A. KONDISI FISIK
1. Geografi
a. Letak Wilayah
Secara geografis wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai
107°15’03” sampai dengan 100°29’30” Bujur Timur dan
7°34’51” sampai dengan 7°47’03” Lintang Selatan. Di sebelah
utara, wilayah Kabupaten Sleman berbatasan dengan
Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa
Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Klaten, Propinsi Jawa Tengah, di sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah,
dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta,
Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 ha atau
574,82 km2 atau sekitar 18% dari luas wilayah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang seluas 3.185,80 km2. Jarak terjauh
utara-selatan wilayah Kabupaten Sleman 32 km, sedangkan
Tabel: 2.1
Pembagian Wilayah Administrasi
Kabupaten Sleman
Banyaknya
No Kecamatan Luas (Ha)
Desa Padukuhan
1. Moyudan 4 65 2.762
2. Godean 7 77 2.684
3. Minggir 5 68 2.727
4. Gamping 5 59 2.925
5. Seyegan 5 67 2.663
6. Turi 4 54 4.309
7. Tempel 8 98 3.249
8. Sleman 6 83 3.132
9. Ngaglik 5 87 3.852
10. Mlati 5 74 2.852
11. Depok 3 58 3.555
12. Cangkringan 5 73 4.799
13. Pakem 5 61 4.384
14. Ngemplak 5 82 3.571
15. Kalasan 4 80 3.584
16. Berbah 4 58 2.299
17. Prambanan 6 68 4.135
Jumlah 86 1.212 57.482
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.
1) Topografi
Kabupaten Sleman keadaan tanahnya di bagian selatan
relatif datar kecuali daerah perbukitan di bagian tenggara
Kecamatan Prambanan dan sebagian di Kecamatan
Gamping. Semakin ke utara relatif miring dan di bagian
utara sekitar lereng gunung Merapi relatif terjal.
Ketinggian wilayah Kabupaten Sleman berkisar antara 100
meter sampai dengan 2.500 meter di atas permukaan laut
(m dpl). Ketinggian tanahnya dapat dibagi menjadi 4 kelas
yaitu ketinggian <100 meter, 100-499 meter, 500-999
meter, dan >1.000 meter dpl. Ketinggian <100 m dpl
seluas 6.203 ha, atau 10,79% dari luas wilayah, terdapat di
Kecamatan Moyudan, Minggir, Godean, Gamping, Berbah,
dan Prambanan.
Tabel: 2.2
Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman
2) Geohidrologi
Kondisi geologi di Kabupaten Sleman didominasi dari
keberadaan gunung Merapi. Formasi geologi dibedakan
menjadi endapan vulkanik, sedimen, dan batuan
terobosan, di mana endapan vulkanik mewakili lebih dari
90% luas wilayah.
Di Kabupaten Sleman terdapat sekitar 100 sumber mata
air, yang airnya mengalir ke sungai-sungai utama yaitu
sungai Boyong, Kuning, Gendol, dan Krasak. Di samping
itu terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke arah
selatan dan bermuara di samudera Indonesia.
Material vulkanik gunung Merapi yang berfungsi sebagai
lapisan pembawa air tanah (akifer) yang sudah terurai
menjadi material pasir vulkanik, yang sebagian besar
merupakan bagian dari endapan vulkanik Merapi muda.
Material vulkanik Merapi muda ini dibedakan menjadi 2 unit
formasi geologi yaitu formasi Sleman (lebih di dominasi
oleh endapan piroklastik halus dan tufa) di bagian bawah
dan formasi Yogyakarta (lebih di dominasi oleh pasir
vulkanik berbutir kasar hingga pasir berkerikil) di bagian
atas. Formasi Yogyakarta dan formasi Sleman ini berfungsi
sebagai lapisan pembawa air utama yang sangat potensial
3) Klimatologi
Kondisi iklim di sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman
termasuk tropis basah dengan curah hujan rata-rata
tertinggi 16,1 mm pada tahun 2003 dan 39,85 mm pada
tahun 2004. Untuk tahun 2004, hari hujan dalam sebulan
maksimum 23 hari dan minimun 1 hari; kecepatan angin
maksimum 5,92 knots dan minimum 1,3 knots;
kelembaban nisbi tertinggi 95,1% dan terendah 49,2%;
sedangkan temperatur udara tertinggi 33,8oC dan terendah
21,5oC. Kondisi agroklimat di atas menunjukkan bahwa
Tabel: 2.3
Tata Guna Tanah di Kabupaten Sleman
Luas (ha)
No Jenis Tanah
2000 2001 2002 2003 2004
1. Sawah 23.483 23.426 23.403 23.361 23.255
2. Tegalan 6.394 6.429 6.429 6.440 6.417
3. Pekarangan 18.722 18.794 18.810 18.832 18.956
4. Lain-lain *)
8.833 8.833 8.840 8.849 8.854
Jumlah 57.482 57.482 57.482 57.482 57.482
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.
