Anda di halaman 1dari 35

Dr.dr.Sutoto,M.

Kes
Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli 1952
JABATAN SEKARANG:
1. Ketua umum PERSI Th 2009-2012
2. Ketua KARS Th 2011-2014
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-2008
2. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-
2010
3. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan)
2008-2010
2
PENDIDIKAN:
1. SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)
PENGALAMAN KERJA
1. Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY, UNSOED
2. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS):
3. Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979
4. Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992
5. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
6. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005
7. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
8. Sesditjen Binyanmed KEMNENKES R.I( Feb-sept 2010)
Upaya Untuk Memenuhi Hak-hak Dasar
Kebutuhan Manusia Melalui Komitmen Bersama
Antara 189 Negara Anggota PBB Untuk
Melaksanakan 8 (Delapan) Tujuan
Pembangunan,
Yaitu :
1. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan
2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
3. Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan
4. Menurunkan Angka Kematian Anak
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
6. Memerangi Penyebaran HIV/AIDS, Malaria Dan Penyakit Menular Lainnya
7. Kelestarian Lingkungan Hidup
8. Membangun Kemitraan Global Dalam Pembangunan.
Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia
memiliki dan ikut melaksanakan komitmen
tersebut dalam upaya untuk mensejahterakan
masyarakat.
WACANA VS PENYEDIAAN
ANGGARAN
Program-program MDGs seperti pendidikan,
kemiskinan, kelaparan, kesehatan, lingkungan
hidup, kesetaraan gender, dan pemberdayaan
perempuan membutuhkan biaya yang cukup
besar.
Indeks Komposit HDI
Tahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2007
Life expectancy at birth
(years)
66,2 66,2 66,6 66,8 67,2 69,7 70,5
Adult literacy rate (%
aged 15 and above)
86,9 87,3 87,9 87,9 90,4 90,4 92
Combined gross enrolment
ratio in education
65 64 65 66 68 68,2 68,2
GDP per capita (PPP US$) 3.043 2.940 3.230 3.361 3.609 3.843 3.712
HDI value 0,684 0,682 0,692 0,697 0,711 0,728 0,734
Ranking
110 dari
173
negara
112 dari 175
negara
111 dari 177
negara
110 dari 177
negara
108 dari 177
negara
107 dari 177
negara
111 dari 182
negara
Sumber : HDR (berbagai Tahun)
8
Tahun
2004 2005 2006 2007
HDI Ranking HDI Ranking HDI Ranking HDI Ranking
Singapura 0,922 25 0,918 28 0,944 23
Brunei
Darussalam
0,894 30 0,919 27 0,92 30
Malaysia 0,805 61 0,811 63 0,823 63 0,829 66
Thailand 0,784 74 0,781 78 0,786 81 0,783 87
Pilipina 0,763 84 0,771 90 0,745 102 0,751 105
Vietnam 0,709 109 0,733 105 0,718 114 0,725 116
Indonesia 0,711 108 0,728 107 0,726 109 0,734 111
Myanmar 0,583 132 0,585 135 0,568 138
Cambodia 0,583 129 0,598 131 0,575 136 0,593 137
9
Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan
Sasaran Pembangunan Milenium pada tahun 2015
akan sulit karena pada saat yang sama
pemerintah juga harus menanggung beban
pembayaran utang yang sangat besar
1. Kementerian Pertahanan 64.4 T
2. Kementerian Pekerjaan Umum 61,2 T
3. Kementerian Pendidikan Nasional 57,8 T
4. Kementerian Agama 37,3
5. Kepolisian 34
6. Kementerian Kesehatan 28,3
7. Kementerian Perhubungan 26,3
Angg Kesehatan 2.3 % dari total
anggaran, dari seharusnya 5 %
(UU Kesehatan)
15
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak
mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, beradab
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya
saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis
berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,
dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan
lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi
negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan
penting dalam pergaulan dunia
internasional
MISI 2005-2025
Melindungi
tumpah darah
Memajukan
kesejahteraan
umum
Mencerdaskan
kehidupan
bangsa
Ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia
MAJU
MANDIRI
ADIL
MAKMUR
VISI
2005-2025
Tujuan negara
(UUD 45)
ARAHAN RPJPN 2005-2025
16
Karakter Bangsa:
Tangguh
Kompetitif
Akhlak Mulia
Bermoral
Mantapnya budaya
bangsa:
