatan kita. Baik perbuatan yang
hanya berdampak pada diri sendiri maupun orang lain atau sosial. Shalat yang mampu
mengkondisikan jiwa dan keimanan seseorang bisa dinilai dari perbuatan dan
akhlakqnya.
5


C. Kedudukan Akhlaq Dalam Islam
Untuk mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, maka perlu diuraikan
bahwa ada tiga macam sendi Islam, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya sehingga kualitas seorang muslim selalu dapat diukur dengan
pelaksanaannya terhadap ketiga macam sendi tersebut, yang mencakup:
1. Masalah Aqidah; yang meliputi keenam macam rukun Iman, dengan kewajiban
beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, hari akhiratNya dan Qadar baik
dan buruk yang telah ditentukanNya.
2. Masalah syari'ah yang meliputi pengabdian hamba terhadap TuhanNya,yang dapat
dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua'amalah juga termasuk masalah
syari'ah.
3. Masalah Ihsan; yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah SWT
terhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.
Dari sinilah kita mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, yang merupakan
sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap dan perilaku manusia
dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya serta mu'amalahnya terhadap
sesama manusia.
Akhlaq sebagai salah satu ajaran inti dalam Islam mendapat perhatian sangat
besar. Akhlaq merupakan sisi yang mempengaruhi penilaian seorang di mata Allah.
Masyarakat Islam tidak boleh rusak tatanannya, sebagaimana halnya umat-umat
terdahulu, maka Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq mulia,
sebagai suatu ajaran dalam Islam yang bermaksud untuk memperbaiki kepribadian
manusia. Akhlaq mulia selalu melengkapi sendi keimanan untuk menuju kepada
kesempurnaan kepribadian manusia.
6


5
Http://Ikadi.or.id/Index.php?Option=Com Content & View=article & id=729:Akhlaq Ekspresi Iman &
Catid=41:Tafakkur & Itemid=72
6
Mahjuddin, Kuliah Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 1991), hlm.139-141.
6

Akhaq mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa dalam agama
Islam. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini:
1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai
misi pokok risalah Islam.
2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti
pada hari kiamat.
4. Rasulullah SAW menjadikan baik burukny akhlaq seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya.
5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada
Allah SWT.
6. Nabi Muhammad SAW selalu berdo'a agar Allah SWT membaikkan Akhlaq
beliau.
7. Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
akhlaq.
7

Perhatian ajaran Islam terhadap pembinaan akhlaq ini lebih lanjut dapat dilihat
dari kandungan Al-Qur'an yang banyak sekali berkaitan dengan perintah untuk
melakukan kebaikan, berbuat adil, menyuruh berbuat baik dan mencegah melakukan
kejahatan dan kemungkaran. Perintah tersebut sasarannya antara lain agar yang
melakukannya memiliki akhlaq yang mulia.
Selanjutnya perhatian Islam terhadap pembinaan akhlaq dapat pula dijumpai
dari perhatian Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana terlihat dalam ucapan dan
perbuatannya yang mengandung akhlaq. Di dalam haditsnya misalnya ditemukan
pernyataan bahwa beliau diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlaq
yang mulia. Orang yang paling berat timbangan amal baiknya di akhirat adalah orang
yang paling mulia akhlaqnya. Orang yang paling sempurna imannya adalah orang
yang paling baik akhlaqnya.
8

Umat Islam yang dipersiapkan untuk benar-benar menjadiummatan
wasathan, harus dilengkapi dengan tuntunan itu berupa ajaran akhlaq mulia, yang
diharapkan untuk mewarnai segala aspek kehidupan manusia. Karena itu,

7
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: LPPI, 2007), Cet 9, hlm.6-11.
8
Abuddin Nata, Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2009), Hlm. 76.
7

sesungguhnya ilmu komunikasi yang paling hebat adalah ilmu yang didasarkan
atasAl-Akhlaqul Karimah, yang menjadi pegangan bagi umat Islam.
9

Akhlaq dalam Islam ialah mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat bagi
individu dan kebaikan bagi masyarakat. Orang Islam dengan petunjuk agamanya ,
mengikat akhlaq dengan agama dengan ikatan yang kukuh. Ia memandang akhlaq
sebagai bagian yang tidak dapat terpisah dari agama. Akhlaq yang baik yang
menggambarkan kebaikan dalam tingkah laku dan muamalah, sehingga ia menjadi
sumber pokok bagi tingkah laku yang utama dan akhlaq yang mulia dalam Islam.
10


