Anda di halaman 1dari 7

e-billing

Ditjen Pajak tak mau ketinggalan untuk menerapkan pembayaran elektronik. Dengan sebutan e-
Billing, aplikasi ini menawarkan kemudahan pembayaran pajak melalui metode pembayaran
elektronik dengan segala kelebihannya: cepat, mudah, nyaman dan fleksibel. Meskipun
penerapannya masih dalam tahap ujicoba, namun semua Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan fitur layanan ini.

Untuk mendapatkan layanan ini, Anda harus melakukan registrasi melalui situs e-Billing,
www.sse.pajak.go.id. Pendaftaran dilakukan dengan menekan tombol Daftar Baru, tentunya
dengan mempersiapkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat, email, dan user name.
Pastikan data Anda sudah benar dan klik tombol OK. Setelah notifikasi muncul, data Anda
telah berhasil berhasil disimpan. Selanjutnya lakukan pengecekan email guna melakukan aktivasi
akun yang baru saja Anda daftarkan. Kemudian ikuti petunjuk yang muncul di email balasan dari
administrator. Begitu selesai, Anda telah terdaftar di database e-Billing, dan itu berarti Anda
sudah dapat memanfaatkan layanan ini.

Proses yang perlu Anda lakukan kemudian adalah login ke layanan e-Billing tersebut dengan
menggunakan user ID dan PIN yang dikirim ke email Anda. Setelah berhasil login, langkah
selanjutnya adalah mengisi data-data yang diperlukan. Data-data itu sama seperti yang
diperlukan ketika kita mengisi SSP secara manual. Ketika semua data telah terisi, klik tombol
Simpan, lanjutkan dengan tombol OK untuk memastikan data tersimpan. Ketika layar
berganti, pastikan bahwa data telah sesuai, kemudian klik tombol Terbitkan Kode Billing.
Kode Billing akan ditampilkan, dapat disimpan ke dalam format pdf dan dapat pula dicetak.

Setelah Kode Billing diperoleh, pembayaran dapat dilakukan melalui Kantor Pos dan bank
persepsi. Penggunaan ATM maupun Internet Banking untuk pembayaran pajak dapat dilakukan
dengan memasukkan Kode Billing ini, namun masih terbatas pada Bank Mandiri. Sebagai bukti
pembayaran, Anda akan memperoleh Bukti Penerimaan Negara. Untuk transaksi melalui teller,
bukti yang diterbitkan berupa Dokumen Bukti Penerimaan Negara. Apabila transaksi dilakukan
melalui ATM, bukti transaksi berupa struk ATM, sementara apabila pembayaran dilakukan
melalui Internet banking, Bukti Pembayaran yang diterbitkan dalam format elektronik yang
dapat dicetak oleh Wajib Pajak.

Bukti Penerimaan Negara (BPN) termasuk salinan dan fotokopinya merupakan sarana
administrasi lain yang kedudukannya disamakan dengan SSP. Hal tersebut diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2011. Sehingga dalam praktek perpajakan, untuk
melakukan pelaporan surat pemberitahuan, pemindahbukuan, bukti pemotongan dan
pemungutan, Bukti Penerimaan Negara tersebut mempunyai kedudukan hukum yang setara
dengan SSP. Layanan pembayaran pajak secara elektronik melalui e-Billing ini merupakan
perwujudan komitmen pelayanan prima Ditjen Pajak.
Pendaftaran Sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) dapat di akses di Situs
Billing System atau pada tautan berikut: http://sse.pajak.go.id

