Anda di halaman 1dari 3

www.ujian-nasional.

com
Hak cipta dilindungi Undang-undang
Pengayaan Materi Ujian Nasional : SD/MI
Mapel : Bahasa Indonesia Sub Materi : Tata Kalimat






A. Frase gabungan dua kata atau lebih membentuk satu unsur dalam kalimat, arti unsur tidak berubah/tetap

1. Macamnya
menurut intinya (inti adalah bagian frase yang menjadi pokok)
frase endosentris (berinti)
.. frase nominal (inti kb):
gedung bertingkat
.. frase verbal (inti kk): akan datang
.. frase adjektival (inti ks):
sangat baik
fr. Eksosentris (tidak berinti)
.. frase preposisi: di rumah
.. frase numeral: dua puluh
.. frase adverbial: amat sangat
menurut hubungan makna
frase setara :
ilmu pengetahuan, sawah ladang, dsb.
frase bertingkat: rumah tangga adiknya

2. Polanya
menurut kategori kata
kb+kb: anak ayam, rumah beton, dsb.
kb+kk: lapangan parkir, tukang pukul, dsb.
kb+ks: sapi jantan, anak manis, dsb.
dsb.

www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang


menurut hukum DM
DM: mangga gedong, rumah besar, dsb
MD: tidak hadir, akan datang, dsb
DD: anak isteri, besar, kecil, dsb.
MM: hampir tidak amat sangat, dsb.

B. Klausa gabungan 2 kata atau lebih yang membentuk S + P
1. Macamnya
klausa utama yang dapat berdiri sebagai kalimat
klausa bawahan anak kalimat

2. Polanya
sama seperti pola kalimat

C. Kalimat bagian terkecil dari ujaran/teks yang mengungkapkan makna secara utuh

1. Unsur-unsurnya
S apa/siapa yang dibicarakan dalam kalimat
P bagaimana/mengapa S
O bagian P yang dapat diubah menjadi S
Pel . bagian P yang tidak dapat diubah menjadi S (dijadikan kalimat pasif)
Keterangan yang menerangkan S+P, letaknya dapat berubah-ubah (dipindah-pindahkan)
2. Unsur Inti Kalimat/Inti Kalimat
S dan P/O/Pel
3. Polanya
S-P: Dia anak rajin.
www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang

www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang
S-P-O: Mereka menantikan kedatangannya.
S-P-O-K: Ali membaca buku di perpustakaan.
P-S: Rajin benar anak itu.
dsb.
Pola Kalimat Inti
KB+KB: Dia adikku.
KB+KK: Amat belajar.
KB+KS: Anak itu cantik.
dsb.
4. Ragamnya
menurut kategori kata
kalimat nominal (P bukan kk): Harganya mahal.
kalimat verbal (P = kk) dibagi menjadi dua macam:
kalimat aktif
P = kk me- : Ia menangis.
P = kk ber- : Ia berkata.
P = kk aus : Ia tidur.
kalimat pasif
P = kk di-: Burung itu ditembak.
P = kk ter-+oleh :
Kopinya terminum oleh saya.
P = kk pelaku :
Pesan itu telah saya sampaikan.
Menurut Lengkap/Tidaknya S+P
kalimat elips/minor:
Bekerjalah !
kalimat mayor
(dibagi menjadi dua macam)
kalimat inti: -hanya dua unsur (S,P/O)
- berpola S-P
- kalimat berita
Contoh: Ibu pergi.
kalimat transformasi (perubahan salah satu unsur kalimat inti)
Contoh :Ibu peri ke pasar.
Pergilah ibu.
Ibu anak itu tidak pergi.
Ibu pergi?
Menurut Jumlah Klausa/P
kalimat tunggal
hanya mempunyai satu P
kalimat majemuk mempunyaidua P atau lebih
KMS (kalimat majemuk setara) gabungan dua/lebih kalimat tunggal

+

+ : dan, lalu, (menggabungkan)
Kalimat
tunggal
Kalimat
tunggal
tetapi, sedangkan, (mempertentangkan) atau, baikataupun (memilih)
Contoh: Ayah pergi dan ibu datang.

KMB (kalimat majemuk bertingkat) kalimat tunggal yang salah satu unsurnya diperluas sehingga membentuk P baru

www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang



klausa 1 +
klausa 2





+ : bahwa (penjelas)
waktu, saat, ketika, (ket.waktu)
jika, asal, manakala, (ket. syarat)
agar, untuk, demi, (ket. tujuan)
sehingga, sampai, (ket. akibat), dsb.
Contoh:
Saya tidak hadir karena ibu saya sakit.
www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang

www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang


Menurut Isinya
kalimat berita :
Hujan turun dengan lebatnya.
kalimat tanya:
Di mana ibumu ?
kalimat perintah:
Pulanglah sekarang juga
kalimat penegas:
Sayalah yang makan.
kalimat seru:
Aduh, sakitnya hati ini !

5. Kalimat Efektif
isinya
logis/bernalar: Pencuri berhasil ditangkap polisi. (tidak logis)
tidak ambigu/bermakna ganda/taksa: Dicari seorang penjahit pakaian wanita. (ambigu)

strukturnya
ber- S+P: Dia di rumah.
(tidak ber-P)
bentuk kata: menteror
(tidak baku)
diksi: sama saya.
(tidak baku)
paralel: karena tekun dan kerajinannya (tidak baku)

pemakaian kata
hemat/tidak mubazir:
maksud dari pertemuannya (mubazir)
tidak pleonastis: naik ke atas (pleonastis)

www.ujian-nasional.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang

Anda mungkin juga menyukai