Anda di halaman 1dari 34

Illegal mining

Fisling Oktober 2009

Uang atau alam yang damai?

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 1
• Geologi daerah kegiatan
• Umumnya ditutupi oleh lapisan tanah penutup berwarna merah
atau putih kekuningan dengan ketebalan sekitar 1,0 m sampai
5,0 m. Endapan   aluvial  yang  mengandung emas mempunyai
ketebalan bervariasi antara 0,5 m sampai 1,5 m terutama terdiri
dari pasir kuarsa, fragmen batuan kuarsa, kwarsit dan limonit,
serta mineral zirkon, magnetit, turmalin dan mineral berat
lainnya. Di bawah endapan aluvial ditemukan batuan sedimen
berupa batupasir kotor/grewacke berwarna abu-abu tua
kehijauan hingga hitam kehijauan, berbutir sedang hingga
kasar, porositas jelek, bersudut tanggung, sorting jelek,
sebagian mengandung pirit, urat halus kuarsa hingga 1,5 cm.
dan batulempung berwarna abu-abu tua kehitaman, lengket
dalam keadaan basah, lunak, sebagian masif dan juga
mengalami perlipatan kuat, mengandung urat kuarsa, pirit,
tembaga sekunder berupa malakit dan mengandung emas.
Kedua batuan ini disebut “kong” yang merupakan batuan yang
mendasari endapan aluvial.

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 2
• Penambangan Emas tanpa Izin / Illegal
Minning adalah kegiatan pertambangan
yang terjadi di hampir semua daerah di
Kalimantan Barat termasuk Kabupaten
Landak dan tidak mempunyai izin alias
ilegal. Kegiatan ini merupakan kegiatan
penambangan secara tradisional yang
biasanya dilakukan oleh masyarakat di
tepi sungai. Secara umum para
penambang liar menggunakan salah satu
bahan kimia yang berbahaya yaitu Merkuri
sebagai pengikat emas
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 3
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 4
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 5
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 6
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 7
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 8
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 9
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 10
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 11
• Pertambangan emas aluvial
Penambangan dilakukan secara kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari atas 5 – 7 orang pada lokasi yang tersebar,
peralatan yang digunakan adalah pompa lengkap dengan
monitornya (pompa semprot), cangkul dan lain-lain.
Pengolahan dilakukan dengan (sluice box) 2 tingkat atau 1
tingkat, dimana emas akan terperangkap pada karpet yang
dipasang sepanjang sluice box tersebut. Biasanya kegiatan ini
berlangsung 1 hari penuh, kemudian karpet diangkat dan
dicuci dalam drum untuk mengeluarkan material yang
terperangkap pada karpet termasuk butiran emas. Selanjutnya
meterial tersebut didulang sampai diperoleh konsentrat,
dengan ditambah air raksa pendulangan dilakukan kembali
untuk menangkap butiran emas. Air raksa yang mengandung
emas kemudian  diperas dengan menggunakan kain untuk
memperoleh amalgam, kemudian digarang menjadi bullion Au
dan Ag. Penambang dapat memperoleh hasil 100 gr/hari
apabila mendapatkan bonanza akan tetapi apabila mendapat
endapan yang tidak kaya hanya memperoleh 5 gr/hari dengan
luas bukaan rata-rata sekitar 15 m x 15m s/d 20 m x 20 m.

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 12
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 13
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 14
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 15
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 16
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 17
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 18
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 19
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 20
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 21
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 22
• PETI berpotensi menimbulkan
pencemaran dan kerusakan pada sungai
dimana limbah dari kegiatan tersebut
masuk ke dalam sungai dan
menyebabkan kekeruhan serta masuknya
beberapa zat pencemar diantaranya
adalah Merkuri yang berbahaya bagi
organisme dan manusia

