Anda di halaman 1dari 13

PENYIAPAN MEDIA PEMBENIHAN SEDERHANA DAN ISOLASI

MIKROBA UDARA

I. Tujuan Praktikum
Memahami dan mengetahui susunan dan sifat media, cara penyiapan alat
dan media, serta mengetahui cara-cara dan teknik isolasi mikroba udara.

II. Prinsip Kerja
Membuat media sederhana dari kaldu daging dan kentang dengan bahan
dasar agar untuk menumbuhkan mikroba dan jamur.

III. Dasar Teori
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan
bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-
sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah (Sutedjo, 1991).
Medium penumbuhan merupakan substrat yang kaya akan nutrien yang
selanjutnya digunakan untuk membiakkan mikrobia. Nutrient dapat diartikan
sebagai bahan-bahan organik dan atau bahan anorganik yang berfungsi sebagai
sumber energi atau penerima elektron bagi organisme (Suriawiria, 1986)
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media
diperlukan persyaratan tertentu yakni bahwa:
a. Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
b. Media harus memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba
c. Media harus dalam keadaan steril.
Fungsi-fungsi medium antara lain, media basal dapat mendukung
pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa syarat nutrisi, media penghambat
merupakan medium yang memuat unsur pokok tertentu yang menghambat
pertumbuhan dari jenis mikroorganisme tertentu, medium pemeliharaan
digunakan untuk pertumbuhan awal dan penyimpanan
selanjutnya, mempersiapkan kultur organisme yang disimpan baik pada suhu
ruang atau suhu dingin (Singleton, 2001).
Medium yang paling banyak digunakan dalam pembiakan mikroba adalah
kaldu cair dan kaldu agar. Menurut Kusnadi dkk (2003) bahan-bahan media
pertumbuhan mikrobia meliputi:
A. Bahan dasar
1. Air (H
2
O) sebagai pelarut
2. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit
didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45
o
C.
3. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer
asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak
jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
4. Silika gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga
sebagai pemadat media. Silika gel khusus digunakan untuk memadatkan media
bagi mikroorganisme autotrof obligat.
B. Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme
sel yaitu berupa unsur makro seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N), Phospor (P), dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur
pelikan/trace element. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa
senyawa organik atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof
memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein,
dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa
bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik
seperti urea.
C. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan
tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk
indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme.
Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-
target/kontaminan.
Menurut Jawet dkk (1996) media pertumbuhan mikrobia berdasarkan
komposisinya dapat dibedakan menjadi medium sintesis, semi sintesis dan non
sintesis. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis
dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar. Medium
semisintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan
ekstrak kentng. Untuk bahan ekstrak kentang, secara detail tidak dapat
mengetahui tentang komposisi senyawa penyusunnya.Medium non sintesis yaitu
media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan
biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice
Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Penggunaan media bukan hanya umtuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba tetapi juga untuk tujuan isolasi, seleksi, evaluasi dan
diferensiasi sehingga setiap media mempunyai spesifikasi sesuai dengan
maksudnya. Berdasarkan sifatnya, media dibedakan menjadi :
a. Media Umum yaitu media yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum misalnya :
agar kaldu nutrisi untuk bakteri, agar kentang dekstrosa untuk jamur
b. Media Pengaya yaitu media dimana suatu jenis mikroba diberi kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama-sama
berada dalam satu media. Misalnya: kaldu selenit atau kaldu tetrationet untuk
memisahkan Salmonella typhi dari mikroba lain yang ada dalam feses
c. Media Selektif yaitu media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih
jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan kenis-jenis
lainnya. Misalnya : media SS (Salmonella-Shigella) agar untuk menumbuhkan
Salmonella dan Shigella.
d. Media Diferensial yaitu media yang dipergunakan untuk penumbuhan mikroba
tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah untuk penumbuhan
bakteri hemolitik
e. Media Penguji yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya : media penguji vitamin, antibiotika,
residu pestisida
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik
yang dapat berkembang biak. (Fardiaz,1992). Steril akan didapatkan melalui
sterilisasi, dilakukan dengan:
a. Sterilisasi fisik, yakni senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan
berubah atau terurai akibat perubahan temperatur tinggi. Cara sterilisasi ini
dilakukan dengan menggunakan udara panas (oven) dengan temperatur 170-
180
0
C selama 2 jam. Cara ini digunakan untuk mensterilkan peralatan gelas. Cara
sterilisasi dengan uap air panas dan tekanan tinggi dengan autoklaf yang memiliki
temperatur uap 121
0
C dengan tekanan 15 psi.
b. Sterilisasi kimia, yakni sterilisai dengan menggunakan desinfektan, larutan
alkohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran asam klorida dengan garam
Hg). Dengan larutan-larutan dan desinfektan tersebut mikroba dapat dimatikan
karena tekanan osmotik dan dehidrasi protein pada substrat.
c. Sterilisasi mekanik, yakni sterilisasi dengan melakukan penyaringan mikroba
dengan cara filter khusus, misalnya filter Berkefeld, filter Chamberland, dan filter
Seitz. Jenis filter yang diguankan bergantung pada tujuan penyaringandan benda
yang akan disaring. (Suirawiria, 1986)

IV. Alat dan bahan :
- Corong - daging tanpa lemak
- Kertas koran - pepton
- Kain kasa - agar
- Beker gelas - kentang
- Pipet tetes - dektrosa
- Autolaf - aquadest
- Kapas
- Erlenmeyer
- Timbangan analitik

V. Prosedur Kerja
Pembuatan Media Agar Kaldu (MAK)



Pembuatan Media Agar Kentang Dekstrosa (MAKD)

Daging dibersihkan dari lemak dan dicuci
Direbus dengan akuades 1 liter selama 25 menit
Air kaldunya disaring, diendapkan, disaring lagi
Tambahkan pepton dan agar kedalam kaldu, aduk hingga merata
Masukkan kedalam erlenmeyer, sumbat dengan kapas
Sterilkan dengan autoklaf selama 15 menit
Tuang kedalam cawan petri
Kentang dikupas,m dipotong kecil-kecil
Direbus selama 1 jam (volume air harus tetap, tidak boleh kering)
Airnya disaring dengan menggunakan kain
Tambahkan dekstrosa dan agar , aduk hingga merata
Masukkan kedalam erlenmeyer, sumbat dengan kapas
Sterilkan dengan autoklaf selama 15 menit
Tuang kedalam cawan petri
Isolasi Mikroba



VI. HASIL PENGAMATAN
Koloni bakteri (diukur dan diamati tanggal 18 Oktober 2013, pukul 10.00)
Koloni ke-
Diameter
terpanjang (cm)
Koloni ke-
Diameter
terpanjang (cm)
1 0,7 11 0,8
2 3 12 0,9
3 3,6 13 0,6
4 1,8 14 0,3
5 0,7 15 0,4
6 1,1 16 0,3
7 0,5 17 4,8
8 2 18 1,4
9 0,4 19 1,3
10 1,9 20 1

Cawan petri diletakkan di udara terbuka selama 1 jam
cawan petri ditutup dengan penutupnya, dan beri selotip
dipinggirnya
MAK disinari lampu belajar selama 48 jam, diamati tiap 6 jam
MAKD disimpan di lab. diamati lagi setelah 5 hari kemudian
Amati pertumbuhan koloni jamur dan bakteri
Hitung jumlah koloni, bentuk, warna, dan kosistensi
koloni
Bentuk : Bulat sampai tidak beraturan
Warma : Putih sampai kekuningan
Konsistensi : Penuh sampai tidak penuh dan bercabang-cabang

Koloni Jamur (dihitung dan diamati tanggal 18 Oktober 2013, pukul 10.00)
Jumlah : 17 koloni
Bentuk : Bulat sampai tidak beraturan
Warna : Abu-abu, kecoklatan sampai hitam
Konsistensi : Penuh sampai tidak penuh dan bercabang-cabang
(hifanya)

VII. Pembahasan
Pertumbuhan mikoorganisme tergantung dari tersedianya air. Bahan-
bahan yang terlarut dalam air, yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
membentuk bahan sel dan memperoleh energi adalah bahan makanan. Pada
dasarnya suatu larutan biak sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat
berikut. Di dalamnya harus tersedia semua unsur yang ikut serta pada
pembentukan bahan sel dalam bentuk berbagai senyawa yang dapat dioloah
(Schlegel, 1994).
Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada media
merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik (Stanier, 2001).
Pada pembuatan Medium Agar Kaldu (MAK) untuk biakan bakteri,
digunakan daging tanpa lemak, pepton dan agar serta aquadest sebagai pelarut.
Agar berfungsi sebagai pemadat medium dan air sebagai pelarut komposisi
medium untuk pertumbuhan bakteri. Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan
protein bagi mikroba. Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon
organik, nitrogen, vitamin, dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan
mikroba. Agar, berfungsi sebagai pemadat medium. Aquades, sebagai bahan
pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.
Sedangkan pada pembuatan Medium Agar Kentang Dekstroksa (MAKD)
untuk biakan jamur, bahan yang digunakan berupa kentang yang baik, dekstroksa
agar dan aquadest. Medium Potato Dextrose Agar (PDA) atau Medium Agar
Kentanf Dekstrosa (MAKD) berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan jamur.
Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-
sintetik, karena menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi
kimianya tidak diketahui secara pasti. Termasuk medium padat karena dalam
pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan pemadat.
Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium umum karena
dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan medium PDA antara lain kentang,
sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba. Dextrose sebagai
sumber enegi dan sebagai sumber karbon. Agar, sebagai bahan pemadat medium.
Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai sumber
O
2
.
Media yang digunakan untuk keperluan mikrobiologi harus dalam
keadaan steril, artinya di dalam bahan tersebut tidak didapatkan pertumbuhan
mikroba yang tidak diharapkan baik di dalam bentuk spora atu bentuk lainnya.
Keadaan ini mempunyai maksud dan tujuan agar jika bahan tersebut
dipergunakan, maka hanya mikroba yang dimaksud yang akan tumbuh
berkembang. Tujuan kedua ialah untuk meminimalkan kemungkinan besar
pertumbuhan mikroba yang lain, yang akan menghambat atau mematikan mikroba
yang kita tumbuhkan. Susunan media pada mikroba harus memiliki kandungan
air, nitrogen, sumber energi atau unsur C, dan faktor pertumbuhan, agar bakteri
dapat tumbuh dengan baik.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik
yang dapat berkembang biak (Fardiaz,1992). Cara sterilisasi dengan uap air panas
dan tekanan tinggi dengan autoklaf yang memiliki temperatur uap 121
0
C dengan
tekanan 15 psi. Digunakan sterilisasi kering menggunakan autoklaf untuk
mensterilisasi alat seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan cawan petri. Dan
sterilisasi basah menggunakan autoclaf untuk sterilisasi bahan yang sudah ada
isinya.
Penuangan medium ke cawan petri dilakukan didekat api bunsen. Hal ini
bertujuan agar medium tidak terkontaminasi bakteri lain. Kentang yang digunakan
direbus dan digerus terlebih dahulu. Selain itu setelah komposisi dari Medium
Agar Kentang Dekstrosa tercampur, dilakukan penyaringan sebanyak tiga kali
untuk mendapatkan sari-sari kentangnya yang merupakan sumber karbohidrat dari
bakteri yang akan dibiakkan. Setelah disaring, medium disterilkan ke dalam
autoklaf dengan suhu 121
0
C selama kurang lebih 15 menit sehingga medium
sebelum dilakukan isolasi mikroba benar-benar dalam keadaan steril. Hal serupa
dilakukan pula terhadap Medium Agar Kaldu.
Proses isolasi bakteri dilakukan dengan menaruh MAK ke dalam kelas
dimaksudkan untuk mengisolasi mikroba udara dalam kelas yang cukup lembab.
Sedangkan isolasi jamur dilakukan dengan menaruhkan MAKD ke daerah dekat
tempat pembuangan sampah. Masing-masing cawan petri dibukakan tutupnya
selama 30 menit. Setelah lima hari kemudian, ternyata dalam MAKD terbentuk
koloni jamur, spora beserta hifa yang tersebar didaerah MAKD. Koloni jamur
berwarna putih kekuningan, spora berwarna hitam dan hifa yang berwarna putih
yang menyerupai benang-benang.Sedangkan pada MAK pada hari kedua sudah
mulai tumbuh koloni bakteri berdiameter kecil yang semakin hari semakin
membesar dan pada pengamatan hari kedelapan terbentuklah koloni dengan
diameter yang lebih besar dari sebelumnya sebanyak 20 koloni. Koloni ini
berwarna kekuningan dengan bentuk yang kurang teratur.
VIII. Kesimpulan
1. Media adalah kumpulan zat-zat organik maupun anorganik yang
digunakan sebagai tempat tumbuh dan mengembangbiakkan
mikroorganisme.
2. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup,
yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.
3. Media Agar Kaldu merupakan media untuk biakan bakteri dengan
komposisi berupa daging tanpa lemak, pepton, agar dan aquadest.
4. Media Agar Kentang Dekstrosa merupakan media untuk biakan jamur
dengan komposisi yaitu kentang, dekstrosa, agar dan aquadest.
5. Daging merupakan sumber nutrisi berupa protein untuk bakteri.
6. Kentang adalah bahan yang baik untuk digunakan sebagai bahan media
buatan karena banyak mengandung karbohidrat.
7. Penggunaan alat dan bahan dalam bekerja haruslah slalu terjaga dari
kontaminan.
8. Sterilisasi adalah proses mematikan mikroorganisme dari alat dan bahan
yang digunakan agar terhindar dari kontaminasi dan diperoleh keadaan
steril.
9. Jenis mikroba ada : bakteri, kapang, khamir.













DAFTAR PUSTAKA
A. Yayan. 2012. Teknik Pembenihan Mikroba. (online).
http://anggijoyjoy.blogspot.com/2012/10/teknik-perbenihan-bakteri.html,
diakses pada 20 Oktober 2013 pukul 20 : 12.
Fardiz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Fuad, fathir. 2001. Media Pertumbuhan Mikroba. (online).
http://fuadfathir.multiply.com/journal/item/2, diakses pada 20 Oktober
2013 pukul 19 : 20.
Hadioetomo, R.S. 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Malang: JICA.
Jawet, Melnik dan Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Singleton, P., dan Sainbury, D. 2001. Dictionary of Microbiology and Molecular
Biologi, 3
rd
Edition. John Wisey & Sons, LTD. New York.
dalam http://anyleite.wordpress.com/2013/02/12/medium-dan-cara-
pembuatan-medium/ , diakses pada 20 Oktober 2013 pukul 19 : 34.
Suriawiria, Unus. 1986. Mikrobiologi. Jakarta: Karunika Jakarta Universitas
Terbuka
Schlegel, H. G. 1994. Mikrobiologi Umum. Jogjakarta : Gadjah Mada University
Press.
Stanier, Y. R. Dkk. 2001. The Microbial World, terj. Jogjakarta : UGM Press











LAMPIRAN
MAK (Medium Agar Kaldu)
11 Oktober 2013
Pukul Gambar
4.29
pm


12 Oktober 2013
Pukul Gambar Pukul Gambar
6.26
am

3.50
pm

9.31
am

6.41
pm

12.29
pm

11.29
pm


13 Oktober 2013
Pukul Gambar Pukul Gambar
6.31
am

12.38
pm

9.31
am

4.31
pm


MAKD (Medium Agar Kentang Dekstrosa)
Tanggal : 18 Oktober 2013
Pukul : 9.45 am
Depan Belakang

Anda mungkin juga menyukai