*) Meliputi: hutan rakyat, hutan negara, kolam/empang/tebat, tanah kuburan, jalan,
dan lapangan.
d. Sumberdaya Alam
Potensi sumberdaya alam di Kabupaten Sleman meliputi
sumberdaya alam non-hayati yaitu air, lahan, udara, dan
bahan galian, sedangkan sumberdaya alam hayati yaitu
hutan, flora, dan fauna.
Sumberdaya air di Kabupaten Sleman terdiri dari air tanah
(akifer) termasuk mata air dan air permukaan. Ditinjau dari
geohidrologi dan meteorologi, daerah endapan vulkanik
Merapi mulai dari puncak gunung Merapi Kabupaten Sleman,
Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul merupakan satu
sistem cekungan air bawah tanah yang disebut cekungan
Yogyakarta. Karakteristik curah hujan relatif tinggi yaitu lebih
besar dari 2.000 mm/tahun. Semakin tinggi tempat semakin
tinggi pula curah hujannya, sehingga di daerah atas
merupakan daerah tangkapan hujan (catchment area) akan
meresap menjadi air bawah tanah yang sangat potensial bagi
daerah di bawahnya. Akifer di Kabupaten Sleman merupakan
akifer bebas di mana sangat dipengaruhi oleh besarnya curah
hujan. Ada beberapa lokasi merupakan akifer tertekan yang
sifatnya setempat. Berdasarkan atas besaran curah hujan
tahunan, hujan lebih dan evapotranspirasi tahunan, maka
ketersediaan air meteorologisnya sesuai dengan gradasi
sebaran curah hujan yaitu semakin ke selatan semakin sedikit
ketersediaan air meteorologisnya. Di Kabupaten Sleman,
curah hujan yang tinggi terletak di bagian utara-barat
2. Karakteristik Wilayah
B. KONDISI EKONOMI
Tabel: 2.4
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Sleman Tahun 2000-2004
(Milyar Rupiah)
Tabel: 2.5
Struktur Perekonomian Kabupaten Sleman
Tahun 2000-2004
Tabel: 2.6
PDRB Per Kapita Kabupaten Sleman
Tahun 2000-2004
(Rupiah)
4. Pertumbuhan Ekonomi
Selama 5 tahun pertumbuhan ekonomi mengalami pasang surut
karena terjadinya krisis ekonomi dan moneter tahun 1998. Pada
tahun 1999 mulai tumbuh meskipun hanya 1,93% kemudian naik
menjadi 3,96% pada tahun 2000, sedang pada tahun 2001 turun
menjadi 3,68%.
Tahun 2002, pertumbuhan ekonomi meningkat kembali menjadi
4,74%. Mulai tahun 2003 pertumbuhan ekonomi terus mengalami
peningkatan meskipun perlahan menjadi 4,80%, dan 5,02% pada
tahun 2004. Sektor yang menjadi penyumbang paling dominan
bagi perekonomian Kabupaten Sleman selama tahun 2000-2004
adalah sektor konstruksi.
Tabel: 2.7
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sleman
Tahun 2000-2004
5. Inflasi
Tingkat inflasi di Kabupaten Sleman selama periode tahun 2001-
2004 mengalami penurunan, yaitu dari 12,94% pada tahun 2001
menjadi 6,58% pada tahun 2004. Inflasi tertinggi pada tahun 2001
adalah pada kelompok pengeluaran untuk pendidikan, rekreasi
dan olah raga sebesar 18,84%, sedangkan yang terendah adalah
kelompok pengeluaran untuk transportasi dan komunikasi sebesar
9,23%.
