Anda di halaman 1dari 9

1

Biokimia Dulu biokimia dipandang sebagai ilmu fisiologi,


kesehatan/pengobatan dan ilmu kimia organik. Semenjak tahun
1980-an Biokimia berkembang dengan pesatnya berkat
perkembangan ilmu lain yang mampu menciptakan alat-alat
analitik/penera yang sangat peka yang menghasilkan bahan-bahan
pelacak isotofik sehingga
memungkinkan para ahli untuk lebih mendalami dan dapat
menerangkan fenomena-fenomena biologi.
Tujuan tersebut di atas rupa-rupanya sulit untuk dicapai.
Tetapi jika ingin dituju adalah ciri hidup dari jasad hidup maka
mungkin banyak yang dapat dilakukan oleh para ahli dalam ilmu
biokimia ini.
Berdasarkan beberapa pendapat bahwa ilmu biokimia banyak
dimanfaatkan oleh para ahli dimana-mana sampai sekarang ini.
Bahkan dewasa ini dijadikan sebagai ilmu terapan di berbagai
unversitas.

B. Tujuan

Berdasarkan latar di atas dapat diketahui bahwa tujuan
penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahuai bagaimana proses penerapan ilmu
biokimia
2. Untuk memahami energi biokimia, reaksi redoks dan
fotosintesis
3.

BAB II
PEMBAHASAN


. Lingkup Biokimia

Dulu biokimia dipandang sebagai ilmu fisiologi,
2

kesehatan/pengobatan dan ilmu kimia organik. Semenjak tahun
1980-an Biokimia berkembang dengan pesatnya berkat
perkembangan ilmu lain yang mampu menciptakan alat-alat
analitik/penera yang sangat peka yang menghasilkan bahan-bahan
pelacak isotofik sehingga memungkinkan para ahli untuk lebih
mendalami dan dapat menerangkan fenomena-fenomena biologi.

Ada tiga perkembangan yang menyebabkan biokimia diakui
sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan bukan lagi merupakan
cabang ilmu lain :
1. Pengakuan atas sistem multi ensim yang bertindak
sebagai katalitis pada jalus metabolisme.
2. Bahwa selama proses metabolisme terjadi perpindahan
energi dalam sel hidup.
3. Bahwa sifat turun menurun merupakan suatu proses
biologi yang dapat diterangkan secara molekuler.

Tujuan biokimia yang mendasar yaitu : menentukan apakah
kumpulan molekul/senyawa yang terdapat dalam jasad hidup
setelah saling mengadakan interaksi dapat membentuk,
memelihara dan mempertahankan status hidupnya, masih harus
dibuktikan.

Tujuan tersebut di atas rupa-rupanya sulit untuk dicapai. Tetapi
jika ingin dituju adalah ciri hidup dari jasad hidup maka mungkin
banyak yang dapat dilakukan oleh para ahli dalam ilmu biokimia
ini.


B. Ciri Hidup

Menurut para ahli ada sekurang-kurangnya ada 3 ciri hidup
biokimia bahwa sel hidup terdiri dari :
Sangat terorganisasi dan sangat kompleks; tiap komponen
mempunyai fungsi yang sangat spesifik,
3

Makna terorganisasi dan mengorganisasi sendiri ialah bahwa
antar organ/kesatuan aktivitas terkecil bahwa senyawa yang
menyusun jasad hidup,m mempunyai fungsi khusus dan bersama-
sama melaksanakan tugasnya
Mempunyai kemampuan untuk mengekstrak energi dari
sekelilingnya
Bahwa jasad hidup mempunyai kemampuan untuk mengekstrak
energi dari sekelilingnya dan mengubah bentuk energi yang
diekstrakannya ke bentuk lain Misalnya energi solar (energi
matahari) oleh tumbuhan diubah menjadi energi kimia yang
disimpannya dalam bentuk hasil tumbuhan ini.
Dapat menurunkan sifat atau dapat mereflikasi dirinya
sendiri dengan tepat.

C. Energi Biokimia dan Siklus ATP

Salah satu ciri hidup yang dapat di identifikasi dari sel atau jasad
hidup ialah kemampuannya untuk dapat mengekstraksi energi
dari sekelilingnya. Energi yang didasari dari lingkungannya itu
diubah dan di simpan dalam Adenosin Tri-Fosfat

1. Adenosin Tri-Fosfat

Adenosin Tri-Fosfat adalah senyawa yang termasuk dalam
senyawa monokleotida, yaitu salah satu monumer dalam asam
nukleat.

Senyawa ini untuk pertama kali dikemukakan oleh C.Frike dan
Y.Subbarow di Amerika Serikat dan Lohmann di Jerman pada
tahun 1929. Waerberg dan W. Meyerhof dinyatakan bahwa
senyawa tersebut dinyatakan bahwa senyawa proses pemecahan
anerobik glukosa menjadi asam laktat dan dalam jaringan otot.

H. Clackar (Denmark) dan V. Belitzus (Uni Soviet) dapat
4

membuktikan ATP juga timbul dari ADP dalam suatu proses
yang dinamakan fosforilasi oksidatif.
Englhardt dan M.N. Lyubimova menjelaskan bahwa ATP
dihidrolisis menjadi ADP oleh miosin dlam suatu proses yang
membentuk energi.

2. Energi Bebas

Bgian dari bahan makanan yang dapat diunakan untuk melakukan
kerja seperti biosentesis (kerja kimia), teransepor akip(kerja
kosmatik), konteraksi muskular (kerja mekanik) dan lain-lainnya
di sebut energi bekas, yang di singkat dengan F (free) atau G =
Gibss. Dalam ilmu biokimia energi bebas diripnisikan: bagian
dari energia suatu sistem yang dapat di gunakan untuk melakukan
kerja pada suhu, tekanan, dan volume tetap.

