Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah
kelahiran. Lamana periode ini tidak pasti! se"agian "esar
menganggapna #-$ minggu. %alaupun merupakan masa ang relatif
tidak kompleks di"andingkan dengan kehamilan! nifas ditandai oleh
"anak peru"ahan &siologis '(unningham! )*+),. Masa nifas merupakan
masa setelah partus selesai dan setelah $ minggu. Akan tetapi! seluruh
alat genetalia "aru pulih kem"ali seperti se"elum ada kehamilan dalam
-aktu #* hari 'Pra-irohard.o! )**/01)2,. 3e"utuhan gi4i seim"ang! "aik
kualitas maupun kuantitasna sangatlah penting "agi i"u pada masa nifas
atau menusui. Namun ke"iasaan ang sering ter.adi di masarakat
pedesaan adalah kuatna pengaruh sosial "udaa terhadap ke"iasaan
sehari-hari. Adat dan tradisi merupakan dasar perilaku terse"ut. tradisi
inilah ang masih mempengaruhi ke"iasaan masarakat dalam hal
memilih dan mena.ikan makanan. Masarakat masih memper5aai
adana pantangan makanan! mereka menerima dan menolak .enis
makanan tertentu. Dalam masa nifas "anak ang ter.adi "ersifat
karakteristik ang mem"erikan 5iri i"u nifas melakukan pera-atan khusus
untuk memulihkan kondisi kesehatan tu"uhna termasuk dengan perilaku
makan pada i"u nifas untuk mem"antu proses penem"uhan
'Pra-irohard.o! )**/012$,.
Masa nifas memerlukan pera-atan khusus untuk memulihkan kondisi
kesehatan tu"uhna termasuk dengan perilaku makan pada i"u nifas
untuk mem"antu proses penem"uhan luka. 6leh karena itu! pola makan
dengan menu seim"ang sangat dian.urkan ang mana menu seim"ang
terdiri dari .umlah kalori serta 4at gi4i ang sesuai dengan ke"utuhan
seperti kar"ohidrat! lemak! protein! 7itamin! mineral! serat dan air.
8e"agai 5ontoh makanan ang terdiri dari nasi! ikan! saur "aam! apel
dan susu. 8edangkan .enis makanan ang se"aikna dihindari oleh i"u
nifas diantarana adalah makanan ang mengandung 4at aditif atau
"ahan penga-et makanan ang "erkalori tinggi! daging atau makanan
ang tidak diolah dengan sempurna serta makanan ang merangsang
seperti makanan pedas. Mengapa kelompok mengam"il .urnal ini adalah
karena kelompok ingin mengetahui ke"enaran mengenai mitos-mitos saat
masa nifas ang dihu"ungkan dengan fakta kedokteran ang ada! serta
.urnal ang menarik karena korelasi dengan materi ang "erhu"ungan
erat! akni mengetahui ke"utuhan dasar i"u nifas ang salah satu
diantarana adalah nutrisi ang harus dipenuhi untuk menun.ang
pengeluaran A8I serta menun.ang kesehatan i"u pas5a persalinan.
8eperti ang kita tahu "ah-a salah satu asuhan ang harus di"erikan
menurut Pra-irohard.o')*+*, adalah mem"erikan pendidikan kesehatan
tentang pera-atan kesehatan diri! nutrisi! keluarga "eren5ana! menusui!
pem"erian imunisasi kepada "aina! dan pera-atan "ai sehat.
Mem"erikan pelaanan keluarga "eren5ana. 9elah disr"utkan diatas
salah satu asuhan ang harus dikonselingkan ke i"u nifas adalah
pengaturan diet ang dapat menun.ang segala aspek pada masa
nifasna.
Pada era glo"alisasi saat ini! masih "anak -anita ang menganut tradisi
leluhur! khususna mengenai makanan ang laak atau tidak laak untuk
di konsumsi pada masa nifas. Masih "anakna i"u nifas ang melakukan
pantang makanan dise"a"kan oleh "e"erapa faktor diantarana0
+. faktor predisposisi ang meliputi0 pengetahuan! hal ini dipengaruhi
oleh pendidikan! pengalaman! peker.aan! usia dan ekonomi!
