Anda di halaman 1dari 41

dr.

Ahmad Aswar Siregar


1
Aliran darah melalui jantung
2
Sistem Mekanik Jantung
Sistolik
Diastolik
Curah jantung
Kardiak indeks
Preload
Afterload
Kontraktilitas
3
Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan
pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)
Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel,
penurunan toleransi terhadap aktivitas, penurunan
kualitas hidup dan penurunan usia harapan hidup.
Kegagalan jantung dalam memompakan darah
untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Sindroma klinis kompleks yang di manifestasikan
oleh nafas pendek, kelemahan dan fungsi jantung
abnormal (Woods, dkk, 2000)

4
5
Kegagalan arah belakang
dan depan
Kegagalan akut dan kronik
Kegagalan sisi kiri dan
kanan
Sindroma curah jantung
rendah dan tinggi
Disfungsi sistolik dan
diastolik
6

Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dari
kegagalan ventrikel memompakan isinya,
menyebabkan akumulasi darah dan peningkatan
tekanan ventrikel, atrium dan vena

Kegagalan arah depan: situasi dimana proses
patologis primernya adalah penurunan curah
jantung, yang berujung kepada penurunan perfusi
organ vital.

Kedua kegagalan arah belakang dan depan dijumpai
pada hampir semua pasien dengan gagal jantung
kronik
7
Akut: kegagalan jantung terjadi secara cepat
dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif,
menghasilkan pembentukan edema pulmoner dan
kolaps sirkulasi secara cepat
Etiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akut

Kronik: kegagalan terjadi bertahap dan biasanya
disebabkan oleh ketidakmampuan mekanisme
fisiologis untuk mengkompensasi
Etiologi: penyakit katub, tekanan darah tinggi,
COPD
8
Gagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiri
menurun dan darah terakumulasi di ventrikel kiri,
atrium kiri dan sirkulasi pulmoner.
Etiologi: hipertensi, infark miokard, stenosis aorta
atau mitral

Gagal jantung kanan: ketidakmampuan jantung
kanan mengosongkan isinya, menyebabkan aliran
balik ke sirkulasi sistemik.
Etiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmoner
(kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli
pumoner) stenosis katub trikuspid atau pulmoner
9
Sindroma curah jantung rendah: pada
tekanan darah tinggi dan hipovolemia, terjadi
gangguan vasokonstriksi perifer

Sindroma curah jantung tinggi: pada kondisi2
yang menyebabkan jantung bekerja lebih
keras.
Spt pada peningkatan kebutuhan metabolik
(hipertiroidisme, demam, kehamilan), anemia
10
Disfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompa ventrikel
dan penurunan ejection fraction sehingga terjadi
pembesaran ruang jantung. Ventrikel kiri tidak
mampu menghasilkan kekuatan yang cukup untuk
memompakan darah ke aorta

Disfungsi diastolik: peningkatan tahanan pada
pengisian jantung (ventrikel) selama diastolik
dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan
pengisian.

Gabungan
11
Abnormalitas volume: inkompetent aorta,
mitral & trikuspid, overtransfusi, shunt,
hipervolemi sekunder
Abnormalitas tekanan: stenosis aorta,
Kardiomiopati, hipertensi primer & sekunder
Disfungsi miokardium: Kardiomiopati,
miokarditis, infark, arritmia, keracunan
12
Kerusakan pengisian: stenosis mitral &
trikuspid, cardiac tamponade, perikarditis
restriktif
Peningkatan kebutuhan metabolik: anemia,
thyrotoksikosis, demam, AV fistula, Pagets
disease, beri-beri

13
Respon Sistem Saraf Simpatis
Kompensasi Ginjal
Dilatasi Ventrikel
Hipertropi Miokardium
Peningkatan ekstraksi oksigen jaringan
Respon Neurohormonal
14
Stimulasi reseptor beta-adrenergik peningkatan
denyut jantung dan kontraktilitas
Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen miokard

