Anda di halaman 1dari 12

1

PENDAHULUAN
Firma merupakan bentuk perusahaan yg di dirikan oleh 2 orang atau lebih, yang
bertujuan untuk memperluas usahanya. Firma dapat dibentuk oleh 2 orang atau lebih yang
semuanya belum memiliki usaha.
Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar
lebih kuat dan mampu bersaing perusahaan yang lain. Firma juga biasa disebut Persekutuan (
Partnership ), sebab peruasahaan yang berbentuk firma memang didirikan oleh orang-orang
atau sekutu-sekutu sebagai pemilik dari firma. Dengan demikian pemilik firma biasa disebut
anggota atau sekutu atau partner.
Perusahaan dengan berbentuk firma bisa dijumpai pada berbagai jenis
perusahaan. Seperti perusahaan penerbitan, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa, juga
kantor-kantor konsultan hukum, dan akuntansi politik.
Di dalam firma semua anggota adalah pemilik yang sekaligus merangkap
pengelola yang secara langsung aktif melaksanakan usaha perusahaan. Karena hal tersebut,
maka firma memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi
perusahaan yang lain.







2
Beberapa karakteristik menurut Drebin ( 1982 ) adalah sebagai berikut :
1. Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota dalam menjalankan usaha
firma merupakan wakil dari anggota firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut mewakili
anggota firma yang lain.
2. Limited Life (umur terbatas), firma yang didirikan oleh beberapa anggota
memiliki umur yang terbatas. Artinya adalah jika ada anggota yang keluar berarti firma
tersebut dinyatakan bubar secara hokum, demikian juga apabila ada anggota baru yang
bergabung. Firma dinyatakan masih beroperasi atau bubar jika tidak ada perubahan dalam
komposisi keanggotaannya.
3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tiak terbatas),
tanggung jawab atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang dimiliki firma saja, tapi juga
sampai harta milik pribadi para anggota firma. Jadi jika dalam keadaan tertentu firma
memiliki hutang pada kreditur dan firma tersebut tidak mampu membayar karena jumlah
kekayaan tidak mencukupi maka kreditur berhak menagih kepada para anggota firma sampai
harta milik pribadi.
4. Ownership of an Interest in a Partnership, bahwa kekayaan setiap anggota yang
sudah ditanamkan dalam firma merupakan kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan
secara jelas. Masing-masing anggota adalah sebagai pemilik bersama atas kekayaan Firma.
Tanpa seijin naggota lain, anggota lain tidak boleh menggunakan kekayaan firma. Hak
anggota terhadap kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir para anggota firma
yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : penanaman modal awal, penanaman modal
tambahan, pengambilan prive, penambahan dari pembagian laba, dan pengurangan dari
pembagian rugi.


3
5. Participating in Partnership Profit, laba atau rugi sebagai hasil operasi Firma
akan dibagikan kepada setiap anggota firma berdasarkan partisipasi para anggota didalam
firma. Jika ada seorang anggota yang aktif menjalankan usaha firma, maka anggota tersebut
berhak atas bagian laba yang lebih besar daripada anggota yang lain meskipun modal yang
ditanamkan lebih kecil daripada modal yangditanam oleh anggota yang tidak aktif atau dapat
ditentukan secara lain atas persetujuan anggota lainnya. Ketentuan mengenai besarnya
pembagian laba rugi ini harus dicantumkan secara rinci dan jelas dalam akte pendirian firma
tersebut.
















4
Akuntansi Pendirian Firma
Firma biasanya didirikan oleh beberapa anggota yang bertujuan untuk
memperluas usaha masing-masing atau untuk memperoleh tambahan laba. Para anggota yang
mendirikan firma dapat terdiri dari beberapa kemungkinan sebagai berikut :
1. Firma didirikan oleh para anggota yang semuanya belum memiliki usaha (semua anggota
baru).
2. Firma didirikan oleh anggota yang sudah memiliki usaha sebelumnya dan anggota yang
belum punya usaha.
3. Firma didirikan oleh para anggota yang semuanya sudah memiliki usaha sebelumnya.
Karena adanya beberapa kemungkinan para anggota pendiri, ada 2 metode
akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat pendirian firma, yaitu :
1. Pembukuan firma menggunakan buku baru.
2. Pembukuan firma melanjutkan milik salah seorang anggota firma yang sudah memiliki
usaha.







5
Firma Didirikan Oleh Para Anggota Yang Semuanya Belum
Memiliki Usaha
Apabila firma didirikan oleh para anggota yang semua belum memiliki usaha,
maka setoran pertama dari para anggota tersebut akan langsung dicata dalam rekening
modal para anggota. Jika ada anggota yang menyetorkan modal pertama berupa aktiva
non-kas, maka aktiva non-kas tersebut terlebih dahulu harus dinilai sebesar nilai wajarnya.
Apabila tidak dapat ditentukan nilai wajar aktiva non-kas tersebut, maka aktiva non-kas
tersebut dinilai berdasarkan perjanjian dari para anggota. Jumlah setoran pertama
dari para anggota ini harus dicantumkan dalam akta pendirian firma.

JURNAL YANG DIBUAT
Aktiva (kas, persediaan, gedung dan lain-lainnya) xxxx
Modal sekutu A xxxx
Modal sekutu B xxxx
Modal sekutu C xxxx
Dan seterusnya

CONTOH SOAL
Pada tanggal 1 maret 2005 Ali, Amir dan Ari adalah tiga sekawan yang ingin membentuk
firma baru yang akan diberi nama 3A. Mereka setuju untuk menyetorkan aktiva dengan
nilai wajar sebagai berikut :





6
Jenis Aktiva Nilai wajar
Ali Ari Amir
kas 35.000.000 10.000.000 -
Tanah (N.B 100.000.000) 325.000.000 - -
Gedung kantor
(N.B 75.000.000) 50.000.000 - -
Truk (N.B 40.000.000) - - 25.000.000
Total 410.000.000 10.000.000 25.000.000

Diminta : 1) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembentukan firma 3A.
2) Buatlah Neraca per pembentukan tersebut.


Tanggal Keterangan D K
01/03/2014 Kas 45.000.000 -
Tanah 325.000.000 -
Gedung 50.000.000 -
Truk 25.000.000
Modal Ali - 410.000.000
Modal Amir - 10.000.000
Modal Ari - 25.000.000








7
Neraca saldo awal pada tanggal pendirian
FIRMA 3A PER 1 MARET 2005
AKTIVA MODAL
Kas 45.000.000 Modal Ali 410.000.000
Tanah 325.000.000 Modal Amir 10.000.000
Gedung 50.000.000 Modal Ari 25.000.000
Truk 25.000.000
Total Aktiva 445.000.000 Total Modal 445.000.000


PENILAIAN HARTA
Apabila masuknya anggota baru didasarkan pada fakta bahwa aktiva yang
sebenarnya tercatat di dalam pembukuan terlalu rendah, maka perlu diadakan
penilaian kembali dengan menaikkan nilai aktiva yang bersangkutan. Dengan
demikian menurunkan nilai aktiva yang ada tidak akan timbul persoalan
pemberian bonus dan pembentukan goodwill pada saat
masuknya anggota baru.
Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus atau goodwill kepada anggota
yang baru.
Bonus atau goodwill yang diberikan kepada anggota yang baru tibul karena
persekutuan yang ada mungkin mengharapkan adanya keuntungan yang lebih
besar apabila calon annggota tertentu masuk ke dalam persekutuannya.



8
Kemungkinan-kemugkinan yang akan terjadi :

Bagian modal anggota pemilik lama dikurangi dan diberian sebagai bonus
kepada anggota yang baru, atau
Goodwill harus dibentuk dan dikredit pada rekening modal anggota yang baru.

Pemberian Bonus kepada anggota yang baru
Misal Persekutuan Tuan L, M, dan N tersebut di muka, setuju Tuan O masuk ke
dalam perrsekutuan. Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp 40.000,00 untuk penyertaan 40%
dari modal persekutuan yang baru.
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O aadalah :
Kas . Rp 40.000,00
Modal L (45% x 16.000) Rp 7.200,00
Modal M (35% x 16.000) Rp 5.600,00
Modal N (20% x 16.000) Rp 3.200,00
Modal O .. Rp 56.000,00
Perhitungan :
Saldo modal (sebelim masuknya tuan O) Rp 100.000,00
Setoran modal tuan O .. Rp 40.000,00
Jumlah.......................................................... Rp 140.000,00


