(PUSKESMAS) Hariyanto I. H., M.Si., Apt. Pharmacy Department FK UNTAN hariyanto.ishak@gmail.com Pokok Bahasan Bentuk Sediaan Obat (BSO) yang Tersedia Cara Penyimpanan Obat dan Metode Pemberian Indikasi dan Kontraindikasi Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) Pertama dibuat tahun 1980 Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009, DOEN direvisi setiap 2 tahun sekali 30th Essential Medicine List WHO di Srilanka (2007) Revisi harus berdasarkan Evidence Based Medicine (EBM) PENERAPAN KONSEP OEN DOEN PEDOMAN PENGOBATAN FORMULARIUM RS oleh PFT/KFT RS FORMULARIUM SPESIALISTIK Asosiasi Profesi Spesialis INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA oleh BPOM Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) Merupakan daftar yang berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
DOEN merupakan standar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan. Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
a. Kriteria Pemilihan Obat Esensial 1) Memiliki rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita. 2) Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas. 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan. 4) Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga, sarana, dan fasilitas kesehatan. 5) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita. 6) Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi 7) Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa, pilihan dijatuhkan pada: - Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah; - Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan; - Obat yang stabilitasnya lebih baik; - Mudah diperoleh; - Obat yang telah dikenal.
BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT SEMI PADAT CAIR OBAT CAIR 1. Solutio Pelarut air 2. Suspensi 3. Emulsi 4. Sirup, Elixir, Lotio 5. Guttae / drops Guttae Orisa, auriculares, nasales, ophthalmic, collyria 6. Injectiones / obat suntik 7. Inhalasi 8. Irigasi OBAT SETENGAH PADAT (SEMI PADAT) 1. Unguenta/ salep 2. Occulenta / salep mata 3. Pasta 4. Linimenta 5. Sapones / sabun 6. Cremores/ krim 7. Gelones / gel OBAT PADAT 1. Pulvis (serbuk tak terbagi) dan pulveres (serbuk terbagi) 2. Piliae / pil 3. Tabulae / tablet Tab.Kunyah, Efervesen, Tab.hisap, Tab. Salut (Salut gula,/dragee, salut selaput/film coated tablet, salut kering dan salut enteric/enteric coated tablet) 4. Capsulae / capsul Hard capsule & Soft Capsule 5. Suppositoria Suppositoria & Ovula 6. Aerosolum CARA PENYIMPANAN OBAT Simpan obat dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat, jangan mengganti kemasan botol ke botol lainnya. Jangan pernah mencampur obat dalam bentuk sediaan tablet dan kapsul dalam satu wadah. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpan kapsul atau tablet di tempat panas dan atau lembab karena dapat menyebabkan obat tersebut rusak. Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat (suhu kamar, sejuk, dingin, beku) Hindarkan obat dalam bentuk cair menjadi beku. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.
Jangka Waktu Penyimpanan METODE PEMBERIAN OBAT Oral Cara pemberian melalui mulut Sublingual cara pemberian ditaruh di bawah lidah Inhalasi cara pemberian melalui saluran pernafasan Rektal cara pemberian melalui dubur atau anus Pervaginam cara pemberian melalui vagina Perenteral IV, IM, SK Topikal/lokal
INDIKASI ~VS~ KONTRAINDIKASI INDIKASI adalah kegunaan suatu obat pada kondisi penyakit tertentu Cth : Ibuprofen merupakan obat penghilang nyeri (analgesik) golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) yang diindikasikan untuk: Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet lainnya; Nyeri ringan sampai berat termasuk dismenorea dan analgesik paskabedah; Nyeri dan demam pada anak-anak
KONTRAINDIKASI adalah keadaan yang tidak memperbolehkan suatu obat digunakan oleh seorang pasien. Cth : Aspirin Kontraindikasi untuk pasien tukak lambung.
FARMAKOLOGI Farmakokinetik Mempelajari apa yang dilakukan tubuh terhadap obat Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi Disingkat ADME Farmakodinamik Mempelajari apa yang dilakukan obat terhadap tubuh Mekanisme Kerja Reseptor Trasmisi Sinyal Biologis MEKANISME KERJA SULFONILUREA terima kasih