Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

FORMULASI SEDIAAN NANOEMULASI OBAT KUMUR ANTI ORAL
BIOFILM BERBAHAN DASAR EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp. DAN
EKSTRAK KURKUMIN RIMPANG KUNYIT


BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN


Diusulkan oleh:

Anissa Permatadietha Ardiellaputri 1006661203 Teknologi Bioproses 2010
Nuri Liswanti Pertiwi 1106015421 Teknik Kimia 2011
Sirly Eka Nur Intan 1106005055 Teknik Kimia 2011



UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013


ii

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Formulasi Sediaan Nanoemulasi Obat Kumur Anti
Oral Biofilm Berbahan Dasar Ekstrak Propolis
Trigona sp. dan Ekstrak Kurkumin Rimpang Kunyit
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Anissa Permatadietha Ardiellaputri
b. NIM : 1006661203
c. Jurusan : Teknologi Bioproses
d. Universitas : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah : Jalan Sudirman 41, Bukittinggi, Sumatra Barat
f. No. Telp./HP : 085766031214
g. Alamat email : anissa.permatadietha@ui.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ir. Rita Arbianti, M.Si.
b. NIDN : 0002026902
c. Alamat : Fakultas Teknik, Kampus UI Baru Depok
d. No.Telp./HP : 082112761555
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp.7.267.550,-
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Depok, 23 Oktober 2013

Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Kimia
Universitas Indonesia Ketua Pelaksana



(Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA) (Anissa Permatadietha Ardiellaputri)
NIP. 196011111986031004 NIM. 1006661203

Direktur Kemahasiswaan
Universitas Indonesia Dosen Pendamping



(Arman Nefi, S.H., M.M) (Ir. Rita Arbianti, M.Si.)
NUP. 0508050277 NIP. 196902021995122001


iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iv
RINGKASAN .............................................................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.4 Luaran Yang Diharapkan ............................................................................ 4
1.5 Kegunaan .................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
2.1 Oral biofilm ................................................................................................. 4
2.2 Propolis ....................................................................................................... 4
2.3 Kurkumin .................................................................................................... 5
2.4 Nanoemulsi ................................................................................................. 6
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................... 6
3.1 Persiapan bahan utama ................................................................................ 7
3.1.1 Proses ektrasi propolis Trigona sp. .................................................. 7
3.1.2 Proses ektraksi kurkumin dari rimpang kunyit ................................. 7
3.2 Pembuatan nanoemulsi sediaan obat kumur ............................................... 7
3.2.1 Proses formulasi ............................................................................... 7
3.2.2 Proses pembuatan nanoemulsi .......................................................... 7
3.3 Evaluasi sediaan obat kumur....................................................................... 8
3.3.1 Uji antibakteri ................................................................................... 8
3.3.2 Uji stabilitas ...................................................................................... 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................... 9
4.1 Anggaran biaya ........................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.................................................................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................................ 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ................... 15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ......................................................... 16


iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh propolis terhadap pembentukan oral biofilm ........................... 5
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian ............................................................................ 6


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Formulasi nanoemulsi sediaan obat kumur .................................................. 7
Tabel 4.1 Rancangan biaya........................................................................................... 9
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 9

1



RINGKASAN

Kesehatan gigi dan mulut menjadi yang indikator utama penentu kinerja dan
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Faktor ini juga mempengaruhi kualitas
kehidupan termasuk fungsi bicara dan rasa percaya diri. Oleh karenanya, penting
untuk menjadi lingkungan yang aseptis di dalam rongga mlut untuk mencegah
masalah dental seperti plak, karies, hingga halitosis. Hal ini menjadikan obat kumur
sebagai salah satu sediaan penting di kalangan masyarakat. Namun, sediaan ini justru
bukanlah sebuah solusi apabila menghasilkan efek samping yang mengarah kepada
kelainan ataupun penyakit baru. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah
formulasi sediaan obat kmur yang aman (tanpa efek samping) dan memeiliki
stabilitas organoleptik (fisik) yang lebih baik. Berbasis ektrak propolis dan ektrak
kurkumin, sediaan ini akan berperan dalam mencegah serta mengatasi pembentukan
oral biofilm, yang merupakan lapisan polisakarida terdiri dari kumpulan
mikroorganisme penyebab penyakit mulut dan gigi. Sediaan akan dibentuk dengan
menggunakan metode nanoemulsi, sehingga dihasilkan obat kumur yang lebih stabil.
Untuk memverifikasi hasil formulasi, peneliti juga akan melakukan uji antibakteri
dan uji organoleptik dari beberapa formula agar tercipta sediaan obat kumur alami
denga formulasi terbaik.