Perifer: peningkatan tonus vaskuler
meningkatkan SVR dan tekan sistemik
meningkatkan venous return, preload dan after load
Tahap lanjut meningkatkan preload pada kondisi vntrikel
yang sudah overload
15
Penurunan perfusi ginjal penurunan GFR
dan aktivasi mekanisme renin angiotensin
aldosteron peningkatan SVR dan
peningkatan absorpsi air dan sodium
16
Peningkatan preload dilatasi ventrikel
Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel.
Tahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bila
melebihi kapasitas elastis, kontraksi menurun
Massa otot jantung meningkat dan mempengaruhi
konfigurasi geometrik jantung
Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikel
17
Hipertropi Miokardium
Penurunan curah jantung dan tekanan perfusi
aliran darah perifer ekstraksi oksigen
jaringan
18
Aktivasi sitem renin angiotensin
aldosteron
Sekresi ADH di hipofisis
Sekresi Endothelin (vasokonstriktor) dan
Cytokine & interleukin (menekan fungsi
jantung)

19
20
Hipervolemia
Pean Preload
Hipertensi
Pean SVR & tekanan
Stenosis Katub Katub inkompetent Kerusakan miokardium
Pean beban kerja jantung
Pean kekuatan kontraksi ventr. kiri
Pean perfusi organ sistemik
Pean TD sistemik
Pean ADH Pean renal blood
flow
Aktivasi Renin
Angiotensin - Aldosteron
Retensi Na & Air
Edema
Risti ggn integr Kulit
Pean LVEDV
Pean Preload
Pean LA Preload
Pean tek kapiler
pulmoner
Edema Pulmoner
Ggn ptukarn gas
Ggn Pola tidur
Pe CO
IntoleranAktivita
s
Pean kekuatan kontraksi ventr. kanan
Pean RA preload
Pean aliran balik sistemik
Pean Venous return
Mendesak lobus hepar Edema Ekstremitas
Risti ggn integr Kulit
Kematian sel hepar, fibrosis,
sirrhosis
Pean tekanan vena porta
Akumulasi cairan di sirkulasi
mesenterika
Asites
Pean afterload
Depan Belakang
Pean RV preload
PATOFISIOLOGI
Pembesaran ventrikel kanan
Murmur
Edema perifer, terlokalisis, anasarka
Peningkatan BB
Peningkatan HR
Asites
Distensi vena jugularis
Hepatomegali
Efusi pleura
21
Pembesaran ventrikel kiri
Pernafasan Cheyne-Stokes
Pulsus alternans
Peningkatan HR
Hipertropi ventrikel kiri
Pertukaran O2 buruk
Crackles
Bunyi jantung S3 dan S4
22
Edema pulmoner
Alveoli terisi oleh cairan serosa
Penurunan efisiensi ventrikel
kiri Peningkatan tekanan
vena pulmoner
perpindahan cairan ke
interstitial (edema interstitial)
kerusakan sel dinding
alveoli perpindahan cairan
+ SDM ke alveoli (edema
alveoli)
23
Kelemahan
Dyspnea
Takikardia
Edema
Nokturia
Perubahan kulit
Perubahan memori dan perhatian
Nyeri dada
Perubahan berat badan
24
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung
menurut NYHA:
Kelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik
Kelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan
keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri angina
Kelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat
Kelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman. Tanda
insufusiensi jantung dan nyeri angina dirasakan saat istirahat.
25
26
I
III
II
IV
(-) Hipoperfusi (Akral) (+)
(-)



Kongestif
(Rhonkhi)


(+)

Contoh:
Stevenson III : Jika pada pasien ditemukan tidak ada tanda-tanda hipoperfusi
pada akral dan ditemukan tanda-tanda kongestif berupa rhonkhi