Pada tahun 2002 inflasi tertinggi pada adalah pada kelompok
pengeluaran untuk kesehatan sebesar 14,29%, sedangkan yang
Tabel: 2.8
Inflasi Kabupaten Sleman Menurut Kelompok Pengeluaran
Tahun 2001-2004
6. Keuangan Daerah
Tabel: 2.9
Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Sleman
Dalam Membiayai Kegiatan Pembangunan
Tahun Anggaran 2000-2004
Ke-
Tahun Naik/
Realisasi APBD (Juta mam-
No Jenis Ang- Turun
(Juta Rp) Rp) puan
garan (%)
(%)
1. Sisa Lebih Anggaran yang Lalu 2000 5.884,71 34,86 118.532,97 4,96
2001 9.506,61 61,55 293.215,64 3,24
2002 15.301,66 60,96 338.094,06 4,53
2003 44.999,64 194,08 447.510,56 10,06
2004 50.401,98 12,00 521.742,19 9,66
2. Pendapatan Asli Daerah 2000 17.889,88 4,46 118.532,97 15,09
2001 29.571,15 65,30 293.215,64 10,09
2002 38.908,19 31,57 338.094,06 11,51
2003 52.978,73 36,16 447.510,56 11,84
2004 60.112,31 13,46 521.742,19 11,52
3. Dana Perimbangan 2000 81.681,51 -7,78 118.532,97 68,91
2001 256.666,50 214,23 293.215,64 87,54
2002 299.961,26 16,87 338.094,06 88,72
2003 369.717,14 23,25 447.510,56 82,62
2004 389.951,71 5,42 521.742,19 74,66
4. Lain-lain Pendapatan yang Sah 2000 22.715,50 40,41 118.532,97 19,16
2001 12.787,03 -43,71 293.215,64 4,36
2002 28.921,61 126,18 338.094,06 8,55
2003 30.188,79 4,38 447.510,56 6,75
2004 31.117,44 3,08 521.742,19 5,96
Pendapatan Daerah 2000 128.171,61 1,53 118.532,97 108,13
2001 308.531,58 140,72 293.215,64 105,22
2002 367.365,42 19,07 338.094,06 108,66
2003 452.884,66 23,28 447.510,56 101,20
2004 481.181,46 6,42 521.742,19 93,32
Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Sleman.
7. Investasi
Potensi yang mendukung bagi investasi dunia usaha di Kabupaten
Sleman adalah komoditas hasil pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan dan pariwisata meliputi wisata alam, wisata
candi, museum, wisata olahraga, wisata pendidikan dan wisata
budaya, dan wisata agro. Di samping itu juga industri yang meliputi
industri pengemasan, industri pengolahan, dan industri
pengolahan bahan galian golongan C.
Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman sampai
dengan tahun 2004 meliputi investasi PMA sebanyak 28 unit
usaha dengan nilai investasi sebesar US$107.245.586 serta
penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.472 orang. Investasi PMDN
sebanyak 42 unit usaha dengan nilai investasi sebesar
Rp532.631.000.000,- serta menyerap tenaga kerja sebanyak
10.155 orang. Investasi non fasilitas sebanyak 21.828 unit usaha
dengan nilai investasi sebesar Rp954.117.665.000,- serta
menyerap tenaga kerja sebanyak 396.764 orang.
d. Telekomunikasi
Sarana pelayanan pos dan telekomunikasi terdiri dari Kantor
Pos dan Giro sebanyak 25 buah, jaringan telepon sebanyak
39.598 SST, warung telekomunikasi sebanyak 657 buah,
sarana telpon umum koin sebanyak 372 buah, telepon umum
e. Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan, berupa pasar sebanyak 36 buah
dengan luas 155.126 m2, ditempati oleh 12.435 pedagang, dan
dilengkapi dengan sarana kios sebanyak 1.281 buah, los
sebanyak 477 buah, dan bango sebanyak 1.519 buah.
f. Koperasi
Banyaknya koperasi ada 506 buah tersebar di 17 Kecamatan
terdiri 7 jenis koperasi yaitu koperasi serba usaha, koperasi
simpan pinjam, koperasi kerajinan, koperasi jasa, koperasi
pertanian, koperasi perikanan, dan koperasi peternakan.
