Anda di halaman 1dari 24

HIDROGRAF SATUAN SINTETIK

Untuk DAS tak terukur (ungauged catchment), data AWLR tidak


tersedia dengan demikian HS terukur tidak dapat diturunkan. Untuk
mengatasi hal tersebut digunakan HSS yaitu dengan menghitung
unsur-unsur pokok hidrograf satuan (Qp, Tp, dan Tb) sebagai fungsi
karakteristik DAS.

Contoh HSS, al:
1. Snyder (US, 1938)
2. Nakayasu (Jepang )
3. GAMA I (Jawa, 1985)
4. dll
SNYDER (US, 1938)

L
L
C t
c
t p
3 , 0

5 , 5
t
t
p
D

p
p
p
t
A
C
Q

Snyder (1938) mengembangkan hidrograf


satuan sintetik berdasarkan studinya di daerah
pengaliran Appalachian Highlands.
Parameter masukan yang diperlukan untuk
metode Snyder meliputi time lag (tp) dan
koefisien puncak.
Nilai C
t
(koef. Variasi kemiringan DAS)
bervariasi menurut topografi, dari daerah
daratan sampai pegunungan. Nilai C
t
hasil
penelitian Snyder berkisar antara 1,8 2,2
dengan rata-rata 2. Semakin curam kemiringan
DAS maka akan semakin kecil nilai yang
dihasilkan (Viessman et.al., 1977 dalam
Risyanto, 2007).
Nilai C
p
(koef.simpanan DAS) berkisar antara
0,4-0,8. Nilai C
p
yang besar menunjukkan time
lag yang kecil dan berkorelasi dengan nilai Ct
yang kecil pula.
Apabila t
r
(durasi hujan efektif)
t
D
(durasi hujan standar), maka
t
t
Q Q
pR
p
p pR


t t t t
D r p pR
25 , 0
8
3
p
t
T
SNYDER (US, 1938)
Final Shape
The final shape of the Snyder unit hydrograph is
controlled by the equations for width at 50%
and 75% of the peak of the Unit Hydrograph
1,08
50
1,08
0, 23
pR
A
W
Q

1,08
75
1,08
0,13
pR
A
W
Q

t (jam)
Q

(
m
3
/
d
t
)

NAKAYASU (Jepang)
HSS Nakayasu dikembangkan berdasarkan beberapa sungai di jepang.
Persamaan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah sbb.
Hubungan antara bentuk daerah
pengaliran dengan T
0,3
dapat dinyatakan
= konstanta
tg = waktu konsentrasi (jam)
L = panjang alur sungai (km)
A = luas DAS (km
2
)
NAKAYASU (Jepang)
^
^
^
t
Qp
Q
1 mm
i
t
T
R

T
b
- 1
T
b

Q Q e
t p
t K

/
TR = waktu naik dalam jam
QP = debit puncak dalam m
3
/dt
TB = waktu dasar dalam jam
t = waktu dalam jam
K = koefisien tampungan dalam jam
HSS GAMA I (Sri Harto, 1985)
Parameter HSS Gama-I tersebut nilainya sangat
dipengaruhi oleh beberapa sifat DAS sbb:

1. Faktor-sumber (SF), yaitu perbandingan antara jumlah
panjang sungai-sungai tingkat satu dengan jumlah
panjang sungai semua tingkat.
2. Frekuensi-sumber (SN), yaitu perbandingan antara
jumlah pangsa sungai-sungai tingkat satu dengan
jumlah pangsa sungai semua tingkat.
3. Faktor-simetri (SIM), ditetapkan sebagai hasil kali antara
factor lebar (WF) dengan luas relatif DAS sebelah hulu
(RUA).
4. Faktor-lebar (WF) adalah perbandingan antara lebar
DAS yang diukur dari titik di sungai yang berjarak 0,75
L dan lebar DAS yang diukur dari titik di sungai yang
berjarak 0,25 L dari tempat pengukuran.

t
5. Luas relatif DAS sebelah hulu (RUA) adalah
perbandingan antara luas DAS sebelah hulu
garis yang ditarik melalui titik di sungai
terdekat dengan titik berat DAS dan tegak lurus
terhadap garis yang menghubungkan titik
tersebut dengan tempat pengukuran, dengan
luas DAS total (A).
6. Jumlah pertemuan sungai (JN) yang besarnya
sama dengan jumlah pangsa sungai tingkat
satu dikurangi satu.
7. Kerapatan jaringan kuras (D), yaitu jumlah
panjang sungai semua tingkat persatuan luas
DAS (km/km
2
).

