Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam yang
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Di Amerika Serikat data tahun !""#$!"""
menyatakan insidens penyakit ginjal kronik diperkirakan !%% kasus perjuta
penduduk pertahun dan angka ini meningkat setiap tahunya. Di &alaysia
dengan populasi !' juta diperkirakan terdapat !'%% kasus baru gagal ginjal
pertahunya. Di negara$negara berkembang lainya insiden ini diperkirakan
sekitar (%$)% kasus perjuta penduduk per tahun ( Su*itra +%%, ).
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan terminologi baru dari the
-astional Kidney .ondations Kidney Disease and /ut0ome 1uality
2niatiati3e (-K.$KD/12) pada tahun +%%+ men0akup sejumlah proses
patofiosologis yang berhubungan dengan fungsi ginjal yang abnormal dengan
penurunan laju filtrasi glomerulus (4.G) yang progresif (Pardede +%!+).
Di 2ndonesia diperkirakan !%% per sejuta penduduk atau sekitar +%.%%%
kasus baru dalam setahun. Selain itu mahalnya tindakan hemodialiasis masih
merupakan masalah besar dan diluar jangkauan sistem kesehatan. Sebagian
besar pasien penyakit ginjal datang men0ari pertolongan dalam keadaan
terlambat dan pada stadium tidak dapat pulih (5idiana +%%,).
6esarnya pre3alensi Chonic Kidney Disease (CKD) yang terjadi di
2ndonesia maka perlu dilakukan pembelajaran tentang penyakit ini agar dapat
menambah pengetahuan mulai dari definisi hingga penatalaksanaan sehingga
dapat dilakukan pen0egahan dan pentalaksanaan lebih dini untuk
mempertahankan fungsi ginjal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ginjal
1
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti ka0ang terletak
retroperiptoneal di kedua sisi kolumna 3ertebralis di depan dua kosta terakhir
dan tiga otot$otot besar (m. 7rans3ersus abdominis m. kuadratus lumborum
dan m. psoas mayor). Ginjal dipertahankan pada posisinya oleh bantalan
lemak yang tebal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri karena tertekan ke ba*ah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak
setinggi 0osta 822 sedangkan kutub atas ginjal kiri setinggi 0osta 82 (9ansen
+%%#).

.ungsi utama ginjal adalah menyaring darah dan mengeluarkan :at$:at
sisa hasil proses dalam tubuh melalui pembentukan urine ginjal mampu
menyaring +%% liter darah. 7erdapat tiga proses dasar yang berperan dalam
pembentukan urine; filtrasi di glomerulus reabsorpsi tubulus dan sekresi
tubulus (Coe +%%#).
.ungsi ginjal yang lain adalah !) menjaga keseimbangan air garam
dan elektrolit (KCa&g) untuk mengontrol 0airan dalam tubuh +)
mengendalikan tekanan darah <) berperan dalam pembentukan sel darah
merah () berperan dalam pemeliharaan fungsi tulang #) penghasil tiga
hormon penting yaitu; a) eritropoietin (=P/) yang merangsang sumsum
tulang membuat sel$sel darah merah (eritrosit) b) >enin dan Angiotensin
membantu mengatur tekanan darah dan 0) membentuk 3itamin D aktif
(kalsitriol) yang membantu penyerapan kalsium (Al$A*?ati +%%().
B. Definisi
2
Chroni0 Kidney Disease adalah suatu proses patofisiologi dengan
etiologi yang beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal ( Su*itra +%%,).
Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ire3ersibel pada suatu derajat juga memerlukan
terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal
(Ginting +%%,).
