Anda di halaman 1dari 4

Home Work 2 : Reservoir Correlation

Sidewall core porosity and permeability measurements of 2 sandtstone reservoirs A and B are shown
below. Can you determine if reservoirs A and B are statistically similar/correlatable ?
Data Reservoir A Data Reservoir B
Sample No Depth (ft)
Porosity
(%)
Permeability
(md)
Sample No Depth (ft)
Porosity
(%)
Permeability
(md)
1 8848 16.9 95 1 8845 26 1922
2 8855 19.9 270 2 8852 20.5 408
3 8862 20.2 189 3 8858 19.3 230
4 8868 20.5 392 4 8865 18.7 87

5 8872 22.9 544

Penyelesaian :
Pertanyaan dari soal di atas adalah Apakah reservoir A dan B secara statistic similar ?. Karena pertanyaan
demikian, maka hipotesisnya adalah :
H
o
: Tidak terdapat perbedaan (similar) antara reservoir A dengan reservoir B
H
a
: Terdapat perbedaan (no similar) reservoir A dengan reservoir B
Atau dapat di tulis dalam bentuk :
H
o
:
1
=
2
H
a
:
1

2

Karena hipotesisnya berbunyi seperti tersebut di atas, maka dilakukan uji dua pihak (two tailed). Hipotesis
ini membandingkan dua buah sampel, similar atau different, maka jenis hipotesis ini termasuk dalam
Hipotesis Komparatif. Dalam hipotesis komparatif, terdapat dua buah jenis sampel, yaitu sampel
berkorelasi dan sampel independen. Dimana sampel berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian
eksperimen, artinya pada sampel yang dibandingkan, salah satu sampel merupakan hasil diberi treatment.
Sedangkan sampel independen merupakan sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, biasanya terdapat
dalam desain penelitian survey.

Sampel porosity dan permeability reservoir A dan reservoir B di atas, dapat dikatakan termasuk dalam
kategori sampel independen, karena (1) jumlah sampelnya berbeda, sehingga sulit untuk menentukan nilai
korelasi antara kedua sampel; (2) jumlah sampelnya terlalu sedikit, sampel minimal untuk menggunakan
rumus korelasi Spearman-Brown adalah minimal 5 sampel maksimum 30 sampel, sedangkan untuk
menggunakan rumus korelasi Pearson, sampelnya harus lebih dari 30 sampel; (3) salah satu dari kedua
sampel yang dibandingkan, bukan merupakan hasil perlakuan pada sampel sebelumnya.

Adapun data sampel porosity dan permeability reservoir A dan reservoir B ditampilkan dalam data interval,
maka diasumsikan datanya terdistribusi normal, sehingga kita dapat menggunakan statistic parametris.
Teknik statistic untuk menguji hipotesis komparatif yang merupakan statistic parametris, digunakan rumus
T-test. Terdapat dua rumus T-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel independen,
yaitu :

) (

)

Syarat untuk menggunakan dua rumus T-test di atas adalah :
a. Bila n
1
= n
2
, varians homogen (
1
2
=
2
2
), maka dapat menggunakan rumus t-test, baik itu rumus
separated maupun polled varians. Untuk mengetahui t tabel, digunakan rumus df = n
1
+ n
2
2.
b. Bila n
1
n
2
, varians homogen (
1
2
=
2
2
), maka dapat menggunakan rumus t-test polled varians.
Untuk mengetahui t table, digunakan rumus df = n
1
+ n
2
2.
c. Bila n
1
= n
2
, varians tidak homogen (
1
2

2
2
), maka dapat menggunakan rumus t-test, baik itu
rumus separated varians maupun polled varians. Untuk mengathui t table, digunakan rumus dk = n
1

1 atau dk = n
2
1. Jadi derajat kebebasannya, bukan df = n
1
+ n
2
2.
d. Bila n
1
n
2
, varians tidak homogen (
1
2

2
2
), maka digunakan rumus t-test separated varians. Nilai
t sebagai pengganti nilai t-table dohitung dari selisih nilai t table dengan df = n
1
1 dan df = n
2
1,
dibagi dua, dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
Oleh karena itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah uji homogenitas dengan menggunakan uji F :



Data Reservoir A Data Reservoir B
Sample No Depth (ft)
Porosity
(%)
Permeability
(md)
Sample No Depth (ft)
Porosity
(%)
Permeability
(md)
1 8848 16.9 95 1 8845 26 1922
2 8855 19.9 270 2 8852 20.5 408
3 8862 20.2 189 3 8858 19.3 230
4 8868 20.5 392 4 8865 18.7 87
Sum 77.5 946 5 8872 22.9 544
Mean 19.4 236.5 Sum 107.4 3191
Variance 2.9 15850.8 Mean 21.5 638.2
SD 1.7 125.9 Variance 9 545086.9

SD 3 738.3

Berdasarkan tabel di atas, maka :



Dalam uji hipotesis ini, taraf kesalahan yang ditetapkan adalah 5% (data range 95%), maka nilai F
table untuk porosity dan permeability adalah 15.1 dengan df
2
= n
penyebut
1 = 3 dan df
1
= n
pembilang
1 = 4.
Dimana n
penyebut
= n
1
dan n
pembilang
= n
2
. = 5% (two tailed). Data hasil perhitungannya tersaji pada tabel di
bawah ini :
Variance Result of F Calculate Result of F Table
Porosity A Porosity B
Permeability
A
Permeability
B
F Calculate
Porosity
F Calculate
Permeability
F Table
Porosity
F Table
Permeability
2.9 9 15850.8 545086.9 3.1 34.4 15.1 15.1
Penyebut Pembilang Penyebut Pembilang df
2
= 3 dan df
1
= 4

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa F
hitung
Porosity < F
tabel
Porosity, yaitu 3.1 < 15.1, artinya varians
homogen. Adapun F
hitung
Permeability > F
tabel
Permeability, yaitu 34.4 > 15.1, artinya varians tidak
homogen.

Jadi untuk menguji Data Porosity antara reservoir A dan reservoir B, digunakan Rumus T-Test Polled
Varians, karena (n
1
n
2
dan varians homogen), yaitu :


) (

)

Karena dalam t tabel tidak terdapat nilai minus, maka

harus lebih besar dari

, agar nilai t hitungnya,


tidak pasti lebih kecil daripada nilai t tabel. Dengan nilai n
1
dan n
2
mengikuti nilai

dan

, yang
digunakan. Maka :


(


) (


Nilai t tabel dengan df = n
1
+ n
2
2 = 5 + 4 2 = 7 dan taraf kesalahan 5% ( = 0.05, two tailed) adalah
2.365. Artinya t
hitung
Porosity < t
tabel
Porosity, yaitu 1.2 < 2.365. Porosity reservoir A dan reservoir B
similar.

Untuk menguji Data Permeability antara reservoir A dan reservoir B, digunakan Rumus T-Test
Separated Varians, karena (n
1
n
2
dan varians tidak homogen), yaitu :


Nilai t tabel, dengan taraf kesalahan 5% ( = 0.05, two tailed) :
untuk n
1
= 5 (karena

yang digunakan adalah saat n = 5, maka jumlah sampel reservoir B menjadi n


1
), df =
4, maka t tabel = 2.776.
untuk n
2
= 4 (karena

yang digunakan adalah saat n = 4, maka jumlah sampel reservoir A menjadi n


2
), df =
3, maka t tabel = 3.182.
Jadi,


Terlihat bahwa, nilai t
hitung
Permeability < t
tabel
Permeability, yaitu 1.2 < 2.979. Permeability reservoir A
dan reservoir B similar.

Kesimpulan :
Hipotesis kita di atas (yang ditanyakan) adalah :
H
o
: Tidak terdapat perbedaan (similar) antara reservoir A dengan reservoir B
H
a
: Terdapat perbedaan (no similar) antara reservoir A dengan reservoir B

Berdasarkan uji Homogenitas (Uji F), hasilnya Porositas antara reservoir A dan B homogen, namun
Permeabilitas antara reservoir A dan B tidak homogen. Adapun berdasarkan uji T, Porositas reservoir A dan
reservoir B, similar. Begitupun juga dengan Permeabilitas reservoir A dan reservoir B, juga similar. Namun,
yang ditanyakan adalah reservoir A dan reservoir B, similar atau tidak ?. Dimana porosity dan permeability
merupakan satu kesatuan yang terdapat dalam sebuah reservoir. Artinya, dua reservoir dinyatakan similar,
jika porosity dan permeability yang terdapat dalam kedua reservoir tersebut homogen (uji F) dan similar (uji
T). Adapun berdasarkan perhitungan statistic, Permeability antara reservoir A dan reservoir B tidak
homogen (uji F), maka artinya terdapat perbedaan (no similar) antara reservoir A dengan reservoir B,
H null (H
o
) di tolak, dan H alternative diterima (H
a
). Walaupun Porosity antara reservoir A dan reservoir
B homogen, porosity reservoir A dan reservoir B, similar, dan permeability reservoir A dan reservoir B, juga
similar. Namun tetap H
o
ditolak, H
a
yang diterima. Begitu juga, pada saat taraf kesalahan ditetapkan 1%
(data range 99%), nilai F tabel untuk data Permeability tetap lebih kecil daripada nilai F hitungnya, yaitu
34.4 > 28.71. Artinya saat taraf kesalahan hanya 1%, berdasarkan perhitungan statistic, reservoir A dan
reservoir B tetap tidak similar.

Anda mungkin juga menyukai