Anda di halaman 1dari 33

Sumber daya air

Wariskanlah Mata Air Mata Air


Demi Kehidupan Mereka
Tapi.
JANGAN WARISKAN AIR MATA
KEPADA ANAK CUCU KITA
Dan kami turunkan di atas mereka hujan
dari langit
berlimpah-limpah, dan kami jadikan sungai-
sungai
mengalir di bawahnya .. (Quran surat Al-
Anam 6:6).

SIKLUS HIDROLOGI

Air yang terdapat di alam ini tidak semata-mata dalam bentuk
cair, tetapi dapat dalam bentuk padat, serbuk, dan gas, seperti
es, salju dan uap yang terkumpul di atmosfir.
Air yang ada di alam ini tidaklah statis tetapi selalu mengalami
perputaran sehingga dalam jangka panang yang tersedia di
alam selalu mengalami perpindahan.
Penguapan terjadi pada air laut, danau, sungai, tanah,
maupun tumbuhan karena panas matahari.
Kemudian lewat suatu proses waktu, alam bentuk uap
terkumpul di atmosfir dalam bentuk gumpalanpalan awan
hingga mengalami perubahan bentuk menjadi butirair dan
butir-butir es.
Kemudian butir-butir inilah yang jatuh ke i berupa hujan, es
dan salju.

Air yang jatuh ke bumi akan
mengalami beberapa kejadian :

Air akan membentuk kolam, danau dan sungai
dan segera menguap kembali ke atmosfir
(evaporasi).
Kemudian melalui siklus hidup dari tumbuh-
tumbuhan kembali menguap ke atmosfir
melalui penguapan dari daun (transpirasl)


proses aliran siklus hidrologi
Secara garis besar proses aliran siklus hidrologi ini
meliputi :
a. Air dari permukaan laut, sungai, danau, empang
yang menguap disebut "evaporasi".
b. Air dalam tumbuh-tumbuhan juga menguap yang
disebut transpirasi".
c. Ada peralihan secara horisontal dari uap
air/udara.
d. Presipitasi (hujan).
e, Run-off ;air langsung mengalir ke laut.

Skema Siklus Hidrologi

SIKLUS AIR
Siklus Air
Penguapan
A
l
i
r
a
n

l
u
a
r
Air Permukaan
Sungai Peresapan
Penyaringan
Hujan
Aliran air tanah
Gambar Siklus Air
SIKLUS AIR

siklus hydrologic (Siklus air), yaitu suatu
sistem peredaran air secara terus menerus :
dimulai dari penguapan, diteruskan menjadi
pembentukan awan, turun menjadi hujan,
diserap oleh tanaman, masuk kedalam tanah,
disaring oleh tanah dan ada yang mengalir
sebagai aliran luar dan dalam tanah, akhirnya
sampai sebagai air yang mengalir ke dalam
sungai hingga ke laut

MACAM -MACAM AIR
Air Permukaan
Sumber Daya Air
Air Tanah

Air Permukaan : terdapat di permukaan tanah tersebar secara tidak
merata seperti sungai dan danau.
Air Tanah : air yang terserap pada lapisan batu karang bawah tanah yang
dikenal sebagai Aquifer (strata air dalam tanah)
Air tanah sering dipompa untuk keperluan RT, industri dan pertanian
sedang aquifer merupakan tempat persediaan air yang bebas dari
penguapan.
Aliran air mengisi kembali (recharge) air tanah selama aliran tinggi, dan
sebaliknya aquifer akan memberikan air pada waktu aliran rendah di
musim kering
Klasifikasi Aquifer
MejaAir (water table)
Sumur meja air
SumurArtesis
PermukaanTanah
Daerahpengisisan
Permukaan
air bebas
Aquifer terbuka
Aquifer tertutup
Aliran
(flow)
Masalah Sumber Daya Air
a. Bagaimana pengalokasian air yang tersedia
(water supply berbagai penggunaan atau sektor
(among uses).
b. Bagaimana mendistribusikan air di antara
pemakai air( among users).
c. Bagaimana mengalokasikan air itu di antara
daerah yang berbeda
d. Bagaimana mendistribusikan air antar waktu.
e. Bagaimana seharusnya pengelolaan atau siapa
pengelola daya air itu
MASALAH PENDISTRIBUSIAN
SUMBER DAYA AIR

Di dalam menentukan distribusi air ada beberapa
pedoman di antaranya adalah prinsip nilai guna
batas yang sama bagi penggunaan (equimarginal
value in use)
Prinsip ini menghendaki sumber daya air
dialokasikan secara efisien.
Atas dasar " equimarginal value in use,"
penggunaan satu satuan air yang terakhir harus
memberikan nilai guna batas (marginal value)
yang sama untuk masing2 jenis penggunaan.

Dalam penggunaan air perlu diketahui bahwa MVU
akan menurun bersamaan dengan jumlah pemakaian
air yang meningkat dan nya akan meningkat dengan
penggunaan air yang semakin sedikit.
Prinsip MVU ini menegaskan bahwa sumber daya air
hendaknya dialokasikan untuk seluruh pemakai dan
penggunaan sampai diperoleh penggunaan marginal
yang sama pada masing-masing pengguna satuan air
yang terakhir. Pemakaian akan berhenti pada saat
satuan air yang terakhir memberikan nilai guna yang
sama di antara pengguna yang bersaingan tersebut
atau MVU1= MVU2 (Lihat Gambar 1)


PENENTUAN HARGA AIR
Pada dasarnya harga air itu selalu sama untuk
semua penggunaan (uses) maupun semua
macam pengguna (users).
Pendistribusiannya didasarkan pada prinsip
equimarginal value in use.
Perbedaan harga air perbedaan biaya yg
dibebankan kpd konsumen

Pembentuk Biaya Marginal (MC)
Biaya yang dibebankan pada konsumen yang akan
membentuk marginal cost :
1. Biaya kapasitas
2. Biaya pelanggan
3. Biaya penyerahan
Cara Agar Perusahaan Tidak Rugi
a. Melalui pemberian subsidi oleh pemerintah.
b. Berusaha untuk menyerap sebagian dari
consumer surplus
c. Dengan sistem dua tarif.
d. Dengan diskriminasi harga.

KISARAN DO DALAM AIR NORMAL: 7.1 - 14.6 ppm
Kurva fungsional DO
Indeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 2 4 6 8
ppm DO
9 ppm : jenuh
Sampah
Kurva fungsional
Indeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2


0.0
Static Slow Moderate Whitewater
Flow characteristics

KUALITAS ESTETIKA AIR:
Water appearance
Moderate turbid
Clear
Turbid

Kewewangan pengelolaan Air

Sejak berlakunya Otda melalui UU No. 22 Tahun
1999 hingga direvisi menjadi UU No 32 Tahun
2004, undang-undang yang berhubungan
pengelolaan air adalah UU No.7 tahun 2004
tentang Sumberdaya Air.
Dalam UU Sumber Daya Air dua jeniskewenangan
ini dinyatakan secara detail (pasal 16 sampai 18).
UU Sumberdaya Airmemberikan kewenangan dan
tanggung jawab daerah atas pengelolaan
sumberdaya air

Kewewangan pengelolaan Air

menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya air,
menetapkan pola pengelolaan sumber daya air,
menetapkan rencana pengelolaan sumber daya air,
menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber
air,
melaksanakan pengelolaan sumber daya air,
mengatur, menetapkan dan memberi izin penyediaan,
peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan air,
membentuk dewan sumber daya air,
Memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas
air dan menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan
ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
pada wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota.
Prinsip Pengelolaan SDA
Pengelolaan sumberdaya air meliputi konservasi,
pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air
Pola pengelolaan sumberdaya air berdasarkan Wilayah Sungai
Salah satu kriteria penetapan wilayah sungai adalah
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi seluruh
penduduk yang bermukim di wilayah sungai tersebut
Melibatkan seluas-luasnya peran masyarakat
Keterpaduan antar sektor, antar wilayah, antar generasi, dan antar
instansi tanpa mengurangi kewenangan masing-masing,
Keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan
Pemerintah dapat menetapkan WS strategis dan pola
pengelolaannya dengan persetujuan dan dilakukan bersama
Pemerintah Daerah

Potensi Kekurangan Air
Menurut taksiran para ahli, jumlah air yang tersedia untuk dipakai
manusia 10.000 m
3
per jiwa pertahun. Adanya pertambahan
penduduk, persediaan air di tahun 2000 diperkirakan merosot menjadi
6000 m
3
per jiwa pertahun.(Konperensi Argentina,1977)
Di Indonesia (tahun 1987): luas dataran sekitar 1.918.410 km
2
memiliki
curah hujan rata-rata 2.620 mm setahun, setelah memperhatikan
kehilangan dan penguapan maka limpahan yang tersedia sekitar 55%
atau 1.450 mm.Th. 1987 jumlah penduduk 172.350.000 maka potensi
air per jiwa pertahun ada sekitar 16.000 m
3.
(luas dataran x limpahan
air : jumlah penduduk) Karena aliran sungai berfluktuasi maka aliran
mantap sekitar 25-35% dari rata-rata aliran stahun, sehingga untuk
Indonesia aliran mantapnya tersedia sebesar 4000 m
3
per jiwa per
tahun
Di Jawa(tahun 1987): luas dataran sekitar 132.200 km
2
, curah hujan
1.200mm setahun dan jumlah penduduk 104.000.000 maka potensi air
per jiwa per tahun tersedia 1.525 m
3
, aliran mantap 381 m
3
per jiwa
per tahun; sedang tahun 1970 aliran mantap tersedia sekitar 500 m3
terdapat penurunan drastis 25%
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber
Daya Air
Manajemen Sumber Daya Air : Pengendalian banjir,
pengembangan sumber daya air dan pemanfaatan air.
Pengendalian banjir : dam, perbaikan saluran, keanekaan
saluran air, manajemen tanah, pemindahan atau
reorganisasi pemukiman.
Pengembangan sumber daya air : pengawasan aliran air
sehingga pola suplai air memenuhi pola permintaan di
seluruh ruang dan waktu.
Pemanfaatan air : suplai air kebutuhan kota, irigasi,
pembangkit tenaga, pengawasan banjir, rekreasi,
pengawasan pencemaran, pelayaran, perikanan dan
untuk konservasi binatang di hutan.
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber Daya Air

$/unit
MNB
1
MNB
0
A
B
S
1
S
0
Aggregate
Marginal
Net Benefit
Quantity
Of Water
Q
0


B
Q
1


A
Q
1


T
=
Q
0


A
Q
0


T
Manajemen air permukaan
Ada dua syarat : (1) harus langsung dapat
menjaga keseimbangan pada para pengguna
yang saling berkompetisi dan (2) harus dapat
menyediakan alat yang bisa mengendalikan
arus air permukaan (dam dan waduk)
Model untuk manajemen air permukaan :
model optimasi dan simulasi, model statik dan
dinamik, model deterministik dan stokastik,
model investasi dan operasional
Manajemen Air Tanah
Aspek ekonomi manajemen air tanah dapat dinyatakan secara sederhana dengan
menggunakan fungsi Hamilton yang dapat diartikan sebagai net social benefit
pada waktu t :

H = D (u, t) du-w (s(t)).R0(t) + q (t) H(S(t))-R0(t)


Suku pertama menunjukkan tingkat manfaat atau D(u,t) adalah fungsi permintaan.
S(t) adalah stok efek pada produksi sekarang yaitu efek fisik terhadap kondisi yang
akan datang dari persedaiaan sumber air, termasuk perubahan ongkos ekstraksi
dna perubahan batas dari stok total yang disebabkan oleh ekstraksi sekarang.
Di mana : t = waktu; Ro(t) = tingkat produksi, W= unitopportunity cost dari
masukan kapital tenaga dan q(t)= angka pengganda Lagrange
Untuk ini ada 2 syarat: (1) nilai marginal ari ditentukan oleh fungsi permintaan, harus
sama dengan jumlah ongkos satuan pompa ditambah Scarcitiy rent (harga yg
harus dibayar oleh produsen air untuk memproduksi tambahan air sekarang)
terhadap air. (2) tingkat perubahan scarcity rent berhubungan dgn tingkat bunga
dan stok efek.
R0 (t)
0
Permintaan dan Penawaran akan air
Model-model permintaan akan air : Read (1971) menggunakan model
dengan variabel ekonomi, penduduk dan gaya hidup; Wolman (1970)
menggambarkan metode menaksir permintaan air sbg model ekonomi;
Reid dan Muiga (1975) menggunakan pola pertumbuhan sosial
ekonomi; di Jepang menggunakan variabel penduduk, pendapatan
perorangan, produksi industri dan penjualan barang-barang dan lain-
lain
Permintaan efektif akan air adalah kuantitas air yang diminta oleh
orang, dan siap membayar pada tingkat harga tertentu. Faktor yg
diduga berpengaruh: jumlah & sifat penduduk, tingkat pendidikan,
pandangan sosial dan agama, pendapatan, kondisi rumah, kebiasaan
menggunakan air, musim, teknologi yang ada, dan kemudahan suplai
Penawaran akan air : Analisis ekonomi (biaya kesempatan, pilihan
waktu, diskonto, harga bayangan, pengertian biaya dan struktur biaya,
eksternalitas) Manfaat suplai air (manfaat potensial, manfaat
kesehatan, manfaat sosial)

Anda mungkin juga menyukai