2


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2010, hasil Riset Kesehatan Dasar menyimpulkan bahwa
prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut mencapai 31,4%. Kini
angka tersebut kian meningkat, dimana 70% lebih masyarakat Indonesia menderita
masalah yang sama (Tribun-Medan.com, Februari 2013). Masalah dental yang sering
diderita oleh masyarakat (seperti karies, gingivitis, dan halitosis) pada dasarnya
diawali dengan terbentuknya oral biofilm. Biofilm merupakan kumpulan
mikroorganisme yang diselimuti oleh matriks lipopolisakarida. Perkembangan oral
biofilm menjadi masalah serius karena mengarah pada kerusakan gigi. Selain itu, oral
biofilm menyimpan bakteri patogen yang merupakan kontributor utama faktor
virulensi terkait dengan penyakit sistemik seperti pneumonia dan kardiovaskular.
Cara yang tepat untuk mencegah pembentukan lapisan oral biofilm adalah
dengan meciptakan lingkungan yang aseptis pada rongga mulut (oral hygiene). Salah
satunya dengan berkumur memakai bahan aseptik yang dapat menurunkan jumlah
populasi flora kuman. Tetapi solusi ini justru menjadi bumerang bagi masyarakat,
sebab obat kumur yang beredar saat ini diketahui mengandung cukup tinggi
kandungan alkohol hingga mencapai 26,9% total volume (McCullogh dan Farah,
2008). Dalam penelitiannya, dijelaskan bahwa semakin lama obat kumur yang
mengandung alkohol tinggi kontak dengan mukosa mulut, makin besar
kemungkinannya untuk menimbulkan lesi atau kelainan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengusulkan sediaan obat kumur
berbahan dasar propolis yang dicampurkan dengan kurkumin untuk mencegah serta
mengatasi perkembangan oral biofilm. Kandungan flavonoid propolis memiliki
kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim glucosyltransferase yang memicu
metabolisme karbohidrat menjadi asam sehingga terbentuk lapisan tersebut (Liberio
et al, 2009). Ekstrak kurkumin akan meningkatkan aktivitas biologi dan farmakologi
sediaan ini, dengan kemampuan antimikroba, antiinflamatori, antioksidan,
antidiabetes, antifungi, antivirus, serta hipokolesteremik (Chattopadhyay 2004).
3


Selain bahan utama, ketepatan formulasi juga menjadi highlight dalam
penelitian ini. Secara farmakologi, dalam CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
dinyatakan bahwa formulasi menjadi faktor penting sebab kesalahan formulasi dapat
berakibat pada medication error dan/atau stability error. Penelitian terdahulu oleh
FKG-UI (2012), menyatakan bahwa obat kumur berbahan dasar kurkumin berada
pada level stabilitas yang sangat rendah, yakni hanya mampu mempertahankan
stabilitas fisik dalam kondisi baik selama 3 minggu. Secara medis, penggunaan obat
kumur setelah periode tersebut, juga tidak lagi memberikan manfaat medis.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang mengkaji ketepatan
formulasi sediaan obat kumur yang aman, tidak memiliki efek samping, serta
memiliki stabilitas yang sebanding bahkan lebih baik dari obat kumur sejenis. Dalam
penelitian ini, peneliti akan memformulasikan sediaan bebas alkohol dan bahan kimia
berbahaya lainnya, dimana propolis dalam bentuk ekstrak dengan kadar alkohol 0%
dicampurkan dengan ekstrak kurkumin menggunakan metode nanoemulsi. Akan
melakukan uji antibakteri serta uji stabilitas sediaan dalam skala laboratorium untuk
memverifikasi ketepatan formulasi yang digunakan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan poin utama
yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah formulasi sediaan obat kumur
yang tepat untuk meghasilkan aktivitas antibakteri serta stabiltas yang efektif dan
lebih baik daripada obat kumur komersil.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
a. Menghasilkan sediaan obat kumur nanoemulsi ekstrak propolis Trigona sp.
dan kurkumin dengan formulasi terbaik sehingga aman apabila tertelan.
b. Mengidentifikasi dan membandingkan aktivitas antibakteri obat kumur biasa
dengan obat kumur nanoemulsi ekstrak propolis Trigona sp. dan kurkumin.
c. Mengevaluasi stabilitas organoleptik obat kumur nanoemulsi ekstrak propolis
Trigona sp. dan kurkumin dalam berbagai konsentrasi.