Kriteria Chroni0 Kidney Disease (CKD) adalah;
!. Kerusakan ginjal yang terjadi < bulan atau lebih berupa kelaianan
struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju
filtrasi glomerulus (4.G) berdasarkan;
$ Kelainan patologik atau
$ Petanda kerusakan ginjal termasuk kelaianan pada komposisi
darah atau urin atau kelaianan pada pemeriksaan pen0itraan
+. 4.G @)% mlAmenitA !,<m
+
yang terjadi selama < bulan atau lebih
dengan atau tanpa kerusakan ginjal (PAPD2 +%%))
. Klasifikasi
Klasifikasi Chroi0 Kidney Disease (CKD) didasarkan atas dua hal
yaitu atas dasar derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi.
Klasifikasi atas dasar derajat penyakit dibuat atas dasar 4aju .iltrasi
Glomerulus (4.G) yang dihitung dengan menggunakan rumus Ko0k0roft$
Gault sebagai berikut;
4.G (mlAmntA!,<m
+
) B (!(%$ umur) C 6erat 6adan
,+ C kreatinin plasma (mgAdl)
Dpada perempuan dikalikan %'#
Klasifikasi Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan derajat penyakit ;
Derajat Penjelasan 4.G (mlAmntA!,<m
+
)
! Kerusakan ginjal dengan 4.G normal
atau naik
E "%
+ Kerusakan ginjal dengan 4.G turun
ringan
)%$'"
< Kerusakan ginjal dengan 4.G turun
sedang
<%$#"
( Kerusakan ginjal dengan 4.G turun
berat
!#$+"
# Gagal ginjal @!# atau dialisis
3
D. E!i"e#i$l$gi
Seseorang dengan CKD memiliki frekuensi morbiditas mortalitas
dan pera*atan di rumah sakit yang tinggi. Prea3alensi CKD stage +$#
semakin meningkat !"'' sama seperti hipertensi dan D& yang merupakan
etiologi (%F dan +#F dari kasus CKD. +) juta orang Amerika G+% tahun
mengalami CKD. Pre3alensi stage CKD dari -9A-=S +%%<$+%%) yaitu
stage ! ((!F) stage + (<+F) stage < ()#F) stage ( dan # kombinasi
(%)F). Dilihat dari umur CKD meningkat pada umur G)% tahun (<"(F)
(Di3isions of -efphrology H 9ypertension and General 2nternal &edi0ine
+%!!)
E. Eti$l$gi
Imumnya penyakit ginjal kronik disebabkan oleh penyakit ginjal
intrinsik difus dan menahun. 9ampir semua nefropati bilateral dan progresif
akan berakhir dengan penyakit ginjal kronik. Imumnya penyakit di luar
ginjal seperti nefropati obstruktif dapat menyebabakan kelainan ginjal
intrinsik dan berakhir dengan penyakit ginjal kronik (Sukandar +%%)).
=tiologi penyakit ginjal kronik sangat ber3ariasi Perhimpunan
-efrologi 2ndonesia (Pernefri) tahun +%%% men0atat penyebab gagal ginjal
yang menjalani hemodialisis di 2ndonesia ;
Penyebab 2nsiden
Glomerulonefritis ()<"F
Diabetes &elitus !')#F
/bstruksi dan 2nfeksi !+'#F
9ipertensi '()F
Sebab lain !<)#F
%akt$r !en&e'a' gagal ginjal(
a. .aktor Pre >enal
9ipo3olemi menyebabkan iskemik pada ginjal yang bisa terjadi oleh
karena pasien mengalami dehidrasi atau perdarahan. Keadaan seperti ini
dijumpai pada pasien yang mengalami sho0k berat (trauma) pasien
dengan infeksi dan sepsis.
b. .aktor >enal
4
7erdapat kelainan pada ginjal itu sendiri seperti nephritis intersisial yang
disebabkan oleh obat$obatan (-SA2D aminoglikosida :at kontras
radiologi 0edera berat kedua ginjal atau Jcrush injuryK.