). fa5tor lingkungan ang meliputi0 dukungan keluarga dan ke"iasaan!
serta 1. faktor petugas ang terdiri dari 3IE dan sikap atau perilaku
petugas kesehatan ang kurang peka terhadap masalah sosial "udaa
pada i"u nifas. :aktor ang mempunai pengaruh le"ih "esar pada pola
sosial "udaa i"u nifas adalah faktor predisposisi aitu pengetahuan ang
dipengaruhi oleh pendidikan! pengalaman! peker.aan! usia! dan status
ekonomi dari i"u sendiri 'Paath! )**2,. Namun fenomena ang sering
ter.adi di masarakat pedesaan adalah kuatna pengaruh sosial "udaa
terhadap ke"iasaan sehari-hari. Adat dan tradisi merupakan dasar
perilaku terse"ut. :enomena inilah ang masih mempengaruhi ke"iasaan
masarakat dalam hal memilih dan mena.ikan makanan. Masarakat
masih memper5aai adana pantangan makanan! mereka menerima dan
menolak .enis makanan tertentu '9iran! )**$01;,. Dalam masa nifas
"anak ang ter.adi "ersifat karakteristik ang mem"erikan 5iri i"u nifas
melakukan pera-atan khusus untuk memulihkan kondisi kesehatan
tu"uhna termasuk dengan perilaku makan pada i"u nifas untuk
mem"antu proses penem"uhan 'Pra-irohard.o! )**/012$,. 8aat ini
masih "anak ter.adi pada se"agian kalangan i"u "anak i"u nifas ang
masih mem"erlakukan tradisi pantang mengkonsumsi makanan tertentu
ang mana hal terse"ut dikarenakan pengaruh dari "udaa orang tua
terdahulu ang diakini dapat menim"ulkan sesuatu ang merugikan "agi
mereka! padahal mereka masih harus mem"erikan A8I pada
anakna. Hal inilah ang mem"uat mereka ingin melakukan pantang
makanan! Mereka tidak sadar "ah-a tindakanna "erpengaruh terhadap
pertum"uhan "aina '3ardinan! )**<,. Lalu selain karena hal terse"ut
ang menarik untuk di telaah! .urnal ini dapat dipertanggung.a-a"kan
oleh karena terdapat I88N atau akreditasi pemerintah. Metode ang
dipergunakan oleh penulis .urnal ini antara lain =enis penelitian analitik
cross sectional. >aria"el independen dalam penelitian ini adalah perilaku
pantang makanan. Pada penelitian ini populasina adalah i"u nifas di
Polindes Desa Le"akre.o 3e5amatan Pur-odadi 3a"upaten Pasuruan
se"anak rata-rata 1# orang.Penelitian ini dilakukan pada tanggal ++-);
=uni )*+* dengan .umlah sampel 1* responden. Dengan 9eknik 8ampling
purposive sampling. Iinstrumen penelitian menggunakan checklist. U.i
statistik mann whitney. Itulah mengapa kelompok mengangkat .urnal ini
men.adi .urnal ang menarik untuk ditelaah le"ih lan.ut. Harapan kami
saat kami menelesaikan telaah .urnal ini! selain mendapatkan
pengetahuan le"ih! kami pula dapat menerapkan hasil dari .urnal ini serta
apa"ila masih ada kekurangan dari .urnal dapat dipela.ari le"ih lan.ut
ang dapat men.adi pandangan kedepan mengenai penelitian
selan.utna.
BAB II
?IN@3A8AN =U?NAL
A. Identitas =urnal
=udul 0 Perilaku Pantang Makan Pada I"u Nifas Di BP8 AAB Balongtani!
=a"on! 8idoar.o. >ol. 1 No. +! :e"ruari )*++.
I88N 0 )*<2-*)*#
Penulis 0 :arida Culiani ' Dosen Politeknik 3esehatan Ma.apahit Mo.okerto ,
Lem"aga Penulis 0 Politeknik 3esehatan Ma.apahit Mo.okerto
Lem"aga Pener"it 0 =urnal Ilmiah 3esehatan Politeknik 3esehatan
Ma.apahit
B. ?ingkasan =urnal
+. Pendahuluan
Masa nifas merupakan masa setelah partus selesai dan setelah $ minggu.
Akan tetapi! seluruh alat genetalia "aru pulih kem"ali seperti se"elum
ada kehamilan dalam -aktu #* hari'Pra-irohard.o! )**/01)2,.
3eseim"angan gi4i "aik kualitas maupun kuantitasna sangat penting
"agi i"u nifas dan menusui. Namun fenomena ang sering ter.adi di
masarakat pedesaan adalah kuatna pengaruh sosial "udaa terhadap
ke"iasaan sehari-hari. Adat dan tradisi merupakan dasar perilaku
terse"ut. :enomena inilah ang masih mempengaruhi ke"iasaan
masarakat dalam hal memilih dan mena.ikan makanan. Masarakat
masih memper5aai adana pantangan makanan! mereka menerima dan
menolak .enis makanan tertentu '9iran! )**$01;,. 8aat ini masih "anak
ter.adi pada se"agian kalangan i"u aitu! 21D i"u nifas ang masih
melakukan tarak atau pantang mengkonsumsi makanan tertentu ang
mana hal terse"ut dikarenakan pengaruh dari "udaa orang tua
terdahulu ang diakini dapat menim"ulkan sesuatu ang merugikan "agi
mereka! padahal mereka masih harus mem"erikan A8I pada anakna.
Berdasarkan data tahun )**< di Indonesia dengan total i"u nifas
2.*$;.*** orang dan </D '#.2*/.$1* orang, dari total i"u nifas ang ada
mempunai ke"iasaan pantang makanan pada masa nifas seperti tidak
"oleh makan ikan laut! telur! makan saur! dan makan makanan ang
pedas. Data =a-a timur tahun )**< dengan total i"u nifas )+.*#1 orang
didapatkan data "ah-a $<D i"u nifas melakukan pantang makanan dan
1)D i"u nifas tidak melakukan pantang makanan. 9inggina angka
pantang makanan ang dilakukan oleh i"u nifas ini men.adi pene"a"
terhadap lamana penem"uhan luka aki"at persalinan dan terham
"atna proses
laktasi. Dampak dari perilaku pantang makanan pada i"u nifas adalah
lamana penem"uhan luka "ahkan "isa mene"a"kan infeksi ang
mengganggu penge5ilan rahim 'involusi) sehingga rahim akan tetap
mem"esar 'su"-involusi,. Infeksi ang sudah men.alar ke rahim dapat
mengaki"atkan perdarahan sehingga i"u "iasana akan di"eri o"at-
o"atan untuk mem"uat dinding dalam rahim "erkontraksi sehingga darah
dapat dikeluarkan '?ahmi! )**20+1,. 3ekurangan 4at gi4i pada masa nifas
"isa menim"ulkan infeksi. Apalagi pada i"u nifas tentu sangat
mem"utuhkan makanan "ergi4i untuk memulihkan kondisi! memper5epat
kesem"uhan luka! dan proses laktasi 'Ealilah! )**20),. Adana komplikasi
masa nifas aitu infeksi Puerperalis! trauma Tractus Genitourinarius!
Mastitis! Trombophlebitis! a"ses paudara! "endungan A8I dan puting
susu le5et 'Pra-irohard.o! )**/012$,.
Berdasarkan latar "elakang diatas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan .udul FPerilaku pantang makanan pada
i"u nifas di Polindes Desa Le"akre.o 3e5amatan Pur-odadi 3a"upaten
Pasuruan
). 3a.ian 9eori
A. 3onsep Dasar Pantang Makanan Pada I"u Nifas
+. Pengertian
9arak atau pantangan makanan adalah ke"iasaan! "udaa atau an.uran
ang tidak diper"olehkan untuk mengkonsumsi .enis makanan tertentu
misalna sauran! "uah! ikan dan "iasana "erkaitan dengan proses
pemulihan kondisi &sik misalna ang dapat mempengaruhi produksi A8I!
ada pula makanan tertentu ang dilarang karena dianggap dapat
mempengaruhi kesehatan "ai 'Iskandar! )**$,
). =enis pantang makanan menurut '8-asono! )**#0+*,
=enis makanan ang dipantang saat "ai "erumur satu "ulan sampai satu
tahun.
a. Berma5am-ma5am ikan seperti ikan mu.air! udang! ikan "elanak! ikan
lele! ikan
"asah karena dianggap akan mene"a"kan perut men.adi sakit.
". I"u melahirkan pantang makan telur karena akan mempersulit
penem"uhan luka dan pantang makan daging karena akan
mene"a"kan perdarahan ang "anak. =ika i"u alergi dengan telur maka
makanan pengganti ang dian.urkan adalah tahu! tempe ds"
5. Buah-"uahan seperti pepaa! mangga! semua .enis pisang! semua .enis
"uah"uahan ang asam atau ke5ut seperti .eruk! 5erme! .am"u air!
karena dianggap
akan mene"a"kan perut men.adi "engkak dan 5epat hamil kem"ali.
d. 8emua .enis makanan ang li5in antara lain daun talas! daun
kangkung! daun
gen.er! daun ka5ang! daun seraung! semua .enis makanan ang pedas
tidak "oleh
dimakan karena dianggap akan mengaki"atkan kemaluan men.adi li5in.
e. 8emua .enis "uah-"uahan ang "entukna "ulat! seperti nangka!
durian! kluih!
talas! u"i! -aluh! duku dan kentang karena dianggap akan mene"a"kan
perut
men.adi gendut seperti orang hamil
1. =enis makanan ang dipantang saat "ai lahir sampai "ai disapih dan
dapat
duduk '8umarsono! )**$0+$,.
a. =enis makanan ang dipantang adalah roti! kue apem! makanan ang
mengandung 5uka! ketupat dan makanan ang ditusuk seperti sate
dengan alasan "ah-a semuana dianggap akan mene"a"kan perut
men.adi "esar seperti orang hamil.
", Hana "oleh makan lalapan pu5uk daun tertentu! nasi! sam"el on5om
dan kunit
"akar. 3unit "akar sangat dian.urkan agar alat reproduksi 5epat kem"ali
pulih dan sepet.
5, Hindari makan makanan ang "erserat seperti agar-agar! saur dan
"uah karena
makanan "erserat hana akan memperpan.ang masa diare. Makanan
"erserat hana "aik untuk penderita susah "uang air "esar.
d, I"u nifas minum a"u dari dapur di5ampur air! disaring! di5ampur garam
dan asam diminumkan supaa A8I "anak. Hal ini tidak "enar karena a"u!
garam dan asam tidak mengandung 4at gi4i ang diperlukan oleh i"u
menusui untuk memper"anak produksi A8I na.
#. Pola Makan ang sehat selama masa nifas
Petun.uk pola makan ang sehat adalah makanan ang dikonsumsi
memiliki .umlah kalori dan 4at gi4i ang sesuai dengan ke"utuhan tu"uh.
8elain makanan utama i"u nifas harus mengkonsumsi 5emilan dan .us
"uah-"uahan se"agai makanan selingan 6leh karena itu! pola makan
dengan menu seim"ang sangat dian.urkan ang mana menu seim"ang
terdiri dari .umlah kalori serta 4at gi4i ang sesuai dengan ke"utuhan
seperti kar"ohidrat! lemak! protein! 7itamin! mineral! serat dan air.
8edangkan .enis makanan ang se"aikna dihindari oleh i"u nifas
diantarana adalah makanan ang mengandung 4at aditif atau "ahan
penga-et makanan ang "erkalori tinggi! daging atau makanan ang
tidak diolah dengan sempurna serta makanan ang merangsang seperti
makanan pedas '3risnatuti! )**/,.
a. 3onsep Penem"uhan Luka Perineum
+, :ase-fase Penem"uhan Luka
:ase-fase penem"uhan luka menurut 8melt4er ')**)0#/*, adalah
se"agai "erikut 0
a, :ase InGamasi! "erlangsung selama + sampai # hari.
?espons 7askular dan selular ter.adi ketika .aringan teropong atau
mengalami 5edera. Vasokonstriksi pem"uluh ter.adi dan "ekuan
fbrinoplatelet ter"entuk dalam upaa untuk mengontrol pendarahan.
?eaksi ini "erlangsung dari 2 menit sampai +* menit dan diikuti oleh
7asodilatasi 7enula. Mikrosirkulasi kehilangan kemampuan
vasokonstriirsinya karena norepinefrizr dirusak oleh en4im intraselular.
