Anda di halaman 1dari 22

Ekonomi mikro

Utility kepuasan kegunaan di bagi menjadi 2:


- Cardinal utility approach (pendekatan kardinal)
- Ordinal utility approach (pendekatan ordinal)

Teori Kardinal ( Cardinal Theory )
Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal.,
sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centimeter
atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah ( util ). Keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh
dengan biaya yang harus dikeluarkan.Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut
total utilitas (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi
disebut marginal utilitas (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumi adalah
jumlah unit barang dikalikan harga per unit. Untuk setiap unit tambahan konsumsi, tambahan
biaya yang harus dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.
- secara singkta cardinal utility approach: kepuasan yang dirasakan konsumen
setelah mengkonsusimsi barang-barang diberi nilai dengan satuan nilai tertentu.
-misalkan: 100,10
-contoh: setelah olahraga minum aqua/mengkonsumsi aqua
Gelas pertama diberi nilai 10
Gelas kedua diberi nilai 8
Gelas ketiga diberi nilai 6, dan seterusnya

Teori Ordinal ( Ordinal Theory )
A. Kurva Indiferensi Indifference Curve )
Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung. Hanya dapat dibandingkan,
sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan
pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indifferensi (indifference curve). Kurva
indefirensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang
yang memberikan tingkat keuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva
indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference
map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen. Misalkan sutarno mengombinasikan
konsumen makan bakso dengan makan sate.
Asumsi-asumsi Kurva Indifferensi
1) Semakin jauh kurva indifferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Asumsi ini penting agar asumsi bahwa konsumen dapat membandingkan pilihannya
terpenuhi. Kumpulan kurva indifferensi (dinamakan peta indifferensi atau indifference map)
hanya mengatakan bahwa semakin ke kanan atas, tingkat kepuasannya makin tinggi. Tetapi
tidak dapat mengatakan berapa kali lipat. Misalnya, walaupun IC3 jaraknya terhadap titik
(0,0) adalah tiga kali lipat IC1 tidak berarti tingkat kepuasan yang diberikan IC3 adalah tiga
kali lipat IC1. Yang dapat dikatakan adalah IC3 memberi tingkat kepuasan lebih besar dari
IC1.



Himpunan Kurva Indiferensi (Peta Indiferensi)
Y
IC3
IC2
IC1
0

2) Kurva indiferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping), dan
cembung ke titik origin (convex to origin).
Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan. Bila suatu barang makin langka,
harganya makin mahal. Hal ini dijelaskan dalam konsep Marginal Rate of Substitution
(MRSyx), yaitu berapa banyak barang Y harus dikorbankan untuk menambah 1 unit barang X
demi menjaga tingkat kepuasan yang sama.berdasarkan hukum LDMU, jumlah Y yang ingin
dikorbankan makin kecil pada saat jumlahnya makin sedikit (langka).
Kurva indiferensi yang cembung ke arah titik origin menjelaskan kadar penggantian
marjinal. Tingkat penggantian marjinal menggambarkan besarnya pengorbanan atas
konsumsi suatu barng untuk menambah konsumsi barang lainnya dengan tetap
mempertahankan tingkat kepuasan yang diperoleh.




-secara singkat ordinal utility approach: kepuasan tidak diberi nilai dengan satuan
nilai tertentu akan tetapi kepuasan yang di peroleh konsumen di perbandingan (di
komparasi)
-misalkan: setelah olahraga minum aqua
-contoh: Gelas pertama: sangat segar
Gelas kedua: segar
Gelas ketiga: kurang segar, dan seterusnya

-kardinal: karena kepuasan diberi nilai dengan satuan nilai tertentu, delta maka
apabila nilai tersebut di jumlah akan diperoleh total utility (T.U)

Perilaku konsumen: ordinal utility approach(pendekatan ordinal)
Indifference curve analisis
Bentuk Kurva Indeferent
Y1 A
Y4 D
Y3 C
Y2 B Indeferent Curve ( I.C )
0 X1 X3 X2 X4


Price consuption curve (pcc)
- Harga salah satu barang yang dikonsusmsi mengalami perubahan naik atau
turun, kalau harga barang naik dan pendapatan konsumen tetap maka
dampaknya adalah perubahan barang tersebut turun sebaliknya kalau turun
perubahan barang tersebut naik.