0. .aktor Post >enal
Gangguan pada bilateral ureter karena obstruksi oleh batu saluran kemih
pembesaran kelenjar prostat ureter yang putus atau terikat pada *aktu
operasi (Sinaga +%%))

%. Pat$fisi$l$gi
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada a*alnya tergantung pada
penyakit yang mendasarinya tapi dalam perkembangan selanjutnya proses
yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan massa ginjal mengakibatkan
hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa (sur3i3ing
nephron) sebagai upaya kompensasi yang diperantarai oleh molekul
3asoaktif seperti sitokin dan gro*th fa0tor. 9al ini mengakibatkan
hiperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah
glomerulus. Proses adaptasi ini berlangsung singkat akhirnya diikuti oleh
5
proses maladaptasi beruppa sklerosis nefron yang masih tersisa (Su*itra
+%%,)
Proses ini akhirnya diikuti oleh penurunan fungsi nefron yang
progresif beberapa hal yang berperan dalam progesifitas CKD adalah
albuminuria hipertensi hiperglikemia dan dislipidemia (Su*itra +%%,).
Pada stadium paling dini CKD terjadi kehilangan 0adang ginjal (renal
reser3e) pada keadaan manaa basal 4.G masih normal. Kemudian se0ara
perlahan akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progesif yang ditandai
dengan peningkatan urea dan kreatinin serum. Sampai pada 4.G sebesar )%F
pasien masih belum merasakan keluhan (asimtomatik) tetapi sudah terjadi
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Pada 4.G sebesar <%F mulai
terjadi keluhan seperti nokturia badan lemah nafsu makan kurang dan
penurunan berat badan. Pada 4.G diba*ah <%F terdapat tanda uremia yang
nyata seperti anemia peningkatan tekanan darah pruritus mual dan muntah.
Pada 4.G di ba*ah !#F akan terjadi gejala dan komplikasi yang serius dan
pasien sudah memerlukan pengganti ginjal (renal repla0ement therapy) antara
lain dialisis dan transplantasi ginjal. Ada keadaan ini pasien dikatakan pada
stadium gagaal ginjal (Su*itra +%%,).
G. Diagn$sis
Diagnosis sebenarnya ditegakan dengan melakukann biopsi ginjal
namun demikian didalam prakteknya diagnosis ditegakan dengan anamnesis
pemeriksaan fisik laboratorik ISG tes fungsi ginjal dengan hasil
pemeriksaan klirens kratinin @!# mgAdl (Astia*anti +%%').
CKD merupakan silent disease banyak orang tidak memiliki gejala
pada derajat a*al. Gejala mulai mun0ul ketika banyak terjadi penurunan
fungsi ginjal. Ketika penyakit ginjal mulai memburuk maka tubuh tidak
mampu menyingkirkan sisa produksi dan kelebihan air kondisi ini dinamakan
uremia. Selain itu pada gejala a*al mungkin ditemui;
$ Sering ken0ing tetapi hanya sedikit (anyang$anyangen)
$ 6engkak pada tungkai muka atau tangan
$ >asa mulut tidak enak
$ &ual muntah
$ 7ampak lemas
$ -afas pendek
6
$ >asa kedinginan
$ Konsentrasi berkurang bingung
$ 7erjadi keram otot
(Kementrian Kesehatan 6ritish Kolumbia +%%')
Gejala klinis pasien penyakit ginjal meliputi ;
a. Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti daibetes melitus
infeksi traktus urinarius batu traktus urinarius hiperurikemi
4upus =ritematous Sistemik (4=S)dll
b. Sindrom uremia yang terdiri dari lemah latergi anoreksia mual
muntah nokturia kelebihan 3ollume 0airan (3olume o3erload)
neuropati perifer pruritus dll
0. Gejala komplikasinya antara lain hipertensi anemia payah
jantung asidosis metabolik gangguan keseimbangan elektrolit
(Su*itra +%%,).
H. Differensial Diagn$sis
Gagal Ginjal Akut; Suatu sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi
ginjal yang terjadi se0ara mendadak yang menyebabkan retensi sisa
metabolisme nitrogen dan non nitrogen dengan atau tanpa disertai oligouri
(&arkum +%%,).