9
Bonus sebesar Rp 16.000,00 dikurangkan dari saldo modal
angota pemilik lama, dengan perhitungan sebagai berikut :
Tuan L : 45% x Rp 16.000,00 Rp 7.200,00
Tuan M : 35% x Rp 16.000,00 Rp 5.600,00
Tuan N : 20% x Rp 16.000,00 Rp 3.200,00
Jumlah Rp 16.000,00

Pembentukan goodwill untuk anggota yang baru
Misalnya persekutuan Tuan L, M, dan N setuju Tuan O masuk ke dalam
persekutuan dengan ketentuan bahwa : Tuan O menyerhkan uang sebesar Rp 40.000,00.
Setoran modal Tuan O ini merupakan 37,50% dan modal persekutuan yang baru. Sedang
Tuan L, M dan N masing-masing tidak bersedia dikurangi saldo modalnya.
Karena Tuan L, M dan N tidak bersedia dikurangi modalnya, maka jumlah modal
Tuan L, M dan N yang jumlahnya sebesar Rp 100.000,00 itu akan merupakan 62 % dari
modal persekutuan yang baru, sedang bagian modal Tuan O adalah 37 %. Dengan demikian
jumlah modal persekkutuan yang baru adalah :
Modal Tuan O sebagai penyertaan terhadap 37 % dari modal persekutuan yang baru adalah :
37 % x Rp 160.000,00 Rp 60.000,00
Setoran modal Rp 40.000,00
Goodwill Rp 20.000,00






10
Jurnal untuk mencata masuknya Tuan O, adalah :
Kas Rp 40.000,00
Goodwill ... Rp 20.000,00
Modal Tuan O . Rp 60.000,00

Pemberian Bonus
Tuan S, T, dan U adalah annggota-anggota persekutuan yang mempunyai saldo
modal masing-masing Rp 200.000,00. Perjanjian pembagian keuntungan di antarra mereka
adalah perbandingan sebagai berikut : 50%, 25%, 25%.
Tuan U menyatakan mengndurkan diri dan diterima oleh semua anggota. Para
anggota setuj untuk membayar kepada Tuan U sebanyak Rp 230.000,00. Kelebihan
pembayaran kepada Tuan U diberikan sebagai bonus.
Atas dasar data tersebut, maka jurnal untuk mencatat pengunduran diri Tuan U
adalah sebagai berikut :
Modal Tuan U Rp 200.000,00
Modal Tuan S Rp 20.000,00
Modal Tuan T Rp 10.000,00
Hutang Tuan U (Kas) .. Rp 230.000,00






11
Pembentukan Goodwill
Misal pada contoh diatas, Tuan S, dan T, tidak ingin saldo modalnya dikurangi,
meskipun mereka bersedia membayar sebesar Rp 230.000,00 kepada Tuan U, sebagai
penyelesaian pengunduran diri uan U.
Dalam hal ini kelebihan Rp 30.000,00 yang akan diterima Tuan U dibayarkan
sebagai perwujudan adanya goodwill yang dibntuk. Goodwill yang dibentuk bisa untuk
keseluruhan anggota pemilik atau hanya bagi anggota yang mengundurkan diri. Maka jurnal
yang diperlukan adalah :
Pembentukan goodwill :
Goodwill Rp 120.000,00
Modal Tuan S .. Rp 60.000,00
Modal Tuan T .. Rp 30.000,00
Modal Tuan U . Rp 30.000,00
Pembayaran kepada Tuan U
Modal U . Rp 230.000,00
Hutang Tuan U/Kas Rp 230.000,00
Dalam hal tertentu, pengakuan adanya goodwill hnya disetujui untuk dibentuk
bagi anggota yang mengundurkan diri saja.






12
Penyelesaiaan dengan adanya kematian seorang anggota
Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Aktiva dan
hutang-hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan diri
anggota yang meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya.
Keuntungan (kerugian) persekutuan dan juga laba (rugi) karea penilaian kembali semuanya
diperhitungkan ke rekening modal anggota-anggota yang bersangkutan.
Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian (yang disetujui) atas bagian
penyertaan (modal) anggota yang mata sebagai berikut :
Dengan pembayaran dari harta persekutuan.
Denngan pembayaran oleh salah seorang yang ada yang bersedia membeli bagian
penyeertaan (modal) anggota yang mati.
Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dengan pembelin bagian penyertaan
anggota yang mati oleh anggota-anggota yang masih ada.

Anda mungkin juga menyukai