Peradaban
Harkat
Martabat
Jati diri
Kepribadian
Pembangunan Agama:
- Agama sbg landasan moral & etika
- Membina akhlak mulia, etos kerja, menghargai
prestasi
- Meningkatkan kerukunan hidup, saling percaya
dan harmonisasi
Pembangunan & Pemantapan Jati Diri Bangsa:
- Karakter bangsa & sistem sosial berakar, unik,
modern, unggul
- Pembangunan olahraga: peningkatan budaya dan
prestasi olahraga
Pengembangan budaya inovatif berorientasi Iptek:
- Penghargaan masyarakat terhadap Iptek
- Pengembangan tradisi iptek
- Pengungkapan kreativitas melalui kesenian
SASARAN POKOK
MISI 1: Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, beradab
ARAH PEMBANGUNAN
17
Pengendalian jumlah & laju pertumbuhan
penduduk:
- Pelayanan KB & kesehatn reproduksi
- Penataan persebaran dan mobilitas
penduduk
- Sistem administrasi kependudukan
Pendidikan:
- Peningkatan kualitas SDM yang bermartabat,
berharkat, barakhlak mulia, dan menghargai
keberagaman sehingga mampu bersaing di
era global
- Mencakup semua jenjang dan jenis
pendidikan
- Menumbuhkan kebanggaan kebangsaaan,
akhlak mulia, kemampuan hidup bersama
- Pelayanan pendidikan sepanjang hayat
Kualitas SDM
IPM
IPG
Penduduk
tumbuh
seimbang
SASARAN POKOK
MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
ARAH PEMBANGUNAN
18
Kompetitif
Tangguh
Berkepribadian
Penduduk Tumbuh
Seimbang
Berharkat
Bermartabat
Bermoral
Memiliki jati diri
Sehat
Berpendidikan
Pemb
Manusia
Insan
Sumber
Daya
Pembangunan
KONSEP PEMBANGUNAN MANUSIA
Pembangunan manusia mencakup seluruh siklus hidup manusia
dari sejak dalam kandungan hingga akhir hayat
RPJP
Lebih baik menyalakan lilin
Daripada memaki kegelapan
1. Mendorong anggota PERSI untuk menjalankan
program MDGS sesuai dengan standar pelayanan
yang berlaku
2. Mengusulkan kepada KARS untuk memasukan
program MDGs dalam akreditasi RS
3. Memonitor Pelaksanaan program bekerja sama
dengan KARS melalui proses penilaian akreditasi
21
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
18 Target
pada
tahun 2015
48 Indikator
dengan
tahun dasar
1990
8 Tujuan
22
Sasaran I :
Penurunan angka kematian bayi dan Peningkatan
kesehatan ibu
Sasaran II:
Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III:
Penurunan angka kesakitan TB
23
Penurunan angka kematian bayi
dan peningkatan kesehatan ibu
Standar SMDGs .1.
Maksud dan Tujuan
Rumah sakit melaksanakan
PONEK
Proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam sistem terpadu dalam
bentuk pelayanan obstetrik & neonatus
komprehensif (PONEK) di rumah sakit dan
pelayanan obstetrik dan neonatus dasar
(PONED) di Puskesmas
24
Langkah langkah PONEK
1. Melaksanakan & menerapkan standar pelayanan
perlindungan ibu dan bayi secara terpadu &
paripurna.
2. Mengembangkan kebijakan & SPO sesuai
standar
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu &
bayi termasuk kepedulian terhadap ibu & bayi.
4. Meningkatkan kesiapan RS dalam melaksanakan
fungsi pelayanan obstetrik & neonatus termasuk
pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 Jam)
25
5. Meningkatkan fungsi RS sbg model &
pembina teknis dalam Inisisasi Menyusui Dini
(IMD) dan pemberian ASI Eksklusif
6. Meningkatkan fungsi RS sbg pusat rujukan
yankes ibu & bayi bagi saryankes lain
7. Meningkatkan fungsi RS dalam Perawatan
Metode Kangguru (PMK) pada BBLR
8. Melaksanakan sistem Monev pelaksanaan
program Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
(RSSIB) 10 langkah menyusui & peningkatan
kesehatan ibu
26
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana PONEK
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
proses dalam program PONEK termasuk pelaporan
3. Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
teknis Tim PONEK sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada RS sesuai dgn
kebijakan yang berlaku.
27
Standar SMDGs .II.
Maksud dan Tujuan
RS melaksanakan Penanggulangan HIV/AIDS
sesuai pedoman rujukan ODHA
kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan
layanan pencegahan, pengobatan, dukungan &
perawatan, shg diharapkan lebih banyak ODHA
yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di
RS yang ditetapkan sbg RS rujukan ODHA.
28
May 24, 2010
UNAIDS
The HIV epidemic in Asia
appears to be slowing down overall
Adults and children living with HIV
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010
#