Efusi pleura: krn peningkatan
tekanan kapiler pleura


27
Arritmia: pembesaran ruang jantung
menyebabkan gangguan jalur
elektrik normal

Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel
kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukan
trombus
Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan,
kongesti vena merusak sel hepar, terjadi
fibrosis dan sirhosis hepar
28
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Identifikasi faktor penyebab
Analisa gas darah, kimia serum, tes fungsi
hepar
X-ray dada

29
Monitoring hemodinamik
EKG
Echokardiogram
Kateterisasi jantung
30
Menurunkan volume intravaskular
Menurunkan venous return
Menurunkan afterload
Meningkatkan pertukaran gas &
oksigenasi
Meningkatkan fungsi jantung
Mengurangi kecemasan
31
ACE inhibitor
Diuretik
Obat inotropik
Obat vasodilator
Antiarritmia
Beta adrenergik bloker
Diet: rendah sodium (500 2000
mg)
Restriksi cairan
32
Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan
Pola kesehatan fungsional
Persepsi kesehatan, manajemen kesehatan
Nutrisi, metabolik
Eliminasi
Aktifitas, latihan
Tidur, istirahat
Kognitif, persepsi
Data objektif
Pemeriksaan fisik
33
Penurunan curah jantung b.d gangguan
kontraktilitas miokardium/perubahan inotropik
jantung, gangguan irama, frekwensi dan
konduksi listrik jantung, gangguan preload,
gangguan afterload
34
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen,
kelemahan umum, tirah baring
lama/imobilisasi, gaya hidup santai
Kelebihan volume cairan b.d penurunan laju
filtrasi glomerulus (penurunan curah
jantung)/peningkatan produksi ADH, retensi
sodium dan air
35
Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d
perubahan membran kapiler alveoli spt
penumpukan/perpindahan cairan ke
interstisial/alveoli

Resiko tinggi gangguan integritas kulit b.d tirah
baring lama, edema, penurunan perfusi jaringan
36
Gangguan pola tidur b.d dyspnea nokturnal,
kesulitan dalam memilih posisi tidur,
nokturia

37
Kecemasan b.d dyspnea,
ancaman kematian

Penurunan curah jantung
Perawatan Jantung:
Evaluasi adanya nyeri dada
Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif
Awasi tanda dan gejala penurunan curah jantung
Monitor status kardiovaskuler, respirasi dan abdomen dan tanda-tanda
penuruanan perfusi
Monitor keseimbangan intake dan output
Monitor respon pasien terhadap medikasi
.
Manajemen elektrolit
Monitor kadar elektrolit dan tanda ketidakseimbangan elektrolit
Monitor kehilangan cairan mengandung elektrolit
Lakukan tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit spt mengistirahatkan
usus, mengganti diuretik, pemberian antipiretik
Berikan diet sesuai ketidakseimbangan elektrolit
..
Pengaturan hemodinamik
Kenali adanya gangguan tekanan darah
Auskultasi jantung dan paru
Berikan obat inotropik positif atau kontraktilitas
Monitor edema perifer, distensi vena jugularis, bunyi jantung S3 dan S4

38
Intoleransi aktivitas
Kriteria Hasil
Saturasi O2 sebagai respon terhadap aktivitas
Frekwensi jantung sebagai respon terhadap aktivitas
Frekwensi nafas sebagai respon terhadap aktivitas
EKG
Warna Kulit
Penampilan aktivitas sehari-hari
.
39
Intoleransi aktivitas
Terapi aktivitas
Diskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitas
Bantu pasien menilai makna dari aktifitas
Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologis dan sosial
Bantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan
ketidakmampuan
.
Manajemen energi
Tentukan tingkat pembatasan aktifitas fisik
Gali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitas
Kaji penyebab2 keletihan
Monitor intake nutrisi untuk sumber energi yang adekuat
Monitor respon kardiopulmoner terhadap aktivitas
Observasi pola tidur, jam dan jumlah jam tidur pasien
Berikan bedrest
Ajarkan teknik-teknik untuk meminimalkan komsumsi O2
.
40
41

Anda mungkin juga menyukai