Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam kenyataan sehari-hari, aplikasi bioteknologi modern untuk pemenuhan kebutuhan
manusia masih terkait erat dengan penggunaan bioteknologi konvensional yang telah
berkembang jauh sebelumnya. Dalam penyediaan pangan, orang masih mengandalkan
teknologi konvensional untuk menghasilkan bibit tanaman berkualitas maupun dalam proses
budidayanya.Sebagai contoh, tanaman padi yang dibudidayakan sekarang ini sebagian besar
masih berasal dari hasil persilangan konvensional, meskipun sudah ada galur- galur baru
yang dikembangkan dengan teknologi DNA rekombinan. Dalam bidang budidaya tanaman
pangan dan tanaman industri, selain menggunakan teknik-teknik konvensional, orang juga
sudah mengembangkangalur-galur tanaman transgenic baru yang mempunyai sifat toleran
terhadap keadaanlingkungan dengan menyisipkan gen-gen asing dari jasad lain. Contohnya,
para
ilmuan mengembangkan tanaman tembakau yang lebih toleran terhadap kadar
garam tinggi, tanaman tahanterhadap herbisida atau hama tertentu dsb.
Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan
pertanian yang tergeser, lebih - lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain
kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, penulis ingin memaparkan
perkembangan bioteknologi di bidang pertanian.


1.2.Tujuan
1. Memahami penerapan bioteknologi di bidang pertanian
2. Mengerti dampak penerapan bioteknologi di bidang pertanian


2


BAB II
PEMBAHASAN


2.1.Penerapan Bioteknologi di bidang Pertanian
2.1.1.Perbedaan Cara Pemuliaan Tanaman
Sebelum membahas lebih lanjut tentang penerapan bioteknologi di bidang pertanian, berikut
adalah perbedaan antara pemuliaan tanamankonvensional dari pemuliaan tanaman melalui
bioteknologi: Perbedaan.Pemuliaan tanaman konvensional Sumber gen yang dipindahkan
Proses pemindahan gen.
2.1.2.Bioteknologi Hijau
Pemuliaan tanaman melalui bioteknologi spesies yang sama spesies berbeda perkawinan
interspesies rekayasa genetika.tanamanBioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari
aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Dibidang pertanian yang akan
dibahas bersama ini, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama,
bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau
senyawayang bermanfaat. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa contohpenerapan
bioteknologi hijau: Pembuatan Tumbuhan Yang Mampu Mengikat Nitrogen Serealia atau
tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan tumbuhan yang menyuplai 50% makanan
pokok penduduk dunia. Namun, serealia tidak
memiliki simbion bakteri akar-akarnya untuk memfiksasi nitrogen, sehingga kebutuhan
nitrogen (N2) diperoleh dari penambahan pupuk buatan.Kelebihan pupuk buatan yang
diberikan dapat terbilas air dan menyemari air minum yang dikonsumsi manusia di
lingkungan sekitar.
Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada
tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam
nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen
bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi
kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba
3

mengembangkan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain
tumbuhan polong - polongan. Di samping itu juga berupaya meningkatkan
kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi
gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan penggunaan pupuk
nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek
samping yang merugikan.Para ilmuwan mengembangkan tumbuhan yang akar-akarnya dapat
bersimbiosis dengan Rhizobium.
Ide ini melibatkan gen nif yang dapatmengontrol fiksasi nitrogen. Para ilmuwan menyisipkan
gen nif ini pada :
oTumbuhan serealia
oBakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
oPlasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian menginfeksikannya ke
tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah direkayasa.
- Pembuatan Tumbuhan Tahan Hama
Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa genetika denganrekombinasi gen
dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka
diperlukan gen yang menentukan sifat
kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman
kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi
tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat
diperbanyak dan disebarluaskan.
- Fusi Protoplas
Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat dari mulai
tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat tinggi. Fusi protoplas
merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari beberapa spesies,
kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid.
Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan untuk
menggabungkan sifat lain dua spesies atau genus yang tidak dapat
digabungkan secara seksual ataupun aseksual. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intraspesies),
4

atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus dari satu famili (inter
genus).
Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan tumbuh
pada tempat yang dilukai tersebut. Sel-sel callus memiliki kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi tunas dan akar serta keseluruhan tanaman berbunga.
Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi calon tanaman baru
sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel tanaman, sel-sel
callus dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu sebuah rintangan
yang menghambat pembentukan DNA baru. Dinding sel tersebut dapat
dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel tanpa dinding
sel yang disebut protoplas. Protoplas ini dapat digabungkan dengan
protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat
tumbuh menjadi tanaman hibrid. Metode ini disebut fusi protoplas.

Tujuan fusi protoplas adalah untuk mendapatkan suatu hibrida somatic atau sibrida atau
mengatasi kelemahan dari hibrida seksual, yaitu:
o Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera.Hibridisasi somatik
dapat mengatasi hal tersebut.
o Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja. Dalam proses
pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya pada
tetua betina selain inti juga sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua
diadakan fusi antara sitoplasma.

-Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman Unggul Baru
Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman
tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian cenderung
menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai produktivitas yang
lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan upaya perbaikan
pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang
lain
5

Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani dalam
proses budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida
tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel Roundup Ready yang
terdiri dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung
yang tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telahbanyak
dilepas berbagai tanaman jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya
di China pada tahun 2006 telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies
tanaman transgenik, antaralain padi, jagung, kapas, kentang, kedelai, tomat
tahan virus, petunia dengan warna bunga bary, paprika tahan virus, dan
kapas tahan hama) yang telah dilepas untuk produksi.

Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi adalah
sebagaiberikut

1) Padi Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian padi
menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Selain padi, tanaman pangan
yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah kentang.
Penerapan bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama dilakukan.

Salah satu produknya adalah pari jenis golden rice yang dikenalkan pada
tahun 2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang
mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan
besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan,
perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan
embrionik.Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna
kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika
merupakan metode untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena
tidak ada plasma nutfah padi yang mampu mensintesis karotenoid.


6


2) Kentang Russet Burbank
Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam
teknik penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga
rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal
penyediaan bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak digunakan.Teknik kultur
jaringan me-mungkinkan petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik dengan
induknya. Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet Burbank yang memiliki
kandungan pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik kentang
dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.

3) Tomat Flavr Savr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan pada tanaman
hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal adalah tomat FlavrSavr,yaitu jenis tomat
yang buah matangnya tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman
tomat lain, di mana buah yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat
berguna dalam pengiriman buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
4) Tembakau Rendah Nikotin
Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah gangguan kesehatankarena kadar
nikotin yang tinggi. Pendekatan bioteknologi dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
yaitu dengan merakit tanaman tembakau yang bebas kandungan nikotin. Pada tahun 2001
jenis tembakau ini diklaim dapat mengurangi resiko serangan kanker akibat merokok. Selain
bebas nikotin,sentuhan bioteknologi lain juga dilakukan untuk tanaman tembakau misalnya
dengan meningkatkan aroma menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah satu yang
telah berhasil adalah mengabungkannya dengan aroma buah lemon.

- Teknologi Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi DNA asing sebagai pembawa
sifat yang diinginkan. DNA tersebut dapat berasal dari tumbuhan yang beda jenis. Untuk
menghasilkan tanaman transgenikdibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector sebagai
7

pembawa gen sifat yang diinginkan. Sebagai vector digunakanlah DNA yang berasal dari
bakteri Agrobacterium tumefaciens yang lebih dikenal dengan nama Ti
plasmid (tumor-inducing plasmid). Ti plasmid memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam
sel tumbuhan selama proses infeksi. Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa
tanaman pertanian seperti jagung, kapas, tomat, padi, kedelai, dan papaya. Pada kedelai telah
dimasukkan beberapa gen yang menyebabkan variasi pada tanaman kedelai.Pada tanaman
jagung telah dimasukkan gen cry dari Bacillus thuringiensis disebut dengan jagung Bt, yang
menyebabkan jagung menghasilkan protein yang dapat membunuh serangga, seperti kupu-
kupu.Tanaman transgenik tidak perlu disemprot pestisida untuk menyingkirkan hama dan
penyakit, sebab dengan sisipan gen tersebut akan menghasilkan senyawa endotoksin
(senyawa racun) sehingga tanaman transgenik dapatmembrantas hama dengan senyawa racun
yang dikandungnya.
2.2.Hasil Bioteknologi Hijau
GMO Genetically modified organisms
-Suatu jasad yang memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh
jenis jasad tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad
lain. Juga disebut organisme transgenic. Contoh:
- Jagung tahan serangga
o Racun Bt yang dikandungnya membunuh corn borer,
o Gen pengendali produksi racun berasal dari bakteri
- Tanaman tahan virus
o pepaya, jeruk, kentang,
o Gen ketahanan berasal dari virus
- Tanaman tahan herbisida
o yang sudah ada: kedelai, jagung, kanola;
o berikutnya: gula bit, kobis, strawberry, alfalfa, kentang, gandum;
o gen ketahanan berasal dari bakteri
8




2.3.Dampak Penerapan Bioteknologi
2.3.1. Dampak Positif
Dampak pada Petani (secara umum)
o Menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul.
o Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
o Mengurangi pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.
o Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta melipatgandakan hasil
pertanian
o Terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
o Terciptanya tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi
Dampak Fusi Protoplas
Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar spesies atau galur
tanaman yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan persilangan biasa karena adanya
masalah inkompatibilitas fisik.
Teknik ini memiliki kelebihan dapat menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu dan dapat
dilakukan dengan spesies yang berbeda. Fusi protoplas membuka kemungkinan untuk:
Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang secara seksual
tidak kompatibel
Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara normal hanya
dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada kentang.
Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies lain dengan
memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangankromosom (chromosome elimination).
9

Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur atau spesies ke
galur atau spesies lain
Dampak hasil pembibitan tanaman unggul
Peningkatan kandungan nutrisi pada pisang, cabe, stroberi, ubi jalar.
Peningkatan rasa, misalnya tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai. Peningkatan kualitas
produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberidengan tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih
baik.Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan
dengan kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah Kandungan bahan berkhasiat
obat, misalnya pada tomat dengankandungan lycopene yang tinggi yang berguna sebagai
antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan
kolesterol, serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia
dan kebutaan. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk
mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa
sehingga menghasilkan vaksin penyakit kanker. Tanaman dengan kandungan nutrisi lebih
baik untuk pakan ternak
Dampak Transgenik Menghasilkan prodik lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.
Dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem sehingga memperluas
daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan. Makanan dapat direkayasa supaya lebih
lezat dan menyehatkan.Tanaman transgenik lebih produktif dan memiliki hasil lebih
besar.Peningkatan kualitas biji-bijian Peningkatan kadar protein Pembentukan tanaman
resisten hama, penyakit, dan herbisidaPembentukan tanaman yang lebih bernilai nutrisi
tinggi, seperti vit C, E dan -karoten Lebih ramah lingkungan karena mereka membutuhkan
lebih sedikit herbisida dan pestisida.Makanan yang lebih tahan dan matang untuk tinggal
lebih lama sehingga mereka dapat dikirim jauh atau disimpan lebih lama

2.3.2. Dampak Negatif
Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan
berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan
tetapi, dalam kenyataannyajuga menimbulkan dampak yang membawa kerugian, sebagai
berikut:

10

Dampak terhadap petani (secara umum)
o Adanya efek kompensasi.
o Muncul hama target yang tahan terhadap insektisida.
oTerjadinya silang luar akibat adanya penyebaran pollen dari tanaman
transgenik ketanaman lain.
oMembutuhkan teknologi yang tinggi, sehingga dalam perakitannya diperlukan orang-
orangyang memiliki keahlian khusus.
oMunculnya efek samping terhadap hama nontarget.f. Biaya untuk memuatnya relatif tinggi
Dampak Terhadap Lingkungan Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke
alam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih
berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.Dengan keberadaan rekayasa
genetika,perubahan genotipe tidak terjadi secara alami sesuaidengan dinamika populasi,
melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya,bahkan kehancuran. Menciptakan makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
Dampak Terhadap Kesehatan Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan
masalah serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31
orang meninggal di Inggris.
Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang
disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia.Dampak di Bidang Sosial Ekonomi Beragam aplikasi
rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang membawa
pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani
kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone:BGH) dapat
meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil.
Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu
yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan
opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil
tanamantanaman tadi akan menderita kerugian besar. Dampak Terhadap Etika Menyisipkan
11

gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup
lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima
masyarakat.Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90%
menentang pemindahan gen manusia ke hewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke
hewan lain. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi
disisipkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil
rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan
banyak nilai nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup.















12

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
- Ada beragam bioteknologi modern di bidang pertanian yang dapat dilakukan
untuk mendapatkan hasil tanaman yang lebih baik
- Semua kegiatan, termasuk bioteknologi modern selalu memiliki dampak positif dan negatif

3.2.Saran
-Terus mengembangkan penelitian bioteknologi modern tanpa mengabaikan moral/etika yang
telah diyakini kebenarannya
-Tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga memperhatikan 3 pilar pembangunan
berkelanjutan (Planet, profit, people) secara holistic
-Mengambil keputusan yang sesuai keadaan dengan menghitung payoff yang bisa diperoleh
dari adanya gap dampak positif dan dampak negatif yang timbul.











13


DAFTAR PUSTAKA

Angreani,dina.2012.Bioteknologi Pertanian. www.teksdrama.com .25 September
2014
Iqbal,muhammad.2011.Biologi Pertanian.www.artikelbiologi.com. 25 September
2014

Anda mungkin juga menyukai