H
I
V
+

i
n

T
h
o
u
s
a
n
d
s
Year
Adults & Children S & SE Asia Adults & Children East Asia
Source: 2009 AIDS Epidemic Update. UNAIDS, WHO, 2009
29
May 24, 2010
UNAIDS
However, new infections
in different countries and their sub-regions differ
Indonesia
0
50,000
100,000
150,000
200,000
1
9
8
5
1
9
9
0
1
9
9
5
2
0
0
0
2
0
0
5
2
0
1
0
2
0
1
5
2
0
2
0
N
e
w

i
n
f
e
c
t
i
o
n
s

i
n

y
e
a
r
Cambodia
0
5,000
10,000
15,000
20,000
1
9
8
5
1
9
9
0
1
9
9
5
2
0
0
0
2
0
0
5
2
0
1
0
2
0
1
5
2
0
2
0
N
e
w

i
n
f
e
c
t
i
o
n
s

i
n

y
e
a
r
0
100,000
200,000
300,000
400,000
2
0
0
5
2
0
0
6
2
0
0
7
2
0
0
8
2
0
0
9
2
0
1
0
N
e
w

i
n
f
e
c
t
i
o
n
s

i
n

y
e
a
r
Clients Sex workers MSM IDU
Lo-risk male Lo-risk female Children
Myanmar
0
25,000
50,000
75,000
1
9
8
5
1
9
9
0
1
9
9
5
2
0
0
0
2
0
0
5
2
0
1
0
2
0
1
5
2
0
2
0
N
e
w

i
n
f
e
c
t
i
o
n
s

i
n

y
e
a
r
..based on how effectively prevention
targets new infections
Source: Commission on AIDS in Asia 2008
30
Langkah langkah
penanggulangan HIV/AIDS
Meningkatkan fungsi yan VCT (Voluntary Counseling & Testing);
Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretroviral Therapy);
Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to
Child Transmision);
Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO);
Meningkatkan fungsi pelayanan pada Orang Dengan HIV AIDS
(ODHA) dengan faktor risiko Injection Drug User (IDU); &
Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang: gizi, laboratorium,
dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
31
Elemen Penilaian SMDGs.II.
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
proses pelayanan penanggulangan HIV/AIDS termasuk
pelaporannya
3. Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada RS sesuai
kebijakan yg berlaku
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn
faktor risiko IDU, penunjang sesuai kebijakan
32
Standar SMDGs .III.
Maksud dan Tujuan
Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB
sesuai pedoman strategi DOTS
Penerapan strategi DOTS TB di RS dalam meningkatan
angka:
-penemuan kasus (care detection rate, CDR),
-keberhasilan pengobatan (cure rate), dan
-keberhasilan rujukan (success referal rate).
33
Elemen Penilaian SMDGs.III.
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun
rencana pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit & dukungan penuh
manajemen dlm pelayanan DOTS TB sesuai standar
4. Terbentuk & berfungsinya Tim DOTS TB RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada RS
sesuai kebijakan yang berlaku
34
35
May 24, 2010
UNAIDS
For the first time the CAA
estimated the large numbers of people at risk of
HIV infection in Asia
Asian Population: 3.3 billion
Women Men
75 million
Men in Asia visit
sex workers
(2-20% of adult men)
50 million
Women married
to men who visit
sex workers
4 million
Men who
inject drugs
16 million
Men who have
sex with men
10 million
Women
sell sex
1 million
infants and
children

Anda mungkin juga menyukai