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 23
• Penggunaan merkuri yang berlebihan dan tanpa pemahaman akan
bahayanya telah mengakibatkan kerusakan pada ekosistem sungai
yang ada di Kabupaten Landak. Sebagai contoh adalah sungai
Mandor. Kadar merkuri di sungai Mandor telah mencapai 8,977 mg/l
sangat jauh diatas baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air dimana kadar Hg maksimum
yang diziinkan untuk berada dalam badan air adalah 0,005 mg/l
(untuk kriteria air kelas 4).
• Selain mengakibatkan sungai dan badan air menjadi tercemar, PETI
juga mengakibatkan kekeruhan dan pendangkalan pada sungai, hal
ini terjadi karena lumpur hasil sisa penambangan (tailing) juga
masuk ke badan air. Kekeruhan ini diakibatkan oleh tingginya
parameter TSS (Total Suspended Solid) / total padatan tersuspensi.
• Salah satu Sungai di Kabupaten Landak yang telah merasakan
dampak langsung dari PETI adalah sungai Mandor dimana sungai
ini telah menjadi sedemikian keruh dan mempunyai kadar merkuri
yang tinggi sehingga airnya tidak lagi bias dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar sungai dan ekosistem yang ada di dalam sungai
menjadi rusak. Selain itu kegiatan PETI juga telah merambah dan
merusak cagar alam dan Makam Juang Mandor yang mempunyai
nilai historis bagi Kabupaten Landak.

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 24
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 25
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 26
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 27
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 28
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 29
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 30
11/02/21 ls/fisling/2009/peti 31
• Tragedi Minamata
Imbas dari industrialisasi di Jepang, membuat Teluk Minamata menjadi
bak sampah raksasa. Logam berat mencemari teluk itu, termasuk pula
Methyl Mercury. Tak kurang, penduduk dari dua wilayah di pesisir
Minamata, yaitu propinsi Kumamoto dan Kagoshima menjadi korban
Mercury.
Padahal, di Minamata, Mercury terdeteksi sejak tahun 1956. Mercury
Minamata ini merupakan limbah dari industri kimia Chisso Co Ltd. Pada
tahun 1968 penduduk di sekitar Minamata mengalami kerusakan sistem
saraf, termasuk saraf otak sehingga ,menimbulkan gejala mati rasa
(baal), ketidakseimbangan gerak pada tangan dan kaki, kelelahan,
kuping berdenging, penglihatan menyempit, ketulian pendengaran, sulit
bicara dan bergerak.
Sekitar 17 ribu lebih penduduk seputar Minamata mengalami keracunan.
Dari 2.262 penderita keracunan yang terdaftar di arsip pemerintah, 1.246
telah meninggal dunia. Bayi-bayi mengalami penurunan intelegensia,
cacat fisik, atau mutasi genetik. Penyakit-penyakit lain yang juga ada
kaitannya dengan Mercury ini adalah penyakit kanker, ginjal dan hati.

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 32
• Sampai saat ini memang kontroversi seputar pemicu
autis memang masih simpang siur diperdebatkan.
Banyak orangtua yang meyakini merkuri sebagai biang
keladi utama penyebab autis. Salah satu vaksin yang
dicurigai menyebabkan autis adalah vaksin MMR untuk
mencegah campak, gondong dan rubela. Namun para
dokter meresponnya dengan mengatakan bahwa MMR
akan memicu autisme bila sudah ada faktor yang
mendasari sebelumnya, yaitu anak termasuk golongan
risiko tinggi terhadap autisme.
• Dokter anak dan pakar saraf dari RS Cipto
Mangunkusumo Jakarta, Hardiono D Pusponegoro MD,
seperti dimuat di harian Kompas (20/7/05) menyatakan,
gangguan autistik dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari
genetik, gangguan bahan kimia di otak, hingga
gangguan struktur otak. Menurut dia, faktor gen yang
terkuat. Yang multifaktorial bukan hanya satu gen,
namun bisa banyak gen tetapi sedikit-sedikit.

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 33
• A non experimental study with the retrospective research design wa
conducted to observe the health problems among illegal gold miners
and the public exposed to mercury along the river of Kapuas in the
sub district of Nanga Sepauk, the district of Sintang, the province of
West Kalimantan.
There were 86 people participated. Using Cold Vapor Atomic
Absorption Spectro-photometry (CV-AAS) the mercury content in
their hair was analysed.
It indicates that: (1). There is a difference of health disorders caused
by Hg content between the groups of miners and non-miners, (p)
=0,030 (p<0,05). (2). There is no difference of hair Hg content
between the groups of miners and non-miners, (p) = 0,84 (p=0,05).
(3). There is no difference of hair Hg content based on the age
groups between the groups of miners and non-miners, (p) =0,360
(p>0,05). (4). There is no difference of hair Hg content based on the
term of living around the mining site between the groups of miners
and non-miners, (p) =0,236 (p>0,05). (5). There is a difference of
hair Hg content between the groups of miners and non-miners, (p) =
0,278 (p>0,05).

11/02/21 ls/fisling/2009/peti 34

Anda mungkin juga menyukai