Efek perubahan harga-harga barang yang dikonsumsi oleh konsumen
Total effect:-income effect (effect pendapatan)
-substitution effect (effect substitusi)
- yang di maksud effect total adalah di karenakan perubahan harga mengakibatkan
adanya perubahan jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Konsumen yang
bersangkutan bergerak dari keseimbangan yang satu ke keseimbangan yang lain
-effect pendapatan adalah bagian dari pertambahan jumlah barang yang di beli
konsumen yang di sebabkan oleh pertambahan manfaat atau kepuasan
- effect substitusi adalah bagian dari pertambahan kepuasan yang timbul di karenakan
penurunan dalam harga justru bagian ini pertambahannya tidak terganggu pada saat
pertambahan dalam manfaat atau kepuasan yang di peroleh konsumen



-Produksi adalah kegiatan yang di lakukan oleh produsen merubah faktor produksi
atau input menjadi output dengan menggunakan teknologi tertentu
-input terdiri 2 jenis: -input tetap
-input variable (berubah)
-input tetap adalah yang jumlahnya tidak mengalami perubahan walaupun
outputnya yang di hasilkan mengalami perubahan pola umumnya adalah
administrasi
-input variable adalah jumlahnya mengalami perubahan sebanding dengan output
yang di hasilkan
-short run (jangka pendek) adalah apabila di dalam proses produksi masih
menggunakan input tetapi selain input variable
-lomg run (jamgka panjang) adalaha apabila di dalam proses produksi input yang di
gunakan seluruhnya variableninput
Output/total physical product (T.P.P)
Physical: -A.P.P= averagephyc product
-M.P.P=marginal product
A.P.P(produksi rata-rata) rumus = T.P.P/input
M.P.P (produksi marginal/batas) adalah berapa tambahan output yang di hasilkan di
dalam proses produksi apabila di tambahkan 1 unit variable
The law of di marashing return
Di dalam satu produk pada awalnya apabila di tambahkan 1 input T.P.P mengalami
peningkatan, dan apabila terus di tambahkan 1 unit input T.P.P bisa mencapai titik
maksimmal/maximum, namun setelah mencapai titik maksimum justru TPPnya mengalami
penurunan pada saat di tambahkan 1 unit TPP
Iso quont adalah satu kurva yang menggabarkan tingkat hasil yang bisa di capai
walaupun penggunaan inputnya mengalami perubahan
Iso cost adalah pengeluaran produsen tidak mengalami perubahan walaupun
kombinasi outputnya tidak mengalami perubahan
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan
mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil
produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya.
Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama
dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi.
Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring
dan seirama dan dapat dihindarkan benturan benturan kepentingan antar bagian dalam
perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu
produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat
beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002).
Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan, suatu
industri, atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Selain itu, fungsi produksi akan
menggambarkan kepada kita tentang metode produksi yang efisien secara teknis, dalam
arti dalam metode produksi tertentu kuantitas bahan mentah yang digunakan adalah
minimal dan barang modal yang lain pun juga minimal. Metode produksi yang efisien
merupakan hal yang sangat diharapkan oleh produsen. Secara umum, fungsi produksi
menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi
yang digunakan. Jadi hasil produksi merupakan variable tidak bebas
Contoh fungsi produksi: FQ= k.l
FQ=k+ll
BIAYA (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi.
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue)
dalam suatu periode akuntansi.
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan
diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.
Macam-macam Biaya (cost)
Biaya Pabrikasi :
- Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku,
dll.
- Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
- Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
- Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan.
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa
oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi


Cost / biaya
Macam-macam biaya:
1 total fixed cost (T.F.C)
2 total variable cost (T.V.C)
3 total cost = T.F.C + T.V.C
4 average fixed cost (A.F.C)= T.F.C/Q
5 average variable cost (A.V.C)= T.V.C /Q
6 average cost (A.C)= TC/Q atau AFC+AVC
7 marginal cost (M.C)=delta TC/ delta Q