Keanggotaan koperasi berjumlah 198.587 orang dengan
simpanan senilai Rp34.443.020.000, sedang modal koperasi
terdiri modal sendiri Rp36.397.360.000. Keanggotaan koperasi
terdiri dari petani/masyarakat desa, pegawai negeri, karyawan
perusahaan, TNI/POLRI, mahasiswa, purnawirawan TNI/Polri,
dan lain-lain.
g. Lembaga Keuangan
Lembaga perbankan yang ada terdiri kantor cabang PT. BNI 1
buah dengan 8 kantor cabang pembantu dan 4 kantor kas unit,
kantor cabang Bank Pembangunan Daerah 1 buah dengan 5
kantor cabang pembantu dan 10 kantor kas unit, kantor
cabang BRI 1 buah dengan kantor kas 27 unit, kantor cabang
1. Kependudukan
Penduduk Kabupaten Sleman pada akhir tahun 2004 sebanyak
895.327 jiwa, terdiri dari 443.471 jiwa laki-laki dan 451.856 jiwa
perempuan. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan
cenderung tetap selama 5 tahun terakhir, yaitu berkisar 49,5%:
50,5%.
Tabel: 2.10
Banyaknya Penduduk Kabupaten Sleman
Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
No Tahun Jumlah
Jiwa % Jiwa %
1 2000 420.159 49,42 430.017 50,58 850.176
2 2001 426.329 49,44 435.985 50,56 862.314
3 2002 432.895 49,49 441.900 50,51 874.795
4 2003 437.967 49,50 446.760 50,50 884.727
5 2004 443.471 49,53 451.856 50,47 895.327
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.
Tabel: 2.11
Perkembangan Penduduk Kabupaten Sleman
Tahun 2000-2004
2. Kesehatan
a. Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari
indikator-indikator antara lain: angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup, rata-rata usia harapan hidup penduduk, dan
Tabel: 2.12
Derajat Kesehatan Penduduk Kabupaten Sleman
b. Tenaga Kesehatan
Banyaknya tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat,
apoteker, baik yang ada di Dinas Kesehatan, RSUD, maupun
di Puskesmas tahun 2004 mencapai 1.176 orang.
Tabel: 2.13
Banyaknya Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Sleman
Tahun
No Tempat Tugas
2000 2001 2002 2003 2004
1 Dinas Kesehatan 127 96 117 119 120
2 Puskesmas 858 770 760 806 831
3 RSUD 234 193 217 217 225
Jumlah 1.219 1.059 1.094 1.132 1.176
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Tabel: 2.14
Banyaknya Tenaga Kesehatan Kabupaten Sleman
Berdasarkan Kualifikasinya
Tahun
No Kualifikasi
2000 2001 2002 2003 2004
1 Dokter Spesialis 13 12 12 15 16
2 Dokter Umum:
a. Dokter Umum
PNS 27 10 21 28 36
b. Dokter Umum 12 6 16 43 38
PTT
3 Dokter Gigi:
a. Dokter Gigi PNS 25 30 29 30 35
b. Dokter Gigi PTT 2 3 5 7 3
4 Apoteker 4 4 4 4 4
Magister Kesehatan
5 1 2 5 6 6
(S2)
Sarjana Kesehatan
6 4 4 7 4 19
Masyarakat
Jumlah 88 71 99 107 157
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Tabel: 2.15
Banyaknya Sarana dan Prasarana Kesehatan
di Kabupaten Sleman
3. Kesejahteraan Sosial
Berdasarkan pentahapan keluarga sejahtera, penduduk di
Kabupaten Sleman dapat diklasifikasikan menjadi Keluarga Pra
Sejahtera 9,95%, Keluarga Sejahtera I 24,40%, Keluarga
Sejahtera II 24,96%, Keluarga Sejahtera III 30,60%, dan Keluarga
Sejahtera III Plus 9,61% dari 233.504 Kepala Keluarga.
Banyaknya pasangan usia subur meningkat 2,81% dari 136.092
menjadi 139.918, sementara peserta KB aktif meningkat 3,25%
dari 105.999 menjadi 109.444.
