Anda di halaman 1dari 4

Tuntutan akan Rezim Internasional

Oleh Robert O keohane



Claudia Rahmania Yusron
135120407121023
Berangkat dari anomali teori realis yang berbunyi the existence of many sets of implicit
or explicit principles, norms, rules, and decision making procedures around which actor
expectations converge, in variety of areas of international regimes. Keohane membantu kita
memahami tentang tatanan internasional dan kerjasama internasional melalui interpretasi formasi
rezim internasional yang sangat bergantung pada analisa rational-choice dalam kontrak social
utilitarian (Keohane, 325). Yang sebelumnya dianalogikan dengan menggukanan teori
mikroekonomi yang juga menyatakan bawasannya politik dunia sama seperti bentuk pasar yang
didalamnya mengandung resiko kegagalan sebagai bentuk ketidaksempurnaan sistem pasar dan
ketidakseimbangan pasar hingga menyebabkan adanya the demand of international regimes.
Dalam artikel keohane menjelaskan tentang teori stabilitas hegemonik yang menyatakan
bahwa konsentrasi kekuasaan terhadap suatu negara dominan yang memfasilitasi perkembangan
suatu rezim agar menjadi kuat dan adanya fragmentasi kekuasaan dikaitkan dengan kejatuhan
rezim tersebut (Keohane: 326) ternyata tidak cukup merepresentasikan keseluruhan pemahaman.
Karena teori ini hanya menekankan pada sistem internasional sebagai penentu utama dari
keeksistensian rezim internasional tersebut. Akhirnya Keohane berusaha untuk memperbaiki
kekurangan dari teori stabilitas hegemonic dengan menggabungkannya dengan pendekatan
pinjaman dari mikroekonomi mengenai supply-demand. Beliau juga menjelaskan analisa
mengenai mengapa rezim internasional itu diperlukan yang juga berkaitan dengan permintaan
atas rezim itu sendiri.
Ada beberapa fungsi rezim menurut Keohane yang menyatakan rezim itu memfasilitasi
terbentuknya legal-liability, transaction cost yang cenderung lebih murah, serta mampu
mengatasi permasalahan mengenai ketidaksempurnaan informasi. Hal ini menjadi salah satu
alasan yang rasional mengapa rezim dibutuhkan karena memiliki fungsi potensial yang efetif dan
efisien dalam tatanan dunia internasional.
Rezim yang memuat nilai, norma beserta prosedur pengambiolan keputusan yang akan
membantu tuntutan negara-negara yang terikat dalam rezim tersebut mengenai penyelesaian
Tuntutan akan Rezim Internasional
Oleh Robert O keohane

konflik dan akses informasi, yang pada akhirnya dapat dikategorikan ke dalam lima pokok
pikiran utama, yakni :
1. Systemic constraint-choice analysis: virtues and limitations.
Constraint-choice analysis emphasizes that international regimes should not be seen as
quasi-governments-imperfect attempts to institutionalize centralized authority relationships in
world politics. (Keohane:330) yang mengasumsikan bawasannya dalam drama politik
internasional aktor-aktor cenderung memilih kesepakatan melalui rezim karena mereka
dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang akhirnya membuat mereka mengambil keputusan itu
secara terpaksa (constraint choice) melalui rezim internasional, jadi para aktor tersebut
dipersuasif secara implisit dalam bentuk paksaan maupun dorongan untuk mengambil suatu
kesepakatan melalui rezim internasional.
2. The context and functions of international regimes
Two features of the international context are particularly important: world politics
lacks authoritative governmental institutions, and is characterized by pervasive uncertainty.
(Keohane:332) dalam konteks ini, dijelaskan mengenai rezim internasional yang merupakan
suatu gambaran keadaan dimana kewenangan institusi pemerintah tidak dominan yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan antar-aktor dan sekaligus adanya ketidakpastian
didalamnya. Sedangkan fungsi rezim itu sendiri adalah sebagai wadah untuk menyelesaikan
suatu konflik karena kegagalan keseimbangan perpolitikan dunia serta rezim internasional juga
meminimalisir resiko kerjasama anatara para aktor.
3. Element of Theory of the demand for international regimes
The demand for agreement dan the demand for regimes merupakan suatu hal yang yang
tidak dapat disamakan. Agreement adalah kesepakatan para aktor yang dimana rezim inilah yang
menjadi jembatan sebagai fasilitator dan juga mengatur serta menjaga agreement tersebut. Jadi
dapat dibaca apabila kenaikan the demand for agreement oleh aktor dalam seumpanya
menyelesaikan suatu konflik tersebut juga akan meningkatkan keeksistensian suatu rezim
tersebut sedangkan keadaan seperti ketidaksempurnaan akses informasi dan transaction-costs
Tuntutan akan Rezim Internasional
Oleh Robert O keohane

yang mahal akan mempersulit terbentuknya agreement, disinilah the demand for international
regimes terbentuk.
4. Information, openness, and communicationin international regimes.
International regimes, and the institutions and procedures that develop in conjunction
with them, perform the function of reducing uncertainty and risk by linking discrete issues to one
another and by improving the quantity and quality of information available to participants.
Linking issues is important as a way to deal with potential deception. Deception is less profitable
in a continuing game involving many issues, in which those actors retaliate for larger the
number of issues in a regime, or linked to it, and the less important each issue is in proportion to
the whole, the less serious is the problem of deception likely to be. (Keohane: 345-346) dari
paragraf tersebut telah glamblang dijelaskan bahwa rezim menyediakan informasi yang membuat
agreement menjadi mudah untuk didapatkan/diperjuangkan karena pada dasarnya rezim
internasional juga akan meminimalisir resiko-resiko yang mungkin terjadi. Jadi keterbukaan dan
informasi menjadi suatu bagian daripada rezim tersebut.
5. Coping with uncertainties: insurance regimes.
Creating international regimes hardly disposes of risks or uncertainty. (Keohane: 351)
adanya ketidakpastian dalam rezim internasional menimpulkan dilemma aktor terhadap lahirnya
persetujuan, pencapaian kepentingan dan penyelesaian konplik. Maka dari itu, the lack of trust
seyogyanya dihilangkan oleh para aktor dan sudah seharusnya untuk saling berkomitmen
membangun kepercayaan bersama demi kepentingan bersama dapat terealisasikan sesuai
ekspektasi.
Kesimpulan :
Analogi mikroekonmi yang mengibaratkan tatanan politik dunia sebagai sebuah bentuk
pasar yang didalamnya mengandung resiko kegagalan dikarenakan adanya ketidaksempurnaan
sistem dan keseimbangan pasar, merupakan penyebab adanya permintaan akan rezim
internasional (the demand for international regimes) karena rezim internasional dapat membantu
para aktor yang ada didalamnya untuk merealisasikan kepentingannya secara kolektif. Serta
Tuntutan akan Rezim Internasional
Oleh Robert O keohane

faktor lainnya yang dapat meningkatkan permintaan akan rezim internasional yaitu
meningkatnya isu density. Yang mana kepadatan isu itu mempengaruhi peningkatan akan rezim
internasional, serta faktor lainnya adalah tingkat kefektifan dan keefisien-an rezim tersebut
dalam menjawab ekspektasi dunia atau public goods maupun para aktor didalamnya dalam
menyelesaikan permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai