x 10
-5
= 8,0178 x 10
-5
pH Teoritis = -log [H
+
]
pH Teoritis = -log 8,0178 x 10
-5
pH Teoritis = 5 log 8,0178
pH Teoritis = 5 0,9040
pH Teoritis = 4,096
Kapasitas Buffer =
= 0,8615
Tabel 5 Data pH buffer standar Na
2
HPO
4
dan KH
2
PO
4
Volume
Asam
asetat 0,1
N (mL)
Volume
Na asetat
0,1 N
(mL)
pH Terukur
pH
Teoritis
Kapasitas
Buffer
Indikator pH meter
0,50
1,20
2,65
5,00
7,15
9,50
8,80
7,35
5,00
2,85
5
5
5
6
7
5,49
5,84
6,33
6,72
7,16
5,5157
5,9291
6,3514
6,7945
7,1939
0,7655
0,8228
0,8815
0,9430
0,9984
Sebenarnya, penambahan sedikit asam ,basa atau pengenceran pada
larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan PH ,tapi perubahannya sangat
kecil seingga pH larutan dianggap tidak berubah atau pH tetap pada kisarannya.
Namun, jika asam atau basa di tambahkan ke larutan bukan penyangga maka
perubahan PH larutan akan sangat mencolok. Larutan Penyangga Asam dapat
mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan penyangga asam terdiri
dari asam lemah (HA) dan basa konjungsinya (A
-
). Larutan penyangga Basa dapat
mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Larutan penyangga basa terdiri
dari basa lemah (B) dan asam konjungsinya (BH
+
) (Mangihut 2009).
Larutan hipertonik memberi manfaat resusitasi cairan dengan
meningkatkan tekanan darah, luaran kardiak, dan oksigenasi jaringan selama syok
hemoragik (Luu 2011). Larutan hipotonik adalah saat di mana konsentrasi zat
terlarut lebih besar di dalam sel daripada di luar itu. Osmosis adalah gaya yang
mendorong larutan terhadap keadaan kesetimbangan. Ketika larutan dikelilingi
oleh selaput tipis mengandung konsentrasi tinggi dari bahan kimia, seperti garam
atau gula, daripada larutan yang sama di luar membran, gaya kesetimbangan
mendorong seluruh larutan terhadap keadaan konsentrasi seragam bahan kimia
(Sridianti 2014).
Tekanan osmotik tergantung pada konsentrasi protein plasma dan
viskositas atau kekentalan darah sebagai cairan suspensi. Derajat kesamaan (ph)
berkisar antara 7-8, mempunyai sistem buffer melalui ion CO
2
, NH
3,
dan H
+
.
Darah mengandung sekitar 80% air dan 20% bahan organik, sementara bahan
organiknya sekitar 1%. Warnah darah bervariasi sesuai dengan kandungan
oksigen. Darah arteri kaya oksigen dan mempunyai massa jenis antara 7,35-7,45
sedikit berada di daerah yang memiliki basa netral (Sonjaya, 2005).
Tekanan osmosik efektif sebuah larutan dibebankan kepada plasma
dinyatakan sebagai tonisitas. Jika sel darah merah ditempatkan dalam cairan yang
mempunyai tekanan osmotik sama maka membengkak tidak akan terjadi kelebian
air yang masuk dan keluar dan sel tidak membengkak atau larutan demikian
disebut isotonic terhadap cairan intraseluler sel, jika larutan selulernya
mempunyai tekanan lebih besar disebut hipertonik terhadap sel sebaliknnya jika
larutan selulernya mempunyai tekanan lebih kecil disebut hipotonik (Sonjaya,
2005).
Tabel 6 Pengamatan tekanan osmotik darah
[NaCl] (%) Gambar Pengamatan Literatur
NaCl 0,3
NaCl 0,9
NaCl 5
Hipotonik atau
Hipertonik atau
Isotonik
Cari gambar di
internet vel
Ini bagian terakhir bahas table vel, sebutin aja kenapa darah sapi isotonic atau
begimana. SAMA EDITIN susunan dapus n cek cek lg semuanya dr format
SIMPULAN
Koloid dibagi menjadi koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofol
mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya, sebaliknya pada koloid
liofob,interaksinya tidak ada atau sangat lemah. Pada pengamatan, koloid mampu
melakukan difusi antara lain eosin,giemsa dan CuSO
4
sedangkan biru 17ransp
tidak terdifusi Pengamatan buffer bisa diperoleh secara 17ranspor maupun teoritis
yang hasilnya tidak jauh berbeda. Kapasitas buffer yang paling baik adalah yang
mendekati satu. Terdapat tiga larutan yang berpangaruh dalam tekanan osmotik
yaitu hipotonis,isotonis, dan hipertonis. Sel darah merah NaCl 0,3% menunjukan
kondisi hipotonis, sel darah merah dan NaCl 0,9% menunjukan kondisi isotonis.
Sedangkan penambahan NaCl 5% pada sel darah merah mengakibatkan kondisi
17ransport17.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung Mangkurat
: Banjar Baru
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Andi: Jogja
Day, R.A & A.L.Underwood. 2002. Analisis kimia Kuantitatif, diterjemahkan
oleh 17ra Sopyan. Erlangga. Jakarta.
Oxtoby DW. 2001. Kimia Modern. Edisi ke-4 Jilid 1. Suminar SA, penerjemah.
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari : Principles of Modern Chemistry
Mangihut. 2009. Kimia Dasar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Matiin F. 2012. Pengaruh variasi bending sensor pH berbasis serat optic plastik
menggunakan lapisan silica sol gel terhadap sensitivitas. Jurnal teknik POMITS
vol. 1 hal 1-6.
Luu JL, Wendtland CL, Gross MF, Mirza F, Zouros A, Zimmerman GJ, 17r 17r.
Three-percent 17rans 17ransport17tif 17rans 17ranspor critical 17ran 17ransport.
Pediatr Emer Care.
2011;27(12):1113-7.
Singer M., Webb A.R., 2005. Oxford Handbook of Critical Care 2
nd
Edition.
Oxford University Press Inc.
Sonjaya, Herry. 2005. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakuiltas Peternakan-
Universitas Hasanuddin:Makassar
Sridianti. 2014. Pengertian tekanan osmotik. http://www.sridianti.com/pengertian-
tekanan-osmotik.html. (20 September 2014).