Bila suatu sistem perbahan dari suatu kelainan keadaan maka
terjadilahperubahan energi bebas yang akan mencapai minimum
apa bila sistem tersebut mencapai keseimbangannya.

3. Reaksi Reduksi- Oksidasi (Redoks) (delta)Fo

Dalam biokimia banyak dijumpai reaksi dan redoksi. Kedua
proses itu sebenarnya tidak dapat dipisakan satu sama lain. Kalau
dalam satu sistem atau suatu proses ada senyawa yang dioksidasi
maka sebaliknya tentu ada senyawa yang terreduksi . oleh karna
itu maka proses itu diberi nama reduksi- oksidasi atau sering
disebut redoks.peroses itu merupakan teranseper elekrtron, atau
kedua-duanya. Pada perteraseper itu terjadi perubahan energi
bebas yang dapat di ukur besarnya dengan menggunakan
persamaan:
5










Untuk mengetahuai besarnya perubahan redoks suatu sistem
maka dipergunakan sebuah pengukur. Pengukur yang maksud
pada umumnya ialah elektroda H, yang potensial redoksnya
secara potensi disepakai = 0,0 vol.

D. LIPIDA

1. Fungsi

Lifida mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah :
Komponen struktural memberan
Sumber energi
Lapisan pelindung
Vitamin dan hormon

2. Klasifikasi dan Tanaman

Pada umumnya klasifikasi lifida di dasarkan atas kerangka
dasarnya dan dibedakan menjadi lifida kompleks dan lifida
sederhana. Golongan pertama dapat dihidrolisis sedangkan
6

golongan kedua tidak dapat dihidrolisis.

3. Lifida Kompleks

Lifida kompleks dibagi menjadi :

a. Triasil kliserol
Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral dan
triklesirida.

b. Fosfolifidia
Nama lain golongan senyawa ini ialah fosfogliserita atau gliserul
fosfatida.

c. Sfigolifida dan glikosfingolifida
Senyawa ini berkerangka dasar spigosin atau basah yang sejenis,
dan terdapat dalam memberan sel hewan dan sel otak.

d. Lilin
Lilin adalah senyawa yang berbentuk ester asam lemak dengan
alkohol bukan glirserol.

4. Lifida sederhana

Lifida yang dibicara diatas semuanya dapat dihidrolisis dengan
alkali dalam keadaan panas. Yang selanjutnya menghasilkan
sabun. Ada golongan lifida lain yang tidak dapat diubah menjadi
sabun senyawa ini termasuk stroida dan terpena.

E. Fotosintesis

1. Energi cahaya dan sistem hidup

Kita dapat membayangkan suatu dasar radiasi cahaya yaitu paton
(kuanton cahaya) merupakan suatu paket gelombang radiasi
elektromagnetik.
Paton termasuk bagian salah satu bekas cahaya seperti molekul
bagian sejumlah suatu zat kimia.
7


2. Kloroflas dan organisme fotosintesis
Fotosintesis diantarkan oleh baik prokaliot maupun eukaliot.
Distribusi organisme fotosintesis termasuk : ganggang, tumbuh-
tumbuhan, diatum, bakteri, fotosintesis, fotosintetik. Termasuk
bakteri belerang.

3. Reaksi fotosintesis
Reaksi fotosintesi keseluruhan bagi autotrof yang fotosintesis
ialah
nH2O + nCO2 -------> (CH2O)n + nO2
nH2O = Pemberi elektron
nCO2 = Penerima elektron
CH2O = Karbohidrat
O2 = Yang dihasilkan pada fotosintesis berasal dari H2O.
Disini H2O berperan sebagai pemberi elektron.

4. Viksasi karbon : reaksi gelap
Kelvin dan Busham menemukan bahwa salah satu senyawa
radioaktif yang pertama dibentuk dalam sel adalah 3- fosfog
liserat, suatu hasil antara gilkolis

5. Pengatur pertumbuhan : tumbuhan/tanaman
Tumbuhan seperti halnya hewan mempunyai fisiologi kompleks
yang didalamnya terdapat hormon-hormon atau zat memainkan
peranan yang sangat menentukan dalam perkembangan individu.

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa penerapan ilmu biokimia dewasa ini sangat
dirasakan dimana-mana seperti energi yang dikembangkan oleh
biokimia dalam mengembangkan proses pertumbuhan ilmu
8

keserhatan. Sedangkan beberapa aspek lain seperti lifida saat ini
mempunyai fungsi : Komponen struktural memberan, Sumber
energi, Lapisan pelindung, Vitamin dan hormon. Sedangkan
energi yang dikembangkan oleh fotosintesis selama ini seperti
Energi cahaya dan sistem hidup, Kloroflas dan organisme
fotosintesis, reaksi fotosintesis

B. Saran

Setelah membaca beberapa referensi dan merangkai beberapa
kalimat dalam sebuah makalah ini penulis dapat memberikan
beberapa saran antara lain :
1. Kepada dosen pengajar agar tetap memberikan motivasi
kepada mahasiswa sebagai peserta didik untuk mencari
beberapa jenis pengetahuan lain yang terkait dengan ilmu
biokimia
2. Sedangkan pada teman-teman agar tetap mencari
beberapa alternatif dalam memecahkan sebuah pesoalan
yang terkait dengan proses belajar mengajar terutama
dalam bidang ilmu pengetahuan.







DAFTAR PUSTAKA


Martoharsono, Seharsono, 2006. Biokimia Jilid I, Yogyakarta :
Gaja Mada Universiti Press

Page, David, 2007. Prinsip-prinsip biokimia edisi III, Surabaya :
Univeristas Erlangga
9

Anda mungkin juga menyukai