D. Kedudukan Akhlaq Dalam Ihsan
Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang agama dalam satu kalimat yang
sangat singkat, yakni ad-dinul muamalah. Agama adalah interaksi. Interaksi yang
dimaksud disini adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan Tuhaannya.
Islam datang membawa ajaran yang mengarahkan manusia memperbaiki hubungan
antara semua pihak.
Ihsan dalam arti akhlak mulia atau pendidikan akhlak mulia sebagai puncak
keagamaan dapat dipahami juga dari beberapa hadits terkenal seperti Sesungguhnya
aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan berbagai keluhuran budi.
Ihsan secara lahiriah melaksanakan amal kebaikan. Ihsan dalam bentuk
lahiriah ini, jika dilandasai dan dijiawai dalam bentuk rohaniah (batin) akan
menumbuhkan keikhlasan. Beramal ihsan yang ikhlas membuahkan taqwa yang
merupakan buah tertinggi dari segala amal ibadah kita. Ihsan dalam akhlak
sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah seseorang akan mencapai
tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah seperti yang
menjadi harapan Rasul dalam salah satu haditsnya. Pada akhirnya ia akan berbuah
menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan maka
ibadahnya akan terlihat jelas dalam perilaku dan karakternya.
Adapun landasan syarI ihsan yaitu:
Pertama, Al-Quraanul Karim

9
Mahjuddin, Op.Cit, Hlm. 76
10
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung,
(Jakarta:Bulan Bintang), hlm. 346-355.
8

Dan berbuat baiklah kalian karena sesuungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berbuta baik. (QS. Al-Baqarah : 195)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berbuat adil dan kebaikan
(QS. Al-Nahl : 90)
Kedua, As-Sunnah
Rasulullah bersabda :Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kebaikan pada segala
sesuatu, maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik, dan jika kamu
menyembelih, sembelihlah dengan baik.(HR. Muslim)
11


IV. KESIMPULAN
Iman adalah: Tasdiqun bilqalbi wa iqraarun billisan wa'amalun bil arkaan. Yakni
meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan
anggota badan.
Islam menurut istilah adalah agama yang membawa kedamaian bagi umat
manusia, selama mereka berserah diri kepada Tuhan, dan pasrah atas
kehendakNya
Ihsan dapat diartikan berarti menyembah Allah dengan sepenuh hati,
memusatkan perhatian kepada Allah seakan-akan melihat Allah dihadapannya.
Jika tidak demikian harus tetap yakin bahwa Allah melihat dirinya.
Hubungan antara iman dan akhlaq sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Tidak
bisa dipercaya bila seorang mengaku baik iman namun akhlaq dan perbuatannya
jauh dari nilai keimanan. Siapa yang memiliki perangai dan akhlaq yang buruk
maka itu pertanda buruknya keimanan dan keislaman dalam dirinya.
Akhaq mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa dalam agama
Islam. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini:
1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai
misi pokok risalah Islam.
2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti
pada hari kiamat.
4. Rasulullah SAW menjadikan baik burukny akhlaq seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya.

11
http://yuliantihome.wordprees.com/2011/07/11/hubungan akhlak_dengan_iman_dan_ihsan.
9

5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada
Allah SWT.
6. Nabi Muhammad SAW selalu berdo'a agar Allah SWT membaikkan Akhlaq
beliau.
7. Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
akhlaq.
Hubungan iman, islam, dan ihsan dapat dilihat dari pelaksanaan rukun iman dan
rukun islam, tetapi juga harus diikuti dengan mencontoh sifat-sifat Allah menurut
kadar kwsanggupan manusia. Jika Allah bersifat sayang, maka manusia juga
harus mengikutinya, dengan cara demikian akan timbul ihsan yaitu akhlak yang
terpuji.
Dengan memahami rukun iman yang demikian itulah seseorang akan
mendapatkan sikap ihsan dalam dirinya, jadi bukan hanya sekedar hafal terhadap
sejumlah rukun iman tetapi harus pula disertai dengan mengamalkan rukun iman
dalam kehidupan sehari-hari, inilah cara menghasilkan ihsan.
Dalam teori dapat dibedakan antara iman, islam, dan ihsan. Sedangkan
persamaannya adalah merupakan ajaran islam yang penting dan saling mengisi.
Iman memberikan dasar bagi pengamalan ke-islaman dan keihsanan, islam
sebagai bukti atas adanya iman dan memupuk keimanan itu sendiri dan ihsan
merupakan hasil pelaksanaan iman dan islam yaitu dalam bentuk akhlak yang
mulia.








10

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Khurshid. dkk, IslamSifat, Prinsip Dasar dan Jalan Menuju Kebenaran
Terj. A.Nashir Budiman dan Mujibah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2002). Cet 4
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy. Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan
Langgulung. (Jakarta:Bulan Bintang)
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlaq. (Yogyakarta: LPPI,2007). Cet 9
Khalid, Amru. Berakhlaq Seindah Rasulullah. (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
2007)
Mahjuddin, Kuliah Akhlaq Tasawuf. (Jakarta: Kalam Mulia. 1991)
Nata, Abuddin. Akhlaq Tasawuf. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2009)
Http://herysmile.blogspot.com/2011/07/pengertian Iman Islam dan Ihsan html
Http://Ikadi.or.id/Index.php?Option=Com Content & View=article & id=729:Akhlaq
Ekspresi Iman & Catid=41:Tafakkur & Itemid=72

Anda mungkin juga menyukai