Anda di halaman 1dari 1

Paru-paru

1. Paru-paru memiliki area permukaan alveolar kerung lebih seluas 40 m


2
untuk pertukaran
udara.
2. Tiap paru memiliki: apeks yang mencapai ujung sternal costa ke-1; permukaan
kostovertebral yang melapisi dinding dada: basis yang terletak di diafragma dan permukaan
mediastinal yang menempel dan membentuk struktur mediastinal di sebelahnya.
3. Struktur: paru kanan terbagi menjadi lobus atas, tengah, dan bawah oleh fissura obliqus dan
horizontal. Paru kiri hanya memiliki fisura oblikus sehingga tidak ada lobus tengah. Segmen
lingular merupakan sisi kiri yang ekuivalen dengan lobus tngah kanan. Namun, secara
anatomis lingula merupakan bagian dari lobus tengah kanan.
Struktur yang masuk dan keluar dari paru-paru melewati hilus paru yang seperti telah
disebut sebelumnya, diselubungi oleh kantung pleura yang longgar.
4. Pasokan darah: bronki dabn jaringan parenkim paru-paru mendapat pasokan darah dari
a.bronkialis cabang-cabang dari aorta torakalis descendens, V.bronkialis, yang juga
berhubungan dengan v.pulmonalis, merngalirkan darah ke v.azygos dan v.hemiazigos. alveoli
mendapat darah deoksigenasi dari cabang-cabang terminal a.pulmonalis dan darah yang
teroksigenasi mengalir kembali melalui cabang-cabang v.pulmonalis dan drah yang
teroksigenasi mengalir kembali melalui cabang-cabang terminal a.pulmonalis. Dua
v.pulmonalis mengalirkan darah kembali dari tiap paru ke atrium kiri jantung.
5. Drainase limfatik paru-paru: limfe mengalir kembali dari perifer menuju kelompok kelenjar
getah bening trakeobronkial hilar dan dari sini menuju trunkus limfatikus mediastinal.
6. Persarafan paru-paru: pleksus pulmonalis terletak di pangkal tiap paru. Pleksus ini terdiri dari
serabut parasimpatis (dari n.vagus). serabut eferen dari pleksus mempersyarafi otot-otot
bronkus dan serabut eferen diterima dari membran mukosa bronkioli dan alveoli.
Mekanisme respirasi
1. Tekanan negatif interpleura membuat paru-paru selalu dalam keadaan setengah iflasi.
2. Selama inspirasi normal: kontraksi m.interkostalis ektern al atas memperbesar diameter
A-P dari toraks atas; kontraksi m.interkostalis eksternal bawah memperbesar diameter
transversal toraks bawah; dan kontraksi diafragma memperpanjang toraks internal ke
arah vertikal. Perubahan-perubahan ini me volume meninggalkan volume paru da oleh
karena itu menyebabkan reduksi tekanan interpulmonal sehingga udara terhisap ke
dalam paru-paru. Pada inspirasi dalam m.sternokleidomastoideus,mm. Skaleus anterior
dan medius, m.serratus anterior serta mm.pektoralis mayor dan minor semua
membantu memaksimalkan kapasitas toraks. Semua otot ini bersama-sama disebut
sebagai otot-otot bantu pernafasan.
3. Ekspirasi seagian besar terjadi akibat relaksasi pasif otot-otot inspirasi dan daya rekoil
elastis (elastic recoil) dari paru-paru. Pada ekspirasi paksa otot-otot abdomen membantu
mengangkat diafragma.
Sumber(Moffat, david.2002. At a glance anatomi.Jakarta.EGC )

Anda mungkin juga menyukai