=uga histamin
dilepaskan ang meningkatkan permeabilitas kapiler .
a, :ase Proliferatif! "erlangsung 2 sampai )* hari
:i"ro"las memper"anak diri dan mem"entuk .aring-.aring untuk sel-sel
ang
"ermigrasi. 8el-sel epitel mem"entuk kun5up pada pinggiran luka! kun5up
ini
"erkem"ang men.adi kapiler ang merupakan sum"er nutrisi "agi
.aringan granulasi nang "aru. 8etelah ) minggu! luka hana memiliki 1D
sampai 2D dan kekuatan aslina. 8ampai akhir "ulan! hana 12D sampai
2/D kekuatan luka ter5apai. 9idak akan le"ih dari ;*D sampai <*D
kekuatan di5apai kem"ali. Banak 7itamin! terutama 7itamin (!
mem"antu dalam proses meta"olisme ang terli"at dalam penem"uhan
luka.
5, :ase Maturasi! "erlangsung )+ hari sampai se"ulan atau "ahkan
tahunan 8ekitar 1
minggu setelah 5edera! &"ro"last mulai meninggal luka. =aringan parut
tampak "esar sampai &"ril kolagen menusun kedalam posisi ang le"ih
padat. Hal ini se.alan dengan dehidrasi! mengurangi .aringan parut tetapi
meningkatkan kekuatanna. Maturasi .aringan seperti ini terus "erlan.ut
dan men5apai kekuatan maksimum dalam +* atau +) minggu! tetapi
tidak pemah men5apai kekuatan asalna dari .aringan se"elum luka.
Bentuk-Bentuk Penyembuhan Luka
Penyembuhan melalui Intensi Pertama (Penyatuan Primer). Luka dibuat secara
aseptik, dengan pengrusakan jaringan minimum, dan penutupan dengan baik, sehingga
dengan suture, sembuh dengan sedikit reaksi jaringan melalui intensi pertama. Ketika luka
sembuh melalui intensi pertama, jaringan granulasi tidak tampak dan pembentukan jaringan
parut minimal.Penyembuhan melalui Intensi Kedua (Granulasi). Pada luka dimana terjadi
pembentukan pus (supurasi) atau dimana tepi luka tidak saling merapat, prses
perbaikannya kurang sederhana dan membutuhkan !aktu lebih lama.Penyembuhan melalui
Intensi Ketiga ("uture "ekunder). #ika luka dalam baik yang belum disuture atau terlepas
dan kemudian disuture kembali nantinya, dua permukaan granulasi yang berla!anan
disambungkan. $al ini mengakibatkan jaringan parut yang lebih dalam dan luas.
c. Lama Penyembuhan Luka Periuneum (Ptter, %&&'()%'%)
)) *epat ( #ika luka parineum sembuh dalam !aktu ) + , hari
Penutupan luka baik, jaringan granulasi tidak tampak, pembentukan jaringan
parut minimal
%) -rmal ( #ika luka parineum sembuh dalam !aktu . +)/ hari
Penutupan luka baik, jaringan granulasi tidak tampak, pembentukan jaringan
parut minimal, akan tetapi !aktu lebih lama
0) Lambat ( #ika luka parineum sembuh dalam !aktu 1 )/ hari
2epi luka tidak saling merapat, prses perbaikan kurang, kadang disertai
adanya pus dan !aktu penyembuhannya lebih lama.
d. 3aktr 4ang 5empengaruhi Penyembuhan Luka
)) "emua keadaan yang menurunkan daya tahan penderita, seperti perdarahan banyak,
diabetes, preeklamsi, malnutrisi, anemia, kelelahan juga in6eksi yaitu pneumnia,
penyakit jantung dan sebagainya.
%) Prses persalinan bermasalah seperti partus lama7macet terutama dengan ketuban
pecah lama, kriamninitis, persalinan traumatik, kurang baiknya prses pencegahan
in6eksi dan manipulasi yang berlebihan.
0) 8ul9a hygiene seperti membersihkan luka perineum, mengganti pembalut
/) -utrisi7gi:i
') Pengetahuan tentang cara mera!at luka (;ikjsastr, %&&<(0%)

Anda mungkin juga menyukai