4


1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luran yang diharapkan adalah sediaan nanoemulsi obat kumur dengan
formula tertentu yang memiliki keunggulan pada aktivitas biologis, farmakologis,
serta stabilitas organoleptis. Luaran dilengkapi dengan data hasil uji antibakteri dan
uji stabilitas untuk mendukung dan mem-verifikasi keunggulan hasil formulasi.
1.5 Kegunaan
a. Memberikan pilihan alternatif obat kumur yang efektif sebagai pencegahan
pembentukan bifilm oral kepada masyarakat dan juga bagi tenaga medis di
bidang kedokteran gigi.
b. Menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut, sehingga diharapkan barguna
untuk pengembangan ilmu pengetahuan terkait kesehatan gigi dan mulut.
c. Membantu meningkatkan eksploitasi manfaat bahan-bahan alami untuk
pengembangan herbal bagi kesehatan masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oral biofilm
Biofilm pada dasarnya merupakan suatu agregat mikroba sejenis maupun
berbeda jenis yang melekat pada permukaan substrat biologis maupun non biologis,
dimana satu sel dnegan sel yang lainnya saling terikat dan melekat pada substrat
dengan perantaraan suatu (Koo et al., 2011). Pada rongga mulut lapisan ini secara
spesifik dikenal sebagai oral biofilm yang didefinisikan sebagai sekumpulan
gabungan plak, pelikel, dan bakteri.
2.2 Propolis
Propolis atau lem lebah merupakan suatu bahan resin berwarna kuning
kecoklatan yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai macam jenis tumbuhan.
Salah satu penghasil propolis adalah Trigona sp. Lebah lilin ini, memiliki jumlah
madu yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih sulit di ekstrak, namun jumlah propolis
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan lebah jenis lain (Sing, 2005).
Mekanisme pembentukan oral biofilm diawali dengan metabolisme
karbohidrat menjadi glukan (dekstran) dan fruktan (levan) yang dipicu oleh enzim
5


glucosyltransferase. Keduanya kemudian akan dimanfaatkan oleh S.mutans (bakteri
gram positif yang membentuk koloni setelah pelikel terdeposit) untuk menghasilkan
asam laktat. Asam laktat dan pelikel inilah yang membentuk oral biofilm. Kehadiran
flavonoid tt-farnesol dan apigenin dari propolis secara spesifik akan menghambat
aktivitas enzim glucosyltransferase sehingga tidak terbentuk asam laktat.

Gambar 2.1 Pengaruh propolis terhadap pembentukan oral biofilm
Keuntungan dari penggunaan propolis adalah propolis tidak mengganggu
lapisan organik pelikel, yakni penghalang protektik yang bertindak sebagai pelumas
permukaan dan pencegah desikasi (pengeringan jaringan). Sementara dalam obat
kumur komersil lainnya, alkohol justru cenderung menghambat pembentukan pelikel
sehingga pengguna obat kumur sering mengalami lesi.
2.3 Kurkumin
Salah satu senyawa aktif dari rimpang kunyit adalah kurkuminoid yang
menyebabkan warna kuning jingga pada kunyit. Kurkumin yang tidak larut dalam air
dan eter, tetapi larut dalam pelarut organik seperti methanol, etanol,
dimetiksulfoksida (DMSO), asam setat, dan aseton. Sebagai senyawa fenolik,
kurkumin mampu bertindak sebagai zat antimikrobia. Senyawa ini akan mengubah
permeabilitas membran sitoplasma yang menyebabkan kebocoran nutrient dari dalam
sel sehingga sel bakteri akan mati atau terhambat pertumbuhannya (Karaca et al.,
2011). Gugus fenol kurkumin diketahui bekerja spesifik tehadap bakteri gram negatif
seperti Prevotella, Porphyromonas, dan Fusobacterium (Eley dan Manson, 2008).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa propolis akan bekerja
menghambat metabolisme karbohidrat sehingga mencegah pembentukan oral biofilm,
(menghambar metabolism bakteri gram positif), sedangkan kurkumin kemudian akan
bertindak sebagai antimikroba bagi bakteri gram negatif yang sebelumnya telah
membentuk koloni pada lapisan pelikel (mengatasi oral biofilm).
6


2.4 Nanoemulsi
Nanoemulsi merupakan sistem emulsi transparan dengan ukuran globul
seragam (20-600 nm). Keuntungan nanoemulsi antara lain ukuran tetesan sangat kecil
menyebabakan penurunan pada gaya gravitasi, mencegah terjadinya flokulasi dan
memungkinkan sistem untuk tetap tersebar tanpa adanya pemisahan. Nanoemulsi
cocok untuk pengahantaran bahan aktif melewati permukaan target (Tadros, 2009).

BAB 3 METODE PENELITIAN


















Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Ekstraksi propolis Trigona sp.
Ekstraksi kurkumin dari Curcuma
Longa Linn.
Pembuataan sediaan obat kumur
dengan metode nanoemulsi
Formula A
Propolis : Kurkumin
1:3
Formula B
Propolis : Kurkumin
3:1
Formula C
Propolis : Kurkumin
1:1

Formula D
100% P ropolis


Formula E
100% Kurkumin
Uji antibakteri obat kumur anti
oral biofilm
Uji stabilitas obat kumur anti oral
biofilm
Bakteri gram positif
(Streptoccocus mutans)
Bakteri gram negatif
(Porphyromonas gingivalis)


Evaluasi
Organoleptik

Evaluasi ukuran
diameter partikel

Uji tingkat
keasaman

Uji mekanik
(Centrifugal test)



Cyclin test

Kesimpulan
7


3.1 Persiapan bahan utama
3.1.1 Proses ektrasi propolis Trigona sp.
Raw propolis diekstraksi dengan pelarut 95% etanol-air selama 8 jam dan
disentrifugasi. Supernatan dicampurkan dan diturunkan konsentrasinya menjadi 70%
larutan etanol-air. Larutan kemudian diinkubasi pada suhu 50
o
C selama 30 menit,
setelah itu dilakukan penyimpanan dalam freezer selama 1 malam.Larutan kembali
diinkubasi (suhu) ruang sampai keruh, terbentuk dua lapisan.
3.1.2 Proses ektraksi kurkumin dari rimpang kunyit (Curcuma longa Linn.)
Sampel rimpang kunyit basah dipotong, dikeringkan dalam oven (60
o
C)
hingga kadar air maks.10%. Kemudian, dihaluskan dan diayak hingga menghasilkan
serbuk (simplisia).Simplisia dilarutkan dengan pelarut etanol 96% dan direndam
selama 24 jam , diaduk berkala. Filtrat ditampung, ampasnya disaring, dan direndam
kembali dengan etanol 96%. Filtrat dievaporasi hingga dihasilkan ekstrak semi padat.
Ekstrak ini dikeringkan dalam oven (40
o
C) hingga didapatkan ekstrak kental.
3.2 Pembuatan nanoemulsi sediaan obat kumur
3.2.1 Proses formulasi
Tabel 3.1 Formulasi nanoemulsi sediaan obat kumur
Bahan Fungsi
Komposisi*
(% v/v)
Formula (%v/v)
A B C D E
Ekstrak propolis Pharmaceutical agent 10 30 20 30 0
Esktrak kurkumin Pharmaceutical agent 30 10 20 0 30
Tween 80 Emulsifying agent 4 - 20 10 10 10 10 0
Propilen glikol Solubilizer 0.5 - 5 5 5 5 5 5
Gliserin Humektan 5 20 10 10 10 10 10
Pappermint oil Flavourizer 0.01 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Sorbitol Pemanis 0.5 20 5 5 5 5 5
Aquadest**
(*Patent US 2008/0247972, 2008, **penambahan komposisi menyesuaikan formulasi hingga 100%)
3.2.2 Proses pembuatan nanoemulsi
Gliserin dicampurkan dengan larutan propilen glikol pada suatu wadah dan
kemudian ditambahkan Tween 80 (fase air). Ekstrak propolis dicampurkan dengan
aquadest dan ditambahkan ke dalam fase air. Fase air ini dicampurkan dengan ekstrak
kental kurkumin (non-polar) yang sebelumnya telah dicampurkan dengan papermint
8


oil, berperan sebagai fase minyak (fase terdispersi), dilanjutkan dengan proses
homogenisasi menggunakan homogenizer bertekanan tinggi.
3.3 Evaluasi sediaan obat kumur
3.3.1 Uji antibakteri
Isolasi dan peremajaan bakteri S.mutans dan P. gingivalis
Larutan Ringers dalam botol kaca distrerilisasi (autoclave, 120
o
C). Cotton roll
ditekan di sekitar dinding botol dan diusapkan ke dalam rongga mulut pada area
bawah lidah, pangkal lidah, dan dinding rongga mulut bagian dalam. Cotton roll yang
mengandung sampel ditanam ke media transport dengan metode swab (agar nutrien
(NA) P.gingivalis dan agar Mueller-Hinton S.mutans). Sampel dalam media transport
di-vortex mixer 30 detik dan diencerkan dengan dilution buffer, 5 kali. Media dan
bakteri dimasukkan dalam anaerobic jars, diinkubasi dengan suhu 37
o
C (24 jam).
Evaluasi aktivitas antibakteri menggunakan Metode Kirby-Beuer
Setiap formulasi (Tabel 3.1) dimasukan ke dalam Erlenmeyer steril. Disiapkan
pula sediaan obat kumur ekstrak propolis + kurkuminoid (bukan sediaan nanoemulsi)
sebagai kontrol negatif. Kertas cakram steril dimasukkan ke setiap Erlenmeyer hingga
seluruh bagian kertas cakram mengalami penyerapan sempurna. Masing-masing pelat
agar dibagi menjadi 6 bagian yang sama dengan menggambar garis pada dasar pelat
lalu diberi nomor. Cakram filter yang telah mengandung antibiotik diletakkan
ditengah-tengah bagian tersebut. Pelat kemudian diinkubasi kembali (37
o
C - 24 jam).
Pengumpulan dan analisis data
Dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat dengan menggunakan
jangka sorong. Zona hambat adalah zona bening yang terbentuk karena kemampuan
larutan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Diameter zona bening > 20mm
berarti mempunyai daya hambat yang sangat kuat. 10mm-20mm berarti mempunyai
daya hambat kuat. 5mm-10mm berarti mempunyai daya hambat sedang. Diameter
<5mm berarti mempunyai daya hambat lemah (Dewi, 2010). Data dianalisa pula
secara grafis dengan menggambarkan kurva diameter zona hambat terhadap masing-
masing formulasi. Dari kurva yang dihasilkan dapat diketahui formula mana yang
paling efektif untuk menginhibisi aktifitas P. gingivalis dan S.mutans.
9