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
Skema orde atau tingkat ruas sungai
W
L
W
U
X~Y = 0.25 L
X~Z = 0.75 L
WF = W
u
/W
L
Y

Z

X

RUA = Au/A

TB

Au

Cara penetapan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA)
t
T
L
SF
SIM
Q T S SN RUA
Q Q e
Q A D
K A S SF D
A
A
SN
R
p R
t p
t K
b



0 43
100
1 0665 1 2775
27 4132
0 4751
0 5617
10 4903 3 859 10 1 6985 10
3
0 1457 0 0986 0 7344 0 2754
0 6444 0 9430
0 1798 0 1446 0 0897 0 0452
6 2 13
4
, , ,
,
.
,
, , . , .
, , , ,
/
, ,
, , , ,
f
HSS GAMA I
2574 . 0 7344 . 0 0986 . 0 1457 . 0
4132 . 27 RUA SN S T T
R B

t
HSS GAMA I
Parameter DAS Bojongloa

Leuwigoong


Luas DAS, A (km
2
)
Panjang sungai utama, L (km)
Kemiringan sungai rerata, S (tak berdimensi)
Kerapatan jaringan kuras, D (km/km
2
)
Luas relatif DAS bag. hulu, RUA (tak
berdimensi)
Faktor lebar, WF (tak berdimensi)
Faktor simetri, SIM (tak berdimensi)
Faktor Sumber, SF (tak berdimensi)
Frekuensi Sumber, SN (tak berdimensi)
Jumlah pertemuan sungai, JN (tak berdimensi)



182,93
23,5
0,0276
1,656
0,52

3,210
1,670
0,602
0,733
120


771,75
61,0
0,0156
1,316
0,678
0,40
0,520
0,240
0,553
0,731
379

Contoh program hitungan HSS GAMA I
16
UNIT HYDROGRPAHS DERIVED FROM DIFFERENT METHODS
17
OBSERVED AND COMPUTED CUMULATIVE DAILY FLOW
BY THE GAMA II SYNTHETIC FLOW
Perubahan Satuan
HS terdahulu adalah HS untuk hujan 1 mm dalam 1 jam.
Satuan di sini merupakan satuan waktu, bukan satuan kedalaman/volume.
Setiap HS harus dgn tegas disebutkan untuk hujan dgn satuan waktu yg
dipilih.
Untuk beberapa keperluan kadang-kadang tidak diperlukan hidrograf
satuan dgn 1 mm/ 1 jam, akan tetapi dgn satuan waktu yg lain, misalnya 2
jam atau 3 jam atau lebih.
Ada 2 macam cara:
1. dengan penjumlahan sederhana;
2. Dengan liku S (S Curve/summation curve)
Konsep Dasar Hidrograf Satuan
Dalil I (Lebar dasar yg konstan)
dalam suatu daerah pengaliran, HS yg dihasilkan oleh hujan-hujan efektif
yg sama durasinya, mempunyai lebar dasar yg sama, tdk memandang berapa
besar intensitas hujannya.

Dalil II (Linearitas)
dalam suatu daerah pengaliran, besarnya limpasan langsungnya
berbanding lurus terhadap tinggi (d) curah hujan efektif, yg berlaku bagi
semua hujan dgn durasi yg sama.
Misal : HS 1 mm/2 jam diperoleh dgn membagi semua ordinat HS 2 mm/2 jam
dgn 2.

Dalil III (Superposisi)
limpasan2 langsung yg dihasilkan oleh hujan-hujan efektif yg berurutan,
besarnya sama dgn jumlah limpasan langsung yg dihasilkan oleh masing-
masing hujan efektif tsb, dgn memperhitungkan waktu terjadinya.

Perubahan Satuan
(Penjumlahan Sederhana)
HS 2 mm / 2 jam x 0,5
HS 1 mm / 2 jam
Cara ini dilakukan dgn penjumlahan HS dgn HS yg sama
secara berurutan.

- Diketahui HS 1 mm/jam.
- HS ini dijumlahkan dgn HS yg sama dgn selang
waktu 1 jam = dihasilkan HS 2 mm/2 jam.
- Prinsip linearity, HS 1 mm/2 jam diperoleh dgn
membagi semua ordinat debit terakhir dgn 2.

21
S Curve
HS 2 mm / 2 jam
Kurva S
(S Curve Summation Curve)

Anda mungkin juga menyukai