Revenue (penerimaan)
1 totall revenue (T.R)= PxQ P= T.R/Q
2 average revenue (A.R)= T.R/Q
3 marginal revenue (M.R)= delta TR/delta Q
Perbandingan
TC dengan TR= - TC>TR= losses
-TC<TR= profit
-TC=TR= no losses & no profit
AC dengan AR= -AC>AR= losses per unit ouput
-AC<AR= profit per unit output
-AC=AR= no losses & no profit per unit output
MC dengan MR=-MC>MR=tambahan kerugian pada saat di tambahkan satu unit
output yang di produksi/di jual
-MC=MR
-MC<MR= tambahan keuntungan pada saat satu input yang di
prod/jual
Marginal cost adalah berapa besarnya tambahan biaya yang di perlukan pada saat
income di tambahkan 1 unit output dalam proses produksi/penjualan
Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan saja.
Pada pasar mempunyai barang yang tidak mempunyai pengganti barang yang mirip
,contohnya perusahaan listrik , orang cenderung tidak dapat mengganti barang atau jasa ini
dengan lain , dengan contoh lampu minyak , lampu minyak itu bisa menerangi namun tidak
bisa di gunakan untuk menyalakan tivi atau radio.
*Ciri-ciri pasar monopoli :
1. hanya ada satu penjual
2. tidak ada barang pengganti yang mirip
3. sukar nya perusahaan lain untuk gabung
1. Hanya ada satu penjual
Dalam kasus ini sudah dijalaskan bahwa definisi dari pasar monopoli itu sendiri adalah suatu
bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan. Dengan demikian barang/jasa tidak bisa di
dapatkan dari tempat lain. jika pembeli menginginkan suatu barang tersebut maka pembeli
harus membeli dari perusahaan monopoli tsb. syarat penjualanya sepenuhnya di tentukan oleh
perusahaan.
2. Tidak ada barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan dari perusahaan dapat di ganti dengan barang lain,namun mempunyai
kemiripan pada fungsinya.
aliran listrik adalah contoh dari barang tsb. kita bisa mengganti lampu listrik dengan
menggunakan lilin, namun pada hakikatnya fungsi dari lilin itu berbeda dengan listrik.Lilin
tidak dapat di gunakan untuk menyalakan Tivi dan alat elektronik lainya.
3. Sukarnya perusahaan lain untuk bergabung.
Dalam metode monopolis , terdapat beberapa keunggulan pada pemilik perusahaan yang
mengakibatkan perusahaan lain sangat sukar untuk masuk. dari segi yang bersifat teknologi
mereka mempunyai teknologi yang canggih hingga sulit untuk di tiru perusahaan lain , dari
segi yang bersifat keuangan / modal, mempunyai modal yang sangat besar dalam
menjalankan usahanya.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli
1. mempunyai suatu sumber daya yang unik atau tidak dimiliki perusahaan lain
2. menikmati skala ekonominya hingga tingkat produksi yang tinggi
3. berkembang melalui undang undang , kekuasaan monopoli yang di dapat melalui
pemerintah


1. mempunyai suatu sumber daya atau tidak dimiliki perusahaan lain dalam suatu
perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila suatu perusahaan memiliki seluruh atau
sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Sebagai contoh Perusahaan permata di afrika
selatan hampir semua pertambangan permata di miliki oleh perusahaan seperti itu.
2, Menikmati skala ekonomi hingga tingkat produksi yang tinggi suatu perusahaan akan
menikmati skala yang maksimum ketika tingkat produksi yang sangat besar, Bahkan meliputi
seluruh produksi yang di perlukan pasar sehingga dengan keadaan produksi yang seperti itu
perusahaan dapat menurunkan harga serendah-rendahnya hingga perusahaan lain tidak
mampu bersaing dengan perusahaan tsb. namun pada keadaan dimana tingkat produksi suatu
perusahaan itu dalam keadaan yang minimum, Perusaahan itu dapat dengan meningkatkan
harga suatu harga suatu barang, Agar laba maksimum suatu perusahaan tersebut tetap stabil
3. kekuasaan monopoli yang di dapat melalui pemerintah
Kekuasaan monopoli bisa di dapat melalui peraturan perundang-undangan ,
1. Peraturan paten dan hak cipta.
Dalam perkembangan ekonomi di perlukan waktu bertahun-tahun , biaya yang sangat mahal.
kegiatan yang memerlukan waktu, pengetahuan , dan biaya yang sangat mahal ini bagi para
pengusaha tidak akan di gunakan untuk mengembangkan teknologi. tidak akan di lakukan
oleh perngusaha apabila jerih payah mereka mudah saja di contoh oleh perusahaan lain. Maka
dari itu untuk mencegah penjiplakan jeri payah yang memerlukan biaya yang mahal ini perlu
adanya peraturan perundang-undangan mengenai hak cipta.
2. Pemerintah memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan
tertentu dan menentukan harga tarif ke barang/jasa perusahaan tsb. dengan kata lain
pemerintah masih membatasi ,demi kepentingan konsumen sendiri.Walaupun pada dasarnya
perusahaan itu mengecap skala ekonomi sepenuhnya.
Pemaksimuman Keuntungan
Pemaksimuman keuntungan dalam pasar monopoli ada 2 cara , masing-masing di tunjukan
prinsip pendekatan
1. biaya total dan hasil penjualan total
2. biaya marginal dan hasil penjualan biaya marginal