3.3.2 Uji stabilitas
Terdapat 2 jenis uji stabilitas, yakni uji berkala yang terdiri dari evaluasi
organoleptis, evaluasi ukuran partikel (karakterisasi PSA/ Pacticle Size Analyzer),
dan evaluasi tigkat keasaman (masing-masing setiap minggu selama 8 minngu masa
evaluasi). Dilakukan pula uji tunggal yang terdiri dari uji sentrifugasi dan cycling test,
dilakukan satu kali pengambilan data.Dari uji stabilitas ini akan diperoleh dua jenis
luaran, yakni data visual sebagai hasil evaluasi organoleptis, uji sentrifugasi (apakah
terjadi pemisahan fase) serta cucling test (kemungkinan adanya pembentukan kristal).
Data yang kedua adalah data grafis, yakni dari hasil evaluasi ukuran partikel yang
menhasilka grafik distribusi ukuran partikel terhadap waktu, dan evaluasi tingkat
keasaman menghasilkan grafik pH terhadap waktu. Dari kedua fisik ini dapat
dianalisa pengaruh setiap konsentrasi bahan terhadap stabilitas sediaan.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran biaya
Tabel 4.1 Rancangan biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Bahan habis pakai Rp. 4.930.550,-
2 Peralatan penunjang Rp. 2.167.000,-
3 Lain-lain Rp. 170.000,-
Jumlah Rp. 7.267,550,-

4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Jadwal mingguan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Studi literatur
Persiapan alat

Penyediaan bahan baku

Ekstraksi



Pembuatan nanoemulsi



Uji aktivitas antibakteri
Isolasi dan kultur bakteri



Evaluasi antibakteri



10


Uji stabilitas
Evaluasi organoleptis



Evaluasi ukuran partikel



Evaluasi pH



Uji sentrifugasi



Cycling test



Pembuatan laporan



DAFTAR PUSTAKA
[1] BANKOVA, V.S., CASTRO, S.L., MARCUCCI, M.C. 2010. Propolis: Recent
Advances in Chemistry and Plant Origin. Apidologie31: 3-15.
[2] DEWI, ANGGARENI. 2010. Potensi Propolis Lebah Madu Trigona spp.
sebagai Bahan Antibakteri [skripsi]. Bogor: Program Studi Biokimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
[3] ELEY, B., M, MANSON, J., D. 2008. Periodontics. 4th ed., Elsevier.London.
[4] KARACA, HAYRIYE C. 2011. Evaluation of Natural Antimicrobial Phenolic
Compunds Against Foodborne Pathogens. Thesis : University of Kentucky.
[5] KRTHIKEYAN, RAMALINGAN. 2011. Antimicrobial activity of nano-
emulsion on cariogenic agent S.mutans. Archive of oral biology 56: 437-445.
[6] KOO H, ROSALEN PL, CURY JA, PARK YK, BOWEN WH. 2011. Effects of
compounds found in propolis on Streptococcus mutan s growth and on
glucosyltransferase activity. Antimicrob Agents Chemother46:1302e9.
[7] IM-EMSAP WANDEE. 2002. Disperse system. Modern Pharmaceutis Fourth
Edition, revised and expanded. Marcel Dekker Inc, New York.
[8] PATHAK, Y., THASSU. 2009. Drug delivery nanoparticles formulation and
characterization. Drug &pharmaceutical science vol 191. USA.
[9] PARYANTO, IMAM, DAN BAMBANG SRIJANTO. 2006. Ekstraksi
Kurkuminoid dari Temulawak secara Perkolasi dengan Pelarut Etanol. Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia: 74-77.
[10] PAVIANI. 2010. Extraxtion technique of red and green propolis : extraction
yield of phenolic compounds. University of Campinan, Brazil : 1-6.
[11] SING. 2005. Contemporary Orthodontics, 2nd Ed. CV.Mosby, St. Louis (3-11).
[12] RIEGER, M.M. 2000. Harrys Cosmeticology (8
th
edition). New York:
Chemical Publising, 3, 895.
[13] TARDOS, L. F., MEALEY B. L., GENCO, R. J., AND COHEN, D. W. 2009.
Periodontics Medicine, Surgery, and Implants. Elsevier Mosby, St. Louis,
Missouri.
11


Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Penelitian


I. Biodata Ketua Pelaksana Penelitian
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anissa Permatadietha Ardiellaputri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Bioproses
4 NIM 1006661203
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail anissa.permatadietha@ui.ac.id
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian.

Depok, 23 Oktober 2013
Pengusul,



Anissa Permatadietha A.
12



II. Biodata Anggota Pelaksana Penelitian 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nuri Liswanti Pertiwi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1106015421
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail nuriliswanti@ymail.com
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian.

Depok, 23 Oktober 2013
Pengusul,



Nuri Liswanti Pertiwi
13


III. Biodata Anggota Pelaksana Penelitian 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sirly Eka Nur Intan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1106005055
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail sirly.eka@ui.ac.id
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian.

Depok, 23 Oktober 2013
Pengusul,


Sirly Eka Nur Intan
14



Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Peralatan
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Cotton roll Isolasi bakteri 1 pack 12.000 12.000
Cawan petri Wadah kultur bakteri 1 buah 30.000
180.000
Karakterisasi PSA Uji stabilitas 8 sampel 225.000 1.800.000
HP Homogenizer (sewa) Pembuatan sediaan
nanoemulsi
175.000 175.000
SUB TOTAL 2.167.000

2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Raw propolis Bahan baku 180 ml 120.000 6 ml 3.600.000
Rimpang kunyit Bahan baku 10 buah 1.700 1 buah 17.000
Etanol Pelarut 250 g 75.000 1 kg 18.750
Tween 80 Emulsifying agent 200 g 250.000 1 kg 50.000
Propilen glikol Solubilizer 50 g 45.000 1 kg 2.250
Gliserin Humektan 100 g 24.000 1 kg 2.400
Pappermint oil Flavourizer 25 ml 62.500 25 ml 62.500
Sorbitol Pemanis 50 g 33.000 1 kg 1.650
Ringers Isolasi bakteri 100 ml 190.000 100 ml 190.000
Aquadest Pelarut 10 L 5.000 1 L 50.000
Agar Mueler-Hinton Media S.mutans 200 g 1.310.000 500 g 524.000
NA P. gingivalis Media P.gingivalis 200 g 967.500 500 g 387.000
Kertas cakram Uji antibakteri
(difusi cakram)
1 kotak 25.000 1 kotak 25.000
SUB TOTAL
4.930.550

3. Lain-lain
Pengeluaran
Justifikasi
Pengeluaran
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Laporan Percetakan 4 eksemplar
30.000 120.000
Administrasi Surat-menyurat, fotokopi


50.000
SUB TOTAL 170.000
15


Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM
Program
Studi
Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
1
Anissa
Permatadietha
Ardiellaputri
(1006661203)
Teknologi
Bioproses
Biokimia,
Mikrobiologi,
dan Obat-
kosmetik
18jam/
minggu
Fomulasi sediaan (penentua
konsentrasi bahan utama serta
pendukung) serta pengujian
sediaan obat kumur termasuk
penentuan variabel
2
Nuri Liswanti
Pertiwi
(1106015421)
Teknik
Kimia
Separasi
(ekstraksi)
12 jam/
minggu
Studi proses ektraksi propolis dan
kurkumin (penentuan jenis
pelarut dan parameter kondisi,
seperti suhu dan waktu separasi)
3
Sirly Eka
Nur Intan
(1106005055)
Teknik
Kimia
Kimia fisika
12 jam/
minggu
Seleksi metode pembuatan
nanoemulsi dan penentuan
parameter homogenisasi






SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anissa Permatadietha Ardiellaputri
NIM : 1006661203
Program Studi : Teknologi Bioproses
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Penelitian saya dengan judul:
Formulasi Sediaan Nanoemulasi Obat Kumur Anti Oral Biofilm
Berbahan Dasar Ekstrak Propolis Trigona sp. dan
Ekstrak Kurkumin Rimpang Kunyit

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Depok, 23 Oktober 2013
Mengetahui Yang menyatakan
Direktur Kemahasiswaan



Arman Nefi, S.H., M.M. Anissa Permatadietha Ardiellaputri
NUP. 0508050277 NIM. 1006661203

Anda mungkin juga menyukai