I. Pe#eriksaan Pen)njang
a. Gambaran 4aboratoris
Pemeriksaan faal ginjal (4.G)
Pemeriksaan ureum kreatinin serum dan asam urat serum sudah
0ukup memadai sebagai uji saring untuk faal ginjal (4.G) yang
dihitung menggunakan rumus Ko0kroft$Gault
=tiologi penyakit ginjal kronik (PGK)
i. Analisis urin rutin
iii. Kimia darah
i3. =lektrolit
3. 2munodiagnosis (Sukandar +%%)).
b. Gambaran >adiologis
$ .oto polos abdomen ; bisa tampak batu radio opak
$ Pielografi intra3ena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa
mele*ati filter glomerulus disamping kekha*atiran pengaruh toksik
oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan.
7
$ Pielografi antegard atau retrogard
$ Iltrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang menge0il
korteks yang menipis adanya hydronefrosis atau batu ginjal massa.
$ >enografi
0. 6iopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal
6iasa dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih mendekati
normal. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui etiologi
menetapkan terapi prognosis dan menge3aluasi hasil terapi yang sudah
diberikan. 6iopsi kontraindikasi jika dilakukan pada ginjal yang
ukuranya sudah menge0il ginjal polikistik hipertensi tak terkendali
(Su*itra +%%,).
J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi ;
7erapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pen0egahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
&emperlambat perburukan fungsi ginjal
Pen0egahan dan terapi terhadap penyakit kardio3askuler
Pen0egahan dan terapi terhadap komplikasi
7erapi pengganti ginjal berupa dialisis atau tranplantasi ginjal
(KAD/12 +%%+)
Stadium PGK serta Clinical action plan
Stadium Deskripsi G.>
(mlAmenA!,<mL)
A0tion
! Kerusakan ginjal dengan
G.> normal atau
meningkat
E"% 7erapi penyakit
dasar pengobatan
kondisi komorbid
8
perlambatan
progresi3itas
penurunan resiko
PMK
+ Kerusakan ginjal dengan
penurunan G.> ringan
)%$'" &enghambat
perburukan
< Penurunan G.> sedang <%$#" =3aluasi dan obati
komplikasi
( Penurunan G.> berat !#$+" Persiapan terapi
pengganti ginjal
# Gagal ginjal @!# atau dialisis 7erapi pengganti
ginjal
7erapi -on .armakologis;
a. Pengaturan asupan protein
$ Pasien non dialisis %)$%,# grAkg66 idealA hari sesuai dengan
CC7 toleransi pasien
$ Pasien hemodialisis !$!+grAkg66 idealAhari
$ Pasien peritoneal dialisis !< grAkg66Ahari
b. Pengaturan asupan kalori; <# kalAkg66 idealA hari
0. Pengaturan asupan lemak; <%$(%F dari kalori total
d. Pengaturan asupan karbohidrat; #%$)%F dari kalori total
e. Garam +$< gramAhari
f. Kalium (%$,%m=?Akg66Ahari
g. &agnesium +%%$<%% mgAhari
h. 6esi !%$!' mgA hari
i. Asam folat pasien 9D # mg
j. Kalsium !(%%$!)%% mgA hari
k. .osfor #$!% mgAkg66A hari. Pasien 9D !, mgA hari
l. Air; jumlah urin +( jam N #%% ml
7erapi .armakologis;
Intuk mengurangi hipertensi intraglomerulus pemakaian obat
Antihipertensi memperke0il resiko kardio3askuler juga sangat penting
untuk memperlambat perburukan kerusakan nefron dengan mengurangi
hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi glomerulus. AC= inhibitor dapat
memperlambat perburukan fungsi ginjal melalui mekanisme kerjanya
sebagai antihipertensi dan anti proteinuria (Su*itra +%%,)
Pada pasien D& kontrol gula darah; 9indari pemakaian metformin
dan obat$obat sulfonilurea dalam jangka panjang.
Pen0egahan dan terapi terhadap komplikasi
9
a. Anemia
Anemia pada CKD dapat disebabkan oleh;
=ritropoetin menurun karena fungsi ginjal yang rusak
Suasana uremi darah sehingga umur eritrosit turun
Defisiensi .e dan Asam .olat akibat nafsu makan yang turun
7rombositopati sehingga terjadi perdarahan di G27 dan mukosa
Pemberian eritropoetin merupakan hal yang dianjurkan pemberian
tranfusi darah dengan hati$hati hingga sasaran hemoglobin ter0apai
(Guntur +%%))
b. /steodistrofi >enal
Penatalaksanaan dilakukan dengan mengatasi hiperfosfatemia dan
pemberian hormon karsitriol
&engatasi 9iperfosfatemia;
Pembatasan asupan fosfat yaitu )%%$'%% mgAhari
Pemberian pengikat fosfat; garam kalsium aluminium
hidroksida garam magnesium se0ara oral untuk mengahmbat
absorbsi fosfat yang berasal dari makanan
Pemberian bahan kalsium mimetik (Calsium mimetic agent)
Pemberian kalsitriol dibatasi pada pasien dengan kadar fosfat darah
normal dan kadar hormon paratiroid G+# kali normal.
0. Pembatasan Cairan dan elektrolit
6ertujuan untuk men0egah terjadinya edem dan komplikasi
kardio3askuler. =lektrolit yang harus dia*asi adalah kalium dan
natrium karena hiperkalemia dapat menyebabkan aritmia jantung yang
fatal (Su*itra +%%,).
d. 7erapi pengganti ginjal
Dilakukan pada CKD stage #. 7erapi pengganti dapat berupa
hemodialisis peritoneal dialisis dan tramsplantasi ginjal
(Su*itra+%%,). 2ndikasi hemodialisis pada CKD adalah bila 4.G
@!#mlAmntA!,<m
+
gejala uremia yang nyata kalium serum @)m=?A4
ureum darah G+%%mgAd4 p9 darah @,! anuria berkepanjangan
(G#hari) dan fluid o3erload ( >ahardjo +%%,).
10
BAB III
*INGKASAN
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses patofisiologi dengan
etiologi yang beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Kriteria Chronic
Kidney Disease (CKD) adalah kerusakan ginjal yang terjadi < bulan atau lebih
berupa kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju
filtrasi glomerulus (4.G) berdasarkan kelainan patologik atau petanda kerusakan
ginjal termasuk kelaianan pada komposisi darah atau urin atau kelainan pada
pemeriksaan pen0itraan dan 4.G @)% mlAmenitA !,<m
+
yang terjadi selama <
bulan atau lebih dengan atau tanpa kerusakan ginjal
Klasifikasi Chronic Kidney Disease dibagi menjadi # stadium yang
diketahui dengan penhitungan 4aju .iltrasi Glomerulus (4.G) berdasarkan rumus
Kockcroft Gault dan hal ini dapat menentukan gejala klinis dan penatalaksanaan
berdasarkan klasifikasinya. Pre3alensinya sendiri meningkat pada usia G)% tahun
yaitu <"(F.
Pada umumnya etiologi CKD sangat ber3ariasi yang dapat disebabkan dari
fator pre renal renal dan post renal. Penyakit yang dapat menyebabkan CKD
0ontohnya adalah Glomerulonefritis D& /bstruksi dan 9ipertensi. Intuk
11
Patofisiologi CKD pada a*alnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya
sehingga terjadi kerusakan dari fungsi ginjal.
Diagnosis CKD harus berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang tepat. Salah satu diferensial diagnosis dari CKD
adalah Gagal Ginjal Akut dimana terjadi gangguan fungsi ginjal se0ara mendadak.