Produksi harga dan penjualan
Contoh angka :
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjualan
total, dan hasil penjualan marginal, di dalam Tabel 8.1 dikemukakan suatu contoh hipotesis
mengenai hal tersebut. Sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli seperti
yang telah diterangkan di atas, dalam Tabel 8.1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah
produksi (perhatikan kolom 1), semakin rendah harga barang (perhatikan kolom 2).
Bagaimana implikasi dari keadaan tersebut ke atas hasil penjualan total dan marginal
berturutturut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4). Hasil penjualan total, seperti telah
ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari mengahkan angka
dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil penjualan
marginal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah sebanyak 1 unit,
angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR0 TR0-1. Sebagai
contoh TR1 (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18.000, sedangkan TR2
adalah = Rp 32.000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari menjadi 2 unit adalah Rp
32.000 Rp 18.000 = Rp 14.000. Angkaangka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.








TABEL. 8.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan
(dalam ribu
Rupiah)roduksi
(1)
Harga
(2)
Hasil
penjualan
total
(3)
Hasil penjualan
marginal
(4)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
-
18
14
10
6
2
-2
-6
-10
-14
-18





TABEL. 8.2
Hasil Penjualan Produksi dan Keuntungan
(Dalam ribu Rupiah)
Produksi
(1)
Harga
(2)
Hasil penjualan
total
(3)
Biaya total
(4)
Keuntungan
(5)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
4
16
26
34
40
46
54
64
76
90
106
-
2
8
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106


Perhatikanlah dengan lebih saksama angkaangka hasil penjualan total yang terdapat dalam
kolom (3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus bertambah,
tetapi pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai dari
pertambahan hasil penjualan total yang semakin berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom
(4). Sesudah unit ke5, pertambahan produksi selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan
total yang berarti hasil penjualan marginal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya
adalah negatif.
Kesimpulan
Berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 8.1 dapat dibuat dua
kesimpulan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang menjadi
semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin
berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi
tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.
harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marginal = harga.
Pemaksimuman Keuntungan Contoh Angka
Di atas baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil
penjualan marginal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat
dikumpulkan informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat
produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Hal tersebut
akan diuraikan melalui dua pendekatan dengan pertolongan contoh dalam angkaangka.
Contoh angka yang dimaksud dikemukakan dalam Tabel 8.2 dan Tabel 8.3
Pendekatan Hasil Penjualan Total Biaya Total
Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 8.2, yang membandingkan data
hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah ditentukan
keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi.
Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 8.2 adalah sama dengan
dalam Tabel 8.1. Berturutturut data tersebut ditunjukkan dalam kolom (1), (2) dan (3).
Dalam kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan
menggunakan pemisalan berikut :Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan pemisalan
ini maka apabila perusahaan tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya
total adalah Rp 4.000.
Berarti biaya marginal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini digambarkan
oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 8.2 jelas menunjuk-kan
keadaan tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0 ke 1, dari 1 ke2, dari 2 ke 3 dan dari 3 ke
4. Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku.
Sebagai akibatnya biaya marginal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya
total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
Pasar Sempuna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana ada banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapat mempengaruhi pasar.

I. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar
tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan
oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2. Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di
industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
3. Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak
mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari
perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.
4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai
keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan
ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pasar.

Pasar Oligopoli
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar
dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum,
kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh:
bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
4 Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau
fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan
beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly
5. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk
menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat
beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk pasar
karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi
peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya
tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual
bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.
7. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru












TUGAS PERKULIAHAN
EKONOMI PENGANTAR MIKRO

Oleh :
Yusuf eko yulianto
NPM : 1310108512
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
( STIESIA )
SURABAYA
Tahun Ajaran 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai