Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker Serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut
rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi
pada kaum wanita. Kanker ini merupakan pembunuh wanita yang
menakutkan. Berdasarkan data WHO, tercatat setiap tahun ribuan wanita
meninggal karena penyakit kanker serviks dan kanker serviks menempati
peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim,
proses perubahan untuk menjadi sel kanker memakan waktu lama, sekitar 10
sampai 20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian
sampai pada tahap pra-kanker yang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena
itu pemahaman terhadap penyakit kanker serviks oleh kaum wanita sangat
dibutuhkan.

1.2 Tujuan
Di Indonesia diperkirakan setiap satu jam seorang wanita meninggal
dunia karena kanker serviks, oleh karena itu pemahaman terhadap penyakit
kanker serviks oleh kaum wanita sangat dibutuhkan. Karya tulis ini disusun
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan kesadaran
tentang bahaya penyakit kanker serviks bagi kaum wanita. Disamping itu
karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia.

1.3 Pembatasan Masalah
Penyakit kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan
menarik untuk dibahas. Agar pembahasan lebih terarah, karya tulis ini hanya
membahas mengenai aspek penyakit kanker serviks.
2

1.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikemukakan dalam karya tulis ini diperoleh melalui berbagai
cara. Pertama dengan membaca buku-buku sumber yang ada hubungannya
dengan penyakit kanker serviks. Selain buku, ada juga artikel-artikel
kesehatan terbitan dinas kesehatan.


























3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kanker Serviks
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina. ( Diananda,Rama, 2009 )
Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan
kelompok penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk
mengontrol proliferasi dan maturasi sel pada jaringan serviks. Kanker
serviks biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun, 90% dari kanker
serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju kedalam rahim.(Sarjadi, 2001)
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli penulis dapat
disimpulkan bahwa kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang abnormal
yang terdapat pada organ reproduksi wanita yaitu serviks atau bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.

2.2 Penyebab Kanker Serviks
Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks.
Virus HPV akan menyerang selaput di dalam mulut dan kerongkongan
serviks, serta anus. Apabila tidak segera terdeteksi, infeksi virus HPV
menyebabkan terbentuknya sel-sel prankanker serviks dalam jangka panjang.
Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16 dan 18 karena penyebab
banyak kematian pada kaum wanita. (Pola pengembangan paragraph
umum-khusus)
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan
terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya
asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan
4

asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks
adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan,
melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan
melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada
usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2 kali terkena kanker
serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks misalnya adanya keturunan
kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu
sering melahirkan. (Pengembangan dengan contoh)

2.3 Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks
Pada awal perkembangan kanker serviks sulit untuk dideteksi, sehingga
disebut sebagai silent killer. Proses perjalanan dari infeksi virus menjadi
kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10
hingga 20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai
pada tahap pra-kanker tanpa menimbulkan gejala. Meskipun sulit untuk di
deteksi, namun biasanya terdapat ciri-ciri yang bisa menjadi petunjuk terhadap
perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak. (Pola
pengembangan sebab-akibat)
Ciri-ciri paling umum yang dapat ditemui pada penderita kanker serviks
adalah :
1. Saat berhubungan intim merasakan sakit, bahkan sering diikuti adanya
perdarahan.
2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan
jumlahnya berlebih
3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4. Mengalami sakit saat buang air kecil
5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada
bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan
5

menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air
kecil, mengalami perdarahan spontan.
2.4 Bahaya Kanker Serviks
Pada penderita kanker serviks stadium awal, kanker serviks hanya terlihat
atau terasa sebagai gejalanya saja. Sel-sel kanker pada stadium awal
biasanya belum mengalami metastasis ke tempat yang lain. Setelah masuk
ke tingkat stadium lanjut barulah kanker serviks menjadi sangat berbahaya,
karena umumnya kematian terjadi pada penderita kanker serviks di stadium
ini. Memang bahaya kanker serviks dapat didasarkan pada tingkat
stadiumnya. (Pola pengembangan paragraph khusus-umum)
Bahaya kanker rahim atau disebut kanker serviks juga bisa dilihat dari
kemungkinan diangkatnya rahim dari perut seorang penderita. Biasanya, jika
sudah demikian penderita tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki
anak dari rahimnya. Jika dilihat mungkin itu sangat menyedihkan, namun
pengangkatan rahim yang terkena kanker bisa menurunkan kemungkinan sel
kanker menyebar ke daerah atau sel-sel lain dalam tubuh. Memang
pengangkatan rahim ini bisa menjadi jalan yang dipilih karena mampu
menyelamatkan nyawa dari penderita kanker serviks.
2.4.1 Stadium Klinik
Stadium klinik yang sering digunakan adalah klasifikasi yang dianjurkan
oleh International Federation Of Gynecology and Obstetricts (WHO, 2006)
yaitu seperti berikut :
Stadium Keterangan
0 Karsinoma insitu atau intraepitel, selaput basal
masih utuh.
I Karsinoma masih terbatas pada serviks
6









2.5 Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pencegahan primer, sekunder,
dan tertier. Ketiga pencegahan tersebut memiliki peranan penting dalam
meminimalisir penyakit kanker serviks, salah satunya yairu untuk
mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan timbulnya kanker serviks
pada manusia dan membuat penyebabnya tidak efektif dengan cara apapun
itu. Ditinjau dari kewaspadaan pencegahan primer lebih utama dianjurkan
dibandingkan pencegahan sekunder dan tertier karena pencegahan primer
merupakan pencegahan dini atau pencegahan sebelum mengidap kanker
serviks agar masyarakat terbebas dari kanker serviks. Sedangkan
pencegahan sekunder dan tertier dilakukan pada masyarakat yang sudah
terdeteksi oleh kanker serviks. (Contoh pengembangan dengan
perbandingan)
2.5.1 Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan dengan menghindari faktor risiko seperti
tidak merokok dan juga dengan vaksinasi. Kelompok yang berisiko juga
harus melakukan tes paps smear secara rutin. Pencegahan primer juga
dilakukan dengan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat mengenai
penyebab dan faktor risiko terjadinya kanker serviks. Keberhasilan program
penyuluhan dilanjutkan dengan skrining.

II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3
bawah atau infiltrasi ke parametrium belum
mencapai dinding panggul.
III Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya
perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan
hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal
dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan
ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain.
IV Perluasan ke luar organ reproduktif.
7

2.5.2 Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan dengan cara deteksi dini terhadap kanker.
Artinya penyakit harus ditemukan pada saat pra kanker. Salah satu bentuk
pencegahan sekunder adalah dengan melakukan tes paps smear secara
teratur. Paps smear adalah alat screening dan peranannya terutama pada
wanita- wanita yang asimtomatis. Pemeriksaan papsmear berguna untuk
mendeteksi adanya kanker serviks pada stadium dini, khususnya pada wanita
yang telah melakukan hubungan seksual.

2.5.3 Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier dapat dilakukan berupa penyuluhan terhadap pasangan
penderita kanker serviks khususnya yang telah menjalani histerektomi total
agar tetap memperlakukan pasangannya sebagaimana biasanya, sehingga
keharmonisan hubungan suami istri tetap terjaga. Konseling dapat dilakukan
terhadap penderita stadium lanjut agar faktor psikologis tidak memperburuk
keadaan.
















8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang wanita pada daerah
genitalia. Yang disebkan oleh Huma Papillomavirus dimana Virus ini
bersifat Onkogenik (menyebabkan kanker). HPV ditularkan melalui
hubungan seksual dan dapat pula melalui penggunaan barang pribadi yang
bersamaan.

3.2 Saran
Dengan kewaspadaan dini, penyakit kanker serviks bisa dicegah. Salah
satu langkah penting dalam kewaspadaan dini adalah melakukan konsultasi
kepada petugas kesehatan. Tenaga kesehatan akan membantu dalam
membuat strategi untuk pencegahan kanker serviks. Jangan takut dan malu
karena lebih baik mencegah daripada mengobati.














9

DAFTAR PUSTAKA


. 2010. Stop Kanker,Kanker bukan lagi vonis mati. Agromedia Pustaka.

Yulianto Bangun. 2011. Widya Iswara Bapelkes Yogyakarta. Seri 1. Yogyakarta:
Mensana.
Wikipedia. (2013,18 Desember). Kanker Leher Rahim. Diperoleh 23 Desember
2013, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim

Anda mungkin juga menyukai