Tahun 2004 banyaknya panti sosial yang ada di Kabupaten
Sleman sebanyak 31 buah, terdiri dari 21 panti sosial asuhan
anak, 1 buah panti sosial bina remaja, 1 buah panti sosial tresna
wreda, 7 panti penyandang cacat, dan 1 buah panti sosial karya
wanita. Potensi dan sumberdaya kesejahteraan sosial meliputi 508
orang PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), 480 orang WPKS, 56
4. Pendidikan
Pada tahun 2004 hasil yang telah dicapai di bidang pendidikan
adalah angka partisipasi kasar untuk SD mencapai 107,05%,
SLTP 97,51%, dan SMU/SMK 78,95%. Angka partisipasi murni
Tabel: 2.16
Banyaknya Tenaga Pendidik, Sekolah, Kelas, dan Siswa
Kabupaten Sleman
Tahun
No Uraian
2000 2001 2002 2003 2004
1 Tenaga Pendidik
▪ TK 1.181 1.390 1.434 1.454 1.321
▪ SD 4.690 4.687 4.891 4.292 4.860
▪ SMP 2.904 2.859 2.823 2.623 2.856
▪ SMA/SMK 3.176 3.418 3.275 3.250 3.257
2 Banyaknya Sekolah
▪ TK 439 450 453 458 428
▪ SD 538 533 519 503 514
▪ SMP 113 108 105 105 101
▪ SMA/SMK 100 100 99 97 98
3 Banyaknya Kelas
▪ TK 715 831 855 911 921
▪ SD 3.505 3.450 3.396 3.192 3.527
▪ SMP 919 904 921 877 921
▪ SMA/SMK 1.012 1.010 956 947 1.064
4 Banyaknya Siswa Sekolah (Anak)
Tabel: 2.17
Angka-angka Rasio, Partisipasi, Putus Sekolah, dan PLS
Kabupaten Sleman
No Uraian
2000 2001 2002 2003 2004
1 Rasio Murid :Guru (Negeri & Swasta)
▪ TK 15 14 13 13 16
▪ SD 16 16 17 18 17
▪ SMP 12 10 10 11 11
▪ SMA/SMK 11 9 11 9 9
2 Rasio Murid : Sekolah (Negeri & Swasta)
▪ TK 40 43 43 42 49
▪ SD 137 139 151 156 154
▪ SMP 347 305 326 340 346
▪ SMA/SMK 369 369 358 342 349
3 Angka Partisipasi Kasar (%)
▪ SD 111,78 115,51 112,47 109,17 107,17
▪ SMP 96,59 92,76 87,31 84,43 97,51
▪ SMA/SMK 79,2 83,47 78,33 74,28 78,95
4 Angka Partisipasi Murni (%)
▪ SD 95,97 97,43 93,56 93,51 95,97
▪ SMP 68,25 61,38 59,90 58,95 69,59
▪ SMA/SMK 52,07 59,1 55,23 52,12 52,46
5 Angka Putus Sekolah (Orang)
▪ SD 98 133 125 125 123
▪ SMP 155 135 117 117 141
▪ SMA/SMK 313 363 246 226 493
6 Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
Tabel: 2.18
Data Perkembangan Hasil Belajar Pendidikan
Kabupaten Sleman
Tahun Kegiatan
No Jenis
2000 2001 2002 2003 2004
1 Angka Lulusan (%)
a. SD/MI 99,94 99,95 99,52 99,60 97,31
b. SMP/MTs 99,80 99,95 99,57 99,70 99,56
c. SMA/SMK/MA 99,48 99,54 99,11 99,13 97,81
2 Angka NEM Rata-rata
a. SD/MI 7,62 7,44 7,15 7,25 7,32
b. SMP/MTs 5,16 5,49 5,35 5,38 5,94
c. SMA/SMK/MA 6,18 4,87 5,14 5,18 5,83
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
5. Ketenagakerjaan
Tabel: 2.19
Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Sleman
Tabel: 2.20
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Sleman
mencapai 42,06. Hal ini berarti bahwa tiap 100 orang Sleman
yang berusia produktif harus menanggung kurang lebih 42
orang usia belum dan tidak produktif.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2000, terlihat
adanya kecenderungan peningkatan angka beban tanggungan
di Sleman selama periode tahun 2000-2004, dengan
peningkatan rata-rata 3,76% per tahun.
Tabel: 2.21
Angka Beban Tanggungan Penduduk
Kabupaten Sleman
Tabel: 2.22
Proporsi Penduduk Yang Bekerja Per Lapangan Usaha
Kabupaten Sleman
7. Agama
Komposisi penduduk menurut agama pada tahun 2004: agama
Islam 872.812 jiwa, Katolik 56.710 jiwa, Kristen 22.606 jiwa ,
Hindu 1.234 jiwa dan Budha 746 jiwa . Kerukunan kehidupan
intern umat dan antar umat beragama di Kabupaten Sleman
dalam kondisi baik dan terkendali.
Sarana ibadah berupa masjid 1.773 buah, mushola 289 buah,
langgar 1.066 buah, gereja Katolik 52 buah, kapel 12 buah,
gereja Kristen 40 buah, rumah kebaktian 10 buah, pura 4 buah,
dan wihara 1 buah. Selain itu terdapat pondok pesantren 68 buah
dengan jumlah santri 9.247 orang, TKA 17 unit, Taman
8. Ketertiban Masyarakat
Pada tahun 2004 tindak kejahatan yang terjadi 1.062 kasus terdiri
dari: 3 kasus uang palsu, 4 kasus pembunuhan, 1 kasus
penganiayaan berat, 594 kasus pencurian, 86 kasus narkoba, 77
kasus penganiayaan, 6 kasus perkosaan, 11 kasus perbuatan
cabul, 6 kasus perzinahan, 3 kasus larikan anak, 64 kasus
penggelapan, 107 kasus penipuan, 1 kasus penadahan, 24 kasus
pengrusakan, 2 kasus pemerasan, 10 kasus penyerobotan tanah,
6 kasus kejahatan surat, 5 kasus perbuatan tidak menyenangkan,
4 kasus sajam, 12 kasus penghinaan, lain-lain 18 kasus.
1. Politik
Kesadaran masyarakat dalam berpolitik telah diwujudkan dalam
kegiatan pemilihan umum tahun 2004 yang diikuti oleh 24
organisasi peserta pemilihan umum, dengan jumlah pemilih
594.040 pemilih atau 81.07% dari 732.698 pemilih yang terdaftar.
Tabel: 2.23
Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu Legislatif
Tahun 2004 di Kabupaten Sleman
2. Hukum
Pembangunan hukum yang telah dilakukan dan hasil yang telah
dicapai di bidang hukum secara umum masih dirasakan bahwa
penegakan supremasi hukum berdasarkan nilai-nilai kebenaran
dan keadilan serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia
belum sepenuhnya terwujud. Hal ini disebabkan partisipasi dan
kesadaran masyarakat dalam pembangunan hukum belum
optimal.
Penegakkan hukum yang dilaksanakan dengan menyelesaian
kasus Tata Usaha Negara sebanyak 12 kasus. Penyusunan
produk hukum daerah meliputi 16 perda, 70 Keputusan Bupat,i
279 SK Bupati, dan 1 Instruksi Bupati. Pemasyarakatan produk
hukum dilakukan antara lain melalui penyuluhan hukum dan lomba
kadarkum yang dilaksanakan secara teratur.
3. Pemerintahan
a. Kelembagaan
Berdasarkan Perda No 12 Tahun 2003 Struktur Organisasi
Pemkab Sleman terdiri dari 2 Sekretariat yakni Sekretariat
Daerah dan Sekretariat DPRD, 9 Dinas, 5 Badan, 5 Kantor, 1
RSUD, 1 BLK serta 17 kecamatan. Dalam penataan tahap II
b. Aparatur
PNS di Kabupaten Sleman per Desember 2004 sebanyak
12.284 orang dengan latar belakang pendidikan bervariasi dari
tingkat pendidikan SD sampai dengan S2 baik lulusan dari
dalam negeri maupun luar negeri. Proporsi terbesar PNS
berpendidikan SLTA (31,84%), diikuti yang berpendidikan S1
(27,40%), dan berpendidikan D2 (23,81%). PNS yang
berpendidikan SLTP atau kurang, hanya 6,46% dari seluruh
PNS yang ada.
Tabel: 2.24
Banyaknya PNS Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Sleman Tahun 2004
Banyaknya
No Tingkat Pendidikan %
(Orang)
1 SD 316 2,43
2 SLTP 525 4,03
3 SLTA 4.144 31,84
4 D1 258 1,98
5 D2 3.099 23,81
6 D3/SM 970 7,45
7 D4 29 0,22
8 S1 3.566 27,40
9 S2 110 0,84
Jumlah 13.017 100
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman.