Anda di halaman 1dari 2

Pengertian khitan / Sunat; Sejarah dan Hukumnya

Khitanan Massal.
Upaya Menegakkan Sunnah.
Khitan atau sunatan sudah sangat familiar dan biasa kita dengar. Di beberapa tempat, acara
khitanan anak-anak bahkan dijadikan acara hajatan, undangan, dan hiburan yang
meriah. Khitan, adalah bentuk mashdar (kata dasar) dari khatana, yang artinya memotong. Al-
Khitaan, Al-Ikhtitaan, adalah isim (kata benda) dari fi'il (kata kerja) al-khaatin, atau sebutan
tempat yang dikhitan, yaitu kulit yang tersisa setelah dipotong. (Al-Isawi, 2008).menurut istilah
khitan pada laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan laki-laki yang disebut
dengan Qulfah, agar tidak terhimpun kotoran di dalamnya, dan juga agar dapat
menuntaskan air kencing, serta tidak mengurangi nikmatnya jima suami isteri.
Secara spesifik, beberapa ulama membagi khitan menjadi 2 jenis, yakni i'dzaar dan khafdh.
DanImam Nawawi menyebutkan, bahwa i'dzaar itu khitan pada lelaki,
sedangkan khafdh hanyakhusus pada khitan wanita. Demikian pula, Al-Jauhari menyebutkan,
bahwa kata khafdhmemang dikhususkan untuk khitan pada wanita.
Sejarah Permulaan Khitan
Menurut Wikipedia, khitan sudah dilakukan sejak zaman prasejarah. Hal tersebut bisa diamati
dari lukisan-lukisan yang terdapat dalam gua-gua prasejarah. Khitan adalah bagian dari syariat
yang melekat pada kehidupan seorang Muslim. Khitan merupakan fitrah manusia. Fitrah,
menurut Al-Baidhawi, adalah sunnah yang telah berlaku sejak dahulu, yang dipilih oleh Nabi,
dan menjadi titik temu semua syariat, sehingga seakan-akan amalan tersebut diwariskan
secara turun temurun.
Menurut riwayat yang shaheh (kuat), Nabi Ibrahim as melakukan khitan pada usia 80 tahun.
Dalam riwayat lain yang juga shaheh beliau khitan pada usia 120. Tetapi antara dua hadis
shaheh tersebut bisa dikompromikan dengan jalan menghamal hadis pertama kepada 80 tahun
dari tahun kenabian sedangkan hadis yang mengatakan beliau khitan pada usia 120 tahun,
maksudnya adalah dari tahun kelahiran beliau.

Laki-laki yang pertama kali melakukan khitan adalah Nabi Ibrahim as sedangkan, dari pihak
wanita adalah siti Hajar. Nabi Adam as Allah ciptakan dalam keadaan telah terkhitan.
Diantara para Nabi yang terlahir telah terkhitan ada 13 orang yaitu: Nabi Syist, Nuh, Hud, Shalih,
Luth, Syu`aib, yusuf, Musa, Sulaiman, Zakaria, Isa, dan Nabi kita Muhammad saw.
Hukum Khitan
Rasulullah saw bersabda tentang masalah fitrah berupa khitan ini:

Artinya : Fithrah itu ada lima : Khitan ,


mencukur rambut kemaluan ,mencabut bulu ketiak , memotong kuku , dan memotong kumis . (
HR. Bukhary dan Muslim ) .
Sebagai sebuah fitrah, khitan juga dilakukan oleh kaum terdahulu. Dari Abu Hurairah,
Nabi saw. bersabda, "Nabi Ibrahim a.s. berkhitan setelah usianya mencapai delapan puluh
tahun, dan ia berkhitan dengan kapak. Sedangkan Rasulullah diperintahkan oleh Allah untuk
mengikuti agama Ibrahim, sebagaimana tercantum dalam firman yang artinya, "Kemudian Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad): 'Ikutilah agama Ibrahim yang hanif.'" (QS. An-Nahl: 123).
Menurut sebagian ulama, hukum khitan untuk lelaki itu wajib. Sementara, menurut
riwayat yang cukup terkenal dari imam Malik, beliau mengatakan khitan hukumnya sunnah.
Ibnu Qudamah dalam kitabnya, Mughni, mengatakan bahwa khitan bagi lelaki hukumnya
wajib dan kemuliaan bagi perempuan. Meskipun ada perbedaan pendapat, karena hukum
minimalnya adalah sunnah, khitan merupakan sebuah ajaran yang semestinya tidak
ditinggalkan umat Islam.
Rasulullah saw. memerintahkan orang yang masuk islam untuk berkhitan sesuai
sabdanya

Artinya: "Hilangkan darimu rambut kekafiran ( yang menjadi


alamat orang kafir ) dan berkhitanlah." (HR. Abu Dawud, dan dihasankan oleh Syeikh Al-
Albany).
Faidah Khitan dalam Tinjauan Syariah
Menurut Syaikh Abdullan Nasih Ulwaan dalam buku Kitab Tarbiyatul Aulaad fiil Islam, khitan
memiliki faedah sebagai berikut:


Berkhitan merupakan fitrah terbesar, syiar dan ciri syariat Islam
Khitan merupakan salah satu tanda kesempurnaan dan lurusnya Syariat Allah yang
disampaikan melalui lisan Nabi Ibrahim A.S.
Khitan merupakan pembeda antara seorang muslim dengan penganut agama lainnya.
Khitan merupakan salah satu bukti pengakuan seseorang sebagai hamba Allah,
melaksanakan perintah-Nya dan tunduk terhadap aturan serta kekuasaan-Nya.
Waktu khitan

Sering Dipestakan.

Terjadi khilaf pendapat para ulama tentang kapan seorang anak dikhitan. Menurut pendapat
yang shaheh tidak wajib dikhitan sampai ia baligh dandisunatkan pada hari ketujuh
kelahirannya, hal ini berlaku bila menurut perkiraan medis hal tersebut tidak akan berdampak
negativ. Kalau tidak maka harus ditunggu sampai ia sanggup untuk dikhitan. Maka seorang yang
sudah baligh wajib disegerakan untuk dikhitan dan bila ia enggan maka terhadap pemerintah
wajib memaksanya untuk dikhitan.

Anda mungkin juga menyukai