Penatalaksanaan CKD berdasarkan stadium dan komplikasinya antara lain
Anemia /steodistrofi Ginjal Pembatasan Cairan dan =lektrolit dan 7erapi
Pengganti Ginjal.
DA%TA* PUSTAKA
Al$A*?ati 1ars Monathan 6aras0h. +%%(. Structure and Function of the Kidneys.
Dalam editor Goldman .4. Cecil Textook of !edicine ++nd edition.
Oolume !.Saunders; Philadelphia. ,%'$!)
Astia*anti Prima. +%%'. Perbedaan Pola Gangguan 9emostasis antara Penyakit
Ginjal Kronik Prehemodialisis dengan D& dan -on D&. 7hesis.
Coe .edri0h 4. +%%#. "eruahan Fungsi #erkemih. Dalam editor Kasper D.4.
.au0i A.S. 4ongo D.4. $arrison%s "rinciples of &nternal !edicine. !)th
edition. Oolume 22. &0 Gra*$9ill; -e* Pork. !)#<$#.
Di3isions of -efphrology H 9ypertension and General 2nternal &edi0ine. +%!!.
Chronic Kidney Disease 'CKD) Clinical "ractice (ecomendations for
"rimary Care "hysicians and $ealthcare "ro)iders. 9enry .ord 9ealth
System.
Ginting Andi >aga. +%%,. !anifestasi *ral pada "enyakit Ginjal Kronis. Di3isi
-efrologi H 9ipertensi Dept. 2lmu Penyakit Dalam .K ISIA>S9A&
Guntur 9. A. +%%). #ed Side Teaching &lmu "enyakit Dalam. Solo; Sebelas &aret
Ini3ersity Press
9ansen M.7. Koeppen 6.&. (+%%#). +etter ,tlas of $uman "hysiology
Kidney Disease /ut0omes 1uality 2nitiatif (KAD/12). +%%+. Clinical "ractice
Guidelines For Chronic Kidney Disease- .)aluation/ Classification and
Stratification. -e* Pork; -ational Kidney .ondation.
12
Kementrian Kesehatan 6ritish Columbia. +%%'. Guidline H Proto0ols CKD
(2dentifi0ation =3aluation H &anagement of Patients. Akses; !#
September +%%'.
&arkum. +%%,. Gagal Ginjal ,kut. Dalam; =ditor;Sudoyo Aru 5 dkk #uku ajar
ilmu penyakit dalam 0ilid &. Makarta; Pusat Penerbitan 2PD .KI2; #,(
PAPD2. +%%). "anduan "elayanan !edik. Makarta; Departemen 2lmu Penyakit
Dalam .K I2. 9lm !#,$".
>ahardjo M Puji. +%%,. $emodialisis. Dalam; =ditor;Sudoyo Aru 5 dkk #uku
ajar ilmu penyakit dalam 0ilid &. Makarta; Pusat Penerbitan 2PD .KI2; #,"
Sinaga Isul.&. +%%). "edoman "erioperatif (enal ,essment. &ajalah
Kedokteran -usantara. Oolume <" -o. < ; !'%$#
Sukandar =. +%%). +eurologi klinik. =disi ketiga. 6andung; Pusat 2nformasi
2lmiah (P22) 6agian 2lmu Penyakit Dalam .akultas Kedokteran I-PAD.
Su*itra Ketut. +%%,. "enyakit ginjal kronik. Dalam; =ditor;Sudoyo Aru 5 dkk
#uku ajar ilmu penyakit dalam 0ilid &. Makarta; Pusat Penerbitan 2PD
.KI2. hlm #,%$<
5idiana 2 Gede >aka. +%%,. Distriusi Geografis "enyakit Ginjal Kronik di #ali-
Komparasi Cockroft Gault dan Formula !odification of Diet in (enal
Disease Formula. M Peny Dalam Oolume ' -o < ; !"'$+%(
13

Anda mungkin juga menyukai