Dapatkan kemudahan pembayaran pajak melalui e-Billing saat ini juga! Untuk informasi lebih
lanjut silahkan hubungi Kring Pajak 500200.
SIM POS BB
Aplikasi Sistem Informasi pemungutan/pembayaran Pajak Bumi Bangunan menyediakan fitur
pembayaran dengan berbagai macam pola. Pertama pembayaran PBB melalui Bank
Pembangunan Daerah yang terhubung langsung dengan KPP Pratama (dirjen pajak) dengan
metode sinkronisasi. Kedua pembayaran PBB melalui mobil keliling atau mobling , dimana akan
dilakukan sinkronisasi data setelah kegiatan mobling berakhir. Ketiga Pembayaran PBB pada
bank tempat pembayaran yang sinkronisasinya dilakukan melalui koneksi VPN. Keseluruhan
data pembayaran akan dapat dipantau di Server Data Management yang merupakan pangkalan
informasi bagi petugas dalam menjalankan pungutan PBB.
Pajak Bumi Bangunan ( PBB ) merupakan Pajak Negara yang wewenang pengelolaannya pada
saat ini masih dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan pada tahun 2014 akan dilimpahkan ke
Pemerintah Daerah secara keselruahan. Meskipun demikian hasil penerimaan yang diperoleh
dari Pajak Bumi Bangunan saat ini akan dikembalikan ke pemerintah daerah khususnya
Pemerintah Kota / Kabupaten sebesar 64,08 %. Kontribusi hasil penerimaan PBB tersebut
memberikan konsekuensi pada Pemerintah Kota (Pemkot) / Kabupaten dalam bentuk peran
sebagai pemungut PBB. Kegiatan pemungutan PBB merupakan kegiatan operasional yang
dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun.
Mengingat besarnya kontribusi PBB pada Pemkot / Kabupaten maka perlu dilakukan suatu
pemantauan terhadap kegiatan operasional dari proses pemungutan PBB. Selama ini Pem kota /
Kabupaten khususnya Dinas Pendapatan Daerah sudah memanfaatkan Teknologi Informasi
untuk menunjang dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan operasional pemungutan PBB
berupa Sistem informasi Manajemen Payment Online Sistem (POS ) PBB . SIM POS PBB
berfungsi untuk membantu pemungutan PBB dengan melakukan kerjasama komunikasi data dari
Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan ( KP PBB ) dalam hal informasi wajib pajak beserta
kewajibannya yang akan digunakan sebagai data dasar transaksi pembayaran PBB. Setelah
transaksi pembayaran telah dilakukan oleh wajib pajak, maka SIM POS PBB wajib mengirimkan
informasi transaksi tersebut ke KP PBB sebagai dasar untuk melakukan updating data Sistem
Informasi Obyek Pajak Bumi dan Bangunan ( SISMIOP ) yang ada di KP PBB.

Screenshot Aplikasi Pembayaran PBB
Dalam perjalanan waktu banyak kendala yang dihadapi pada SIM POS PBB ini seperti
keterlambatan informasi, memakai teknologi lama sehingga susah dikembangkan, penyebaran
informasi ke pengguna di Dinas Pendapatan Daerah yang kurang optimal, tidak
terdokumentasinya sistem secara baik sehingga perlu dilakukan suatu reengineering atau
pembuatan kembali dari aplikasi SIM POS PBB yang dapat menyediakan informasi secara tepat
waktu, mudah diakses pengguna di Dinas Pendapatan Daerah dan mudah dikembangkan seperti
pengembangan titik layanan pemungutan PBB di UPTD atau Kecamatan. Pembuatan kembali
aplikasi tersebut memerlukan sebuah perencanaan yang terinci mengenai desain SIM POS PBB
yang akan dibangun, sehingga pengembangan SIM POS PBB memiliki dasar dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan effesien. Pada akhirnya dengan adanya perencanaan ini
diharapkan SIM POS PBB baru yang akan dibangun dapat memenuhi kebutuhan dari semua
pihak yang terkait dengan kegiatan pemungutan PBB.
E-NOFA
Butuh persiapan yang matang dalam mengimplementasikan penomoran faktur pajak elektronik (E-Nofa)
kepada para wajib pajak. Mulai dari teknologinya, sistemnya, penggunaannya, dan bahkan hingga
pelatihan dan sosialisasinya kepada para wajib pajak dan pegawai pajak yang menggunakannya.

Segala hal harus disempurnakan demi pelayanan yang terbaik kepada para wajib pajak. Persiapan demi
persiapan saat hendak mengimplementasikan aplikasi E-Nofa ini terus dilakukan. Teknologi yang
memadai agar server tidak down saat digunakan wajib pajak dan penggunaannya yang tidak
menyulitkan, semua harus dipikirkan dengan seksama.

Sebelum mengimplementasikan aplikasi E-Nofa ini ke lapangan, ada pelatihan yang diberikan kepada
para pegawai pajak yang akan menggunakan aplikasi ini. Pelatihan kepada internal Direktorat Jenderal
(Ditjen) Pajak ini untuk memudahkan mereka dalam melayani kebutuhan wajib pajak saat mengakses
aplikasi E-Nofa.

"Pada saat implementasi aplikasi ini, ada pelatihan di internal pegawai bagaimana nanti petugas di
kantor pelayanan pajak (KPP) menjalankan aplikasi E-Nofa ini," kata Kasubdit Pendukung Operasional
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan (TIP) Ditjen Pajak, Yatmi Pujiastuti.

Subdit Pendukung Operasional Direktorat TIP ini sebenarnya mempunyai sejumlah tugas pokok. Ada 4
tugas pokok subdit ini yaitu bimbingan sistem, pengelolaan intranet dan internet, pengelolaan data
eksternal, dan pemuktahiran data tampilan.

Untuk seksi bimbingan sistem ini, tugasnya memberikan pelatihan kepada para internal pegawai pajak
tentang suatu aplikasi yang akan dibuat oleh Ditjen Pajak. pada saat sistem informasi aplikasi
diimplementasikan memang diperlukan adanya pelatihan terlebih dahulu.

Untuk seksi pengelolaan intranet dan internet bertugas mengelola email infrastruktur yang diresmikan
oleh Ditjen Pajak. Jadi seluruh infrastruktur yang terkait intranet itu digunakan untuk internal Ditjen
Pajak dan internet untuk digunakan di luar Ditjen Pajak.

Seksi pengelolaan data eksternal bertugas memegang peranan penting dalam kaitannya dengan
pengawasan wajib pajak. Seksi ini mengawasi kebenaran laporan SPT yang wajib pajak. Sedangkan seksi
pemuktahiran data tampilan tugasnya melakukan pemuktahiran data yang selama ini disampaikan wajib
pajak dan instansi lain.

"Untuk aplikasi E-Nofa ini mungkin yang paling penting dari seksi bimbingan sistem itu yang ikut pada
saat implementasi aplikasi baik pelatihan di internal pegawai," ujar Yatmi.

Dalam aplikasi E-Nofa ini akan disampaikan melalui email. Email resmi yang dipakai sebagai jembatan
kepada para wajib pajak juga dikelola di subdirektorat ini. Untuk persiapan sosialisasi aplikasi E-Nofa
sebenarnya dilakukan oleh semua tim yang terkait dengan pengembangan aplikasi ini yakni di Direktorat
Transformasi Teknologi Komunikasi Informasi (TTKI). Setelah itu, aplikasi ini diimplementasikan dalam
bentuk pelatihan, sosialisasi di seksi bimbingan sistem.

"Untuk mengimplementasikan e-Nofa, kita mengikuti permintaan dari TTKI, kapan untuk pelatihannya,
berapa kali dilakukan. Pada tahap pertama, dilakukan dengan kanwil-kanwil di Ditjen Pajak kerjasama
semua direktorat dan kanwil," jelas Yatmi.

Dalam persiapan aplikasi E-Nofa ini, tidak ada kendala yang begitu berat. Meski begitu, Yami berharap
sosialisasi aplikasi E-Nofa ini bisa juga dilakukan oleh semua pihak baik Penyuluhan, Pelayanan dan
Hubungan Masyarakat (P2Humas) maupun seksi dan subdit lainnya.

"Kami dari sisi aplikasi pemahaman prosedur dan lain-lain ke wajib pajak itu dilakukan proses bisnis
bersama-sama dengan P2Humas. Dan dari sisi aturannya lebih tersampaikan lagi ke seluruh PKP agar
benar-benar memahami alurnya seperti apa sehingga implementasi di lapangan tidak menimbulkan
kebingunan. Jadi persiapan dari KPP juga lebih solid lagi serta perencanaannya ditingkatkan," harap
Yatmi.
Layanan Perpajakan Online Melalui Situs Pajak

Ada beberapa jenis saluran yang dapat dipergunakan oleh Wajib Pajak untuk memperoleh Layanan
perpajakan : datang langsung ke kantor pelayanan pajak, menelpon Kring Pajak 500200 dan
mengunjungi situs milik Direktorat Jenderal Pajak.

Apa saja Layanan yang disediakan oleh situs www.pajak.go.id? Fitur utama yang banyak digunakan oleh
pengguna situs pajak adalah menu pencarian peraturan perpajakan. Bukan hanya peraturan terbaru saja
yang tersedia di database situs ini, namun juga peraturan-peraturan yang lama yang mungkin sudah
dianggap tidak berlaku lagi. Namun jangan khawatir, ada keterangan yang menjelaskan apabila
peraturan tersebut sudah tidak berlaku lagi, atau sudah diganti dengan peraturan yang baru.

Fitur pencarian peraturan tersebut juga dilengkapi dengan history masing-masing peraturan. Artinya kita
dapat melihat sejarah peraturan, sekaligus peraturan yang menggantikannya. Keunggulan lainnya, fitur
tersebut dapat dilakukan secara bertingkat, sebagai misal ketika kita pertama kali mengetikkan kata
penyusutan di kotak pencarian, hasil pencariannya akan menunjukkan ratusan hasil. Ratusan tampilan
dokumen peraturan tersebut dapat kita fokuskan dengan mempersempit pencarian melalui menu next
search. Ketika kita gunakan fitur next search dengan mengetikkan aktiva tetap di kolom search-nya,
hasil pencarian akan lebih terfokus.

Salah satu layanan yang juga dapat digunakan oleh masyarakat adalah e-Registration, dimana layanan
ini memberikan kemudahan terhadap Wajib Pajak guna mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP). Melalui pendaftaran NPWP secara online ini, Wajib pajak tidak perlu lagi
datang ke kantor pelayanan pajak, cukup dilakukan melalui komputer yang mempunyai jaringan internet
dimanapun, kemudian mengirimkan softcopy dokumen pendukung yang dibutuhkan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) setempat dan Anda hanya perlu menunggu kartu NPWP disampaikan ke alamat
Anda.

Selain e-Registration, layanan yang banyak dimanfaatkan oleh Wajib Pajak adalah layanan e-Filing, yaitu
layanan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara online. Pada saat ini layanan
hanya dapat digunakan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang berprofesi sebagai karyawan atau yang
mempunyai penghasilan dibawah Rp 60.000.000,00 setahun. Layanan ini sangat diminati oleh Wajib
Pajak, karena dapat melakukan pelaporan di mana saja dan kapan saja, bahkan pada hari libur, 24 jam
sehari. Fitur online dan sifat real-time inilah yang menjadi daya tarik layanan e-Filing.

Ke depan, DJP akan menerapkan sistem Single Sign On bagi Wajib Pajak untuk memudahkan akses
pengguna layanan situs DJP ke seluruh aplikasi perpajakan. Secara teknis, setiap pengguna hanya sekali
mendaftarkan diri pada situs DJP dengan menggunakan NPWP sebagai identitas pengenal. Dengan satu
identitas ini, pengunjung dapat mengakses seluruh layanan online perpajakan yang terdapat di situs
pajak.

Situs resmi DJP, www.pajak.go.id telah hadir sejak tahun 1999 dan sudah dikembangkan hingga saat ini
dari segi tampilan, layanan informasi yang diberikan, maupun teknologi yang digunakan. Perubahan
terus dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan
informasi Wajib Pajak. Penyempurnaan terus dilakukan guna memudahkan masyarakat, khususnya
Wajib Pajak, untuk mengakses informasi perpajakan yang terbaru. Pengembangan dilakukan secara
kontinyu baik layout maupun konten situs mampu menarik minat masyarakat. Terbukti dengan
meningkatnya jumlah pengunjung situs tersebut dari waktu ke waktu. Bahkan pada saat pelaporan SPT
di bulan Maret 2013 jumlah pengunjung mencapai lebih dari seratus ribu per hari.

Fitur terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak adalah e-Billing. Melalui fitur ini, membayar
pajak tidak perlu antri lama di teller bank. Untuk memanfaatkan layanan ini, Anda harus mendaftarkan
diri melalui http://sse.pajak.go.id. Selanjutnya dan kode aktivasi akan dikirimkan melalui email, dan
Anda dapat segera melakukan aktivasi akun. Setelah akun diaktifkan, lengkapi isian seluruh detil
pembayaran pajak yang akan Anda lakukan dalam situs http://sse.pajak.go.id, guna mendapatkan Kode
Billing.

Selanjutnya, bawalah kode tersebut ke mesin ATM atau melalui internet banking, atau ke teller bank.
Andapun dapat membayar pajak dengan lebih mudah, cepat dan mengurangi resiko kesalahan entry
data oleh pihak lain. Untuk sementara transaksi melalui e-Billing hanya dapat dilakukan melalui Bank
Mandiri dan Wajib Pajak yang terdaftar di seluruh KPP di Pulau Jawa. Secara bertahap, penggunaan e-
Billing ini akan diperluas bagi seluruh Wajib Pajak, dan pembayaran pajak dapat dilakukan pada seluruh
bank persepsi.

Selain fitur-fitur tersebut di atas, masih terdapat fitur lainnya seperti: Belajar Pajak, Berita dan Foto,
serta Artikel. Bagi Anda yang ingin mengetahui penerapan suatu aturan secara ringkas, Anda dapat
mengakses Belajar Pajak. Untuk mengetahui dinamika kegiatan yang dilakukan oleh DJP Anda dapat
mengakses Berita dan Foto. Sedangkan Artikel memungkinkan Anda memahami isu-isu perpajakan
terkini.

Bagi Anda yang menggeluti usaha yang berhubungan dengan Wajib Pajak luar negeri, tersedia fitur
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B, Tax Treaty) yang memuat kesepakatan pembagian hak
pemajakan antara Indonesia dengan negara lainnya. Untuk belajar pajak secara langsung dan tidak
dipungut biaya, Anda dapat mengakses menu Kelas Pajak. Fitur ini menyediakan daftar lokasi terdekat
penyelenggaraan Kelas Pajak, sekaligus memfasilitasi pendaftaran secara online.

Keberadaan situs pajak ini juga dimaksudkan untuk mendukung DJP dalam menerapkan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dimana setiap badan publik termasuk DJP
diwajibkan menyediakan informasi publik dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan
dalam bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, dengan informasi yang lebih lengkap dan terbuka
diharapkan tingkat kepercayaan publik pada DJP akan semakin tinggi sekaligus meningkatkan partisipasi
masyarakat guna memenuhi kewajiban perpajakannya. Akses situs Pajak di www.pajak.go.id sekarang
juga!

Anda mungkin juga menyukai